Keinginan Kuat Kota Malang jadi Pusat Wisata Halal
MTN, Jakarta – Wali Kota Malang melihat kalau kotanya memiliki keinginan kuat untuk jadi pusat wisata halal. Seperti apa?
Dilansir dari Detik, Wali Kota Sutiaji melihat besarnya potensi pariwisata halal di Indonesia perlu ditangkap baik oleh Kota Malang. Dia ingin Kota Malang bisa menjadi Center of Halal Tourism.
Hal ini sebagaimana tercantum dalam enam konsep The Future of Malang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang tahun 2018-2023.
“Ini (wisata halal) adalah pasar yang luar biasa, dan Kota Malang termasuk menjadi kota miniatur Indonesia, harus mengambil peran itu,” kata Sutiaji kepada wartawan, pekan lalu (10/3).
Sutiaji menjelaskan, pariwisata halal di Kota Malang dapat menjadi daya saing tersendiri untuk membangun konsep pariwisata yang unik.
“Kota Malang menggerakkan kampung-kampung tematik, wisata heritage, wisata kuliner, ini yang kita kuatkan. Maka agar orang berdiam diri (betah) di Kota Malang, maka itu tadi, instrumen data variabel yang berkaitan dengan itu semua harus kita kuatkan,” jelasnya.
“Wisata halal merujuk pada seluruh layanan tambahan dan amenitas, atraksi dan aksesibilitas yang memberikan bagaimana kenyamanan wisatawan yang datang di Kota Malang,” sambung Sutiaji.
Sejalan dengan itu, menurut Sutiaji, memberikan jaminan produk halal memiliki peran strategis dalam menguatkan Kota Malang sebagai Center of Halal Tourism tersebut.
Terlebih, hal itu dapat menjadi implementasi dari Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal.
“Kami hadir untuk memberikan yang terbaik, jaminan kepada warganya, supaya masyarakat ada keyakinan,” tegas Sutiaji.
Sertifikasi halal, lanjut Sutiaji, bersifat memperjelas kategori produk sehingga konsumen bisa mengetahui dan lebih yakin produk mana yang halal dan tidak halal. Sutiaji menambahkan, Malang Center of Tourism sendiri telah digarap Pemerintah Kota Malang sejak 2017 lalu.
Pihaknya pun melakukan sejumlah upaya. Misalnya dengan menggandeng berbagai pihak termasuk perguruan tinggi, untuk memberikan pendampingan pada para pelaku pariwisata, hingga penguatan terus dilakukan sampai saat ini.
“Capaian sertifikasi halal tahun 2020, terdapat 9 hotel, 1 rumah potong hewan, serta 72 restoran dan UMKM. Yang lainnya sedang dalam proses,” imbuhnya.
Terakhir, Sutiaji menjelaskan, dalam RPJMN yang ditentukan Presiden Joko Widodo di tahun 2024, Indonesia menjadi destinasi wisata halal dunia nomor satu.