Hagia Sophia Kembali Jadi Masjid, Erdogan: “Tetap Terbuka untuk Umum, Muslim dan Non-Muslim”
MTN, Jakarta – Museum Hagia Sophia di Turki diubah jadi masjid, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut kalau keputusan tersebut sesuai dengan keinginan sang penakluk Konstantinopel (nama asli kota Istanbul zaman kuno), Fatih Sultan Mehmet dari Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman).
Dilansir dari Detik, Hagia Sophia telah diubah menjadi masjid. Banyak pihak yang protes namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut keputusan itu sesuai dengan keinginan penakluk Konstantinopel, Fatih.
Pernyataan itu disampaikan Erdogan akhir pekan lalu usai Pengadilan Turki membatalkan status Hagia Sophia sebagai museum, lalu mengubahnya menjadi masjid dan Erdogan menandatangai dekrit presiden soal status Hagia Sophia tersebut.
Presiden Turki tersebut juga menjelaskan mengenai sejarah Hagia Sophia, termasuk masa-masa kritis Kekaisaran Bizantium dan pendiri republik Turki modern.
“Dengan putusan pengadilan ini, dan dengan langkah-langkah yang kami ambil sejalan dengan keputusan itu, Hagia Sophia kembali menjadi masjid, setelah selama 86 tahun, seperti yang diinginkan Fatih, sang penakluk Istanbul,” ujar Erdogan.
“Seperti semua masjid kami, pintu Hagia Sophia akan tetap terbuka untuk semua; penduduk lokal dan asing, Muslim dan non-Muslim,” tambahnya.
Pengadilan tinggi Turki telah mencabut status Hagia Sophia sebagai museum dan diperuntukan menjadi masjid. Menteri Kehakiman Turki Abdulhamit Gul pun mengunggah foto bangunan Hagia Sophia di akun Twitternya dengan pesan ‘Selamat Hari Jumat’.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, juga mengumumkan ke masyarakat kalau mereka dapat melaksanakan ibadah salat di Hagia Sophia mulai tanggal 24 Juli 2020.
Edorgan menyebut Salat Jumat pada 24 Juli akan menjadi ibadah pertama kali di Hagia Sophia usai status bangunan bersejarah itu diubah dari museum menjadi masjid.
“Insyaallah, kami akan melakukan salat Jumat bersama-sama pada 24 Juli nanti dan membuka kembali Hagia Sophia untuk beribadah,” kata Erdogan.
Presiden Turki tersebut juga meminta ke semua orang untuk menghargai keputusan pengubahan status Hagia Sophia itu. “Masalah tujuan pengubahan (fungsi) Hagia Sophia untuk masalah hak-hak kedaulatan Turki,” ucap Erdogan.
Kendati Hagia Sophia telah sah kembali menjadi masjid, banyak pihak yang menyayangkan keputusan tersebut. Misalnya Uni Eropa yang kecewa bahwa Hagia Sophia akan dikelola oleh Direktorat Urusan Agama.
UNESCO yang juga turut memasukkan Hagia Sophia sebagai Situs Warisan Dunia kecewa, sebab Turki tak memberitahu mereka tentang perubahan fungsi tersebut. Mereka juga belum sempat meninjau kondisi terkini dari Hagia Sophia.
Hagia Sophia dibangun pertama kali sebagai gereja katedral oleh Kekaisaran Bizantium Kristen sejak 1500 tahun yang lalu. Kemudian, bangunan itu diubah statusnya menjadi masjid setelah penaklukan Konstantinopel oleh Ottoman pada 1453.
Lalu, status Hagia Sophia diubah menjadi museum pada tahun 1934 dan ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Seiring berjalannya waktu, Hagia Sophia menjadi salah satu tempat wisata yang paling sering dikunjungi wisatawan di kota Istanbul.