MTN, Jakarta – Singapura kian fokus dengan industri wisata halal, terutama untuk pasar Indonesia. Seperti apa?
Indonesia Singapore Tourism Board kembali menggelar promosi agenda wisata halal di negara mereka, melalui kunjungan media dari perwakilan mereka.
“Indonesia pada tahun 2022 merupakan penyumbang jumah wisatawan terbesar di Singapura, yakni 1,1 juta orang,” terang Mohamed Firhan Abdul Salam, Area Director Indonesia Singapore Tourism.
“Selain itu, Indonesia juga merupakan penyumbang pendapatan terbesar Singapura,” tambah Mohamed Firhan.
Mohamed Firhan juga menjelaskan bahwa kalender event wisata di Singapura sudah padat, yang banyak di antaranya adalah agenda wisata halal.
Indonesia Singapore Tourism Board dalam promosikan destinasi ramah muslim juga merekrut para selebriti internet.
“Masjid-masjid kini sudah banyak ditemui di berbagai tempat multibudaya. Makanan-makanan halal pun juga sudah gampang ditemui di Singapura,”
MTN, Tasikmalaya – Anda berencana untuk wisata kuliner ke Tasikmalaya? Ingin menjajal beberapa titik wisata halal dan juga kekinian?
Dilansir dari Kabar Priangan, berikut adalah lima destinasi wisata kuliner yang kekinian di Tasikmalaya, dan yang terpenting, halal.
Mawakaya
Tempatnya adem, lucu, dan nyaman banget. Mie udonnya cukup lembut yang mana diberi toping daging sukiyaki dan kakedashi. Yap, ini resto mini yang menu-menunya itu khas Jepang.
Tambah enak dengan hidangan tempura udang yang krispi dan gurih, cocok disandingkan dengan mie udon yang enak banget.
Setelah makan udon, kamu bisa cuci mulut dengan pannacota yang lembut, manis, dan lezat.
Kamu yang penasaran pengen nyobain, Mawakaya ini ada di Jalan Ampera nomor 47 (samping Alfamart).
Oharang
Kalau resto barbekyu ini khas Korea ya. Oharang ini terbilang baru karena resto officialnya baru buka cabang di Tasikmalaya.
Pas kamu masuk, kamu akan betah dengan atmosfer restonya yang bikin adem tapi luas. Cocok buat ajak pasangan atau teman nongkrong ke sini.
Harganya mulai Rp 79.000, bebas refill daging dan makan sepuasanya. Durasi makannya selama 90 menit.
Banyak menu lainnya yang bisa pikat lidahmu, seperti topokki, noodle, dan beef. Oharang ini ada di Ruko Asia Plaza. Let’s go besti cobain!
KSF 88
Ada di Jalan Siliwangi No. 29 Desa Tugu Jaya (samping SPBU UNSIL), resto barbekyu ini no pork no lard alias halal.
Buka setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam. Kamu bisa santap makanan pembuka dengan topokki yang bertekstur empuk dan kuahnya yang medok.
Makanan utama yang disukai banyak pengunjung yakni Korean barbekyunya yang lengkap dalam satu sajian. Dicocol dengan saus-sausan yang enak parah bikin nagih.
Memasuki babak akhir makanmu, kamu bisa tutup dengan signature coffee-nya KSF 88. Paket lengkap banget deh pokoknya!
Mapa Coffee and Eatery
Cantik banget deh pemandangan yang disajikan Mapa Coffee ini. Apalagi ada catwalk bambu yang lucu berbentuk hati dan memang konsepnya selaras dengan alam. Cocok buat nongkrong bareng pacar atau sahabat.
Selain viewnya yang kece abis dan instagramable banget, kamu bisa icip kulinernya yang enak.
Contohnya ada ikan bakar, ayam goreng, mie-miean, seblak, oseng sayur, kopi-kopian, banyak deh pokoknya. Dan cafe estetik ini ada di Jalan Cibatu Sukalaksana (mangin).
Ada yang unik dari konsep Mapa Coffee yakni setiap pelajar yang berkunjung ke sini, bisa mendapatkan aneka minuman dengan potongan harga 10%, asalkan bisa tunjukkan saja kartu identitasmu sebagai pelajar. Seru ya!
Q Kitchen
Menu otentik dari Q Kitchen ini yakni mie bakarnya yang memiliki 8 varian, diantaranya original, lada hitam, sambal sadis, manis pedas, sambal bawang, sambal terasi, sambal tomat, dan sambal BBQ.
Mie-nya dibakar di tembikar dengan bumbu sambal dan toping ayam, taburan daun bawang, dan pangsit goreng gede yang yummy.
Percaya gak, mie seenak itu dibanderol cuma dari 12 hingga 14 ribuan saja lho! Cocok di kantong pelajar milenial nih pastinya!
Untuk lokasinya ada di Jalan Siliwangi nomor 22A dan buka setiap hari dimulai pukul 10 pagi hingga 9.30 malam.
Wisata Air Hitam di Kereng Bangkirai, Palangka Raya, Kalimantan Tengah (foto: ANTARA / Rendhik Andika)
MTN, Jakarta – Objek wisata Air Hitam di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, sedang digodok untuk dijadikan objek wisata halal. Seperti apa?
Dilansir dari Kalteng Today, pihak Halal Center Cendekia Muslim HCCM Kalimantan Tengah hingga saat ini terus berupaya memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait sertifikasi halal gratis skema self-declare.
Kali ini, sosialisasi diberikan kepada para pengunjung yang berada di objek wisata Air Hitam di dermaga Kereng Bangkirai, kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Kepala Perwakilan (KP) HCCM Kalteng, Nanang Fahrurrazi, mengatakan kalau sosialisasi merupakan salah satu langkah strategis yang wajib dilakukan untuk menyampaikan informasi tentang sertifikasi halal.
“Kami berusaha melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha dengan tatap muka langsung,” katanya, Sabtu (25/2).
Dijelaskannya, sosialisasi ini penting dilakukan agar program sertifikasi halal tersampaikan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara untuk mengurus sertifikasi halal untuk usahanya.
Selain melakukan sosialisasi, agar informasi tersebut dapat sampai kepada masyarakat, maka diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak, salah satunya seperti ketua RT. Pasalnya, Ketua RT tentunya lebih mengetahui ada warganya di wilayahnya yang berprofesi sebagai pedagang atau pelaku usaha.
“Kami merangkul dan melibatkan ketua RT dalam pelaksanaan sosialisasi di Kereng Bengkirai,” ucapnya.
Dalam sosialisasi tersebut, terlihat warga maupun pengunjung sangat antusias mengikuti sosialisasi. Pasalnya, berdasarkan dialog bersama pengunjung maupun warga, banyak yang belum mengetahui tata cara mengurus sertifikasi halal.
MTN, Jakarta – Taiwan memiliki komitmen yang cukup besar untuk industri makanan halal, karena mereka mereka terus promosikan sertifikasi halal untuk makanan dan minuman.
Dilansir dari AntaraNews, Biro Pariwisata Kementerian Perhubungan dan Komunikasi Taiwan mencatat, saat ini sudah lebih dari 300 buah rumah makan dan hotel di Taiwan yang telah mendapatkan Sertifikat Halal.
Siaran pers Biro Pariwisata Kementerian Perhubungan dan Komunikasi Taiwan (26/2) menyebut kalau Taiwan terus mempromosikan sertifikasi makanan dan minuman halal dalam upaya menarik minat para wisatawan Muslim manca negara.
Keterangan pers itu dikemukakan saat berlangsungnya Astindo Travel Fair (23 – 26 Februari 2023) di Indonesia Convention Exhibition / ICE BSD, Jakarta, di mana Taiwan ikut berperan serta di event tersebut.
Paviliun Taiwan di pameran tersebut tampil dengan tema utama terkait pengalaman panca indera, menampilkan serangkaian pertunjukan dan kegiatan “Do it yourself (DIY) yang menarik dan mengundang masyarakat Indonesia untuk merasakan sendiri cita rasa otentik Taiwan.
Siaran pers Biro Pariwisata Taiwan lebih lanjut menjelaskan, berdasarkan peringkat dari Mastercard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI), Taiwan kembali meraih peringkat kedua sebagai negara tujuan wisata halal non-OIC (Organisasi Kerja Sama Islam) serta meraih penghargaan sebagai tujuan wisata inklusif tahun ini.
Di acara Astindo Travel Fair, Paviliun Taiwan juga menyediakan zona Muslim dan secara khusus mengundang pakar Muslim dari Asosiasi Muslim Tionghoa (The Chinese Muslim Association); salah satu lembaga yang memberikan sertifikasi halal di Taiwan untuk berbicara pada event tersebut.
Pakar Muslim dari asosiasi itu memperkenalkan sumber daya pariwisata terbaru Taiwan serta menunjukkan bagaimana berwisata dengan nyaman, menyenangkan serta bersantap makanan dengan rasa tenang dan aman kepada para turis, termasuk wisatawan Muslim dari Indonesia yang merupakan negara dengan populasi Muslim terbanyak dunia.
Disebutkan pula, khusus untuk menyambut kedatangan wisatawan Indonesia di Taiwan, Biro Pariwisata Taiwan memperbarui “Program Guan Hong” pada 11 November 2022 dengan mempermudah prosedur pengajuan visa wisata ke Taiwan.
Selain itu, Biro Pariwisata Taiwan juga menggandeng tourism factory, dua maskapai penerbangan terbesar Taiwan, travel agen utama Taiwan, dan pihak terkait lainnya untuk berpartisipasi dalam Astindo Travel Fair serta akan menyelenggarakan workshop pariwisata Taiwan di Jakarta dan Surabaya.
Taiwan juga telah kembali membuka perbatasan sejak 13 Oktober 2022, di mana jumlah wisatasan Indonesia yang berkunjung ke Taiwan pada 2022 mencapai 78.162 orang; lebih tinggi 135,57 persen dari angka yang ditargetkan Biro Pariwisata yang mana menunjukkan antusiasme dari wisatawan Indonesia untuk berwisata ke Taiwan.
MTN, Jakarta – Sebenarnya ada perbedaan antara wisata halal dengan wisata religi. Apakah itu?
Dilansir dari CNN Indonesia, Wakil Presiden Ma’ruf Amin ketika berada di Istana Kepresidenan Yogyakarta, menjelaskan perbedaan antara wisata halal dengan wisata religi.
Menurut Ma’ruf, ketika wisatawan mengunjungi masjid bersejarah, itu merupakan bentuk wisata religi, bukan wisata halal. Sementara wisata halal adalah saat wisatawan menyambangi seluruh destinasi wisata yang memiliki layanan dan fasilitas halal.
Wapres menuturkan, yang dimaksud destinasi dengan layanan halal adalah apabila terdapat tempat ibadah atau ada restoran halal. Wapres menekankan, perlu ada persamaan persepsi tentang perbedaan keduanya; istilah wisata halal dan wisata religi.
Ma’ruf berharap tidak terjadi kesalahpahaman di tengah masyarakat mengenai dua jenis wisata itu. “Jadi sebenarnya wisata halal itu layanan yang halal di wisata itu. Itu yang barangkali persepsinya yang keliru,” ucap Ma’ruf di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Sabtu (4/2).
Menurut dia, ada orang yang menganggap itu berarti mengubah definisi dari wisata halal menjadi religi, namun dia menyatakan, hal itu hanya perlu diluruskan.
“Perlu diluruskan (persepsi tentang wisata halal), sehingga kita justru dengan melakukan layanan halal itu menarik banyak wisatawan-wisatawan muslim. Karena itu, maka Jepang, Korea, Cina, Taiwan juga melakukan itu,” jelasnya.
Wisatawan muslim ketika berada di negara yang penduduknya bukan mayoritas muslim, membutuhkan tempat untuk melaksanakan ibadah dan juga makanan yang terjamin kehalalannya.
Fasilitas dan layanan halal di sebuah destinasi atau tempat wisata itu bagian dari bentuk wisata halal, sehingga wisatawan muslim tidak perlu khawatir ketika makan dan beribadah.
MTN, Riau – Pembangunana ekonomi yang kini tengah diperkuat kembali di provinsi Riau turut melibatkan wisata halal. Seperti apa?
Dilansir dari RiauOnline, provinsi Riau dikenal dengan kekayaan sumber daya alam yang bersumber dari minyak. Namun, potensi wisata alam yang kurang membuat provinsi yang berada di Pulau Sumatera ini kini berpatok pada wisata halal.
Kabid Perekonomian Bappeda Litbang Provinsi Riau, Abdul Madian, menyebut destinasi wisata halal kini menjadi favorit.
“Wisata halal yang dimaksud meliputi sektor kuliner dan UMKM yang ramah muslim,” ungkap Abdul.
Dalam hal ini, lanjut pria yang kerap disapa Madian tersebut, untuk sertifikat halal terus berlanjut. Saat ini menurutnya yang sedang dikerjakan adalah di wilayah Tenayan Raya.
“Yang tengah dikerjakan adalah kawasan industri halal di wilayah Tenayan. Ini harus tersertifikasi. Memang tidak gampan,g namun tidak mungkin kalau itu bisa terjadi,” ujarnya.
Dalam rangka memberikan semangat pada UMKM agar tidak gulung tikar, pihaknya melalui Perindag tetap memberikan permodalan melalui mata UMKM.
“Mata UMKM sebagai inovasi pemprov yang diikutkan secara nasional agar terdata dengan baik,” terangnya.
Selain itu, Madian sebut, kuliner mana yang menarik di Riau nantinya teman-teman teknis akan melihat itu. Sementara, jika berbicara kalender wisata 2023 katanya akan diluncurkan oleh Dinas Pariwisata.
“Dengan adanya kalender wisata daya tariknya luar biasa dan dahsyat. Abdul berharap pihak Dispar akan membuat wisata baru. Yang diharapkan adalah pengulangannya agar tidak sekali saja datangnya. Tapi, balik kembali dan tolong habiskan uangnya di sini (Riau),” tutup Abdul Madian.
MTN, Jombang – DeDurian Park, objek wisata halal terbaru di Jombang, resmi dibuka hari ini (26/2). Seperti apa?
De Durian Park merupakan area kebun durian produktif, sekaligus agrowisata dan edukasi yang bertempat di dusun Segunung, desa Carangwulung, kecamatan Wonosalam, kabupaten Jombang.
Memiliki luas enam hektare, De Durian Park berlokasi di bawah Gunung Anjasmoro. Selain dapat menikmati aneka jenis durian langsung di lokasi, pengunjung masih akan disuguhkan dengan panorama alam yang menarik dengan berbagai spot untuk berswafoto.
De Durian Park juga mengakomodir gagasan pemberdayaan petani dan inovasi pertanian durian dengan terbentuknya Asosiasi Petani Durian Indonesia (APDURI).
Dilansir dari Berita Jatim, Ketua ICMI Jatim, Dr Ulul Albab menilai, lokasi wisata ini ke depannya akan menjadi viral. Banyak masyarakat Jawa Timur yang akan mengunjungi kampus alam DeDurian Park tersebut. Itu karena alamnya sangat indah. Udaranya sejuk dan lokasinya terjangkau.
“Di sini masyarakat bisa belajar kehidupan, mendalami ilmu yang diperoleh di bangku sekolahan maupun kampus, berdiskusi bahkan berdebat merumuskan konsep dan teori mutakhir. Bahkan bisa dimanfaatkan untuk mempercepat perolehan hafalan Alquran bagi para penghafal,” kata Dr Ulul.
Yang juga tak boleh dilupakan, menurut Ulul, di DeDurian Park sangat layak untuk dijadikan lokasi pengambilan gambar untuk pembuatan konten dakwah, konten bisnis, konten sosial politik, konten keilmuan dan lain-lain. “Karena alamnya sangat bagus. Udaranya segar,” ujarnya.
Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten (foto: Pikiran Rakyat)
MTN, Tangerang – Wilayah Banten kini mulai disasar oleh industri wisata halal, terutama di wilayah Cilegon dan Tangerang Selatan. Seperti apa?
Dilansir dari IDNTimes, agen wisata yang menawarkan paket wisata halal, Cheria Holiday, kini menyasar wilayah Tangerang Selatan dan Cilegon untuk penawaran paket wisata halal mereka.
“Ini terobosan untuk merespons permintaan pasar. Setelah dua tahun terkurung pandemik, antusiasme masyarakat berwisata halal kian tinggi. Selama ini konsumen kami jauh-jauh ke Jakarta untuk memesan paket tur,” ujar Cheriatna selaku CEO Cheria Holiday di Tangerang Selatan (24/2).
Selain itu, menggeliatkan wisata dalam negeri merupakan misi ekspansi Cheria Holiday ke berbagai kota besar di Indonesia, demi mempercepat penambahan devisa negara dari ekosistem pariwisata halal.
Apalagi sejumlah destinasi wisata halal Indonesia terus berbenah meningkatkan ketersediaan penginapan nyaman, menu halal, juga kemudahan akses beribadah.
“Sebagai langkah strategis menggenjot devisa dan menggarap ekosistem pariwisata halal Indonesia, kami berkolaborasi dengan Garuda Indonesia dan Bank Syariah Indonesia,” kata pria yang juga Ketua Asosiasi Travel Halal Indonesia (ATHIN) tersebut.
Melalui kerja sama harmonis dengan maskapai pelat merah itu, pihaknya menggaransi konsumen dapat tiket hemat untuk mengeksplor sejumlah destinasi pariwisata halal Indonesia.
Cheriatna melanjutkan, ekspansi bisnis wisata halal bukan hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga menyiarkan tren keIslaman lainnya. Semakin banyak mitra di luar daerah, diharapkan wisatawan muslim lebih mudah mengakses Cheria Holiday.
Mantan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menyatakan Pemerintah Provinsi Banten menargetkan dapat masuk sebagai peringkat 10 besar daerah di Indonesia yang memiliki destinasi pariwisata ramah muslim atau wisata halal.
Sebab, kata Andika, Provinsi Banten memiliki potensi pariwisata yang luar biasa banyak dan variatif, serta banyak diminati wisatawan.
Provinsi Banten tercatat memiliki 344 jenis potensi wisata alam seperti pantai, laut, gua, air terjun, dan gunung. Berikutnya, 591 jenis potensi wisata religi, sejarah budaya dan wisata ziarah serta 231 jenis potensi wisata buatan atau wisata minat khusus.
MTN, Jakarta – Situbondo “Kota Santri” berpotensi jadi destinasi wisata halal. Seperti apa?
Dilansir dari Republika, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menggagas event atau kegiatan konferensi internasional wisata religi di Situbondo, Jawa Timur, yang mengundang minimal tujuh negara.
Ketujuh negara undangan tersebut adalah: Turki, Uzbekistan, Malaysia, Brunei, Singapura, Maroko, dan satu lagi negara di Eropa.
“Kami menginginkan agar segera dipersiapkan event tersebut. Di sini kami sebagai tuan rumah, karena selain jumlah santrinya mencapai 17 ribu orang, kita bisa tingkatkan (potensi) mereka agar bisa menerima wisatawan baik, dalam maupun luar negeri yang ingin berwisata religi di sini,” ujar Sandiaga, saat meresmikan pembangunan Kawasan Wisata Religi Sukorejo di sekitar Pondok Pesantren Salafiyah Syafiyah di Situbondo, Jatim (15/1).
Dalam kesempatan itu, Menparekraf mengharapkan pembangunan Kawasan Wisata Religi Sukorejo bisa menjadi venue konferensi internasional wisata religi.
Pihaknya juga akan membuatkan peta perjalanan yang nanti salah satu perhentiannya ada di Sukorejo atau tempat wisata religi tapal kuda, yang menjadi branding kawasan wisata religi.
“Kita juga ingin kelengkapan-kelengkapan yang ada di Pondok terus meningkat sehingga menarik pergerakan ekonomi dan masyarakat dapat merasakan langsung maka tercipta peluang usaha dan lapangan kerja,” ucap Sandiaga.
Pembangunan kawasan wisata religi Sukorejo merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pengurus pondok pesantren Salafiyah Syafiyah, yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022.
Setelah 18 bulan berlalu pasca-Menparekraf menggagas Kawasan Wisata Religi Sukorejo, akhirnya pemerintah setempat mengeksekusi gagasan tersebut.
“Karena kawasan wisata religi tahap pertama ini sudah rampung dan sudah kita resmikan, nanti juga akan ada tahap-tahap selanjutnya. Saya melihat peluang untuk menggabungkan wisata religi yang ada di Indonesia dengan wisata religi yang justru selama ini masyarakat Indonesia lebih banyak kunjungi di luar negeri,” ujar Sandiaga.
Jam Gadang di Sumatera Barat (foto: Cheria Travel)
MTN, Jakarta – Sumatera Barat siap dikembangkan untuk industri pariwisata halal. Seperti apa?
Dilansir dari Suara Sumbar, menurut Menparekraf Sandiaga Uno, destinasi wisata halal di Indonesia akan ditingkatkan dari segi kesiapan layanan kuliner dan akomodasi halal. Kemudian, juga bakal dikembangkan ekosistem ekonomi syariah mulai dari pelatihan, pendampingan, pemasaran, logistik, dan pembiayaan.
“Kemenparekraf juga akan memberikan layanan tambahan bagi wisatawan, seperti halal package, halal food, halal hotel, halal finance dan transportasi,” ujar Sandiaga, di Jakarta (30/1).
Sejumlah provinsi sudah menyampaikan ketertarikan terhadap pengembangan pariwisata halal. Di antaranya; Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Barat dan Aceh.
Sandiaga Uno juga menyatakan bahwa Sumbar benar-benar daerah yang ‘beautiful’ alias cantik. Sumbar memiliki budaya dan desa wisata yang memukau. “Sumbar itu kulinernya enak, budayanya khas, dan alamnya indah. Bahkan ada satu desa wisata yang disebut sebagai yang terindah di dunia. Tidak rugi bila berwisata ke Sumbar,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, mengungkapkan kalau Visit Beautiful West Sumatera 2023 adalah program yang ditujukan untuk mengembalikan jumlah kunjungan wisatawan ke provinsi itu.
Audy menyebut sebelum pandemi Covid-19, jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar mencapai 8,2 juta orang. Setengahnya berkurang pada saat pandemi melanda.
“Target kita tidak muluk-muluk. Untuk langkah awal bagaimana angka 8,2 juta wisatawan itu bisa kembali pada tahun 2023,” katanya.
Untuk mencapai target itu, Pemprov Sumbar bersama kabupaten/kota sudah meluncurkan 77 buah program event untuk bisa menarik wisatawan ke daerah itu.
Selain itu, persoalan tiket pesawat yang masih relatif mahal juga dicarikan solusi dengan menjalin komunikasi dengan berbagai maskapai agar bisa membuka penerbangan ke Sumbar.
“Kita berharap semua upaya ini bisa mendorong agar target 8,2 juta wisatawan itu bisa kembali tercapai,” pungkasnya.