“Indonesia Perlu Masifkan Promosi agar jadi Pusat Wisata Halal”

ilustrasi (foto: voi.id)

MTN, Jakarta – Ketua Umum Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Riyanto Sofyan, mengatakan bahwa Indonesia perlu upaya promosi yang lebih masif agar menjadi pusat wisata halal dunia. Seperti apa?

Dilansir dari Antara News, Ketua Umum Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Riyanto Sofyan, mengatakan bahwa Indonesia perlu upaya promosi yang lebih masif agar menjadi pusat wisata halal dunia, mengingat kurang optimalnya upaya marketing dan branding pariwisata halal domestik.

“Tingkat kegiatan pemasaran kita masih tawaduk (malu-malu). Kalau kita lihat Malaysia, bagaimana agresifnya mereka dalam pemasaran dan branding bahwa mereka itu the best. Nah ini strategi dan solusi bagaimana bisa kita menjadi the world best halal tourism destination,” ujar Riyanto Sofyan di Jakarta, Senin.

Riyanto mengatakan bahwa sebenarnya strategi serupa pernah diterapkan saat mengembangkan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi destinasi wisata halal dunia, sehingga mendapatkan penghargaan sebagai destinasi halal terbaik pada World Halal Travel Summit 2015.

Ketua PPHI tersebut menuturkan bahwa hal itu memberikan dampak positif bagi perekonomian setempat dengan adanya peningkatan devisa sekitar Rp5 triliun dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp500 miliar.

Sedangkan program pengembangan wisata yang dijalankan menelan biaya yang jauh lebih kecil, yaitu Rp7 miliar.

“Jadi bisa dilihat bahwa dengan (strategi) ini paling efisien dan efektif,” kata Riyanto.

Selain pemasaran, Riyanto menilai tantangan lain dalam pengembangan pariwisata halal di Indonesia adalah kurang optimalnya konektivitas, literasi, tingkat kesadaran dan komitmen para pelaku usaha, ekosistem, serta integrasi dengan sektor-sektor pendukung.

Ketua PPHI tersebut pun menyatakan bahwa pemerintah dan para pelaku usaha perlu mengembangkan destinasi, industri, serta kelembagaan atau ekosistem pariwisata yang ada untuk meningkatkan daya saing dan daya tahan usaha.

Riyanto juga menuturkan bahwa para pelaku usaha wisata halal juga perlu menunjukkan aspek profesionalisme sebagai branding bisnis mereka.

“Karena Ini kan berjualan jasa atau experience (pengalaman),” pungkasnya.

Menparekraf Bicara tentang Wisata Religi di Gorontalo

Masjid Walima Emas, Gorontalo (foto: Tribun Gorontalo)

MTN, Jakarta – Kunjungi Gorontalo, Menparekraf Sandiaga Uno bicara soal wisata religi. Seperti apa?

Dilansir dari Diskursus Network, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menggelar pertemuan dengan para pelaku usaha yang tergabung dalam KADIN (Kamar Dagang dan Industri) dan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), untuk mengidentifikasi beberapa peluang potensial untuk mempercepat Pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif Kolombia di Gorontalo.

Sandiaga, mengatakan salah satu rekomendasi pertemuan tersebut adalah menetapkan wilayah utara Gorontalo sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata dan Kreatif (KEK Parekraf).

“Kita harapkan KEK Parekraf ini bisa mempercepat investasi dan pengembangan destinasi,” ujar Menparekraf Sandiaga usai menghadiri acara makan malam bersama KADIN, di Angelato, Gorontalo, Selasa malam (27/2/2024).

Selain KEK Parekraf, pembentukan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Gorontalo juga menjadi harapan bersama para pelaku usaha.
Keikutsertaan KSPN diharapkan dapat mendorong pengembangan destinasi wisata dari desa wisata menjadi wisata alam, wisata budaya, wisata buatan dan lain sebagainya.

Selain itu, menurut Sandiaga adanya keinginan kuat dari ekosistem dunia usaha untuk menciptakan wisata halal di Gorontalo.

Gorontalo yang dijuluki Serabi Medina memiliki banyak destinasi wisata religi, mulai dari masjid tertua (Masjid Gento Sultan Amai Gorontalo yang menjadi situs cagar budaya), makam tokoh agama hingga kain Desa Wisata Religi Bohubango.

“Ini nanti yang akan kita kembangkan, kita masukkan ke dalam sebuah paket wisata yang berbasis wisata religi,” ungkap Sandiaga.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini juga mendorong dunia usaha untuk berperan aktif dalam menyelenggarakan berbagai acara di Gorontalo. Ini tidak hanya menyajikan acara-acara yang relevan dengan budaya tetapi juga menyelenggarakan konser.

Mengembangkan Potensi Wisata Halal di Sulsel

Masjid Raya Makassar (foto: remisya.org)

MTN, Makassar – Sulawesi Selatan memiliki potensi yang besar di bidang wisata halal. Hal ini sangat didukung oleh pihak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (HRI).

Dilansir dari Fajar, Ketua PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga, menuturkan pihaknya sangat mendukung wisata halal. Sebab, iklim untuk menggarap pasar ini sangat kuat di Sulsel.

Hal tersebut juga sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja ekonomi syariah di Sulsel. Menurut dia, PHRI selalu mendorong para pelaku usaha hotel mengurus sertifikasi halalnya.

Itu untuk meyakinkan bahwa industri telah siap untuk menyambut wisata halal. Saat ini, beberapa hotel memilki sertifikat halal seperti, Hotel Claro Makassar, Aston, Almadera, Dalton, dan Khas Makassar hotel.

“Hal yang menghambat pengembangan ini hanya terletak dari keseriusan semua pihak saja untuk menyatukan semua instrumen. Dan jika industri menyebut bahwa biaya sertifikat mahal, pemerintah harus hadir memberikan solusi atau jaringan terkait pengurusan sertifikat tersebut,” jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, yang bisa dilakukan adalah memberi motivasi, seperti seluruh hotel grup Phinisi yang telah memiliki sertifikat halal. Saat ini sedang proses perpanjangan serta meminta agar pemerintah memfasilitasi biaya sertifikasinya.

Manajer Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulsel, Rafdy Hifdhurrahman menuturkan dalam tataran global, Ekonomi Syariah (Eksyar) Indonesia masih pada posisi keempat setelah Malaysia, Arab Saudi, dan UEA, namun dengan peningkatan signifikan pada sektor makanan halal sehingga kinerja dari ekonomi syariah tersebut bisa terus diakselerasi.

“Jadi untuk pangsa aktivitas usaha syariah meningkat mencapai 45,66 persen,” ucapnya.

Saat ini kinerja Eksyar juga terus menujukan tren yang positif. Dimana pemulihan kinerja sektor unggulan Halal Value Chain (HVC) terus berlanjut didorong oleh sektor pariwisata ramah muslim (PRM) dan sektor pertanian.

Lalu inflasi sektor makanan minuman halal dan HVC meningkat seiring peningkatan permintaan serta kendala pada sisi produksi. Transaksi e-Commerce produk halal tumbuh di tengah kembali normalnya mobilitas masyarakat.

“Kinerja ekspor bahan makanan halal terjaga ditopang peningkatan harga
komoditas pangan global dan literasi Eksyar juga mengalami peningkatan,” ucapnya.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) Sulsel Didi Leonardo Manaba menuturkan wisata halal adalah konsep berwisata yang bisa di konsumsi oleh semua pelaku perjalanan.

Hal ini memudahkan khususnya traveller muslim, tetapi tidak ada kaitannya dengan agama. Maka dari itu untuk mengembangkan hal tersebut, banyak hal yang harus dilakukan. Sebab, bukan hanya berhubungan dengan makan dan minuman, tetapi ketersediaan fasilitas-fasilitas untuk memanjakan wisatawan muslim.

Kemudian untuk tantangan yang dihadapi mensosialisasikan konsep tersebut ke destinasi yang minoritas muslim seperti Toraja, namun itu bukan kendala karena stakeholder di Toraja sudah mulai mengerti.

“Karena sudah mulai banyaknya wisatawan Malaysia dan domestik yang mulai kunjungi Toraja,” pungkasnya.

Ajakan Agar Agen Wisata Promosikan Destinasi Halal di Riau

foto: GoRiau.com

MTN, Pekanbaru – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau, Suti Mulyati, mengajak agen perjalanan wisata mempromosikan destinasi wisata halal di Riau.

Dilansir dari Info Publik, menurut Suti, saat ini telah banyak lokawisata dan event wisata di Riau yang memiliki keunikan dengan beragam kearifan lokal, adat, dan resam.

Suti Mulyati juga mengajak agen perjalanan wisata untuk memperhatikan wisata halal di daerah berjuluk “Bumi Lancang Kuning” itu.

“Untuk wisatanya juga saya pikir tidak hanya di luar negeri saja, di Indonesia sendiri banyak tempat wisata halal yang bisa dipromosikan,” ujar Suti Mulyati, saat acara pembukaan agen perjalanan wisata Ceria Halal Holiday di Pekanbaru, Minggu (21/1/2024).

Dikatakan oleh Suti, agen perjalanan wisata bisa mempromosikan destinasi wisata di Indonesia dan Riau khususnya. Kampanye bisa dilakukan melalui berbagai kanal media, yakni melalui media sosial, media massa, spanduk, brosur, dan media lainnya.

“Tentunya kita harapkan promosi ini bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan yang diinginkan,” tuturnya.

Suti Mulyati juga meminta, kepada agen perjalanan wisata mampu memberikan pelayanan terbaik. Karena pelayanan yang baik merupakan faktor terpenting agar wisatawan merasa nyaman.

Lalu Suti Mulyati mengatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan umat Islam dalam melakukan perjalanan wisata yang bernilai ibadah harus didukung dengan adanya fasilitas, aksesibilitas, amenitas halal, dan pemandu wisata berkompeten. Hal ini sejalan dengan meningkatnya rasa kesadaran masyarakat muslim saat ini wisata halal sudah menjadi gaya hidup atau lifestyle.

“Hal ini akan terus meningkat, bahwa halal itu bagian dari agama. Tentunya dengan harapan bisa memberikan banyak manfaat untuk semua aspek, bukan hanya wisata tapi juga memberikan wawasan Islam, budaya, dengan merasakan sensasi wisata nyaman untuk beribadah,” pungkasnya.

UMKM di Jateng Didorong untuk Sertifikasi Halal Produk-produknya

MTN, Semarang – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mendorong akselerasi sertifikasi halal bagi produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut untuk jaminan kehalalan produknya.

“Sampai saat ini baru sekira 4.700 pelaku usaha UMKM yang sudah mendapatkan sertifikasi halal,” ujar Nana.

Dilansir dari Antara, Nana menambahkan, tahun ini ada sekira 500 sertifikat halal yang akan diberikan kepada pelaku UMKM, dan tahun berikutnya diharapkan bisa meningkat 1.000-2.000 pelaku usaha yang menyusul sertifikasi halal.

Pj Gubernur Jateng tersebut mengingatkan bahwa sertifikat jaminan produk halal ini sangat penting bagi pelaku usaha untuk bisa meningkatkan citra positif tentang penjaminan produk, membangun kepercayaan konsumen, dan memperkuat Unique Selling Point.

“Dan tentunya meningkatkan kesempatan atau peluang produk untuk masuk ke pasar atau industri halal,” jelas Nana, yang juga purnawirawan jenderal polisi bintang tiga itu.

Sebab, ujar Nana, populasi penduduk Muslim di Jateng saat ini sekira 35,6 juta orang, sehingga cukup mendorong permintaan produk halal yang tinggi.

Di Jateng, menurut Nana, penguatan rantai pasok halal dilakukan melalui sertifikasi produk halal, pembinaan secara berkelanjutan, pengembangan potensi wisata halal, penguatan keuangan syariah, penguatan UMKM, dan penguatan ekonomi digital.

“Dalam hal ini, Pemprov Jateng bekerja sama dengan MUI bersama-sama memberikan bimbingan teknis kepada masyarakat dalam pembuatan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM,” tuturnya.

Selain itu, program bantuan tambahan modal bagi pelaku usaha yang membutuhkan juga digenjot, sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan, selain untuk mendorong UMKM naik kelas,

Pemprov Jateng juga mendorong pengembangan ekosistem halal dengan berkolaborasi dengan instansi lainnya, misalnya UMKM makanan olahan dari daging atau ayam juga diharuskan menggunakan bahan yang halal melalui sertifikasi halal untuk rumah pemotongan hewan (RPH).

Dari 78 unit rumah pemotongan hewan (RPH) di Jateng, RPH yang telah bersertifikat halal dan sertifikat nomor kontrol veteriner (NKV) ada 10 unit, sedangkan rumah pemotongan unggas (RPU) yang bersertifikat halal sejumlah 33 unit dari total dari 50 unit.

“Jadi, untuk Pemprov lebih fokus pada UMKM. Untuk RPH sudah diarahkan ke pemerintah kabupaten/kota. Kami akan terus meningkatkan dan meminta RPH lain untuk mengurus sertifikasi halal,” pungkas Nana.

Cak Imin Ingin Wisata Halal Indonesia Kalahkan Malaysia

Cak Imin (foto: viva.id)

MTN, Pasuruan – Cak Imin dalam janji kampanyenya, ingin peruas wisata halal dan kalahkan Malaysia untuk urusan wisata halal.

Dilansir dari Inilah, cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di haul Masyayikh Ke-21 dan Silaturrohim Nasional Alumni Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini Pasuruan Jawa Timur, bicara tentang wisata halal.

Cak Imin bicara soal potensi wisata halal di Indonesia. Dia bertekad ingin membenahi wisata halal menjadi lebih luas keberadaannya di Indonesia.

“Menjadi destinasi baru dunia di berbagai titik, makanan halal, wisata halal, fashion, semua. Akan dalam satu integritas, termasuk perbankan syariahnya,” kata Cak Imin saat menghadiri Haul Masyayikh Ke-21 dan Silaturrohim Nasional Alumni Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini, Pasuruan, Jawa Timur (14/1/2024).

Cak Imin menjelaskan, potensi pasar sekaligus umat Islam terbanyak di dunia merupakan kekuatan ekonomi yang bisa mendongkrak wisata halal masuk Indonesia.

“Tetapi belum dikonsolidasikan dengan baik oleh pemerintah, sehingga lebih banyak wisata halal dari berbagai negara ke Malaysia dibanding ke Indonesia,” ujarnya.

Ia juga menyoroti potensi anak muda Indonesia yang saat ini menempati 52 persen dari keseluruhan jumlah penduduk nasional. Sehingga, lanjut dia, anak-anak muda harus mendapat perhatian agar menjadi kekuatan besar bagi bangsa. “Insya Allah perubahan itu akan terjadi di masa yang akan datang. Insya Allah 14 Februari perubahan akan terwujud,” kata dia.

“Ada banyak juga yang mengganggu wisata halal itu, antara lain tumbuh kembangnya makan-makan haram yang tidak di sertifikasi sehingga liar,” tambahnya.

Cak Imin menghadiri Haul Masyayikh Ke-21 dan Silaturrohim Nasional Alumni Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini Pasuruan. Kemudian, ia akan sowan ke Kyai Bahar di Kraton Pasuruan pukul 10.30 WIB.

Selanjutnya, pukul 13:00 WIB Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini akan meghadiri acara Peneguhan Tekad Habaib Ulama’ dan Guru Ngaji se Probolinggo Raya untuk Pasangan AMIN di Pondok Pesantren Asem Agung As Salafiyah Desa Banjarsari Sumberasih, Kab. Probolinggo.

Kemudian, sorenya pukul 15:00 WIB ia menghadiri Slepet Imin bersama Pelaku Ekonomi Kreatif di J’BING 3 Rest Area Cafe & Resto Probolinggo.

Menutup kunjungan di Jatim, Cak Imin akan hadir dalam acara konsolidasi pemenangan AMIN oleh Laskar Santri di Pondok Pesantren Riyadlus Solihin Ketapang Kota Probolinggo.

“Pesantren Itu Super Penting bagi Wisata Halal di Jatim”

Sandiaga Uno (foto: ngopibareng.id)

MTN, Banyuwangi – Sandiaga Uno mengatakan bahwa peran pesantren itu super penting bagi wisata halal di Jawa-Timur.

Dilansir dari Detik, Menparekraf Sandiaga Uno menyebutkan bahwa ribuan pesantren di Jatim akan menjadi lokomotif penggerak wisata halal yang potensial.

“Pesantren (itu) super penting bagi lokomotif wisata halal yang sekarang menjadi peluang untuk total penciptaan 4,48 juta tenaga kerja. Dan pariwisata halal ini market terbesarnya justru Jawa timur,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno saat sambang kiai di momen 1 Rajab di Banyuwangi (12/1/2024).

Sandiaga menyebutkan bahwa Banyuwangi menjadi rute baru wisata halal dengan destinasi ziarah yang bisa menjadi tujuan wisata.

“Yang mengirimkan wisatawan Nusantara tapi destinasi terbanyak itu Jatim ada Wali Songo dan Banyuwangi sampai ke Bali yang menjadi pusat perhatian para peziarah,” jelas Sandiaga Uno.

Sementara, untuk tujuan ziarah di Banyuwangi, Pondok Pesantren Al-Imaratul Mustaqimah yang diasuh oleh KH Ali Hasan Kafrawi bisa menjadi tujuan perjalanan yang diketahui ada makam leluhur Muslim di ponpes itu.

“Jalur ini adalah rute perjalanan baru yang bisa kita kembangkan untuk destinasi wisata halal yang baru,” jelasnya.

Lebih-lebih terkait aneka kuliner seafood dengan aneka bumbu khas Banyuwangi. Menurut Sandi itu bisa dikembangkan menjadi tujuan wisata kuliner bagi wisatawan domestik maupun internasional.

“Apalagi kulinernya. Ada rajungan, ikan bakar, dan aneka olahan laut tadi enak sekali,” pungkas Sandi yang pada hari yang sama sempat menemui sejumlah nelayan di Grajakan.

Brasil Mulai Terpincut Wisata Ramah Muslim

ilustrasi (foto: Republika)

MTN, Sao Paulo – Brasil kini mulai terpincut wisata ramah Muslim. Seperti apa?

Dilansir dari Republika, saat ini Brasil terkenal sebagai pengekspor sumber protein halal terbesar di dunia, yaitu daging sapi halal.

Wisata ramah Muslim menjadi garapan besar Brasil berikutnya. Wisatawan Muslim mampu menciptakan pendapatan 238 miliar dolar AS setiap tahunnya di Brasil. Saat ini, wisatawan dari negara-negara mayoritas Muslim masih terbilang rendah. Maka itu, ada keinginan dari pemerintah Brasil untuk melipatgandakannya.

Sao Paulo, hub ekonomi utama Brasil, misalnya, tahun lalu hanya kedatangan 21.500 wisatawan dari negara-negara Arab. Ali Zoghbi, sekjen International Halal Academy; lembaga yang menawarkan pelatihan mengenai produk dan layanan halal, berkeinginan membantu Brasil mewujudkan tekadnya untuk menggaet lebih besar wisatawan Muslim.

Zoghbi menyatakan, baik Sao Paulo maupun Distrik Federal di mana ibu kota Brasil, Brasilia berada, sedang berupaya menjadi tujuan wisata ramah Muslim.

“Kami yakin, Sao Paulo dapat sejumlah keuntungan saat jadi tujuan wisata Muslim. Maka kami mulai bermitra dengan kementerian wisata menyiapkan hotel, restoran, dan transportasi untuk wisatawan Muslim,” ujarnya.

Sao Paulo memiliki populasi beragam, termasuk di dalamnya terdapat komunitas Muslim yang berusia seabad, serta keberadaan sejumlah masjid. Hal ini merupakan gerbang bagi Brasil dan detinasi terpenting bagi pengusaha dari dunia Islam.

“Kami mengembangkan panduan wisata ramah Muslim, termasuk informasi mengenai masjid, konsulat negara berpenduduk mayoritas Muslim, dan destinasi wisata yang menarik,” imbuh Koordinator Wisata Brasil, Ana Clemente.

Clemente menyatakan tujuan pemerintahnya adalah meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan Muslim di Sao Paulo, dengan memberikan informasi yang berguna bagi mereka serta melatih pekerja hotel dan restoran agar memberi layanan memadai.

“Ide lainnya juga mengurangi potensi prasangka terhadap Muslim,” katanya menegaskan. Saat ini, menurut dia, wisatawan dari AS, Eropa, Chile, dan Argentina mendominasi kunjungan ke Sao Paulo setiap tahunnya.

Meski demikian, jelas dia, ada sejumlah destinasi menarik bagi wisatawan Muslim di wilayah metropolitan ataupun pinggiran. Sejak program berjalan, menurut dia, hotel terkemuka di Sao Paulo telah memiliki sertifikat ramah Muslim, dua lainnya sedang dalam proses.

Penyesuaian-penyesuaian yang besar tak begitu dituntut, tetapi sejumlah detail sangat penting. Misalnya, kata Zoghbi, stiker di kamar hotel yang menunjukkan arah kiblat, menyingkirkan minuman beralkohol dari kamar yang diisi tamu Muslim serta daging babi dari menu.

Membuat semacam pancuran di kamar mandi untuk berwudhu, menyediakan sajadah, serta Alquran. “Tantangan terbesarnya membuat tamu merasa ada di rumah. Kami harus paham siapa mereka dan apa yang mereka perlukan,” kata Zoghbi menjelaskan.

Setelah Sao Paulo memulai program wisata ramah Muslim pada 2023, Distrik Federal juga tertarik mengembangkan program yang sama. Ia melihat upaya menarik wisatawan Muslim, hampir sama saat Brasil pertama kali mengekspor daging sapi halal ke dunia Arab pada 1976.

“Penjualan daging sapi halal untuk pertama kalinya memang tak relevan, hanya dalam jumlah kecil. Namun, sekarang Brasil dikenal sebagai produsen terbesar sumber protein halal di dunia,” pungkas Zoghbi.

Sumbar Masuk 10 Besar Provinsi Wisata Halal Unggulan

ilustrasi (foto: remisya.org)

MTN, Jakarta – Sumatera Barat masuk ke daftar 10 besar provinsi wisata halal unggulan. Seperti apa?

Dilansir dari Harian Haluan, setidaknya, ada 10 provinsi utama yang menjadi destinasi unggulan wisata halal di Indonesia, yakni Nusa Tenggara Barat, Aceh, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, dan Sumatera Selatan.

Berdasarkan data tersebut, Masjid Jamik Minangkabau di Bukit Sangok, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar yang baru saja dibangun Desember ini akan dijadikan sebagai Indonesian Islamic Tourism Center dan digadang-gadang akan menjadi ikon pariwisata halal baru Indonesia.

Proyek pengembangan pariwisata halal terus menjadi prioritas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Hal ini dilatarbelakangi oleh data GMTI 2019 yang menyebut bahwa hingga tahun 2030, jumlah wisatawan muslim (wislim) diproyeksikan akan menembus angka 230 juta di seluruh dunia.

Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar dunia, tentu tidak akan melewati momen tersebut. Bahkan, Indonesia telah menyiapkan pariwisata halal sejak 2016. Hasilnya, tahun ini Indonesia berhasil memuncaki Top Muslim Friendly Destination of The Year 2023 atau Wisata Ramah Muslim (Halal) Terbaik Dunia, menurut Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023. Prestasi ini menunjukkan kemajuan yang luar biasa, mengingat posisi tersebut merupakan target yang rencananya akan dicapai setidaknya dua tahun lagi.

“Saya tadinya menargetkan 2025 (meraih peringkat pertama), ternyata di 2023 ini tim yang mempersiapkan berhasil mengeksekusi beberapa program-program andalan kita. Sehingga kita pada akhirnya ada di posisi pertama, dan ini merupakan sebuah prestasi,” ujar Menparekraf RI, Sandiaga Uno.

Ranking dan penilaian pada GMTI ditekankan pada aspek ACES (Access, Communications, Environment, dan Services). Dalam hal ini, Indonesia unggul pada aspek komunikasi. Indonesia bersama Malaysia dan Mesir menjadi tiga negara yang memiliki Kemahiran Komunikasi berdasarkan kemahiran dalam 10 bahasa teratas yang dituturkan oleh wisatawan muslim. Bahasa tersebut antara lain Bahasa Inggris, Arab, Bahasa Melayu, Rusia, Urdu, Bahasa Indonesia, Turki, Prancis, Persia, dan Jerman.

Lima Destinasi Wisata Halal di Selandia Baru

ilustrasi (foto: akurat.co)

MTN, Jakarta- Ada sejumlah destinasi wisata halal di Selandia Baru, terutama di wilayah Pulau Selatan. Apa saja?

Dilansir dari Medcom, berikut ini adalah beberapa tempat wisata dan kuliner di destinasi Pulau Selatan, Selandia Baru:

Ziptrek Ecotours, Queenstown

Bagi anda para penggemar destinasi wisata yang memicu adrenalin, Ziptrek Ecotours dapat menjadi pilihan yang tidak boleh dilewatkan. Terletak di hutan yang alami, tempat wisata ini tidak hanya menawarkan sensasi petualangan, tetapi juga membawa anda pada perjalanan konservasi dan pendidikan.

Beroperasi dengan dampak lingkungan yang minimal serta melibatkan upaya penghijauan, Ziptrek Ecotours menyuguhkan petualangan ekologi yang tak terlupakan, memungkinkan anda menjelajahi alam dari ketinggian saat zipline melintasi Lake Wakatipu, sambil menikmati pemandangan memukau dengan keindahan alam di sekitarnya.

Restoran terdekat: Erik’s Fish and Chips, Queenstown

Perjalanan ke Selandia Baru tak lengkap rasanya tanpa menikmati lezatnya hidangan fish and chips. Anda bisa merasakan kenikmatan Erik’s Fish and Chips di tepi danau yang indah di Queenstown.

Bahan-bahan yang digunakan juga berasal dari produk lokal, mulai dari kentang yang ditanam di Canterbury hingga ikan yang berasal dari Dunedin. Jika ingin mencoba yang lebih unik, kamu dapat menambahkan buah kiwi goreng yang sudah mendunia ke dalam pesanan Anda!

Status halal: Bersertifikat Halal

Kayak dan Paddleboard dengan Paddle Wanaka, Otago

Bagi para pencinta wisata air, kamu dapat menjelajahi destinasi dan menyatu dengan alam secara tenang melalui Paddle Wanaka. Terdapat pilihan untuk melakukan kayak atau paddleboard, sambil menikmati pemandangan menakjubkan dari Pegunungan Selatan yang tercermin di kejernihan air Lake Wanaka dan Lake Hawea.

Anda juga bisa mendapatkan wawasan baru tentang ekosistem lokal dan pelestarian lingkungan alam yang luar biasa saat anda mengikuti tur dengan pemandu. Pengalaman ini cocok untuk semua tingkatan keterampilan.

Restoran terdekat: The Spice Room, Wanaka

Untuk para pecinta kuliner India, anda dapat mencicipi restoran dan lounge India, The Spice Room, yang menawarkan hidangan segar dan sehat dengan cita rasa autentik India.

Rasakan kehangatan dengan camilan India yang beragam, salad, hingga hidangan kari.

Status halal: Meskipun restoran ini tidak bersertifikat halal, restoran ini menawarkan menu hidangan laut dan vegetarian.

Waka on Avon, Christchurch

Jika kamu tertarik untuk berpetualang di Sungai, coba deh destinasi dan aktivitas berikut ini. Dengan starting point di 794 Colombo Street, tepat di depan Victoria Square, petualangan dayung waka selama 45 menit ini menghadirkan eksplorasi budaya yang menakjubkan dari Sungai ?t?karo Avon.

Anda juga akan merasakan kerja sama tim dan keterampilan yang diperlukan untuk mendayung waka sepanjang Sungai ?t?karo Avon, sambil mendapatkan wawasan tentang pentingnya waka dalam budaya M?ori terdahulu.

Restoran terdekat: Dux Dine, Christchurch

Bagi anda yang menyukai hidangan boga bahari dan vegetarian, silakan mencoba bersantap di restoran Dux Dine. Di sini, anda akan menemukan berbagai pilihan hidangan boga bahari segar yang langsung ditangkap dari pantai Pulau Selatan, serta sayuran yang berasal dari kebun organik mereka.

Selain itu, menu mereka dapat berubah sesuai dengan musim, menawarkan pengalaman kuliner yang selalu segar dan berbeda di setiap kunjungan.

Status halal: Meskipun restoran ini tidak bersertifikat halal, restoran ini menyajikan menu boga bahari dan vegetarian.

Blue Penguins Pukekura, Dunedin

Blue Penguins Pukekura kini menawarkan tur selama 5 jam untuk mengenal lebih dalam Blue Penguins Pukekura serta memberikan kesempatan bagi kamu untuk menyelami sejarah, budaya, dan cerita M?ori di wilayah tersebut.

Tempat ini sempurna bagi para pencintaalam yang ingin belajar tentang ekosistem unik di daerah ini.

Restoran terdekat: The Good Earth Cafe, Dunedin

Setelah selesai berwisata di Blue Penguins Pukekura, kamu dapat mencoba restoran yang memiliki bangunan indah dan bersejarah yang telah berdiri sejak tahun 1885, yaitu The Good Earth Cafe.

Dapat ditempuh dengan perjalanan selama 40 menit, The Good Earth Cafe menawarkan makanan organik berkualitas tinggi dan kopi Fair Trade yang disangrai langsung oleh barista berpengalaman.

Tempat ini juga sempurna untuk pecinta makanan penutup dengan menu populer mereka seperti pai lemon, roti panggang Prancis, dan kue bagel.

Status halal: Bersertifikat Halal

Owen River Lodge – Fly Fishing Guides, Murchison

Destinasi berikutnya yang cocok untuk berlibur bersama keluarga adalah Owen River Lodge, yang menawarkan pengalaman memancing dengan pemandu yang berpengalaman di Selandia Baru.

Di sini, kamu dan keluarga dapat bersantai dalam lingkungan yang menyenangkan,menikmati layanan luar biasa, dan memanfaatkan keahlian luar biasa dari pemandu memancing mereka. Dengan bantuan pemandu, berwisata seharian di sungai akan penuh dengan aksi, kegembiraan, dan banyak tawa!
Restoran terdekat: Zen’s Kitchen, Murchison

Jika anda mencari pengalaman kuliner yang berbeda, coba ke restoran Zen’s
Kitchen. Restoran ini beroperasi sebagai food caravan, jadi kamu dapat menikmati berbagai makanan plant-based organik dan bergizi yang bersumber langsung dari Selandia Baru.

Status halal: Bersertifikat Halal