Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Dorong Pemulihan Wisata Halal
MTN, Jakarta – Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mendorong sinergi untuk memulihkan wisata halal nasional.
“KNEKS bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai lead stakeholder-nya terus berupaya mendorong pulihnya sektor pariwisata halal,” ujar Direktur Industri Produk Halal KNEKS, Afdhal Aliasar, di Jakarta, awal bulan ini (2/6).
Dengan adanya wisata halal, wisatawan Muslim dapat lebih nyaman dengan memperhatikan tersedianya kebutuhan. Misalnya, tempat shalat di lokasi destinasi wisata, makanan halal, dan atraksi yang baik untuk keluarga.
Dilansir dari Republika, Afdhal mengatakan, KNEKS menyambut baik dan bangga atas capaian Indonesia yang naik dari posisi empat. “Ini adalah hasil kerja keras kita bersama para insan pariwisata dan masyarakat,” ungkap Afdhal.
Afdhal berharap peringkat kedua dari GMTI akan memberikan dorongan dan energi yang lebih besar agar inudstri ini bisa bergerak lebih maju. Ia berharap Indonesia menjadi tujuan destinasi utama bagi pelancong Muslim dunia sehingga bisa mendongkrak perekonomian nasional.
GMTI 2022 secara resmi diluncurkan oleh Halal in Travel Global Summit. Ada sebanyak 18 penghargaan yang diberikan dalam penyelenggaraan acara di Singapura, Rabu (1/6) tersebut. Sebanyak 18 pemenang berasal dari empat kategori, yakni GMTI Award, Muslim-Friendy Service Provider Award, HalalTrip Travelers Choice Award, dan Halal Travel Personality of the Year.
Indonesia juga memperoleh penghargaan Halal Travel Personality of the Year yang diberikan pada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Sandiaga berharap penghargaan tersebut mampu mendorong upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) serta pembuka lapangan kerja.
Optimisme tersebut disampaikan Sandiaga merujuk besarnya potensi pasar wisata halal. Data menunjukkan, pada 2019, umat Islam di seluruh dunia menghabiskan total 2,02 triliun dolar AS untuk belanja makanan, kosmetik, farmasi, fesyen, travel, dan rekreasi. Pasar Muslim global diperkirakan akan tumbuh hingga 2,4 triliun dolar AS pada 2024.
Sejumlah pengeluaran terbesar bagi konsumen Muslim adalah pada makanan dan minuman halal. Menurut Sandiaga, Indonesia harus menciptakan peluang-peluang usaha berbasis pariwisata halal.