Bukittinggi Jadi yang Terbaik untuk Daya Tarik Wisata Halal

kota Bukittinggi (foto: remisya.org)

MTN, Jakarta – Kota Bukittinggi meraih penghargaan di lima kategori penilaian Anugerah Pariwisata Sumatera Barat 2022. Seperti apa?

Dilansir dari Antara News, kota berhawa sejuk itu menjadi yang terbaik di penilaian daya tarik wisata halal dan wisata unggulan.

Lima kategori yang dimenangkan oleh Kota Bukittinggi adalah Terbaik Daya Tarik Wisata Unggulan Sumatera Barat 2022 serta Kategori Terbaik Peringkat Daya Tarik Wisata Halal 2022 oleh Kawasan Ngarai Sianok dan Jam Gadang, Kota Bukittinggi.

Selanjutnya Pemenang Apresiasi Homestay Sumbar 2022 oleh Homestay Renata dan Rumah One serta penghargaan terbaik ketiga kategori The Best Achievement.

“Alhamdulillah, Bukittinggi hebat, kegiatan tersebut selain sebagai peringatan Hari Pariwisata Dunia, juga sebagai bentuk apresiasi kepada Kabupaten Kota, Pelaku, dan Pegiat Wisata atas kontribusi dan kepeduliannya dalam mengembangkan pariwisata,” kata Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, Rabu (28/9).

Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang, Selasa (27/10) malam yang dihadiri pimpinan daerah Kota dan Kabupaten se-Sumatera Barat.

Ada beberapa penghargaan yang diberikan malam itu, antara lain Peduli Wisata Awards (PWA) 2022, Daya Tarik Wisata Unggulan, Apresiasi Desa Wisata, (Sideta), dan Peringkat Daya Tarik Wisata Unggulan (DTWU).

“Penghargaan ini luar biasa dengan dinilai oleh para juri yang berkompeten dibidangnya seperti M.Zuhrizul Ketua IATTA, Sari Lenggogeni Ketua BPPD Sumbar, Yulviadi (Ketua Sumbar Creative Forum), Syafriawati (Ketua Gemapelita), dan Ritno Kurniawan (Pegiat Ekowisata),” kata Wako.

Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga dan aktivis pariwisata daerah setempat yang telah berjuang mengharumkan nama Kota Bukittinggi sebagai daerah terbaik dalam wisata Sumbar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda mengatakan Anugerah Pariwisata ini sebagai bentuk apresiasi pada pelaku dan pegiat wisata di Kabupaten Kota.

“Event ini bertujuan untuk mendukung program unggulan dari Pemprov Sumbar, serta memberikan apresiasi bagi Kabupaten dan Kota yang telah mampu mengembangjan pariwisata daerah serta kepada pelaku dan penggiat Wisata,” kata Budianda.

Penghargaan berupa uang tunai hingga puluhan jutaan rupiah diberikan pada pemenang kategori, Peduli Wisata Award, Apresiasi Desa Wisata, Apresiasi Homestay, Peringkat Daya Tarik Wisata Unggulan (DTWU) tahun 2022, dan Peringkat Daya Tarik Wisata Halal (DTWH) tahun 2021 -2022.

Penerima Anugerah Pariwisata Sumatera Barat 2022 selengkapnya berurutan sesuai peringkat terbaik yaitu dari nominasi Terbaik Daya Tarik Wisata Unggulan Sumatera Barat 2022 yang diraih Kawasan Ngarai Sianok dan Jam Gadang, Kota Bukittinggi dan Kawasan Geopark Harau, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kawasan Wisata Lubuk Nyarai, Kabupaten Padang Pariaman.

Setelahnya, Kawasan Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau, Kota Padang Panjang, Kawasan Angso Duo, Kota Pariaman serta Kawasan Wisata Equator Bonjol, Kabupaten Pasaman Barat.

Kategori Terbaik Peringkat Daya Tarik Wisata Halal 2022 diraih oleh Kawasan Ngarai Sianok, Kota Bukittinggi, Kawasan Pantai Padang, Kota Padang dan Kawasan Pantai Carocok, Kabupaten Pesisir Selatan.

Pemenang Apresiasi Desa Wisata Sumbar (Sideta) tahun 2022 yaitu Desa Wisata Sigando, Kota Padang Panjang, Desa Wisata Batu Bulek, Kabupaten Tanah Datar serta Desa Wisata Kamang, Kabupaten Sijunjung.

Pemenang Apresiasi Homestay Sumbar 2022 diraih oleh Homestay Renata, Kota Bukittinggi, Homestay Cendana, Kota Sawahlunto serta Homestay Rumah Gadang 003 DT. Rajo Molie, Kabupaten Solok Selatan.

Nominasi Peduli Wisata Award 2022 The Best Improved diraih Kabupaten Agam, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh.

Sementara untuk penghargaan The Best Achievement diraih Kota Padang, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Bukittinggi.

Terakhir di kategori The Best Performance dijuarai oleh Kabupaten Padang Pariaman, Kota Sawahlunto dan Kota Solok.

Pemkot Bukittinggi Didorong untuk Keluarkan Perda Wisata Halal

ilustrasi (foto: Radar Sumbar)

MTN, Jakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi mendapat dorongan untuk mengeluarkan peraturan daerah wisata halal. Seperti apa?

Dilansir dari AntaraNews, Pemkot Bukittinggi mendapat dorongan dari lembaga penerbit sertifikat halal kalangan masyarakat, Halal Madani, untuk mengeluarkan peraturan daerah yang meminta penyelenggara ekonomi di daerah tersebut untuk mengurus sertifikat halal.

“Bukan untuk mempersulit warga, sebaliknya selagi dengan adanya program pengurusan sertifikat ini diharapkan semuanya bisa segera dimulai,” ujar Direktur Eksekutif Halal Madani, Hastrini Nawir, di Bukittinggi, tengah pekan ini (5/1).

Hastrini mengatakan pada 2021 pemerintah pusat mengalokasikan 3.200 slot pengurusan penerbitan sertifikat halal gratis secara nasional.

“Namun sayang, hanya Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah yang maksimal mengambil kesempatan itu, Sumbar hanya mengambil 144 dan lima di antaranya dari Kota Bukittinggi,” jelas Hastrini.

Ia mengatakan, saat ini penyelenggara Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) di Sumatera Barat belum semuanya mengetahui tentang aturan pensertifikatan usaha mereka.

“Undang-Undang nomor 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal, diperkuat dengan UU Cipta Kerja, bahkan adanya Perda nomor satu tentang pariwisata halal di Sumbar, semuanya mengatur tentang persertifikatan itu,” terang Hastrini.

Menurutnya, UMKM dan jenis usaha yang bergerak dalam makanan, minuman, jasa penyembelihan dan hasil produk penyembelihan akan dibatasi kegiatannya pada 2024 jika belum mengurus sertifikat halal.

Selain untuk mematuhi aturan yang ada, penyertaan label halal juga menjadi standar tolak ukur dari datangnya wisatawan ke setiap daerah.

“Kami meyakini produk apalagi makanan dan minuman saudara kita di Sumbar ini adalah halal, tapi label halal yang disesuaikan standar resmi yang diterbitkan Majelis Ulama Indonesia tetap menjadi acuan kedatangan orang untuk datang dan mengonsumsinya,” ujar Hastrini.

Hastrini berharap UMKM di Sumbar bisa mendapatkan sertifikat halal usahanya dan literasi yang masif terkhusus dari media massa untuk menyepakati wisata halal di daerah setempat.

“Saat ini kita berjuang mendekati pemerintahan di seluruh daerah khususnya yang memiliki nilai tinggi dalam peringkat tujuan wisatanya agar UMKM dan pelaku usaha lainnya mendapatkan kemudahan pengurusan sertifikat halal,” kata dia menutupi.

Halal Madani menjadi lembaga penerbit sertifikat halal dari kalangan masyarakat satu-satunya asal Sumatera Barat dengan jumlah Auditor besertifikat sebanyak lima orang, dua lembaga lainnya berasal dari Jakarta dan Jawa Barat.