“Wisata Halal Berpotensi Perkuat Industri Pariwisata Nasional”

Kepala BPJPH Kemenag, Muhammad Aqil Irham (foto: kemenag.go.id)

MTN, Jakarta – Kepala BPJPH menyatakan kalau wisata halal berpotensi untuk perkuat industri pariwisata nasional. Seperti apa?

Dilansir dari JawaPos, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag, Muhammad Aqil Irham, menilai kalau halal tourism atau wisata halal sangat potensial untuk memperkuat industri pariwisata nasional.

“Seiring perkembangan halal sebagai tren global yang berkembang pesat, saat ini wisata halal telah menjadi perhatian dunia sehingga (perlu) dikembangkan secara serius oleh berbagai negara mengingat peluangnya yang begitu besar,” ujar Aqil di Jakarta (23/5).

Halal Tourism dalam pandangan Aqil merupakan konsep wisata yang menyediakan layanan tambahan untuk meningkatkan kepuasan wisatawan dalam memperoleh produk halal. Bisa berupa barang maupun jasa. Dengan begitu, wisatawan muslim memperoleh kemudahan untuk mendapatkan layanan yang berkaitan dengan makanan, minuman, atau kebutuhan lain yang terjamin kehalalannya.

“Artinya, aspek halal bukan berkaitan dengan mengislamisasikan destinasi wisatanya, melainkan dari sisi pelayanannya yang berbasis ketersediaan produk halal,” jelas Aqil.

Aqil menegaskan, wisata halal hanya dapat terwujud ketika Jaminan Produk Halal dilaksanakan. Sebab, tersedianya produk bersertifikat halal hanya terwujud dengan diterapkannya standar halal melalui mekanisme sertifikasi halal bagi produk yang berupa barang maupun jasa.

“Misalnya destinasi wisata halal di Lombok, di sana telah tersedia hotel-hotel dengan resto-resto yang telah bersertifikat halal, kuliner di sana yang juga menjadi daya tarik wisatawan juga halal, dan lain sebagainya. Semuanya membentuk ekosistem wisata halal,” pungkasnya.