Perlunya Rebranding Bagi Wisata Halal untuk Tarik Minat Masyarakat
MTN, Jakarta – Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh industri wisata halal jika ingin tarik minat masyarakat. Salah satunya dengan rebranding. Seperti apa?
Dilansir dari Detik, untuk bisa menarik minat dari masyarakat muslim, tentu pemegang bisnis halal, misalnya pariwisata atau restoran harus memberikan rasa percaya kepada konsumen. Ada berbagai tindakan yang harus dilakukan untuk menunjukkan branding halal.
“Sebagai contoh, untuk makanan halal, kita harus melakukan rebranding, makanan halal adalah adalah makanan sehat, halal adalah sehat, itu penting sekali sehingga orang bisa mendapat pemahaman ada restoran halal berarti itu restoran sehat,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng, dalam Webinar ‘New Strategy and Business Model of Halal Business’.
Begitu pula dengan fashion dan juga pariwisata halal. Para pemilik usaha harus bisa mengedepankan kebersihan dalam mempromosikan wisata halalnya.
“Pariwisata ramah muslim ini juga merupakan bagian dari pariwisata bersih, dengan mandat kita bahwa kebersihan sebagian dari iman,” ujar Sugeng.
“Thailand telah mendeklarasikan negara mereka sebagai world halal kitchen, Korea Selatan tujuan wisata ramah muslim, negara nonmuslim seperti China juga sangat memiliki industri fashion halal. Ini tidak boleh kita biarkan, kita harus juga bisa maju di area ini,” tambahnya.
Menurut Sugeng, Indonesia memiliki potensi besar untuk bisa mengembangkan potensi industri wisata halal. Masyarakat muslim Indonesia bisa menjadi peran penting dalam pengembangan ini.
“Kita bisa melihat permintaan dari mayoritas penduduk kita adalah orang Islam dan penduduk kita adalah 13% dari seluruh populasi Islam dunia,” imbuhnya.