Kolaborasi untuk Pengembangan Wisata Halal di Sumut

Danau Toba (foto: Instagram @minarstg)

MTN, Medan – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan jalin kerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan untuk pengembangan wisata halal di Sumatera Utara. Seperti apa?

Dilansir dari Waspada.id, kerjasama yang akan dijalin adalah penguatan Tri Dharma perguruan tinggi, khususnya pada bidang pariwisata dengan konsep halal.

Di pertemuan ini hadir Rektor UINSU Prof Dr Nurhayati, MAg, yang diwakilkan oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga Prof Dr Muzakkir, MAg dan Poltekpar Medan yang dihadiri langsung oleh Direktur Poltekpar Medan Dr Ngatemin, SPd, MSi.

“Poltekpar Medan dan UINSU merupakan lembaga Pendidikan Tinggi yang berfungsi dan bertugas menjalankan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat serta mengembangkan dan membentuk sumber daya manusia,” tutur Direktur Poltekpar Medan, Dr. Ngatemin., S.Pd., M.SI, Minggu (1/9).

Poltekpar berkomitmen akan menjalin kerjasama terutama dalam peningkatan sumber daya manusia pariwisata terutana untuk konsep wisata halal.

“Poltekpar Medan dan UINSU sepakat untuk mensinergikan kegiatan-kegiatan yang saling terkait dalam suatu kegiatan bersama seperti pelaksanaan kegiatan program seminar dan workshop bersama tentang ekonomi pariwisata terutama terkait potensi wisata halal di Sumatera Utara,” ungkapnya.

Bidang lain adalah perencanaan strategi pengembangan ekonomi pariwisata halal, pembahasan tantangan dan peluang pengembangan pariwisata halal serta pengolahan usaha makanan dan minuman halal.

“Pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat desa wisata mengenai standar dan sertifikasi halal juga menjadi salah satu bagian yang akan dikerjasamakan melalui kegiatan pengabdian masyarakat,” jelasnya.

“Kerjasama ini harapkan dapat menjadi salah satu wadah pengembangan pariwisata halal di Sumatera Utara, selain untuk kemajuan pendidikan pariwisata tetapi juga untuk pengembangan destinasi wisata dengan konsep halal,” pungkasnya.

Mal di Solo Ini Miliki Zona Kuliner Halal

acara peresmian Zona Khas di Solo Square (foto oleh: Soufi Asegaf)

MTN, Surakarta – Sebuah mal di kota Solo kini sudah miliki zona khusus kuliner halal. Mal apakah itu?

Dilansir dari RRI, Solo Square, pusat perbelanjaan di Solo, telah dinobatkan sebagai Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) pertama di Indonesia. Zona KHAS ini merupakan bagian dari upaya pengembangan pariwisata halal yang kini semakin diminati oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Dwiyanto Cahyo Sumirat, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, menyatakan bahwa pembentukan Zona KHAS di Solo Square adalah salah satu implementasi dari blue print pengembangan ekonomi syariah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. “Zona KHAS ini tidak hanya memberikan kehalalan atas produk yang ada, tetapi juga memperkuat pariwisata ramah muslim di Solo Raya, yang memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan sektor lainnya,” ujar Dwiyanto, Jumat (23/8/2024).

Zona KHAS di Solo Square diharapkan dapat menjadi percontohan bagi mall-mall lain di Indonesia, terutama dalam menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup halal. Penyiapan zona ini telah dilakukan sejak tahun sebelumnya melalui sinergi antara pemerintah daerah, Kementerian Koperasi UKM, Dinas Kesehatan, dan berbagai pihak terkait lainnya.

Pembukaan zona ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi Solo sebagai destinasi wisata halal yang menarik. Tidak hanya wisata kuliner, Solo juga terus mendorong terbentuknya destinasi wisata ramah muslim lainnya, seperti masjid-masjid di Solo Raya yang kini tengah dikembangkan.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan produk dan jasa halal, baik di Indonesia maupun global, Zona KHAS ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat standar kehalalan produk lokal. Solo Square diharapkan menjadi ikon baru yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Solo Square (bahasa Jawa: Hanacaraka, ꦱꦺꦴꦭꦺꦴꦱꦼꦏꦸꦮꦺꦂ) adalah sebuah mal yang terletak di Surakarta. Mal ini terletak di Jalan Slamet Riyadi, menjadikannya sebagai mal kedua di jalan ini sekaligus mal kedua di Surakarta, setelah Solo Grand Mall.

Solo Square menempati gedung bertingkat enam, termasuk satu basemen. Solo Square dibuka pada tahun 2006.

Banjarmasin Siap untuk Sosialisasikan Wisata Halal

Banjarmasin (foto: investasiproperti.id)

MTN, Banjarmasin – Banjarmasin siap untuk sosialisasikan wisata halal. Seperti apa realisasinya?

Dilansir dari Kalimantanpost, Wali Kota Banjarmasin yang diwakili Sekretaris Disbuporapar Kota Banjarmasin, Hj Fitriah, saat dialog bersama pelaku wisata di Banjarmasin dan Kalsel dengan Thema Wisata Halal, yang dibawakan Pemerhati Wisata Halal Hilda Ansariah Sabri, pada prinsipnya semua ojek wisata Banjarmasin mulai berbenah untuk menjadi wisata halal.

Bahkan salah satu Distinasi Wisata Habib Basirih selain sudah dipoles menjadi ojek yang semakin cantik juga dilengkapi darmaga maupun lokasi untuk mengambil foto di kawasan tersebut sehingga sangat menarik perhatian Mas Menteri Pariwista Sadiaga Uno.

“Kemudian juga usaha mempercantik kawasan lainnya, termasuk siring dan yang terakhir Kota Banjaramasin sudah membuat kapal yang tak lagi masukan sudah dan harus merangkah, tetapi Kapal Banjarmasin Bungas yang tak lama lagi diluncurkan pada acara Jaringan Kota Wisata kini menjadi percontohan,” ucap Sekretaris Disbuporapar Kota Banjarmasin, Hj Fitriah, di acara dialog, yang digelar di Caffe Terapung, Jumat (30/08/2024).

Bahkan Fitriah pun sudah terus berbenah dalam menyambut pariwisata halal, termasuk mengembangan Desa wisata dengan melibatkan Pokdarwis di sejumlah wilayah, yang menurut tentunya akan menjadi daya tarik dan keunggulan baru jika bisa menjaring wisatawan Muslim dari penjuru dunia.

Kediri Miliki Mal dengan Area Khusus Kuliner Halal

Kediri (foto: beritajatim.com)

MTN, Kediri – Kediri Town Square jadi mal pertama dengan zona kuliner halal di Indonesia. Seperti apa?

Dilansir dari Times Indonesia, setelah pada 2023 lalu sentra kuliner Soto Ayam Bok Ijo Tamanan ditetapkan sebagai zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat) pertama di Kota Kediri, kini pada 2024, kawasan kuliner di food court Kediri Town Square (KETOS) juga memperoleh status yang sama. Ini menjadikan Kediri Town Square sebagai mall atau pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang memiliki zona KHAS.

Penetapan food court Kediri Town Square sebagai zona KHAS ini membawa dampak positif baik bagi pihak manajemen mall maupun pengunjung. Andri Maulana Syahputra, Mall Director Kediri Town Square, menyatakan bahwa adanya zona KHAS ini meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan pengunjung terhadap makanan yang disajikan di food court tersebut.

“Penambahan trafik pasti ada. Pengunjung bisa mendapatkan kenyamanan serta bahwa makanan-makanan yang ada di Kediri Town Square itu sudah halal,” ujar Andri, Kamis (29/08/2024).

Proses peninjauan dan penempelan label halal pada tenant-tenant yang ada di food court Kediri Town Square telah dilakukan pekan lalu. Sertifikat zona KHAS dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) diberikan pada acara pembukaan SYIAR 2024 di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri.

Saat ini, food court Kediri Town Square memiliki sekitar 10 tenant kuliner yang menawarkan berbagai jenis makanan. Sebelum mendapatkan status zona KHAS, food court ini harus melewati serangkaian penilaian ketat, termasuk sanitasi, pengolahan makanan, dan kebersihan.

Andri menuturkan keberadaan food court halal ini sangat penting bagi masyarakat. “Karena mereka harus diberikan rasa aman. Terkadang memang saat pergi ke suatu tempat, kita khawatir apakah ini penyembelihan ayamnya benar atau tidak, terus kemudian dagingnya bagaimana pengolahannya, seperti itu,” ujarnya.

Generasi Muda Berperan dalam Promosi Wisata Aceh

ilustrasi (foto: (Antara Aceh/Disbudpar Aceh/)

MTN, Idi – Penjabat Bupati Aceh Timur, Amrullah, mengatakan bahwa generasi muda punya peran dalam promosikan wisata Aceh Timur. Seperti apa?

Dilansir dari situs acehtimurkab.go.id, penjabat Bupati Aceh Timur, Amrullah, membuka acara grand final dan penobatan Agam Inong Duta wisata Kabupaten Aceh Timur tahun 2024.

Acara meriah ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora), yang digelar di Aulan MAN IC Idi, pada Kamis 29 Agustus 2024.

Dalam sambutannya Amrullah berharap Pelaksanaan kegiatan pemilihan agam inong Aceh Timur yang dilaksanakan merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan potensi wisata di Aceh Timur.

“Generasi muda berperan penting dalam mengangkat dan mempromosikan pariwisata di daerah, terlebih di era digital saat ini,” ujar Amrullah.

Amrullah menambahkan keberadaan agam inong, diharapkan dapat menjadi figur atau icon yang mampu menjalankan fungsi dan tugasnya yaitu menjadi pelopor dalam masyarakat akan pentingnya sadar wisata, menjadi salah satu faktor dalam kemajuan dunia pariwisata, menjadi media promosi pariwisata, dan menjadi sarana dan prasarana masyarakat untuk mengenal segala hal terkait pariwisata.

“Kita juga berharap keberadaan agam inong akan mampu merubah persepsi seluruh stakeholder dari kondisi negatif menjadi positif terhadap dunia pariwisata di Aceh Timur,” ungkapnya.

Menurut Amrullah, penyelenggaraan pemilihan Agam Inong Duta Wisata bukan hanya untuk memilih pemenang yang hanya mampu mempromosikan daerah, akan tetapi ajang ini menjadi semangat awal untuk melangkah menjadi duta wisata Indonesia nantinya.

“Manfaatkanlah kesempatan yang ada untuk meraih keberhasilan melalui persaingan yang sehat dan saling menghargai. siapapun nantinya yang terpilih menjadi agam inong Aceh Timur tahun 2024,” kata Amrullah seraya berharap pemilihan ini dapat melahirkan panutan bagi generasi muda yang akan terus berkontribusi bersama pemerintah dalam mempromosikan pariwisata unggulan Kabupaten Aceh Timur.

Gubernur Kalimantan Selatan Dukung Wisata Halal

Banjarmasin (foto: radarbanjarmasin)

MTN, Banjarmasin – Gubernur Kalimantan Selatan dukung Expo Haji, Umrah, dan Wisata Halal. Seperti apa?

Dilansir dari kalselprov.go.id, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan, Adi Santoso, berharap melalui Expo Haji, Umrah, dan Wisata Halal 2024 dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Banua, baik itu dari pelaku jasa perjalanan maupun warga sebagai pengguna jasa.

“Saya berharap para peserta dan pengunjung expo dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk memperoleh informasi dan layanan yang dibutuhkan,” ujar Adi Santoso saat membuka expo tersebut di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Banjarmasin, Jumat (12/07/2024).

Adi juga menyebutkan jika kegiatan ini merupakan sebuah inisiatif yang sangat positif dan akan banyak memberikan manfaat bagi masyarakat Kalsel Babussalam, sebagaimana Kalsel dikenal sebagai daerah yang religius.

Kalsel juga memiliki potensi yang luar biasa dalam berbagai sektor termasuk sektor wisata religi, wisata halal seperti bisnis perjalanan haji atau umroh, sebagai daerah yang religius masyarakat Kalsel memiliki antusiasme yang tinggi terhadap kegiatan keagamaan seperti umrah, haji dan wisata halal serta wisata religi.

“Keberadaan expo ini tentunya menjadi wadah yang tepat untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan informasi, produk dan layanan terkait umroh haji serta wisata halal, kehadiran expo ini pula tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah umroh dan haji tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian daerah,” tambahnya.

Pelaksanaan expo selama tiga hari dari tanggal 12 sampai dengan 14 Juli 2024, menghadirkan puluhan pelaku jasa perjalanan atau travel dan juga diselenggarakan atas kerja sama FK Patuh Kalsel, Kementerian Agama Kalsel dan BSI. Berbagai kegiatan juga turut memeriahkan expo yang digelar untuk kedua kalinya ini.

Adapun kegiatan tersebut di antaranya musik religi, guest start, talk show, bazar muslim, tabligh akbar, exhibition, promo discount, lomba fashion show muslim TK-SD, lomba habsy, lomba nasyid, lomba mewarnai, lomba dai cilik, dan beauty class.

Adi Santoso menambahkan, melalui expo ini para pelaku industri pariwisata travel dan penyedia layanan halal dapat memperkenalkan produk dan layanan mereka kepada masyarakat luas, hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta menciptakan lapangan kerja baru.

“Saya sangat mendukung kegiatan ini, pemerintah daerah komitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi perkembangan industri pariwisata halal di Kalsel, kami akan membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai pihak khususnya para pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa layanan umroh haji dan wisata halal di daerah kita memiliki kualitas yang terbaik dan memenuhi standar internasional,” pungkasnya.

Bank Indonesia Dukung Pengembangan Wisata Halal di Dieng

Desa Dieng Kulon. (foto: LANGIT7.ID)

MTN, Banjarnegara – BI Purwokerto dorong pengembangan ekosistem wisata halal ramah muslim di Dieng. Seperti apa?

Dilansir dari iNews, Bank Indonesia (BI) Purwokerto bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa mendorong pengembangan wisata ramah muslim di Dieng. Salah satu upaya ke arah itu adalah dengan menggelar sosialisasi ekonomi dan keuangan syariah di ajang Dieng Culture Festival (DCF) XIV Tahun 2024.

Sosialiasi tersebut dalam dikemas dalam bentuk Kongko Budaya dan Gebyar Sholawat ini berlangsung di Panggung Pandawa, Kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara sekaligus menjadi penutup rangkaian DCF XIV pada Minggu (25/8/2024).

Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi dalam pengembangan ekonomi syariah serta sebagai media untuk menyebarluaskan informasi terkait ekonomi dan keuangan syariah.

“Kongko Budaya dan Gebyar Sholawat menjadi bagian dari rangkaian acara Semarak Festival Ekonomi Syariah eks Karesidenan Banyumas (SELARAS) menuju Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2024 yang mengusung tema Sinergi untuk Memperkuat Ekosistem dan Daya Hidup Halal untuk Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Jawa,” jelas Kepala Perwakilan BI Purwokerto, Christoveny.

Dalam Kongko Budaya tersebut, dibahas mengenai prinsip-prinsip ekonomi dan keuangan syariah, termasuk kepemilikan, berusaha dengan adil, pertumbuhan yang seimbang, dan kerja sama dalam kebaikan.

Melalui kegiatan ini, Bi Purwokerto juga memperkenalkan konsep wisata ramah Muslim. Dengan segala potensi alam dan budayanya, Dieng memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menarik bagi wisatawan lokal dan internasional, tetapi juga ramah bagi wisatawan Muslim yang semakin meningkat di seluruh dunia.

“Dieng telah memenuhi berbagai kriteria sebagai destinasi wisata ramah Muslim, seperti ketersediaan tempat ibadah, sertifikasi halal untuk restoran, pengelolaan homestay dengan standar syariah, serta pengakuan atas standar CHSE yakni Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability,” pungkas Christoveny.

Jambi Miliki 45 Desa Wisata Halal

Sungai Batanghari, Jambi (foto Tribu News)

MTN, Jambi – Jambi miliki 45 desa wisata halal menurut pihak Sekretaris Satgas Halal. Seperti apa?

Diansir dari RRI, Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi Jambi melalui satuan tugas halal provinsi Jambi terus melakukan upaya pendampingan sertifikat halal di sejumlah desa wisata di Jambi.

Sekretaris Satgas Halal provinsi Jambi, Nur Cahaya, menerangkan setidaknya ada 45 desa wisata halal yang sudah mendapat pendampingan sertifikat halal. Di kesempatan ini, Nur Cahaya meyakinkan kesiapan membantu dalam pembuatan sertifikat halal tersebut.

“Ada 45 desa wisata dan disekitaran itu ada pelaku UMKM yang belum bersertifikat halal, mereka aktif menjual produk dan Alhamdulillah bekerjasama dengan Disbudpar untuk pendampingan akhirnya alhamdulillah dari 45 desa itu sudah bersertifikat halal,” ujar Nur Cahaya (28/8/2024).

Ditambahkan oleh Nur Cahaya, melalui sertifikat halal produk dan jasa usaha di sekitaran yang dapat memajukan objek wisata di desa wisata tersebut, pasalnya akan banyak pengunjung ke desa wisata yang dapat dimanfaatkan pelaku UMKM untuk menjajakan produk buatannya.

Peluang di Wisata Halal harus Dikelola dengan Tepat

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (foto: Radar Kudus)

MTN, Jakarta – Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, mengatakan bahwa semua peluang di sektor pariwisata halal harus dikelola dengan baik. Seperti apa?

“Segala peluang di sektor pariwisata harus dikelola dengan baik melalui perencanaan dan langkah-langkah strategis yang tepat, termasuk dalam sektor wisata halal yang semakin populer,” ungkap Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam pernyataannya pada Senin (29/7).

Dilansir dari Media Indonesia, menurut laporan Global Muslim Travel Index 2023, diperkirakan akan ada tambahan 2,3 juta wisatawan Muslim hingga tahun 2030.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) tahun ini. Hingga 2023, tercatat 11,68 juta kunjungan Wisman.

Lestari, yang akrab disapa Rerie, menyatakan bahwa target kedatangan wisatawan yang cukup ambisius dibandingkan tahun lalu harus direspons dengan langkah-langkah produktif untuk mencapainya.

Wisata halal yang semakin diminati oleh wisatawan mancanegara, menurut Rerie, merupakan peluang yang harus segera diambil.

Dengan Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, daya tarik wisata halal semakin kuat, tambah Rerie, yang juga merupakan anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah.

Pengenalan budaya, seni, kuliner khas, dan produk kerajinan Nusantara secara konsisten, jelas Rerie, sangat penting agar sektor pariwisata dapat berkontribusi sebagai penggerak ekonomi di berbagai daerah di Indonesia.

Rerie mengajak semua pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk bekerja sama dalam mendukung upaya mewujudkan pariwisata berkelanjutan yang mampu mengikuti perkembangan pasar, termasuk wisata halal.

Menparekraf Salut dengan Wisata Halal di Pasuruan

foto: kominfo.jatimprov.go.id

MTN, Jakarta – Menparekraf acungi jempol pengembangan wisata halal di kabupaten Pasuruan. Seperti apa?

Dilansir dari pasuruankab.go.id, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengacungi jempol pengembangan wisata halal di Kabupaten Pasuruan.

Apresiasi tersebut disampaikannya pada saat berkunjung ke Kurma Park, wisata edukasi Kurma pertama di Indonesia yang berlokasi di desa Sukorejo, kecamatan Sukorejo, Pasuruan.

Menurut Sandiaga, konsep pengelolaan wisata halal sebagai destinasi wisata yang diaplikasikan selama ini sudah sesuai indikator yang disyaratkan Kemenparekraf. Baik dari segi penyediaan fasilitas tambahan hingga kemudahan akses yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan, pengalaman dan preferensi wisatawan muslim.

Ada tiga layanan tambahan dasar yang dapat dikembangkan:

  • Pertama, need to have yang merupakan keharusan, layanan makanan halal dan fasilitas untuk mendirikan shalat.
  • Kedua, good to have yakni tersedianya toilet yang ramah bagi muslim dan muslimah.
  • Ketiga, nice to have yakni tersedianya fasilitas rekreasi yang ramah dengan keluarga muslim.

“Destinasi wisata alam itu bukan zonasi. Tapi tambahan pelayanan. Jadi Kurma Park ini daya Tarik utamanya. Tapi yang diperlukan adalah pelayanan tambahan. Seperti tersedianya makanan halal. Di sini Alhamdulillah makanannya semuanya halal. Itu saja tidak cukup. Bagaimana fasilitas peribadahannya. Jadi kalau pas sholat Dhuhur dan Asyar misalnya, ada mushola yang mencukupi dan mumpuni yang bisa digunakan oleh wisatawan. Karena kita bertadabur alam sekarang ini tidak boleh lupa kewajiban kita untuk beribadah. Fasilitas penting lainnya, tersedianya toilet yang ramah terhadap wisatawan muslim dan muslimah. Juga disediakan tempat untuk mensucikan diri setelah kita menggunakan toilet,” papar Sandiaga pada hari Sabtu (27/7/2024).

Hal tersebut disampaikan oleh Sandiaga dalam perbincangan santai bertajuk “Talkshow Potensi Wisata Halal di Kabupaten Pasuruan” yang digelar di area Kurma Park tersebut, Menparekraf Sandi mendorong Pemerintah Kabupaten Pasuruan agar terus mengoptimalkan pengembangan konsep wisata halal.