Istiqlal Halal Expo 2022 Turut Dukung UMKM Lokal

MTN, Jakarta – Istiqlal Halal Expo 2022 digelar pada 15-24 April 2022 dan turut mendukung UMKM (usaha mikro kelas menengah) lokal.

Dilansir dari Tribun News, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, pada Minggu (17/4/2022), mengunjungi Istiqlal Halal Expo 2022 di Pelataran Masjid Istiqlal.

Sandiaga Uno juga mengunjungi beberapa booth para UMKM yang ikut serta dalam Istiqlal Halal Expo 2022.

Menurut Sandiaga Uno, adanya Istiqlal Halal Expo 2022 dapat memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM.

“Selain itu Istiqlal Halal Expo 2022 juga dapat menjadi tempat wisata saat bulan Ramadan dan menjadi wisata halal,” kata Sandiaga Uno, Minggu (17/4).

Ia juga mengungkapkan, dengan adanya Istiqlal Halal Expo 2022 ini para pelaku UMKM yang ikut serta dapat meningkatkan pendapatannya hingga sebesar 20-30 persen.

“Dengan adanya expo seperti ini, tentunya dapat menjadi persiapan kebangkitan ekonomi kita dan menjadi awal baru untuk terus maju,” ujar Sandiaga Uno.

Istiqlal Halal Expo 2022 dari tanggal 15-24 April 2022 sebagai bagian dari milad ke-44 sekaligus menyemarakkan bulan Ramadan.

Konsumsi Pariwisata Halal Global Diprediksi Tumbuh 50% pada 2022

ilustrasi (gambar: halalmui.org)

MTN, Jakarta – Angka konsumsi pariwisata halal global diprediksi bakal tumbuh hingga 50 persen pada tahun 2022. Seperti apa?

Dilansir dari Republika, State of Global Islamic Economy Report 2021 melaporkan, konsumsi Muslim untuk pariwisata meningkat dari 58 miliar dolar AS ke 102 miliar dolar AS pada tahun 2021. Sektor ini diharapkan tumbuh sebesar 50,0 persen pada tahun 2022 menjadi 154 miliar dolar AS.

CEO dan Managing Partner di DinarStandard, Rafi-uddin Shikoh, mengatakan kalau ekonomi Islam telah pulih dengan cepat dari pandemi Covid-19. Sejumlah disrupsi juga membawa peluang dalam akselerasi digital dan investasi.

“Di sektor pariwisata halal, perjalanan dan pariwisata global telah mulai pulih dengan beberapa acara besar seperti Olimpiade Tokyo, Dubai Expo 2020, untuk investasi di sektor ini juga terus meningkat,” kata Rafi-uddin saat peluncuran SGIE (State of the Global Islamic Economy) 2021.

Industri pariwisata ramah muslim mengalami penurunan hingga 70 persen pada 2020. Angka penurunan perjalanan terjadi hingga satu miliar pelancong. Sementara acara yang ditunda pada tahun 2020 diadakan setahun kemudian, seperti Olimpiade Tokyo yang juga tidak menerima penonton.

Hal ini menyebabkan pukulan berat bagi pelaku industri termasuk di sektor lain yakni makanan halal yang dijajakan resto-resto halal seluruh dunia.

Selain itu, haji dan umrah juga menurun drastis pada 2020 karena pembatasan. Saat ini, umrah kembali bisa digelar, kemungkinan juga haji.

“Intervensi pemerintah dari berbagai negara membuat sektor ini tetap bisa bertahan, investasi tetap berlanjut dengan harapan rebound di tahun-tahun mendatang,” kata dia.

Dubai Uni Emirate Arab telah membuat keputusan berani untuk melanjutkan EXPO 2020 Dubai yang diselenggarakan pada tahun 2021. Sementara Arab Saudi terus berinvestasi di bidang pariwisata, karena mendiversifikasi ekonominya sebagai bagian dari visi strategi 2030.

Dengan banyak negara yang masih memberlakukan pembatasan perjalanan yang ketat, pemulihan industri pariwisata tetap lambat. Meski demikian sisi investasi masih berjalan signifikan dari transaksi sejumlah modal ventura yang sebagian besar terkait dengan solusi digitalisasi sekitar 1,26 miliar dolar AS.

Dalam SGIE, urutan peringkat untuk industri pariwisata halal global adalah Malaysia, Singapura, Turki, Bahrain, Uni Emirate Arab, Tunisia, Saudi Arabua, Kuwait, Kazakhstan, dan Maroko. Malaysia memiliki score 19, Uni Emirate Arab sebesar 78,6, Kazakhstan 60,8 dan Indonesia sendiri sebesar 58,0.

Pelaku Industri Halal Siap Aktifkan Kembali Dunia Wisata

MTN, Jakarta – Para pelaku usaha indutri halal menyatakan siap untuk mengaktifkan kembali dunia wisata. Seperti apa?

Dilansir dari Republika, Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Riyanto Sofyan, menyampaikan kalau pelaku usaha telah siap untuk menerima aktivitas wisata kembali.

“Kita tentu selalu siap karena kita juga ingin hidup kembali,” kata Riyanto akhir pekan lalu (3/4).

Riyanto menilai, kebijakan pelonggaran wisata di Indonesia saat ini sudah lebih baik dibandingkan penerapan pada tahun lalu. Dia menyoroti, ketika Bali dibuka untuk wisatawan asing, sejumlah kesiapan belum terintegrasi, seperti layanan imigrasi hingga maskapai.

Pembukaan perbatasan pun tidak berdampak langsung pada pemulihan sektor pariwisata. Dia mencontohkan, Turki membuka perbatasan dan melakukan integrasi di seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah hingga pelaku industri.

Hal ini menyebabkan sektor pariwisata halal di Turki dapat kembali pulih. “Harus sinkron antara kebijakan dengan implementasi di lapangan,” kata Riyanto.

Riyanto mengatakan, pemulihan pariwisata tidak akan optimal apabila pembukaan perbatasan tidak sejalan dengan suplai penerbangan dan layanan imigrasi. Ia menilai, hal itu sempat terjadi di Thailand ketika membuka perbatasannya.

“Wisatawan bisa masuk dan penerbangan terus tersedia, namun restoran ditutup, tidak ada atraksi, dan sejumlah amenities tidak siap,” ujarnya.

PPHI juga menyoroti peringkat Indonesia yang terjun bebas dari sektor wisata halal dalam laporan State of Global Islamic Economy (SGIE) 2022. Menurut Riyanto, hal itu disebabkan Indonesia tidak bisa memenuhi standar penilaian, seperti keberadaan regulasi terkait wisata halal, jumlah pelaku usaha wisata halal yang tersertifikasi, serta peliputan atau informasi media terkait wisata halal.

Riyanto mengatakan, Indonesia sempat memiliki fokus untuk mengangkat wisata halal dengan membentuk divisi khusus pengembangan seperti Malaysia. Indonesia juga dulu sempat aktif dalam berbagai ajang wisata halal global.

Pandemi Covid-19 telah menekan industri pariwisata global termasuk segmen wisata ramah Muslim. Meski begitu, pada 2021, pariwisata ramah Muslim mulai menggeliat setelah mengalami kemunduran tajam pada 2020.

SGIE 2022 melaporkan, konsumsi Muslim untuk pariwisata meningkat dari 58 miliar dolar AS ke 102 miliar dolar AS pada 2021. Sektor ini diharapkan tumbuh sebesar 50 persen pada 2022 menjadi 154 miliar dolar AS.

CEO dan Managing Partner Dinar Standard, Rafiuddin Shikoh, mengatakan, ekonomi Islam telah pulih dengan cepat dari pandemi Covid-19. Sejumlah disrupsi juga membawa peluang dalam akselerasi digital dan investasi.

“Di sektor pariwisata halal, perjalanan dan pariwisata global telah mulai pulih dengan beberapa acara besar, seperti Olimpiade Tokyo dan Dubai Expo 2020. Investasi di sektor ini juga terus meningkat,” kata Shikoh.

Industri pariwisata ramah Muslim mengalami penurunan hingga 70 persen pada 2020. Penurunan perjalanan terjadi hingga satu miliar pelancong. Hal ini menyebabkan pukulan berat bagi pelaku industri termasuk di sektor makanan halal yang dijajakan restoran halal di seluruh dunia. Selain itu, perjalanan haji dan umrah juga menurun drastis pada 2020 karena pembatasan.

Sambut Ramadhan, Objek Wisata Populer di Pasuruan Gelar Bazaar

Ngopibareng Pintu Langit (foto: Travels Promo)

MTN, Jakarta – Menyambut Ramadhan 2022, objek wisata populer di Pasuruan, Ngopibareng Pintulangit, menggelar bazar. Seperti apa?

Dilansir dari TribunNews, memasuki bulan Ramadhan 2022, lokasi wisata Ngopibareng PintuLangit di Ledug, Prigen, Pasuruan, Jawa-Timur, akan menggelar ‘Pesta Rakyat’.

Ini adalah sebuah festival dan bazaar Ramadhan yang rutin diselenggarakan di tengah gunung setiap harinya selama bulan suci tersebut.

“Ramadhan adalah momentum untuk mendekatkan diri dengan keluarga dan kerabat, dan itu bisa dilakukan di festival Ramadhan di PintuLangit kali ini,” kata Farid Irmawan, Manager Ngopibareng Pintulangit.

Ada beragam kegiatan, diantaranya adalah ngabuburit menikmati sunset di area Pintulangit diiringi live music religi.

Ada banyak bazaar makanan UMKM, area permainan anak, area piknik yang luas hingga spot foto cantik dengan dekorasi unik khusus bulan Ramadhan.

Ngabuburit sangat nikmat karena area wisata halal ini berada di perbukitan Prigen dengan ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.

“Menjelang buka puasa, sambil menikmati sunset dan menunggu adzan magrib. Suasana yang tentu sangat ditunggu bagi umat muslim. Setelah berbuka, para pengunjung dapat melanjutkan ibadah tarawih dengan nyaman di dalam area wisata” kata Farid.

“Tujuan kegiatan ini untuk menjadikan area Pintulangit sebagai tempat yang nyaman dalam mendekatkan diri pada Allah dengan cara mengadakan kegiatan yang positif selama bulan Ramadhan,” ujar Farid.

Selama Festival Ramadhan ‘Pesta Rakyat’, tersedia bazaar food truck, bursa baju import, Pameran lukisan dan Parade musik religi di area Ngopibareng Pintulangit

Kegiatan selama Ramadhan di Pintulangit akan dimulai pukul 15.00-15.30 dengan tadarus Al Qur’an, kemudian 15.30-17.30 live music religi dan Ngabuburit, lantas pukul 17.30-18.15 buka puasa dan salat magrib berjamaah.

Selain itu pada pukul 18.15-18.45 ada tausiyah, kemudian pukul 18.45-19.45 salat isyak berjamaah dan tarawih, kemudian pada pukul 19.45-22.00 akan ditutup dengan musik religi.

Menparekraf: Wisata Religi Jadi Pilihan Utama saat Ramadan

ilustrasi (gambar: pikiran-rakyat.com)

MTN, Jakarta – Menparekraf memprediksi kalau objek wisata reliji bakal ramai dikunjungi selama bulan ramadan tahun ini.

Dilansir dari Okezone, menyambut bulan suci Ramadan 1443 Hijriah, sejumlah destinasi wisata religi diprediksi akan dipadati oleh para wisatawan. Begitu yang dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno.

“Wisata religi atau wisata halal, apalagi kita akan memasuki Ramadan akan menjadi pilihan utama,” ujar Sandiaga, dalam Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (28/03).

Sandiaga melanjutkan, khususnya Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang telah memiliki prestasi sebagai salah satu destinasi wisata halal terbaik. Serta menyandang sebagai best honeymoon destination in the world.

Oleh karena itu, kata Sandiaga, pihaknya akan terus berupaya mendorong potensi wisata religi atau halal di Indonesia ini. Di mana penduduk Indonesia merupakan mayoritas muslim, sehingga bisa lebih nyaman ketika melancong ke berbagai daerah di seluruh penjuru Nusantara.

“Tentunya ini akan terus kita dorong, karena potensi pasarnya besar, dan ini konsepnya extension of service yaitu perluasan dari pelayanan untuk para wisatawan,” terangnya.

Menurut Sandiaga, ada tiga hal yang menunjang adanya wisata religi ini. Pertama, Good to Have yakni disediakannya seperti makanan halal, tempat ibadah di sejumlah tempat wisata. Khususnya untuk menyambut G20, di mana fasilitas tersebut dapat semakin memperlengkap penyambutan forum kerja sama multilateral itu.

Kedua adalah Nice to Have, yakni yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan pariwisata berbasis halal.

Kemudian ketiga yaitu Must to Have, artinya selain menyediakan tempat ibadah juga makanan-makanan yang dijual harus bersertifikasi halal.

Mengenal Apa Itu Self-Declare Halal

logo Halal yang lama dengan yang baru

MTN, Jakarta – Ada dua cara untuk mendapatkan label halal bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yakni via Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan self-declare. Apa arti dari self-declare halal?

“Self declare adalah pernyataan status halal produk UMK secara mandiri. Pelaku usaha dapat melakukan self declare jika telah memenuhi syarat tertentu, yakni harus ada pendampingan oleh pendamping proses produk halal (PPH) yang terdaftar. Jalur sertifikasi halal dengan self declare bagi pelaku UMKM harus berdasarkan beberapa kriteria,” jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, di acara Pelatihan Pendamping Proses Produk Halal (PPH), pada Senin (28/3).

Dilansir dari Jawa Pos, kriteria yang wajib dipenuhi pelaku UMKM untuk self declare adalah produknya tidak berisiko, menggunakan bahan yang sudah dipastikan kehalalannya, dan proses produksi yang dipastikan kehalalannya serta sederhana.

Dalam prosesnya, pendamping PPH menjadi elemen penting dalam pelaksanaan sertifikasi halal dengan mekanisme pernyataan pelaku usaha atau self declare.

“Di dalam sertifikasi halal self declare, pendamping PPH akan memerankan dirinya sebagai pendamping yang bertugas memastikan kehalalan produk UMKM melalui pendampingan PPH. Aktivitas tersebut dilaksanakan melalui verifikasi dan validasi,” jelas Nugroho.

Joko menyebut PPH adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan produk yang meliputi penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, dan penyajian produk.

Pendamping PPH bertugas mendampingi pelaku UMKM dalam memenuhi persyaratan kehalalan produk. Sekaligus melaksanakan kewajiban sertifikasi halal.

“Dengan sertifikat halal diharapkan meningkatkan nilai produk UMKM yang memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Terutama dalam penyerapan tenaga kerja dan sumbangan terhadap produk domestik bruto (PDB). Sayangnya, produk UMKM yang telah mendapatkan sertifikasi halal jumlahnya masih sangat terbatas. Karena sejumlah kendala yaitu ketersediaan anggaran, pengetahuan, dan pemahaman tentang halal maupun proses sertifikasinya,” urai Joko.

Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa, menambahkan, akselerasi sertifikasi halal bagi pelaku UMKM juga harus digenjot oleh daerah lain sekitar Kota Solo agar aglomerasi Solo dan sekitarnya dapat menjadi satu kesatuan destinasi wisata halal.

“Sertifikasi halal ini juga sebagai upaya agar UMKM naik kelas. Karena untuk mendapatkan sertifikasi halal harus melewati serangkaian proses yang menuntut UMKM memenuhi kriteria dan syarat yang ditetapkan. Tidak hanya asal distempel halal,” pungkasnya.

Bangka Belitung Siapkan Tour Wisata Halal untuk Kongres Halal Internasional

Belitung (foto: inacraftnews.com)

MTN, Jakarta – Bangka Belitung (Babel) akan menjadi tuan rumah Kongres Halal Internasional 2022, yang akan digelar pada Mei 2022 mendatang. Provinsi ini pun akan siapkan tour wisata halal saat pagelaran acara tersebut.

Dilansir dari Tribun News, kegiatan ini direncanakan akan dihadiri perwakilan dari 50 negara dengan jumlah peserta sebanyak 450 orang.

Direktur Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Nardi Pratomo, mengatakan persiapan kongres halal internasional ini sudah mencapai 80 persen.

“Alhamdulillah, kita berkoordinasi dengan pusat, harapannya acara ini nanti dibuka oleh pak Presiden RI Joko Widodo. Kita sudah berkoordinasi dengan LPPOM pusat, BPJPH pusat, dan kementerian terkait,” ujar Nardi, pada Selasa (29/3).

Untuk teknis acara seperti pembukaan hingga penutupan sudah tertata. Kegiatan akan direncanakan dimulai pada tanggal 9 Mei 2022 di Novotel Bangka Hotel and Convention Centre.

“Inti acara nanti dua hari pada tanggal 9-10 Mei 2022. Itu acara kongres. 11-13 Mei itu nanti acara tour wisata halal di kabupaten/kota, nanti dibagi-bagi. 450 peserta ke Belitung kita kirim 120 orang, untuk ke kabupaten/kota nanti mungkin rata-rata 50 orang,” jelas Nardi.

Kegiatan kongres ini didukung oleh bupati dan walikota dari tujuh kabupaten kota di Bangka Belitung.

“Sasaran kita di acara kongres ini, UMKM kita ketemu dengan buyer atau investor, maka kita pilih UMKM yang kuat, legalitas lengkap, agar nanti jika diminta dalam jumlah yang banyak, bisa dicakupi,” katanya.

Selain menemukan buyer dengan UMKM, kongres ini juga akan launching produk halal Babel, dan melahirkan resolusi halal dunia serta ingin memperkenalkan Babel.

“Kita berharap dengan kegiatan ini Babel akan semakin dikenal dunia,” pungkas Nardi.

Pemkot Bogor Ajak IPB Desain Kawasan Agrowisata Halal di Rancamaya

ilustrasi (foto: liputanoke.com)

MTN, Jakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengajak Institut Pertanian Bogor untuk menggarap desain tata ruang kawasan agrowisata halal di kawasan Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan.

Dilansir dari westjavatoday.com, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, mengatakan kalau luas lahan kawasan agrowisata tersebut lebih kurang sembilan hektar. Sebagian di antaranya sudah digunakan, termasuk kepentingan Perumda Tirta Pakuan.

“Ada beberapa juga yang kita rencanakan menjadi kebun durian dan kopi,” ujar Syarifah, pada Sabtu (26/3).

Menurut Syarifah, Pemkot Bogor tertarik dengan konsep IPB University yang telah dipaparkan di hadapan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, karena membuat UMKM ‘halal food’ atau semacam ‘smart halal food center’.

Apalagi masterplan kawasan agrowisata halal sinergi dengan kebijakan Pemkot Bogor yang sejak tahun 2010 telah menerbitkan Perwali Kota Halal. Oleh karena itu, kerja sama pun diwujudkan secara resmi melalui penandatanganan kerja sama dengan IPB University pada Jumat (25/3).

Penandatanganan dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah dan Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Kerja Sama dan Hubungan Alumni IPB University, Prof. Dodik Ridho Nurrochmat di Ruang Sidang Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PSP3 – LPPM) IPB University, Jalan Pajajaran, Kota Bogor.

Hingga saat ini Kota Bogor memiliki 68 ribu UMKM dan baru 0,06 persen yang sudah mengikuti sertifikasi halal.

“Dengan adanya kesepakatan ini semoga jadi awal yang lebih baik dalam mewujudkan Kota Bogor sebagai kota halal,” jelasnya.

Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Kerja Sama dan Hubungan Alumni IPB University, Prof. Dodik Ridho Nurrochmat mengatakan, merasa senang mendapat kepercayaan dari Pemkot Bogor untuk bersama-sama membuat masterplan kawasan agrowisata halal.

Dari masterplan tersebut, menurut dia, ada dua hal yakni masterplan wisata halal yang diharapkan betul-betul fungsional, tidak hanya gambar yang indah, tetapi bisa dimanfaatkan untuk perkembangan agrowisata halal.

Selain itu tidak hanya dari segi arsitektur, aksesibilitas dan sosial ekonomi akan diperhatikan.

“Melihat potensi pasar dan pengalaman, kami yakin rencana ini memiliki dampak yang positif,” pungkas Dodik.

MUI Apresiasi Konsep Wisata Halal dari Disbudpar Sulsel

ilustrasi (foto: Cheria Holiday)

MTN, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi konsep Wisata Halal dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel. Seperti apa?

“Konsep wisata halal ini sangat cocok dengan kultur Sulsel karena memiliki kebudayaan yang Islami,” ujar Sekertaris Komisi Pembinaan Seni dan Budaya Islam, Fihris Khalid SS MA PhD, saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Hotel Almadera Jalan Somba Opu Makassar, Rabu (23/3).

Dilansir dari MUI, Menurut Fihris, wisata halal menjadi angin segar bagi MUI Sulsel untuk berperan untuk memberikan kontribusi pemikiran kepada pemerintah. Saat ini wisata halal sudah banyak digemari oleh umat non muslim karena faktor kebersihan yang terjamin.

“MUI juga telah menetapkan Fatwa Nomor 108 tentang pariwisata berbasis syariah. Kita akan merujuk pada Fatwa MUI untuk menilai apakah program ini sesuai syariah atau tidak,” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Sulsel, Patarai A Burhang GS SSos MM, juga menyampaikan harapannya agar peran MUI bisa memberi sumbangsih pemikiran bagi pengembangan program wisata halal.

“Program wisata halal menjadi salah satu program unggulan Pemprov Sulsel saat ini. Wisata halal juga mempunyai dampak positif selain karena potensi besar di Sulsel yang beragama mayoritas Islam.

Hadir sebagai pemateri pada FGD tersebut, DR H Syamsu Rijal M Pd CHE (Dosen Poltekpar Makassar), Assoc Prof DR IR H Muhamad Nusran MM Phd IPM ASEAN Eng (Direktur Halal Industri Development Institusi Sulsel) dan Nasrullah Karim (Ketua PHRI Sulsel).

Jogja Halal Festival 2022 Akan Digelar Bulan Oktober Nanti

MTN, Jakarta – Jogja Halal Festival 2022 akan digelar pada bulan Oktober nanti. Seperti apa?

Dilansir dari Republika, masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY akan kembali menggelar Jogja Halal Festival pada Oktober 2022 mendatang. Festival tersebut direncanakan berlangsung di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Yogyakarta.

Ketua MES DIY, Heroe Poerwadi, berharap kegiatan ini dapat mendorong DIY menjadi primadona baru wisata syariah di Indonesia. Terlebih, DIY dinilai memiliki potensi dalam mengembangkan wisata syariah.

“Kami sangat berharap Yogyakarta benar-benar menjadi kota yang halal sekaligus menjadi primadona baru wisata syariah,” kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut dalam soft launching Jogja Halal Festival di Taman Pintar Yogyakarta, Kamis (17/3).

Heroe mengungkapkan, kegiatan tersebut digelar sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya produk-produk halal.

Pasalnya, saat ini halal sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan dari masyarakat. Selain itu, wisata yang bernuansa Islam Tourism juga diminati banyak kalangan masyarakat saat ini. “Tidak hanya masyarakat Indonesia, namun juga mancanegara,” ujarnya.

Heroe juga menekankan masyarakat juga perlu dikenalkan pada produk-produk halal yang cakupannya sudah sangat luas. Seperti produk-produk keuangan, perbankan, pegadaian, rumah sakit, pendidikan, kebutuhan pokok, kosmetik, dan produk halal lainnya.

Dalam kegiatan Jogja Halal Festival tersebut, kata Heroe, akan ditampilkan sederet stan halal. Mulai dari kuliner, fashion, travel, investasi, hingga perbankan syariah.

“Karenanya event ini menunjukkan kepada masyarakat luas kalau kita siap menyambut untuk menjadi satu destinasi wisata halal di Yogya,” pungkas Heroe.