Festival Ekonomi Syariah Digelar di Kota Samarinda

Festival Ekonomi Syariah 2023, Samarinda (foto: Tribun Kaltim)

MTN, Samarinda – Festival Ekonomi Syariah baru saja digelar di kota Samarinda, Kalimantan Timur. Seperti apa?

Dilansir dari kaltimprov.go.id, Festival Ekonomi Syariah (FESyar) merupakan agenda tahunan Bank Indonesia dalam rangka mendukung akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui kolaborasi dengan stakeholders strategis di tingkat daerah.

FESyar merupakan Festival Ekonomi Syariah yang digelar di tiga kawasan yaitu Kawasan Jawa, Sumatera dan Kawasan Timur Indonesia (Kalimantan Sulawesi Balinusra, Maluku dan Papua) merupakan rangkaian menuju Indonesia Sharia Economic Festival ISEF) yang puncaknya acara akan diselenggarakan pada Bulan Oktober 2023.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim Ricky P Gozali menyebutkan tahun ini FESyar Kawasan Timur Indonesia yang dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Timur pada 25 – 28 Mei 2023 kemarin, secara hybrid mengangkat tema “Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi KTI yang Inklusif”.

Rangkaian FESyar KTI dibagi jadi tiga bagian utama, yaitu Opening Ceremony Sharia Forum dan Sharla Fair. Opening ceremony dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2023 di Hotel Mercure Samarinda, yang akan dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P. Joewono, serta Gubernur Kalimantan Timur H. Isran Noor.

“Sharia Forum dilaksanakan pada tanggal 25-27 Mei 2023 di Hotel Mercure Samarinda,” ungkap Ricky dalam keterangan resminya, Rabu pekan lalu (24/5).

Sharia Forum merupakan seminar dengan topik pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang menghadirkan narasumber lokal dan nasional yang ahli di bidangnya dengan topik-topik yang juga sangat terkini yaitu: digitalisasi, sertifikasi halal pemberdayaan ZISWAF, perkembangan usaha pesantren, dan juga blue print ekonomi serta keuangan syariah secara umum

Sedangkan Sharia Fair dilaksanakan pada tanggal 26-28 Mei 2023 di Big Mall Samarinda, menghadirkan showcasing produk UMKM binaan Bank Indonesia se-KTIcoaching clinic Sertifikat Halal Gratis, beragam talkshow, edukatif, business matching, fashion show muslim, hingga berbagai kompetisi serta pertunjukan seni islami.

Gubernur Harapkan Ekonomi Syariah Bisa Pulih di Sulsel

ilustrasi (foto: phinemo.com)

MTN, Jakarta – Gubernur Andi Sudirman berharap Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) bisa jadi peluang untuk pemulihan ekonomi syariah di Sulawesi Selatan.

Dilansir dari Gowapos, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, membuka Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Kawasan Timur Indonesia di Hotel Claro, Makassar, Kamis 28 Juli 2022.

Andi bersama Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Amir Uskar, dan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman membuka kegiatan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Dengan mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah KTI untuk Memperkuat Pemulihan Ekonomi KTI yang Inklusif”, Fesyar akan berlangsung hingga tanggal 31 Juli 2022.

“Alhamdulillah, merasa senang Kota Makassar, Sulsel, jadi tuan rumah pada acara Fesyar yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia,” ujarnya.

Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk muslim besar. Olehnya itu, diharapkan hal ini menjadi peluang ke depan menuju pemulihan ekonomi. Andi pun mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sulawesi Selatan.

“Pemprov Sulsel terus mendorong investasi dalam rangka pengembangan ekonomi dan keuangan syariah termasuk investasi terkait produk-produk unggulan di Sulsel,” ungkapnya.

Andi berharap, hal ini akan memberikan dampak untuk pengembangan ekonomi syariah. Sulawesi Selatan memiliki potensi dan peluang yang besar untuk mengembangkan ekonomi syariah.

“Pengembangan Sulawesi Selatan menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah sangat mungkin untuk dilakukan, termasuk dengan menjadikan Sulsel sebagai pangsa pasar untuk produk halal, apalagi didukung mayoritas penduduk beragama Islam.

Salah satu potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sulawesi Selatan terletak pada sektor pariwisata utamanya melalui wisata halal.
Potensi pengembangan ekonomi syariah juga bisa dilihat pada industri perhotelan dan restoran, termasuk melalui sertifikasi halal untuk memberikan jaminan produk dan kepuasan pelanggan,” pungkasnya.