Inilah Empat Destinasi Wisata Ramah Muslim di Jepang

ilustrasi (Skye Tour)

MTN, Jakarta – Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki banyak destinasi wisata menarik. Bahkan ada juga destinasi wisata ramah muslim di Jepang. Apa saja?

Dilansir dari Paragram, merangkum dari berbagai sumber, berikut ini daftar empat destinasi ramah muslim di Jepang.

Kebun Tomita (foto: japandeluxetours.com)

Kebun Tomita
Kebun Tomita di Kota Furano yang berada di Hokkaido ini merupakan taman bunga berwarna-warni dengan berbagai macam jenis bunga. Namun, di taman ini bunga lavender adalah tanaman bunga utama yang tumbuh subur. Di sini para wisatawan muslim tidak perlu khawatir, sebab di area kebun terdapat mushola yang memang disediakan untuk tempat beribadah dan beristirahat.

restoran Hanasaka Ji-san (foto: Wisata Jepang)

Restoran Halal Hanasaka Ji-san
Tempat wisata yang kedua adalah Restoran Halal Hanasaka Ji-san yang berada di Shibuya. Tempat ini merupakan restoran halal yang menyediakan berbagai macam makanan halal yanh tentunya aman dikonsumsi untuk para wisatawan muslim. Menu makanan halal yang bisa dipesan antara lain adalah tempura, sashimi, dan menu andalannya adalah shabu-shabu.

The Blue Pond (foto: Live Japan)

The Blue Pond
Selanjutnya adalah The Blue Pond di Hokkaido yang merupakan telaga buatan yang dibangun untuk mengontrol aliran lumpur vulkanik dari Gunung Tokachi. Disebut Blue Pond sebab mineral dalam lumpur yang bercampur dengan air sungai Biei menyebabkan warna telaga ini tampak biru.

Taman Nasional Nara (foto: Hotels.com)

Taman Nasional Nara
Terakhir ada Taman Nasional Nara yang juga termasuk tempat wisat ramah muslim di Jepang. Di sini anda bisa melihat ribuan rusa, karena memang Nara adalah habitat hewan bertanduk tersebut. Bahkan tempat ini terdaftar di UNESCO sebagai warisan dunia.

Melihat Objek Wisata Masjid Terapung di Sumatera Barat

Masjid Terapung Samudera Ilahi (foto: TVRI Sumatera Barat)

Di kota Painan, kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, ada sebuah objek wisata masjid terapung yang bernama Masjid Terapung Samudera Ilahi. Seperti apa?

Dilansir dari Padek, Masjid Terapung Samudera Ilahi terdapat di kawasan wisata Pantai Carocok Painan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat.

Selama bulan suci Ramadhan 1444 Hijriyah tahun 2023 ini, masjid yang diresmikan 5 Februari 2021 itu terlihat selalu dipenuhi oleh umat muslim untuk melaksanakan ibadah Shalat Tarawih.

Pengunjungnya tidak hanya dari masyarakat sekitar, tapi juga dari masyarakat luar daerah yang memang sengaja datang untuk beribadah di masjid yang terletak di kawasan wisata unggulan Pessel tersebut.

Nofrizal Chan, tokoh masyarakat Painan mengatakan, Masjid Terapung Samudera Ilahi memang telah menambah destinasi keindahan Pantai Carocok Painan. Sebab telah menjadi ikon baru dengan juga ditunjang beberapa fasilitas lainnya seperti Jembatan Asmara sebagai penghubung Pulau Batu Kureta dengan Pantai Carocok, serta taman bermain yang nyaman pada areal seluas 6 hektare di kawasan itu.

“Selama bulan Ramadhan ini, masjid selalu ramai dikunjungi oleh umat muslim untuk beribadah. Namun yang beribadah itu bukan hanya masyarakat sekitar, tapi juga dari masyarakat luar daerah yang tujuannya memang ingin merasakan sensasi beribadah di masjid yang berada di kawasan wisata ini,” katanya.

Muhammad Yasin (56) pengunjung asal Kerinci, Provinsi Jambi, mengatakan ia bersama anak dan istrinya memang sengaja datang di bulan puasa ini ke masjid tersebut.

“Tujuan kami memang hanya ingin melaksanakan shalat Magrib, Isya, dan juga Shalat Tarawih. Shalat di sini memang memiliki nuansa yang berbeda dibanding dengan masjid-masjid lainnya yang pernah saya singgahi,” katanya.

Dia mengakui ada perasaan nyaman ketika melaksanakan ibadah di masjid itu.
“Deburan suara ombak yang disertai semilir angin sepoi-sepoi, membuat hati terasa damai ketika berada di masjid ini. Sehingga tidaklah mengherankan kalau diantara yang pernah datang, ingin untuk kembali lagi ke sini,” ujarnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pessel, H Asli Saan, kepada Padang Ekspres mengaku bangga dengan kehadiran masjid terapung di kawasan wisata Pantai Carocok Painan tersebut.

“Atas nama masyarakat Pessel, saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah Pessel atas pembangunan masjid ini. Dan saya juga merasa bangga, karena kehadiran Masjid Terapung Samudera Ilahi dapat menjawab kebutuhan para wisatawan untuk melaksanakan ibadah, dan menjadikan kawasan ini menjadi kawasan wisata halal di Sumbar,” ungkapnya.

Ia berharap masjid tersebut tersebut benar-benar menjadi pusat informasi sejarah kebudayaan Islam di daerah itu di masa datang.

“Sebab salah satu tujuan masjid ini dibangun selain mewujudkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Pessel periode 2016-2021, yakni mewujudkan Kabupaten Pesisir Selatan yang mandiri, unggul, agamis dan sejahtera, juga akan dijadikan sebagai pusat kajian sejarah perkembangan Islam di Pessel,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pessel, Suhendri menyebut, kehadiran Masjid Terapung Samudera Ilahi itu memang menambah daya tarik bagi wisatawan.

“Sekarang masjid tarapung ini telah menjadi salah satu ikon unggulan di Pantai Carocok Painan. Karena pandemi Covid-19 telah berlalu, sehingga diyakini kunjungan wisatawan ke kawasan wisata dengan ikon unggulan masjid terapung, ini akan meningkat pada hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah tahun 2023 ini,” ungkapnya.

Dijelaskannya, Masjid Terapung Samudera Ilahi dibangun di atas lahan seluas 1.795 M2, serta fasilitas yang dibangun antara lain, bangunan inti yakni tempat sholat dengan kapasitas 300 jemaah, selasar, 2 menara setinggi 32 meter, dan taman.

Lima Tempat Wisata Kuliner Halal Kekinian di Tasikmalaya

ilustrasi (foto: insiden24.com)

MTN, Tasikmalaya – Anda berencana untuk wisata kuliner ke Tasikmalaya? Ingin menjajal beberapa titik wisata halal dan juga kekinian?

Dilansir dari Kabar Priangan, berikut adalah lima destinasi wisata kuliner yang kekinian di Tasikmalaya, dan yang terpenting, halal.

Mawakaya

Tempatnya adem, lucu, dan nyaman banget. Mie udonnya cukup lembut yang mana diberi toping daging sukiyaki dan kakedashi. Yap, ini resto mini yang menu-menunya itu khas Jepang.

Tambah enak dengan hidangan tempura udang yang krispi dan gurih, cocok disandingkan dengan mie udon yang enak banget.

Setelah makan udon, kamu bisa cuci mulut dengan pannacota yang lembut, manis, dan lezat.

Kamu yang penasaran pengen nyobain, Mawakaya ini ada di Jalan Ampera nomor 47 (samping Alfamart).

Oharang

Kalau resto barbekyu ini khas Korea ya. Oharang ini terbilang baru karena resto officialnya baru buka cabang di Tasikmalaya.

Pas kamu masuk, kamu akan betah dengan atmosfer restonya yang bikin adem tapi luas. Cocok buat ajak pasangan atau teman nongkrong ke sini.

Harganya mulai Rp 79.000, bebas refill daging dan makan sepuasanya. Durasi makannya selama 90 menit.

Banyak menu lainnya yang bisa pikat lidahmu, seperti topokki, noodle, dan beef. Oharang ini ada di Ruko Asia Plaza. Let’s go besti cobain!

KSF 88

Ada di Jalan Siliwangi No. 29 Desa Tugu Jaya (samping SPBU UNSIL), resto barbekyu ini no pork no lard alias halal.

Buka setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam. Kamu bisa santap makanan pembuka dengan topokki yang bertekstur empuk dan kuahnya yang medok.

Makanan utama yang disukai banyak pengunjung yakni Korean barbekyunya yang lengkap dalam satu sajian. Dicocol dengan saus-sausan yang enak parah bikin nagih.

Memasuki babak akhir makanmu, kamu bisa tutup dengan signature coffee-nya KSF 88. Paket lengkap banget deh pokoknya!

Mapa Coffee and Eatery

Cantik banget deh pemandangan yang disajikan Mapa Coffee ini. Apalagi ada catwalk bambu yang lucu berbentuk hati dan memang konsepnya selaras dengan alam. Cocok buat nongkrong bareng pacar atau sahabat.

Selain viewnya yang kece abis dan instagramable banget, kamu bisa icip kulinernya yang enak.

Contohnya ada ikan bakar, ayam goreng, mie-miean, seblak, oseng sayur, kopi-kopian, banyak deh pokoknya. Dan cafe estetik ini ada di Jalan Cibatu Sukalaksana (mangin).

Ada yang unik dari konsep Mapa Coffee yakni setiap pelajar yang berkunjung ke sini, bisa mendapatkan aneka minuman dengan potongan harga 10%, asalkan bisa tunjukkan saja kartu identitasmu sebagai pelajar. Seru ya!

Q Kitchen

Menu otentik dari Q Kitchen ini yakni mie bakarnya yang memiliki 8 varian, diantaranya original, lada hitam, sambal sadis, manis pedas, sambal bawang, sambal terasi, sambal tomat, dan sambal BBQ.

Mie-nya dibakar di tembikar dengan bumbu sambal dan toping ayam, taburan daun bawang, dan pangsit goreng gede yang yummy.

Percaya gak, mie seenak itu dibanderol cuma dari 12 hingga 14 ribuan saja lho! Cocok di kantong pelajar milenial nih pastinya!

Untuk lokasinya ada di Jalan Siliwangi nomor 22A dan buka setiap hari dimulai pukul 10 pagi hingga 9.30 malam.

Menengok Pusat Kuliner Nusantara Halal di Papua

Al Akbar Food Festival di Sorong, Papua (foto: papuabaratpos.com)

MTN, Sorong – Kini telah hadir pusat kuliner nusantara halal yang berlokasi di Papua, yang bernama Al Akbar Food Festival (AFF). Seperti apa?

Dilansir dari sorongnews.com, Al Akbar Food Festival (AFF) resmi dikenalkan ke publik oleh Penjabat Gubernur Papua Barat Daya, yang diwakili oleh Kepala Bapeda Provinsi Papua Barat Daya, Rahman, di areal Masjid Al Akbar Kota Sorong, Sabtu (28/1).

Dalam sambutannya, Rahman mengatakan bahwa salah satu program prioritas Pj Gubernur Papua Barat Daya adalah PBD Produktif. Keberadaan AFF menjadi salah satu upaya pengembangan UMKM yang produktif dalam pemulihan ekonomi pasca dihantam badai COVID-19 selama dua tahun.

“Apalagi saat ini memasuki resesi ekonomi dan inflasi. Oleh karenanya keberadaan AFF ini bisa menjadi salah satu upaya menekan laju inflasi, karena kebutuhan akan makan dan minum di daerah ini juga cukup tinggi. Kami optimis, dengan dukungan pengusaha UMKM serta masyarakat akan berdampak baik bagi perekonomian keluarga, Masjid dan daerah,” ujar Rahman.

Ia menambahkan bahwa legalitas AFF telah memenuhi persyaratan dan dalam waktu dekat akan mendukung dalam sertifikasi kesehatan, kelayakan dan kebersihan oleh instansi teknis dan menggandeng MUI untuk kehalalannya.

Rahman berharap sentra pertumbuhan wisata kuliner di wilayah Papua Barat Daya bisa terus berkembang.

Sementara itu, Manager operasional AFF, Toto, mengatakan bahwa tujuan keberadaan AFF ini adalah untuk menumbuhkan sosial enterpreuner sekaligus memadukan sosial digital dalam mendukung kesejahteraan umat, mendongkrak perekonomian dan tentunya berdampak pada kemaslahatan masjid.

Adapun jumlah lapak yang saat ini berada di AFF 1 berjumlah 12 stand yang sudah penuh diisi pelaku usaha dan telah berdagang selama sebulan dan di AFF 2 yang sedang dibangun ada sekitar 13 stand.

“Setelah soft launching sebulan lalu, rata-rata omset sekitar 1 juta rupiah per hari. Di mana selain ada keuntungan bagi pengusaha, 2,5 persen total omset bulanan disumbangkan untuk pembangunan masjid Al Akbar yang masih berjalan,” ujar Toto.

Dengan biaya sewa stand yang tidak memberatkan, antusias pengusaha yang mengisi AFF juga tak sedikit. Dimana 13 stand tambahan pun sudah full booked. Kedepannya, Toto mengatakan bahwa AFF ini akan menjadi salah satu tempat wisata kuliner nusantara yang Halal dan Toyib bagi siapa saja yang menghabiskan waktunya disana.

Terlihat sejumlah warga mulai menjadikan AFF sebagai salah satu tujuan wisata kuliner, karena berbagai menu nusantara dari Aceh hingga Papua tersaji di sana dengan harga merakyat.

Kota Sorong adalah ibukota provinsi Papua Barat Daya, Indonesia. Sorong adalah kota terbesar kedua di Papua, setelah Kota Jayapura.

Melihat Wisata Halal di Cirebon

Masjid Cipta Rasa Keraton Kasepuhan, Cirebon (foto: alif.id)

MTN, Jakarta – Wisata Cirebon halal merupakan wisata yang memberikan dan menyajikan rasa kenyamanan dan ketenangan untuk wisatawan umat Muslim. Seperti apa wisata halal di Cirebon?

Wisata halal ini bukan tentang agama atau keyakinan tetapi wisata halal Cirebon ini untuk mencoba memenuhi kebutuhan kebutuhan wisatawan muslim, terutama terkait makanan halal yang bisa dikonsumsi wisatawan Muslim dan fasilitas ibadah sholat yang nyaman.

Tetapi objek wisata halal Cirebon tidak hanya bisa menarik kunjungan wisatawan muslim saja, melainkan turis wisata non-muslim dari berbagai wilayah juga bisa berkunjung ke Wisata Halal ini.

Dilansir dari Radar Cirebon, wilayah Cirebon terdapat banyak destinasi wisata yang masih erat dengan proses penyebaran agama Islam oleh Sunan Gunung Jati. Wisata Cirebon menjadi salah satu lokasi Wisata halal dari banyaknya daerah di Indonesia. Masjid Cipta Rasa Keraton kasepuhan menjadi salah satu wisata halal Cirebon.

Selain Masjid Cipta Rasa Keraton Kasepuhan, masih ada 20 masjid lainnya yang nantinya akan menjadikan wisata halal Cirebon semakin menarik wisatawan untuk berwisata sambil mengetahui sejarah mengenai peradaban Islam.

Wilayah Cirebon juga berpotensi besar untuk berkembangnya wisata halal bidang kuliner, cirebon memiliki banyak menu dan olahan makanan halal yang bisa menjadi pilihan bagi wisatawan turis non-muslim, yang tentunya itu bisa menjadi daya tarik wisatawan lebih luas lagi.

Dalam mengelola wisata halal ini, tentunya harus ada persiapan yang sangat matang dari segi infrastruktur untuk akomodasi seperti, tempat ibadah, hotel atau penginapan. Agar semua wisatawan merasa nyaman untuk berwisata halal di Cirebon.

Selain akomodasi, perlu juga untuk mengubah pola fikir masyarakat agar memahami pontensi berkembangnya Cirebon.

Adanya wisata halal ini juga semoga bisa membantu dalam memperdayakan perekonomian masjid khususnya di Cirebon. Karena Cirebon berpotensi untuk berkembangnya wisata halal ini.

Taman Surga Rinjani, Objek Wisata Syariah di Lombok Timur

Taman Surga Rinjani

MTN, Jakarta – Kini di antara tujuh puncak Gunung Rinjani dan perbukitan, ada Taman Surga Rinjani, yang menjadi destinasi wisata baru di daerah tersebut. Seperti apa?

Dilansir dari Tempo, Taman Surga Rinjani berlokasi di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Kawasan wisata ini berada lima kilometer dari Taman Wisata Pusuk Sembalun dan tiga kilometer dari rest area Sembalun, pusat kecamatan wilayah setempat.

Taman Surga Rinjani memiliki areal sekitar 46 hektar dan dikelilingi perbukitan serta perkebunan berhamparan sawah yang siap mewarnai keseruan sambil memacu adrenalin para pengunjung.

Wahana Taman Surga Rinjani ini menawarkan berbagai macam antraksi wisata di antaranya, sepeda gantung, tangan raksasa, karpet aladin, perosotan, air terjun, akuarium, perahu Nabi Nuh, enam jenis ayunan, taman bunga dan berbagai tempat yang “Instagrammable”.

“Sepeda gantung dan perosotan inilah yang menjadi objek utama di lokasi wisata taman surga ini, yang siap memberikan sensasi baru berwisata di Sembalun,” ujar Zamroni Husaini, pemilik Taman Surga Rinjani, di Sembalun, (30/12).

Wisatawan bisa juga menikmati keindahan panorama pegunungan Sembalun dan hamparan sawah sangat nan eksotik dengan sudut pandang yang beragam. Sambil menikmati lukisan alam, jangan lupa menyeruput secangkir kopi dan makanan khas Sembalun dengan suasana damai, nyaman dan aman.

Sebelum menjadi destinasi wisata, tempat ini awalnya dimanfaatkan oleh pemiliknya bercocok tanam sayur mayur. Sadar akan keistimewaan lokasi ini, ustad Zamroni, sapaan akrabnya, mengubah lokasi tersebut menjadi objek wisata yang indah nan elok.

Taman Surga Rinjani menawarkan konsep wisata syariah. Konsep ini lahir setelah Sembalun menyandang gelar destinasi bulan madu terbaik (World Best Halal Honeymoon Destination) dalam ajang World Halal Tourism Award (WHTA) di Abu Dhabi pada 2016. “Berdasarkan itu konsep wisata syariah ini kita terapkan di wahana ini dan edukasi wisata syariah, karena di sini juga bisa tempat mengadakan majelis taklim (pengajian) sambil berwisata,” jelas Zamroni.

Saat ini wahana Taman Surga Rinjani masih dalam penyelesaian akhir. Meski demikian, diakui Zamroni, objek wisata ini sudah dibuka untuk umum pada Sabtu, 24 Desember 2022 hingga Senin 2 Januari 2023.

Harga tiket masuk di kawasan wahana ini bervariasi yakni Rp50.000 untuk dewasa dan Rp25.000 untuk anak-anak. Pengunjung bisa menikmati semua wahana yang ada seperti mengambil gambar di Perahu Nabi Nuh, akuarium, ayunan, balon Taman Surga Riniani, air terjun, tangan raksasa, prosotan pelangi, sepeda gantung, karpet Aladin dan taman cinta/Love.

“Sedangkan utuk warga lokal Sembalun, tiket masuknya hanya Rp.20.000 gratis perosotan hingga 2 Januari 2023, dibuktikan dengan KTP Sembalun,” kata Zamroni. Pengunjung akan diberikan kartu tanda masuk di setiap wahana untuk setiap spot foto yang ada.

Pada hari biasa, jam buka Taman Surga Rinjani dibuka pada pukul 07.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita. Sedangkan di hari Sabtu dan Ahad, mulai pukul 07.00 Wita hingga 22.00 Wita.

Zamroni berharap kehadiran destinasi wisata baru ini, dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, terutama anak muda Sembalun. “Wahana ini membutuhkan karyawan belasan orang lebih,” katanya.

Tak perlu khawatir juga soal makanan. Di lokasi itu juga menyediakan makanan dan minuman di resto tersebut, sehingga pengunjung tidak perlu repot membawa bekal dari rumah.

Lokasi Taman Surga Rinjani tidak jauh dari Taman Wisata Pusuk Sembalun, hanya butuh 10 sampai 15 menit menggunakan sepeda motor dan roda empat baru tiba di lokasi. Lokasinya juga berdekatan dengan kebun stroberi yang dekat dari akses jalan utama Sembalun, yakni sekitar 15 meter dari tepi jalan raya jurusan Aikmal-Sembalun Lombok Timur.

“Jadi pengunjung tak usah ragu datang ke tempat kami, kerena fasilitas di tempat kami sudah lengkap, bukan hanya resto termasuk juga musala dan toilet tersedia,” pungkasnya.

Ini Dia Tiga Objek Wisata Halal di Bandung untuk Liburan Keluarga

ilustrasi (foto: Madani News)

MTN, Jakarta – Sedang ingin liburan ke Bandung bersama keluarga, dan mencari objek wisata halal? Tiga objek wisata halal di bawah ini mungkin bisa dijadikan destinasi anda.

Dilansir dari inews.id, berikut adalah tiga destinasi wisata halal di Bandung yang cocok untuk liburan keluarga:

masjid Al-Irsyad, Padalarang, Bandung (foto: khazanahmasjid.com)

Masjid Al-Irsyad
Lokasi tersebut berada di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung, Jawa Barat. Masjid tersebut terlihat sederhana dan memiliki desain arsitektur yang elegan namun kaya akan makna. Hal ini karena bentuk gaya bangunan arsitektur yang tidak memiliki kubah seperti masjid pada umumnya yang ada di Indonesia.

Dari informasi yang diterima, masjid Al-Irsyad ini dibangun pada tahun 2009. Selain bentuk bangunan masjidnya yang unik, di lokasi ini kita bisa juga mendapatkan sisi keunikan lainnya, baik desain eksterior maupun interior masjid.

Saat kita berada di dalam area masjid, kita dapat menyaksikan bangunan tersebut tidak memiliki tiang di tengah, sehingga membuat pemandangan area dalam masjid terlihat begitu luas. Masjid tersebut hanya terdapat empat sisi dinding yang menjadi pembatas sekaligus penopang bangunan.

Sedangkan untuk warna dominan di masjid, hanya dihiasi dengan warna putih, hitam, dan abu-abu. Kombinasi ketiga warna masjid ini terlihat cantik dan modern. Selain itu, suasana sejuk dan tenang dengan bentuk bangunan arsitektur bangunan masjid unik dengan pamandangan alam yang terbuka menuju arah kiblat.

Hal ini menjadikan masjid tersebut sebagai tempat wisata muslim destinasi wisata halal di Bandung dengan daya tarik yang mampu memberi kesan bagus, bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang dan singgah di tempat ini.

Panghegar Waterboom, Bandung (foto: hargatiket.net)

Panghegar Water Boom Bandung
Saat kita wara wiri di tempat wisata muslim di Bandung di kawasan Padalarang, Jawa Barat, disarankan untuk melihat destinasi permainan air dan berseluncur di dalam kolam renang.

Kita semua pasti sepakat jika berenang menjadi hobi dan olahraga favorit dari banyak kalangan tanpa kecuali kaum hawa. Bagi para muslimah, terkadang berenang bisa menjadi sebuah kendala, karena aurat yang tidak boleh terlihat oleh lawan jenis yang bukan muhrimnya.

Melihat kondisi tersebut, beberapa pengelola kolam renang kini menerapkan hari khusus wanita yang salah satunya bisa kita temukan di Panghegar Water Boom Bandung.

Di sana, memiliki hari khusus wanita yang dibuka setiap hari Jum’at dari jam 08.00 hingga 15.00 WIB, yang berlokasi di Jalan Mengger Tengah No.37, Mengger, Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.

Di dalam area ini juga terdapat sebuah mushola yang nyaman lengkap dengan mukena serta sejadahnya yang telah disiapkan oleh para pengelola, sehingga pengunjung yang datang dapat beribadah dengan tenang dan juga khusyuk.

Pada hari yang di khususkan untuk wanita, di sana pun tidak diperkenankan kaum pria untuk dapat masuk ke dalam area. Bahkan pintu penjagaannya pun tertutup rapat. Selain itu, para tamu yang berkunjung ke sini pun tidak perlu khawatir, karena lifeguard yang bertugas pun adalah dari kaum perempuan.

Kampoeng Bakery (foto: Detik.com)

Kampoeng Bakery Istana Pasteur Regency
Saat kita liburan di Bandung rasanya belum lengkap bila tidak mencicipi kulinernya. Salah satu tempat wisata kuliner halal yang telah memiliki sertifikat halal dari MUI dapat kita kunjungi di kawasan daerah Pasteur.

Umat Muslim tentunya kita lebih tenang menikmati makanan-makanan yang lebih halal bukan? Sehingga kita bisa mencobanya di salah satu tempat wisata kuliner halal di Bandung di Kampoeng Bakery Istana Pasteur Regency yang terletak di Jalan Gunung Batu Bandung.

Proses pembuatan makanan di toko roti tersebut selain menjamin proses pemilihan bahan-bahan untuk makanannya, peralatan yang digunakannya pun menjadi perhatian di toko roti ini.

Contohnya kuas yang dipergunakan untuk proses pembuatan roti pengelola memastikan untuk tidak mempergunakan kuas berbahan dasar bulu binatang, melainkan menggunakan kuas berbahan dasar nilon.

Sedangkan untuk kawasan tempat wisata belanja Bandung, kita dapat mengunjungi tempat belanja barang branded di Bandung yang memiliki kualitas barang yang baik dengan harga yang relatif murah.

Melihat Masjid Manarul Ilmi di Kampus ITS Surabaya

masjid Manarul Ilmi di kampus ITS Surabaya

MTN, JakartaKampus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di Surabaya memiliki masjid yang sejuk dan rindang bernama Manarul Ilmi. Seperti apa?

Damai, sejuk dan rindang, tiga kata tersebut kiranya cocok disematkan untuk sebuah tempat mulia yang berada di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Masjid Manarul Ilmi. Masjid yang berdiri megah tepat di depan Gedung Rektorat ITS ini memiliki luas bangunan sebesar 2.458 m2. Masjid ini dibangun pada tahun 1979 saat zaman Prof. Mahmud Zaki M.Sc menjabat sebagai Rektor ITS.

Saat memasuki area masjid, kita akan disuguhkan dengan pemandangan serambi yang luas, lengkap dengan tiang-tiang penyangganya yang berdiri kokoh. Melirik ke arah ruang utama masjid, kita akan melihat dinding-dinding yang terbuat dengan kayu berukir. Hal itu bertujuan untuk sirkulasi udara agar tetap terjaga. Lebih masuk lagi, secara takjub mata kita akan langsung terarahkan ke atap masjid yang luas berbentuk limas segi empat.

Sebagian awam mengira, arti dari Manarul Ilmi menunjukkan bahwa masjid adalah pusat dari kajian ilmu. Namun, jika ditelisik dari historinya, Abdullah Baraja, Ketua Tim Pembangunan Masjid kala itu memperjelas bahwa Manarul itu berasal dari bahasa arab yakni ‘nuur’, yang artinya pancaran. “Jadi dari masjid tersebut diharapkan memancarkan cahaya keilmuan,” ucapnya saat diwawancara.

masjid Manarul Ilmi di kampus ITS Surabaya

Sejarah Pembangunan

Siapa sangka, masjid berkubah joglo ini dulunya dibangun di tengah pergolakan zaman orde baru. Berbagai kondisi tatanan masyarakat yang serba tidak stabil, hingga keberadaan rezim PKI yang tidak menyukai ‘urusan’ agama meluruh terhadap masyarakat juga menjadi tantangan. Selain itu, lahan samping kanan–kirinya yang berupa rawa-rawa pun sempat dipertanyakan.

Meski demikian, Prof. Mahmud Zaki M.Sc selaku rektor ITS masa jabatan 1973-1982 mengungkapkan tak ada kesulitan berarti dalam pembangunan masjid ITS. Ia menilai bahwa keberadaan masjid sangat dibutuhkan. “Hal itu demi memudahkan mahasiswa menjalankan ibadah shalat lima waktu di masjid. Sehingga rancangan pembangunan masjid masuk dalam blueprint kampus ITS Sukolilo,’’ ucapnya.

Tepat tahun 1974, dalam blueprint kampus ITS Sukolilo telah ditetapkan sebagai lokasi untuk pembangunan masjid. Meski banyak yang beranggapan apakah yakin masjid akan ramai, sementara kanan-kiri masih rawa dan jauh dari rumah warga.

Zoning dan pembagian wilayah pun dilakukan. Tanpa ragu Bapak kelahiran Sumenep, empat Februari 1935 tersebut memulai pembangunan Kampus Sukolilo dengan membangun tiga jalan utama dalam kampus. Kemudian lokasi masjid ITS juga tak luput dari rancangan tata letaknya. Lalu, enam tahun pasca kepemimpinannya sebagai rektor (1979), ia membentuk Tim Pembangunan Masjid ITS.

Dalam pembangunan awal masjid ITS, Abdullah Baraja yang masa itu berstatus dosen Teknik Kimia ITS dibantu oleh belasan dosen lainnya. Di antaranya adalah Zein Mujiono, Hani Muharniono, dan Sugeng Gunadi sebagai arsitek. Di bidang Teknik Sipil, tercatat nama Bapak Harwiono dan Uthman Hanifa. Sementara, Abdus Salam dan Muhammad Bakri menjadi sosok penting di bidang keuangan (bendahara). Nama anggota lainnya yakni Sugimin dari Fisika, Kusnaryo dari Teknik Kimia, Jati Nur Zuhud dan beberapa dosen lainnya.

Sugeng Gunadi, selaku tim Arsitek masjid ITS mengungkapkan bahwa Master Plan pembangunan masjid ITS dibangun dengan tiga tahap. Pertama dengan pembangunan pondasi, diikuti pembangunan kolom dan balok sebagai bagian kedua. Terakhir, pembangunan atap merupakan tahap pembangunan bagian ketiga.

Seperti nampak Masjid Manarul Ilmi ITS saat ini, sedari awal memang dibentuk agar tidak jauh dari area akademik. Hal demikian bisa dilihat dari pelaksanaan shalat 5 waktu. Orang-orang dari berbagai penjuru sisi utara, timur dan selatan masjid berbondong-bondong untuk melaksanakan rukun Islam yang kedua tersebut.

masjid Manarul Ilmi di kampus ITS Surabaya

Arsitektur Masjid ITS Tempo Dulu

Terdapat hal unik yang menjadi ciri khas masjid ITS, yakni bentuk atap yang berbentuk limas segi empat. Konon, masyarakat Indonesia pada umumnya membangun atap masjid dengan 2 aliran. Satu yakni beratapkan kubah sedangkan yang lain beratap tajuk.

Banyak orang beranggapan bahwa atap kubah yang saat ini banyak digunakan sebagai atap masjid-masjid di Indonesia merupakan sebuah bangunan yang diduplikat dari Timur Tengah. Namun begitu, Sugeng Gunadi selaku arsitek lulusan Iowa State University, Amerika memberitahukan, jika ditelisik asal muasalnya, bentuk kubah tersebut merupakan bagian dari identitas sebuah kuil zaman Panteisme (Red, leluhur Roma).

Sedangkan tajuk adalah bangunan khas Jawa. “Jadi, kami memilih atap beraliran tajuk untuk menunjukkan rasa ke-Indonesia-annya,” imbuh Gunadi yang saat ini sebagai pensiunan dosen Arsitektur ITS.

Betapa tidak, saat memasuki ruang utama masjid, akan nampak kerangka-kerangka penyokong dari tajuk yang berbahan kayu jati. Selain itu, keseluruhan dinding masjid terbuat dari kayu dimana dengan motif lubang-lubang untuk mempermudah arus angin masuk ruang utama masjid. Saat ini, sumber utama untuk menyejukkan ruangan utama masjid berasal dari dinding dan beberapa kipas angin.

masjid Manarul Ilmi di kampus ITS Surabaya

Sumber Dana Pembangunan Masjid ITS

Usai masjid didesign sedemikian rupa, anggota yang bertugas sebagai bendahara pun mulai bergerilya mencari sumber dana pembangunan masjid. Selaku rektor, Prof. Zaki menginisiasi dengan mengumpulkan dana dari sepersekian gaji dosen dan karyawan ITS (yang setuju dipotong gajinya setiap bulan untuk masjid). Kalkulasi jumlah dana yang terkumpul hanya cukup untuk membangun pondasi masjid. Selang beberapa tahun datang bantuan dari Rabithah A’lam Islami sebagai dana pembangunan sisi masjid yang lain.

Rabithah A’lam Islami (RAI) merupakan lembaga Islam Internasional non-pemerintah yang bermarkas di Saudi Arabia. Awal kisah dari relasi Bapak Abdullah Baraja yakni Bapak Muhammad Natsir yang berhasil mempersuasif RAI agar menyempatkan berkunjung ke ITS sebagai tamu di rumah dinas rektor, Prof. Zaki. Padahal waktu itu, RAI tidak ada agenda berkunjung ke ITS.

“Apa manfaat jika dibangunkan masjid di tengah rawa seperti ini?” Begitu ungkapan ‘keraguan’ dari anggota RAI saat rektor mengajaknya ke lokasi Masjid Manarul Ilmi saat ini. Berkat rancangan yang matang, akhirnya tim Pembangunan Masjid ITS berhasil menjalin hubungan dengan RAI. Tim berhasil mengantongi dana hibah sebesar $100.000, atau setara dengan 63 juta rupiah di tahun 1980-an. Nominal yang cukup besar pada masa itu.

Tim Pembangunan Masjid sempat untuk menutupi pembiayaan pembangunan masjid dengan akad meminjam kepada ITS. Tahun 1977, itulah saat ITS mendapat bantuan dari Asian Development Bank (ADB) untuk membangun sarana prasarana. Sehingga, terjadilah negosiasi agar masjid termasuk dari sarana prasarana ITS. “ITS memberikan pinjaman tersebut, namun kami tidak bisa mengembalikannya. Dan akad tersebut beralih menjadi sumbangan untuk pembangunan masjid ITS yang berada di lingkungan kampus,” tukas Prof. Zaki.

Proyeksi ke Depan

Menilisik masa lalu menjadikan kita sadar sudah sejauh mana kita berjalan. Namun demikian tuntutan masa depan terus berjalan sehingga Badan Pengelola dan Pengembang sebagai organ tertinggi yang mendapat mandat dari Rektor ITS untuk mengelola dan mengembangkan Masjid selalu menyesuaikan dengan kebutuhan dan proyeksi serta tantangan masa depan.

Setelah menata lingkungan, kemudian lantai sholat (lebih dikenal dengan sajadah granit), sound system, dll, saat ini ada tiga hal utama yang sedang dalam proses pengembangan: gudang yang memadai, penataan interior dan taman selatan.

Narasumber:

  1. Prof. Mahmud Zaki M.Sc
  2. Ir. Abdullah Baraja
  3. Ir. Sugeng Gunadi, MSc

Pantai Paal, “Pantai Halal” di Sulawesi Utara

Pantai Paal, Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara (foto: celebes.co)

MTN, Jakarta – Pantai Paal yang berlokasi di desa Marinsow, Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, disebut-sebut sebagai “pantai halal”. Seperti apa?

Dilansir dari Detik, di akhir pekan, pantai eksotis Paal bisa didatangi oleh lebih dari seribu wisatawan. Saking ramainya, parkiran pantai bisa penuh sesak dengan mobil dan bus.

Pantai Paal dulunya adalah kawasan hutan yang dibuka khusus untuk menopang Likupang sebagai Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) dan Lima Destinasi Super Prioritas.

Fasilitas yang diberikan untuk pantai ini pun lengkap, mulai kamar mandi sampai tempat makan. Makanan yang dijual pun halal.

“Semua makanan yang dijual halal, pengunjung bisa memilih sendiri ikan yang mau dibakar dan memasaknya sendiri,” ucap Marneks Masambe, seorang warga yang juga adalah anggota limas di Pantai Paal.

Masambe mengatakan bahwa pengunjung tidak boleh membawa makanan dari luar. Karena Pantai Paal dijaga agar tetap bersih dari makanan non halal, seperti babi.

“Di sini juga tidak boleh bawa minuman alkohol,” jelasnya.

Masambe bercerita bahwa dulu ada beberapa masalah yang timbul karena pengunjung membawa alkohol. Mereka mabuk dan membuat ribut.

“Waktu itu pernah ada pelajar dari Manado mabok di sini. Dikejar sama warga sampai akhirnya tidak lagi diperbolehkan bawa minuman alkohol,” ungkapnya.

Pantai Paal jga tidak memperbolehkan wisatawannya untuk menginap. Jadi pengunjung hanya bisa datang mulai pagi hingga pukul 19.00 WITA.

“Jam 5 sore sudah tidak boleh berenang, karena sudah tidak ada petugas pantai. Setengah 7 malam masih boleh duduk di pantai. Intinya keamanan,” pungkasnya.

Untuk masuk ke kawasan ini, traveler hanya dikenakan biaya masuk kendaraan sebesar Rp 40 ribu untuk mobil dan Rp20 ribu untuk motor.

Ini Dia Lima Destinasi Wisata Halal di Jepang

MTN, Jakarta – Jepang kini merupakan salah satu destinasi wisata halal di Asia. Banyak kota di Negeri Matahari Terbit tersebut kini mulai banyak fasilitas halal.

Dilansir dari CNN Indonesia, berikut adalah lima kota di Jepang yang pas untuk dijadikan destinasi wisata halal. Apa saja?

Hokkaido (foto: hokkaido-treasure.com)

Hokkaido
Destinasi wisata halal di Jepang pertama ada di Hokkaido. Kawasannya sudah cukup ramah Muslim karena memiliki banyak restoran, hotel, hingga tempat ibadah bagi umat Islam.

Restoran halal di Hokkaido yang bisa kunjungi di antaranya Donburichaya New Chiste, Tohachi di Ashikawa, atau tempatnya dessert lezat di Patisserie Foy.

Ada pula tempat berbelanja yang menyediakan musala yaitu Chitose Outlet Mall Rera, Daimaru Sapporo. Anda juga tak perlu khawatir jika harus melaksanakan salat di tengah waktu menunggu pesawat. Bandara Asahikawa atau New Chitose juga menyediakan musala bagi umat Muslim.

Untuk hotel ramah Muslim, Anda bisa memilih Rusutu Hotel, Sahoro Resort, Clubby Sapporo, WBF Hakodate Watatsuminoyu, dan masih banyak lagi.

Kansai (foto: awol.com)

Kansai
Kansai juga termasuk destinasi wisata yang mempunyai fasilitas ramah Muslim. Selain populer dengan wisata perairan, alam, hingga museum, di daerah Kanto tidak perlu khawatir untuk urusan penginapan, tempat ibadah, restoran, hingga pusat perbelanjaan.

Restoran yang menyajikan makanan halal tanpa babi di antaranya Halal Kobe Beef Nagomi, ALI’s Kitchen Shinsaibashi, ICHIRAN Namba Midosuji, dan banyak lagi.

Sementara pusat perbelanjaan yang menyediakan tempat salat yaitu: EXPO CITY, Ninja-Do, Mabruk, dan Rinku Premium Outlets.

Ada juga penginapan yang menyediakan menu sajian halal di Kansai, di antaranya Hotel Granvia Osaka, Kintetsu Universal City, dan Minamitei Hot Spring Resort.

Chiba (foto: hisgo.com)

Chiba
Prefektur Chiba yang terletak di bagian timur Tokyo ini merupakan kota paling ramah Muslim terbesar. Untuk urusan kenyaman wisatawan Muslim, Chiba memiliki banyak restoran halal yang bisa dikunjungi seperti Sai-Sau do Ichihara, Shokujin di Makuhari, dan Takotako di Chiba City.

Hotel pilihan di Chiba bagi Muslim di antaranya Mapple Inn di Makuhari, Ichihara Marine, Port Plaza di Chiba City.

Sedangkan area pusat perbelanjaan di Chiba dengan fasilitas tempat salat di antaranya AEON Mall Makuhari New City.

Okayama

Okayama
Selain Kansai, Osaka, Chiba, destinasi wisata muslim friendly berikutnya adalah Kota Okayama. Di daerah ini juga ada Komunitas Muslim Jepang yang menyediakan paket tur halal.

Meski minoritas, otoritas setempat sangat mendukung komunitas Muslim. Di Okayama terdapat peach mark yang memberi info perihal servis atau produk non-babi dan alkohol.

Peach mark 1 menandakan hanya menu tertentu yang bebas babi, sementara Peach Mark 2 bebas babi dan alkohol. Tanda Peach Mark dapat ditemui di restoran dengan ikon gambar buah persik.

Restoran halal di Okayama yang sudah bersertifikat halal di antaranya Milenga Indian Cuisine, Shabu & Sukiyaki Hitori Nabe Megu, Lamb BBQ Hiruzen Kogen Center, dan Koeido-Kibi Dango.

Penginapan yang punya menu makanan halal serta tempat salat juga cukup banyak. Seperti ANA Crowne Plaza Okayama sampai Okayama Resort Hotel.

Tokyo (foto: helena bradbury)

Tokyo
Ibu kota Jepang, Tokyo, menjadi salah satu destinasi wisata favorit wisatawan dari berbagai penjuru negara.

Di Tokyo, wisatawan Muslim tidak perlu khawatir tidak menemukan resto atau tempat ibadah karena lokasinya tersebar di banyak titik.

Menikmati kuliner khas Jepang tanpa babi bisa ke Hanasakaji-San atau sajian Timur Tengah di Aladdin, Minato City.

Sakura Hotel Hatagaya, Sheraton Miyako Tokyo, Shinjuku Price Hotel, Agora Place Asakusa, termasuk ke dalam daftar penginapan yang ramah Muslim.