Al-Qur’an Al Akbar akan Dijadikan Destinasi Wisata Religi Kota Palembang
MTN, Palembang – Objek wisata Al-Qur’an Al Akbar akan dijadikan destinasi resmi wisata halal religi kota Palembang. Seperti apa?
Dilansir dari Detik, Pj Gubernur Sumsel mengatakan bahwa objek wisata Al-Qur’an Al Akbar akan dijadikan destinasi resmi wisata halal religi kota Palembang.
“Ini merupakan Al-Quran terbesar di dunia yang diukir di kayu. Kita akan mendorong Al-quran Al-Akbar sebagai destinasi wisata religi di Kota Palembang,” ujar Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni, saat mengunjungi Bayt Al-Quran Al-Akbar Gandus, Jumat (22/12/2023).
Dia mengatakan, para pelancong yang datang ke Sumsel tidak hanya wisatawan domestik tapi juga dari mancanegara, seperti: Malaysia, Brunei Darussalam dan sebagainya, yang bisa disuguhkan dengan wisata religi tersebut.
“Mari kita lestarikan terus budaya yang ada di Sumsel termasuk destinasi wisata religi yang ada di Gandus ini,” ucapnya.
Menurutnya, keberadaan Bayt Al-Quran Al-Akbar bisa menjadi daya tarik pengunjung untuk datang. Sehingga, kata Fatoni, nantinya secara otomatis berdampak pada sektor UMKM dan ekonomi masyarakat sekitar.
“Di sini banyak dijual produk UKM yang memasarkan kerajinan-kerajinan hasil khas Sumsel seperti kain songket atau jumputan, tanjak dan lainnya. Jadi silakan masyarakat Sumsel dan Indonesia serta mancanegara berkunjung ke destinasi wisata religi Bayt Al-Quran Al-Akbar Gandus Palembang,” kata Fatoni.
Diketahui, Al-Quran Al Akbar itu terbuat dari kayu tembesi dengan tinggi 15 meter. Setiap lembar halaman Al Quran berukuran 177 cm x 140 cm x 2,5 cm. Terdapat 30 juz pada Al-Quran raksasa tersebut yang diukir dengan pahatan berwarna emas khas Palembang.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal mengatakan pihaknya berupaya untuk mengembangkan wisata halal yang diyakini mampu meningkatkan sektor pariwisata di Sumsel.
Upaya pengembangan wisata halal itu sejalan dengan jumlah wisatawan muslim yang terus menunjukkan tren meningkat baik dari nasional maupun mancanegara.
Menurutnya, rencana pengembangan wisata halal juga selaras dengan nominasi yang didapatkan Sumsel sebagai salah satu provinsi yang ramah muslim.
Dari 38 provinsi di Indonesia, terdapat 15 besar provinsi yang ramah muslim dan Sumsel masuk di posisi keenam dalam nominasi yang bertajuk International Halal Tourism Destination tersebut.
“Kami meyakini seluruh destinasi wisata di Sumsel baik itu alam, budaya, religi dan kuliner memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan pariwisata,” jelasnya.
Namun, untuk saat ini pengembangan destinasi wisata halal menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah guna memberikan pelayanan yang dapat meyakinkan para wisatawan.
“Langkah selanjutnya kita akan undang pelaku wisata khususnya hotel dan restoran untuk bagaimana memberikan pelayanan yang orang bisa yakin destinasi wisata di Sumsel ini halal,” pungkasnya.