Bandara Udara Uzbekistan Terapkan Kebijakan ‘Open Sky’ untuk Tarik Wisatawan

Samarkand International Airport (foto: airport-world.com)

MTN, Jakarta – Untuk menarik lebih banyak lagi wisatawan, pemerintah Uzbekistan terapkan kebijakan Open Sky di bandara udara mereka. Seperti apa?

Untuk mengembangkan sektor penerbangan sipil serta untuk memanfaatkan dan meningkatkan potensi pariwisata Republik Uzbekistan, Kementerian Perhubungan Uzbekistan umumkan “Kebijakan Langit Terbuka” yang diterapkan di Bandara Internasional Samarkand, Uzbekistan, mulai 1 Oktober 2022.

“Kebijakan Open Sky di Bandara Internasional Samarkand efektif untuk pengoperasian penerbangan penumpang, tanpa batasan frekuensi, dan rute,” tulis pihak Kementerian Perhubungan Uzbekistan di surat keterangan resminya.

Alokasi slot dan persetujuan bandara akan dikelola oleh “Bandara Uzbekistan” JSC (perusahaan pengelola semua bandara) dan penanganan darat disediakan oleh “Air Marakanda” (operator swasta Bandara Samarkand) dengan mempertimbangkan kemampuan teknis bandara.

“Izin operasi” akan diberikan kepada maskapai penerbangan yang menyerahkan semua persyaratan dokumen bersama dengan “Formulir R” kepada Otoritas Penerbangan Sipil dan Kementerian Perhubungan. “Formulir R” dapat diunduh di www.uzcaa.uz.

“Kebijakan Langit Terbuka” akan berlaku hingga akhir musim “Musim Panas-2023” IATA dengan potensi perpanjangan lebih lanjut atau perubahan kondisi kebijakan setelahnya.

Dalam penerbangan sipil, kebijakan Open Skies berarti liberalisasi dan kemudahan akses, serta aturan penggunaan bandara nasional untuk maskapai asing. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan arus wisatawan dan mengembangkan potensi sebagai hub udara regional.

Turki dan Rusia Rajai Transportasi Udara di Eropa Tahun 2020

ilustrasi (foto: theconversation.com)

MTN, Jakarta – Meski 2020 merupakan tahun yang suram, namun tidak begitu bagi industri transportasi udara di Turki dan Rusia, karena mereka mampu tetap melaju. Seperti apa?

Dilansir dari Independent, berdasarkan data dari Ralph Anker (The Anker Report), disebut kalau Turki dan Rusia adalah yang terdepan di industri transportasi udara pada tahun 2020, untuk kategori jumlah penumpang.

Data ini berdasarkan analisis dari statistik penumpang di 400 bandara udara pada April hingga Desember 2020, dan membandingkannya dengan data tahun 2019.

Spanyol, Italia, Perancis ada di urutan selanjutnya, yang kemudian diikuti oleh Britania Raya dan Jerman.

Meski bandara udara di Instanbul pada tahun 2020 kehilangan 68 persen trafiknya, namun performanya tetap lebih baik ketimbang para kompetitor. Istanbul Airport adalah bandara terbaik di Eropa saat ini.

Kemudian, bandara Domodedovo dan Sheremetyevo milik Rusia ada di urutan kedua, untuk kategori jumlah penumpang.

Cek gambar infografiknya di bawah ini.