Menparekraf: Wisata Halal Bisa Dorong Ekonomi Kreatif di Semarang

ilustrasi (foto: umroh.com)

MTN, Semarang – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengatakan kalau wisata halal bisa dorong perkembangan ekonomi kreatif di Semarang. Seperti apa?

Dilansir dari situs resmi Kemenparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno melihat peluang untuk menggali potensi pengembangan wisata halal di Semarang, Jawa Tengah, sala satunya melalui wisata halal.

Menparekraf Sandiaga saat Pelantikan Perhimpunan PPHI & Talkshow Pariwisata Halal, Kawasan Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (16/3) menjelaskan bahwa peluang dan fokus pemerintah atas peningkatan sektor ekonomi kreatif dan bukan berarti akan mensyariahkan sebuah destinasi, terlebih konsep tersebut diyakini akan mendorong peningkatan ekonomi kreatif di Tanah Air.

“Banyak sekali spot pariwisata yang bisa dikembangkan dalam konsep wisata religi, wisata ziarah, wisata budaya, wisata alam, hingga wisata buatan yang bisa berlanjut ke sektor ekonomi kreatif sebagai produk halal seperti kosmetik hingga paket-paket wisata baik sebelum maupun sesudah umroh,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Kemenparekraf mengembangkan konsep wisata halal dengan tiga layanan tambahan dasar. Pertama, need to have ini merupakan suatu keharusan. Need to have ini merupakan layanan makanan halal dan fasilitas untuk mendirikan shalat.

“Yang dimaksud need to have artinya menyajikan aneka kuliner halal. Restoran mana saja yang menyediakan makanan halal. Sehingga wisatawan merasa aman mengonsumsi makanan halal,” katanya.

Selanjutnya, yang kedua adalah good to have. Yakni misalnya akan lebih baik jika di tempat wisata dihadirkan toilet yang ramah bagi muslim dan muslimah.

Terakhir adalah nice to have. Jadi, akan lebih baik jika ada fasilitas rekreasi yang ramah dengan keluarga muslim. Sandiaga Uno juga bersama-sama mengajak untuk mengembangkan peta industri halal melalui strategi adaptasi pemulihan pariwisata, inovasi, diversifikasi, dan digitalisasi

“Promosi dengan pola digitalisasi dengan algoritma sosial media yang atraktif edukatif dan informatif dengan melibatkan diaspora dan komunitas-komunitas yang ada di sana,” ujarnya.

Jika konsep wisata halal dikembangkan kata Menparekraf Sandiaga, maka pemasukan untuk sektor ekonomi kreatif di Indonesia akan semakin besar karena didukung dengan semakin ramahnya layanan dan fasilitas yang berbasis halal.

“Ini akan menjadi hal yang positif bagi upaya peningkatkan sektor ekonomi kreatif,” pungkasnya.

Menparekraf Targetkan Wisata Halal RI Jadi Nomor 1 di Dunia

Sandiaga Uno (foto: alonesia.com)

MTN, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, targetkan wisata halal Indonesia bisa jadi urutan nomor satu di dunia. Seperti apa?

Dilansir dari Detik, Sandiaga Uno mencanangkan akan melakukan peningkatan ekonomi pariwisata halal di indeks 75%, dengan mengincar posisi nomor satu di dunia.

Hal ini disampaikan dalam acara Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 di Mall Asia Plaza, Tasikmalaya, Jawa Barat tengah bulan ini (18/6).

“Pada tahun ini Indonesia naik dua peringkat sebagai pariwisata halal yang sekarang nomor dua di dunia setelah Malaysia. Ini merupakan hasil dukungan kita dengan konsep tambahan layanan di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Sandi.

Sandiaga Uno mengaku akan meningkatkan ekonomi pariwisata halal di indeks 75 persen. Hal ini diharapkan dapat menjadikan pariwisata Indonesia menjadi nomor satu di dunia.

“Kita dalam proses memperbaiki ekosistem pariwisata halal dan saya mencanangkan 2025 indeks naik di 75 persen, sehingga kita mudah-mudahan menjadi mengungguli menjadi nomor satu di dunia,” tutur Sandi.

Sebagai tambahan informasi, AKI ini digelar dalam rangka memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk dapat membangkitkan kembali perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

“Ini adalah upaya kita untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19,” ujar Sandi.

Dalam acara tersebut, juga akan ada pemilihan salah satu finalis per kota untuk mengikuti pameran Nasional di pekan puncak AKI 2022.

“Saya harapkan dari acara ini akan hadir juara-juara produk UMKM ekonomi kreatif kita yang bisa mendunia. Dengan peningkatan penghasilan dari pada UMKM yang sudah masuk kedalam era digitalisasi,” pungkasnya.

Menparekraf: “Semua Bentuk Kekerasan yang Dilakukan Terhadap Hewan Bukan Bagian dari Wisata Halal”

gambar via wowkeren.com

Jakarta, CNN Indonesia – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, akhirnya angkat bicara tentang kasus kematian anjing bernama Canon di Aceh Singkil, Provinsi Aceh.

“Wisata halal bukan berarti mensyariahkan tempat wisata,” kata dia dalam ‘Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)’, awal pekan ini (1/11).

Hal ini dikatakan sebagai respon atas kekerasan terhadap kasus anjing bernama Canon di Aceh Singkil, Provinsi Aceh.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan sebuah destinasi wisata disebut sebagai kawasan wisata halal ketika memperhatikan kenyamanan wisatawan Muslim di tempat wisata.

“Semua bentuk kekerasan yang dilakukan terhadap hewan bukan bagian dari wisata halal,” katanya.

Dilansir dari CNN, Kebijakan pengembangan wisata ramah Muslim bukan hanya mengedepankan headline (tajuk utama) semata, lanjutnya, tetapi lebih kepada substansi yang menyediakan layanan “Moslem friendly” (konsep pemenuhan kebutuhan dasar terhadap wisatawan Muslim), antara lain; hotel, transportasi, paket wisatawan, perbankan, dan paket wisata yang halal.

Selain buka suara mengenai wisata halal, Kemenparekraf juga berbicara mengenau upaya mendorong pemulihan bagi lembaga konservasi kebun binatang (LK/KB), agar satwa tetap terlindungi dan para tenaga kerja di dalamnya tetap sehat dengan kehidupan ekonomi yang layak di masa pandemi COVID-19.

Adanya lembaga konservasi bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati dan mengentaskan kemiskinan orang-orang yang hidup bersama satwa liar, melalui beragam sektor yang didominasi sektor pariwisata.

“Pariwisata menjadi salah satu sumber pendanaan untuk keberlanjutan tersebut,” ujar dia.

Baginya, satwa liar menjadi aset negara yang harus dijaga populasinya. Penerapan konsep ecotourism (ekowisata) yang diidentikkan dengan konsep safari dapat menjadi strategi untuk melindungi satwa liar, dalam konteks pariwisata untuk keberlanjutan ekonomi dan konservasi kebun binatang.