Kalsel Raih Penghargaan Daerah Wisata Halal Terbaik Indonesia dari MUI

Banjarmasin (foto: iNews)

MTN, Jakarta – Kalimantan Selatan baru saja dapat penghargaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai daerah wisata halal terbaik di Indonesia. Seperti apa?

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mendapatkan penghargaan daerah wisata halal terbaik di Indonesia. Penghargaan ini diberikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin, menyambut baik atas penghargaan tersebut. Menurutnya, ini merupakan hal positif mengingat Kalimantan Selatan dikenal sebagai daerah yang masyarakatnya religius.

“Hal ini sangat baik guna meyakinkan wisatawan mancanegara untuk berwisata ke Kalsel,” ujar Syarifuddin, dilansir dari iNews (30/12).

Syarifuddin pun berkomitmen akan meningkatkan kerja sama dan sinergi dengan Dispar serta Pokdarwis kabupaten/kota, untuk menambah objek wisata halal di Banua. Selain menggaet wisata lokal, Dispar Kalsel juga akan berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanagera.

“Apalagi kita (telah) mendapatkan kepercayaan dari pemerintah pusat lewat penghargaan wisata halal terbaik di Indonesia, semoga hal tersebut menghilangkan keraguan wisatawan baik lokal dan mancanegara untuk berkunjung ke Kalsel,” pungkasnya.

Pariwisata Halal Dideklarasikan di Kota Banjarmasin

foto: duniafintech.com

MTN, Jakarta – Pariwisata halal dideklarasikan di kota Banjarmasin pada akhir pekan lalu (11/12). Seperti apa?

Dilansir dari Detik, putri Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Siti Ma’arifah, ikut mendeklarasikan pariwisata halal di Kota Banjarmasin. Dia juga memberikan motivasi kepada perajin kreatif.

“Saya senang sekali beliau berkenan berkunjung mendeklerasikan pariwisata halal di Kota Banjarmasin kemudian bertukar pikiran, dan memberikan masukan kepada kami sekaligus memotivasi para perajin,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Banjarmasin, Siti Wasilah, Sabtu (11/12/2021), tentang Siti Ma’arifah.

Deklarasi pariwisata halal di Kota Banjarmasin berlangsung pada akhir pekan lalu (10/12). Siti Ma’arifah datang sebagai Ketua Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga Indonesia (KPRKI).

“Mudah-mudahan ini menjadi pelecut bagi kita semua untuk terus membina para perajin dan terus bersama-sama mengayuh agar Kota Banjarmasin semakin layak sebagai kota yang dikunjungi oleh banyak orang,” ujar istri Wali Kota Banjarmasin tersebut.

Siti Ma’arifah juga menyampaikan kekagumannya terhadap potensi pariwisata di Kota Banjarmasin. Selain wisata bahari, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan ini menurutnya sangat potensial untuk pariwisata religi sehingga pelaku UMKM bisa tumbuh dan berkembang.

“Kita akan sama-sama mendorong untuk kawasan industri halal dan juga pariwisata halal, yang tentunya sangat cocok dengan masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin yang memang religius,” tuturnya,

Diketahui, Wali Kota Banjarmasin sendiri telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 tahun 2021 tentang Pariwisata Halal.

Kota Banjarmasin Coba Kembangkan Industri Wisata Halal

Banjarmasin (foto: gomuslim.co.id)

MTN, Jakarta – Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, coba kembangkan industri wisata halal. Seperti apa?

Sebagai kota yang mayoritas warganya beragama Islam, Pemkot Banjarmasin coba kembangkan industri wisata berbasis muslim.

Dilansir dari Warta Niaga, saat ini, melalui pihak Legislatif, sedang digodok Perda terkait wisata Halal untuk terus mengembangkan destinasi wisata di Kota Seribu Sungai tersebut.

Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina, mengatakan bahwa kota Banjarmasin sangat perlu menegaskan diri sebagai kawasan wisata halal karena penduduknya yang mayoritas muslim.

Wisata halal ini difokuskan untuk menarik wisatawan dari kawasan Timur Tengah dan negara-negara muslim lainnya yang ingin berkunjung ke Banjarmasin.

Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina juga menyatakan, konsep pariwisata halal saat ini sedang tren, khususnya wisata kuliner, dan Kalsel memiliki keberagaman kuliner yang bisa ditawarkan melalui label halal.

“Kalau bicara lebih luas lagi di kawasan Asia Pasifik, di mana negara yang tidak mayoritas muslim, misalnya Korea Selatan, kini sudah mulai menjadi kiblat wisata halal dan kita sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim harusnya bisa menerapkan hal itu,” jelasnya.

Korea kini tengah menggenjot industri wisata halal karena mereka mengincar segmen wisatawan dari Timur Tengah, dan Indonesia, khususnya Banjarmasin, yang juga menargetkan hal tersebut.

Semua perubahan menurut H Ibnu Sina harus segera dilakukan untuk mengangkat kembali wisata di Banjarmasin.

Wisata yang merupakan salah satu andalan negara ini untuk meningkatkan devisa negara dinilai harus perlu mengambil langkah konkrit supaya pariwisata bisa dihidupkan kembali paska pandemi selesai nanti.