‘Paket Wisata Halal Terfavorit, ke Negara-negara Eropa’

ilustrasi (Cheria Travel)

MTN, Jakarta – Paket wisata halal makin banyak peminatnya, dan paling banyak ke negara-negara Eropa. Benarkah?

Dilansir dari Republika, pendiri Rabbani Tour & Travel, Masrura Ram Idjal, mengatakan industri pariwisata halal semakin dilirik oleh masyarakat Muslim di Indonesia. Hal ini didorong oleh tumbuhnya kesadaran untuk mengimplementasikan nilai-nilai Islam di berbagai lini kehidupan, tidak terkecuali sektor pariwisata.

Masrura yang sudah 29 tahun berkecimpung di bisnis travel, melihat adanya pertumbuhan tren wisata halal. Terbukti, paket wisata halal yang dia gagas di Rabbani Tour sering kebanjiran peminat.

“Selain umroh, umroh plus, kami memiliki paket wisata halal. Nah, wisata halal ini yang kami lihat semakin banyak peminatnya,” kata Masrura dalam acara diskusi ‘Indonesia Womenpreneur Conference di Plaza Indonesia’, Rabu (12/7).

Menurut Masrura, paket wisata halal yang paling laku adalah wisata ke negara-negara Eropa ataupun negara mayoritas non-muslim, di mana orang Islam sering kali kesulitan mencari makanan halal ataupun tempat untuk beribadah. Karenanya, Rabbani Tour berusaha menjawab keresahan pelancong Muslim dengan memberikan layanan serba halal.

Layanan yang diberikan Rabbani Tour termasuk menyediakan makanan dan minuman yang kehalalannya terjamin, hingga mencarikan tempat shalat selama berwisata. Untuk makanan dan minuman, Rabbani Tour biasanya bekerja sama dengan Kedutaan Besar RI (KBRI) setempat.

“Misalnya kita pakai kateringnya KBRI, memang cost-nya lebih mahal. Tapi itu cara kami menggaransi bahwa makanan dan minumannya 100 persen halal. Kita tahulah kalau di restoran negara-negara Eropa itu belum tentu masaknya dipisah sama non-halal, dagingnya nggak tahu halal atau haram, gitu,” kata Masrura.

Menurut Masrura, pertimbangan nilai keislaman dalam berwisata sangat penting. Karena sebagai seorang Muslim, berwisata merupakan salah wujud tadabbur yakni menghayati dan mengagumi keindahan ciptaan Allah SWT. Niat baik itu bisa menjadi salah jika pada prosesnya orang Muslim tidak menunaikan ibadah wajib.

“Wisata itu niatnya untuk mentadaburi nikmat Allah SWT, tapi bagaimana jika kita malah jadi kufur karena enggak shalat dan makan yang haram? Makanya memang nilai spiritual itu penting dalam berwisata,” pungkasnya.

Turki dan Rusia Rajai Transportasi Udara di Eropa Tahun 2020

ilustrasi (foto: theconversation.com)

MTN, Jakarta – Meski 2020 merupakan tahun yang suram, namun tidak begitu bagi industri transportasi udara di Turki dan Rusia, karena mereka mampu tetap melaju. Seperti apa?

Dilansir dari Independent, berdasarkan data dari Ralph Anker (The Anker Report), disebut kalau Turki dan Rusia adalah yang terdepan di industri transportasi udara pada tahun 2020, untuk kategori jumlah penumpang.

Data ini berdasarkan analisis dari statistik penumpang di 400 bandara udara pada April hingga Desember 2020, dan membandingkannya dengan data tahun 2019.

Spanyol, Italia, Perancis ada di urutan selanjutnya, yang kemudian diikuti oleh Britania Raya dan Jerman.

Meski bandara udara di Instanbul pada tahun 2020 kehilangan 68 persen trafiknya, namun performanya tetap lebih baik ketimbang para kompetitor. Istanbul Airport adalah bandara terbaik di Eropa saat ini.

Kemudian, bandara Domodedovo dan Sheremetyevo milik Rusia ada di urutan kedua, untuk kategori jumlah penumpang.

Cek gambar infografiknya di bawah ini.

Muhammad Mosque di Chechnya, Diklaim Terbesar di Eropa

Muhammad Mosque (foto: The Moscow Times)

MTN, Jakarta – Di wilayah Chechnya, Rusia, ada masjid yang diklaim sebagai yang terbesar untuk wilayah Eropa. Seperti apa?

Muhammad Mosque adalah masjid terbesar di Eropa saat ini yang berlokasi di kota Shali, Chechnya, Rusia. Masjid ini diresmikan pada 22 Agustus 2019.

Masjid dengan dekorasi marmer ini memiliki kapasitas lebih dari 30.000 orang jamaah.

Dilansir dari Al Arabiya, pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengatakan kalau masjid – yang terletak di Shali, kota berpenduduk 54.000 jiwa di luar ibu kota regional Grozny ini – “unik dalam desainnya, dan megah dalam ukuran dan keindahannya,”.

Muhammad Mosque (foto: Reuters)

Halaman masjid Muhammad Mosque yang ditanami bunga dan ditaburi air mancur ini juga dapat menampung 70.000 jamaah tambahan, terang pihak berwenang setempat.

Kadyrov, yang ditunjuk Putin untuk memerintah wilayah mayoritas Muslim tersebut sejak 2007, telah mempelopori kebangkitan Islam di Chechnya, termasuk dengan membangun masjid-masjid indah.

Muhammad Moqsue (foto: DSMR)

Sebelumnya pada tahun 2008 ia meresmikan “Heart of Chechnya,” sebuah masjid dengan kapasitas 10.000 jemaah di Grozny, sebuah kota yang telah dilanda perang antara Moskow dengan separatis setelah pecahnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Pendukung Kadyrov memujinya karena ia bisa membawa ketenangan dan stabilitas ke wilayah yang dirundung konflik selama bertahun-tahun.

Presiden Turki Resmikan Masjid Ramah Lingkungan di Inggris

Cambridge Central Mosque (foto: wikipedia)

MTN, Jakarta – Presiden Turki resmikan masjid ramah lingkungan pertama di Eropa, yang berlokasi di Inggris. Seperti apa?

Dilansir dari Al Jazeera, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meresmikan masjid ramah lingkungan, Cambridge Central Mosque, di wilayah timur Inggris.

Salah satu pendonor masjid ramah lingkungan tersebut adalah pemerintah Turki dan penyanyi Yusuf Islam (Cat Stevens).

Diklaim sebagai masjid ramah lingkungan pertama di Eropa, fasilitas dari Cambridge Central Mosque dilengkapi dengan panel surya, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon.

Cambridge Central Mosque pertama kali dibuka untuk publik pada April 2019, namun baru diresmikan pada 5 Desember 2019 kemarin.

“Diharapkan masjid ini ke depannya jadi pusat persatuan, perbincangan dan perdamaian,” ujar Erdogan.

Beberapa donatur untuk masjid Cambridge Central Mosque adalah Qatar National Fund.

Menurut keterangan di situs resmi Cambridge Central Mosque, desain arsitektur masjid yang mampu menampung 1000 orang jamaah ini terinspirasi oleh tradisi Islam dan Inggris.