Tradisi Khas Kudus Ini Digagas jadi Destinasi Wisata Halal
MTN, Kudus – Pemerintah Kabupaten Kudus menggagas tradisi Dandangan sebagai destinasi wisata halal atau halal tourism di wilayah mereka. Seperti apa?
Dilansir dari TribunNews, bahkan pemerintah kabupaten akan mengomunikasikannya dengan pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, agar tradisi Dandangan masuk dalam agenda halal tourism secara nasional.
“Dandangan ini agenda yang bisa masuk wisata halal dan di dalamnya ada nilai jual,” ujar Penjabat Bupati Kudus, Muhammad Hasan Chabibie.
Segenap peranti pendukung wisata halal yang ada di dalam Dandangan juga sudah mendukung. Untuk itu perlu adanya penambahan minor yang mana agenda ini agar bisa masuk dalam kalender nasional sebagai tradisi yang layak untuk disebut sebagai destinasi wisata halal skala nasional.
Gagasan untuk mendongkrak Dandangan sebagai destinasi wisata halal juga bagian dari menjaga marwah Dandangan sebagai tradisi yang memiliki substansi religi. Untuk itu, kata Hasan, jangan sampai Dandangan tercederai dengan adanya praktik-praktik yang melanggar syariat misalnya selama rangkaian seluruh pedagang makanan menjajakan kudapan halal dan tidak ada praktik yang berbau judi.
“Untuk itu jangan sampai visi Dandangan peninggalan Sunan Kudus tercederai. Ini merupakan khas Kudus,” jelas Hasan.
Ditambah nilai jual Dandangan secara konkret sudah sudah tercatat sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak 2021. Untuk itu perlu adanya unsur kebudayaan yang lebih ditonjolkan.
Sekilas mengenai Dandangan merupakan tradisi menyambut awal Ramadan yang digelar di Kudus. Dilansir dari laman Kemendikbud.go.id Dandangan merupakan tradisi peninggalan Sunan Kudus sebagai pemimpin agama di wilayah tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu warga berkumpul dan menunggu di sekitar Masjid Menara untuk menanti pengumuman tiba awal 1 Ramadan oleh Sunan Kudus. Berkumpulnya masyarakat di situ menjadi ajang mremo atau aji mumpung bagi para pedagang untuk menjual sejumlah barang dagangannya.
Kata Dandangan sendiri merupakan onomatope dari suara beduk. Saat beduk Menara Kudus ditabuh berarti 1 Ramadan telah tiba. Resonansi tabuhan beduk yang menimbulkan suara dang..dang..dang kemudian masyarakat menyebut tradisi menyambut awal Ramadan sebagai Dandangan.