Ajakan Agar Agen Wisata Promosikan Destinasi Halal di Riau

foto: GoRiau.com

MTN, Pekanbaru – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau, Suti Mulyati, mengajak agen perjalanan wisata mempromosikan destinasi wisata halal di Riau.

Dilansir dari Info Publik, menurut Suti, saat ini telah banyak lokawisata dan event wisata di Riau yang memiliki keunikan dengan beragam kearifan lokal, adat, dan resam.

Suti Mulyati juga mengajak agen perjalanan wisata untuk memperhatikan wisata halal di daerah berjuluk “Bumi Lancang Kuning” itu.

“Untuk wisatanya juga saya pikir tidak hanya di luar negeri saja, di Indonesia sendiri banyak tempat wisata halal yang bisa dipromosikan,” ujar Suti Mulyati, saat acara pembukaan agen perjalanan wisata Ceria Halal Holiday di Pekanbaru, Minggu (21/1/2024).

Dikatakan oleh Suti, agen perjalanan wisata bisa mempromosikan destinasi wisata di Indonesia dan Riau khususnya. Kampanye bisa dilakukan melalui berbagai kanal media, yakni melalui media sosial, media massa, spanduk, brosur, dan media lainnya.

“Tentunya kita harapkan promosi ini bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan yang diinginkan,” tuturnya.

Suti Mulyati juga meminta, kepada agen perjalanan wisata mampu memberikan pelayanan terbaik. Karena pelayanan yang baik merupakan faktor terpenting agar wisatawan merasa nyaman.

Lalu Suti Mulyati mengatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan umat Islam dalam melakukan perjalanan wisata yang bernilai ibadah harus didukung dengan adanya fasilitas, aksesibilitas, amenitas halal, dan pemandu wisata berkompeten. Hal ini sejalan dengan meningkatnya rasa kesadaran masyarakat muslim saat ini wisata halal sudah menjadi gaya hidup atau lifestyle.

“Hal ini akan terus meningkat, bahwa halal itu bagian dari agama. Tentunya dengan harapan bisa memberikan banyak manfaat untuk semua aspek, bukan hanya wisata tapi juga memberikan wawasan Islam, budaya, dengan merasakan sensasi wisata nyaman untuk beribadah,” pungkasnya.

UMKM di Jateng Didorong untuk Sertifikasi Halal Produk-produknya

MTN, Semarang – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mendorong akselerasi sertifikasi halal bagi produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut untuk jaminan kehalalan produknya.

“Sampai saat ini baru sekira 4.700 pelaku usaha UMKM yang sudah mendapatkan sertifikasi halal,” ujar Nana.

Dilansir dari Antara, Nana menambahkan, tahun ini ada sekira 500 sertifikat halal yang akan diberikan kepada pelaku UMKM, dan tahun berikutnya diharapkan bisa meningkat 1.000-2.000 pelaku usaha yang menyusul sertifikasi halal.

Pj Gubernur Jateng tersebut mengingatkan bahwa sertifikat jaminan produk halal ini sangat penting bagi pelaku usaha untuk bisa meningkatkan citra positif tentang penjaminan produk, membangun kepercayaan konsumen, dan memperkuat Unique Selling Point.

“Dan tentunya meningkatkan kesempatan atau peluang produk untuk masuk ke pasar atau industri halal,” jelas Nana, yang juga purnawirawan jenderal polisi bintang tiga itu.

Sebab, ujar Nana, populasi penduduk Muslim di Jateng saat ini sekira 35,6 juta orang, sehingga cukup mendorong permintaan produk halal yang tinggi.

Di Jateng, menurut Nana, penguatan rantai pasok halal dilakukan melalui sertifikasi produk halal, pembinaan secara berkelanjutan, pengembangan potensi wisata halal, penguatan keuangan syariah, penguatan UMKM, dan penguatan ekonomi digital.

“Dalam hal ini, Pemprov Jateng bekerja sama dengan MUI bersama-sama memberikan bimbingan teknis kepada masyarakat dalam pembuatan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM,” tuturnya.

Selain itu, program bantuan tambahan modal bagi pelaku usaha yang membutuhkan juga digenjot, sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan, selain untuk mendorong UMKM naik kelas,

Pemprov Jateng juga mendorong pengembangan ekosistem halal dengan berkolaborasi dengan instansi lainnya, misalnya UMKM makanan olahan dari daging atau ayam juga diharuskan menggunakan bahan yang halal melalui sertifikasi halal untuk rumah pemotongan hewan (RPH).

Dari 78 unit rumah pemotongan hewan (RPH) di Jateng, RPH yang telah bersertifikat halal dan sertifikat nomor kontrol veteriner (NKV) ada 10 unit, sedangkan rumah pemotongan unggas (RPU) yang bersertifikat halal sejumlah 33 unit dari total dari 50 unit.

“Jadi, untuk Pemprov lebih fokus pada UMKM. Untuk RPH sudah diarahkan ke pemerintah kabupaten/kota. Kami akan terus meningkatkan dan meminta RPH lain untuk mengurus sertifikasi halal,” pungkas Nana.

Cak Imin Ingin Wisata Halal Indonesia Kalahkan Malaysia

Cak Imin (foto: viva.id)

MTN, Pasuruan – Cak Imin dalam janji kampanyenya, ingin peruas wisata halal dan kalahkan Malaysia untuk urusan wisata halal.

Dilansir dari Inilah, cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di haul Masyayikh Ke-21 dan Silaturrohim Nasional Alumni Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini Pasuruan Jawa Timur, bicara tentang wisata halal.

Cak Imin bicara soal potensi wisata halal di Indonesia. Dia bertekad ingin membenahi wisata halal menjadi lebih luas keberadaannya di Indonesia.

“Menjadi destinasi baru dunia di berbagai titik, makanan halal, wisata halal, fashion, semua. Akan dalam satu integritas, termasuk perbankan syariahnya,” kata Cak Imin saat menghadiri Haul Masyayikh Ke-21 dan Silaturrohim Nasional Alumni Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini, Pasuruan, Jawa Timur (14/1/2024).

Cak Imin menjelaskan, potensi pasar sekaligus umat Islam terbanyak di dunia merupakan kekuatan ekonomi yang bisa mendongkrak wisata halal masuk Indonesia.

“Tetapi belum dikonsolidasikan dengan baik oleh pemerintah, sehingga lebih banyak wisata halal dari berbagai negara ke Malaysia dibanding ke Indonesia,” ujarnya.

Ia juga menyoroti potensi anak muda Indonesia yang saat ini menempati 52 persen dari keseluruhan jumlah penduduk nasional. Sehingga, lanjut dia, anak-anak muda harus mendapat perhatian agar menjadi kekuatan besar bagi bangsa. “Insya Allah perubahan itu akan terjadi di masa yang akan datang. Insya Allah 14 Februari perubahan akan terwujud,” kata dia.

“Ada banyak juga yang mengganggu wisata halal itu, antara lain tumbuh kembangnya makan-makan haram yang tidak di sertifikasi sehingga liar,” tambahnya.

Cak Imin menghadiri Haul Masyayikh Ke-21 dan Silaturrohim Nasional Alumni Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini Pasuruan. Kemudian, ia akan sowan ke Kyai Bahar di Kraton Pasuruan pukul 10.30 WIB.

Selanjutnya, pukul 13:00 WIB Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini akan meghadiri acara Peneguhan Tekad Habaib Ulama’ dan Guru Ngaji se Probolinggo Raya untuk Pasangan AMIN di Pondok Pesantren Asem Agung As Salafiyah Desa Banjarsari Sumberasih, Kab. Probolinggo.

Kemudian, sorenya pukul 15:00 WIB ia menghadiri Slepet Imin bersama Pelaku Ekonomi Kreatif di J’BING 3 Rest Area Cafe & Resto Probolinggo.

Menutup kunjungan di Jatim, Cak Imin akan hadir dalam acara konsolidasi pemenangan AMIN oleh Laskar Santri di Pondok Pesantren Riyadlus Solihin Ketapang Kota Probolinggo.

“Pesantren Itu Super Penting bagi Wisata Halal di Jatim”

Sandiaga Uno (foto: ngopibareng.id)

MTN, Banyuwangi – Sandiaga Uno mengatakan bahwa peran pesantren itu super penting bagi wisata halal di Jawa-Timur.

Dilansir dari Detik, Menparekraf Sandiaga Uno menyebutkan bahwa ribuan pesantren di Jatim akan menjadi lokomotif penggerak wisata halal yang potensial.

“Pesantren (itu) super penting bagi lokomotif wisata halal yang sekarang menjadi peluang untuk total penciptaan 4,48 juta tenaga kerja. Dan pariwisata halal ini market terbesarnya justru Jawa timur,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno saat sambang kiai di momen 1 Rajab di Banyuwangi (12/1/2024).

Sandiaga menyebutkan bahwa Banyuwangi menjadi rute baru wisata halal dengan destinasi ziarah yang bisa menjadi tujuan wisata.

“Yang mengirimkan wisatawan Nusantara tapi destinasi terbanyak itu Jatim ada Wali Songo dan Banyuwangi sampai ke Bali yang menjadi pusat perhatian para peziarah,” jelas Sandiaga Uno.

Sementara, untuk tujuan ziarah di Banyuwangi, Pondok Pesantren Al-Imaratul Mustaqimah yang diasuh oleh KH Ali Hasan Kafrawi bisa menjadi tujuan perjalanan yang diketahui ada makam leluhur Muslim di ponpes itu.

“Jalur ini adalah rute perjalanan baru yang bisa kita kembangkan untuk destinasi wisata halal yang baru,” jelasnya.

Lebih-lebih terkait aneka kuliner seafood dengan aneka bumbu khas Banyuwangi. Menurut Sandi itu bisa dikembangkan menjadi tujuan wisata kuliner bagi wisatawan domestik maupun internasional.

“Apalagi kulinernya. Ada rajungan, ikan bakar, dan aneka olahan laut tadi enak sekali,” pungkas Sandi yang pada hari yang sama sempat menemui sejumlah nelayan di Grajakan.

Brasil Mulai Terpincut Wisata Ramah Muslim

ilustrasi (foto: Republika)

MTN, Sao Paulo – Brasil kini mulai terpincut wisata ramah Muslim. Seperti apa?

Dilansir dari Republika, saat ini Brasil terkenal sebagai pengekspor sumber protein halal terbesar di dunia, yaitu daging sapi halal.

Wisata ramah Muslim menjadi garapan besar Brasil berikutnya. Wisatawan Muslim mampu menciptakan pendapatan 238 miliar dolar AS setiap tahunnya di Brasil. Saat ini, wisatawan dari negara-negara mayoritas Muslim masih terbilang rendah. Maka itu, ada keinginan dari pemerintah Brasil untuk melipatgandakannya.

Sao Paulo, hub ekonomi utama Brasil, misalnya, tahun lalu hanya kedatangan 21.500 wisatawan dari negara-negara Arab. Ali Zoghbi, sekjen International Halal Academy; lembaga yang menawarkan pelatihan mengenai produk dan layanan halal, berkeinginan membantu Brasil mewujudkan tekadnya untuk menggaet lebih besar wisatawan Muslim.

Zoghbi menyatakan, baik Sao Paulo maupun Distrik Federal di mana ibu kota Brasil, Brasilia berada, sedang berupaya menjadi tujuan wisata ramah Muslim.

“Kami yakin, Sao Paulo dapat sejumlah keuntungan saat jadi tujuan wisata Muslim. Maka kami mulai bermitra dengan kementerian wisata menyiapkan hotel, restoran, dan transportasi untuk wisatawan Muslim,” ujarnya.

Sao Paulo memiliki populasi beragam, termasuk di dalamnya terdapat komunitas Muslim yang berusia seabad, serta keberadaan sejumlah masjid. Hal ini merupakan gerbang bagi Brasil dan detinasi terpenting bagi pengusaha dari dunia Islam.

“Kami mengembangkan panduan wisata ramah Muslim, termasuk informasi mengenai masjid, konsulat negara berpenduduk mayoritas Muslim, dan destinasi wisata yang menarik,” imbuh Koordinator Wisata Brasil, Ana Clemente.

Clemente menyatakan tujuan pemerintahnya adalah meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan Muslim di Sao Paulo, dengan memberikan informasi yang berguna bagi mereka serta melatih pekerja hotel dan restoran agar memberi layanan memadai.

“Ide lainnya juga mengurangi potensi prasangka terhadap Muslim,” katanya menegaskan. Saat ini, menurut dia, wisatawan dari AS, Eropa, Chile, dan Argentina mendominasi kunjungan ke Sao Paulo setiap tahunnya.

Meski demikian, jelas dia, ada sejumlah destinasi menarik bagi wisatawan Muslim di wilayah metropolitan ataupun pinggiran. Sejak program berjalan, menurut dia, hotel terkemuka di Sao Paulo telah memiliki sertifikat ramah Muslim, dua lainnya sedang dalam proses.

Penyesuaian-penyesuaian yang besar tak begitu dituntut, tetapi sejumlah detail sangat penting. Misalnya, kata Zoghbi, stiker di kamar hotel yang menunjukkan arah kiblat, menyingkirkan minuman beralkohol dari kamar yang diisi tamu Muslim serta daging babi dari menu.

Membuat semacam pancuran di kamar mandi untuk berwudhu, menyediakan sajadah, serta Alquran. “Tantangan terbesarnya membuat tamu merasa ada di rumah. Kami harus paham siapa mereka dan apa yang mereka perlukan,” kata Zoghbi menjelaskan.

Setelah Sao Paulo memulai program wisata ramah Muslim pada 2023, Distrik Federal juga tertarik mengembangkan program yang sama. Ia melihat upaya menarik wisatawan Muslim, hampir sama saat Brasil pertama kali mengekspor daging sapi halal ke dunia Arab pada 1976.

“Penjualan daging sapi halal untuk pertama kalinya memang tak relevan, hanya dalam jumlah kecil. Namun, sekarang Brasil dikenal sebagai produsen terbesar sumber protein halal di dunia,” pungkas Zoghbi.

Sumbar Masuk 10 Besar Provinsi Wisata Halal Unggulan

ilustrasi (foto: remisya.org)

MTN, Jakarta – Sumatera Barat masuk ke daftar 10 besar provinsi wisata halal unggulan. Seperti apa?

Dilansir dari Harian Haluan, setidaknya, ada 10 provinsi utama yang menjadi destinasi unggulan wisata halal di Indonesia, yakni Nusa Tenggara Barat, Aceh, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, dan Sumatera Selatan.

Berdasarkan data tersebut, Masjid Jamik Minangkabau di Bukit Sangok, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar yang baru saja dibangun Desember ini akan dijadikan sebagai Indonesian Islamic Tourism Center dan digadang-gadang akan menjadi ikon pariwisata halal baru Indonesia.

Proyek pengembangan pariwisata halal terus menjadi prioritas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Hal ini dilatarbelakangi oleh data GMTI 2019 yang menyebut bahwa hingga tahun 2030, jumlah wisatawan muslim (wislim) diproyeksikan akan menembus angka 230 juta di seluruh dunia.

Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar dunia, tentu tidak akan melewati momen tersebut. Bahkan, Indonesia telah menyiapkan pariwisata halal sejak 2016. Hasilnya, tahun ini Indonesia berhasil memuncaki Top Muslim Friendly Destination of The Year 2023 atau Wisata Ramah Muslim (Halal) Terbaik Dunia, menurut Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023. Prestasi ini menunjukkan kemajuan yang luar biasa, mengingat posisi tersebut merupakan target yang rencananya akan dicapai setidaknya dua tahun lagi.

“Saya tadinya menargetkan 2025 (meraih peringkat pertama), ternyata di 2023 ini tim yang mempersiapkan berhasil mengeksekusi beberapa program-program andalan kita. Sehingga kita pada akhirnya ada di posisi pertama, dan ini merupakan sebuah prestasi,” ujar Menparekraf RI, Sandiaga Uno.

Ranking dan penilaian pada GMTI ditekankan pada aspek ACES (Access, Communications, Environment, dan Services). Dalam hal ini, Indonesia unggul pada aspek komunikasi. Indonesia bersama Malaysia dan Mesir menjadi tiga negara yang memiliki Kemahiran Komunikasi berdasarkan kemahiran dalam 10 bahasa teratas yang dituturkan oleh wisatawan muslim. Bahasa tersebut antara lain Bahasa Inggris, Arab, Bahasa Melayu, Rusia, Urdu, Bahasa Indonesia, Turki, Prancis, Persia, dan Jerman.

Lima Destinasi Wisata Halal di Selandia Baru

ilustrasi (foto: akurat.co)

MTN, Jakarta- Ada sejumlah destinasi wisata halal di Selandia Baru, terutama di wilayah Pulau Selatan. Apa saja?

Dilansir dari Medcom, berikut ini adalah beberapa tempat wisata dan kuliner di destinasi Pulau Selatan, Selandia Baru:

Ziptrek Ecotours, Queenstown

Bagi anda para penggemar destinasi wisata yang memicu adrenalin, Ziptrek Ecotours dapat menjadi pilihan yang tidak boleh dilewatkan. Terletak di hutan yang alami, tempat wisata ini tidak hanya menawarkan sensasi petualangan, tetapi juga membawa anda pada perjalanan konservasi dan pendidikan.

Beroperasi dengan dampak lingkungan yang minimal serta melibatkan upaya penghijauan, Ziptrek Ecotours menyuguhkan petualangan ekologi yang tak terlupakan, memungkinkan anda menjelajahi alam dari ketinggian saat zipline melintasi Lake Wakatipu, sambil menikmati pemandangan memukau dengan keindahan alam di sekitarnya.

Restoran terdekat: Erik’s Fish and Chips, Queenstown

Perjalanan ke Selandia Baru tak lengkap rasanya tanpa menikmati lezatnya hidangan fish and chips. Anda bisa merasakan kenikmatan Erik’s Fish and Chips di tepi danau yang indah di Queenstown.

Bahan-bahan yang digunakan juga berasal dari produk lokal, mulai dari kentang yang ditanam di Canterbury hingga ikan yang berasal dari Dunedin. Jika ingin mencoba yang lebih unik, kamu dapat menambahkan buah kiwi goreng yang sudah mendunia ke dalam pesanan Anda!

Status halal: Bersertifikat Halal

Kayak dan Paddleboard dengan Paddle Wanaka, Otago

Bagi para pencinta wisata air, kamu dapat menjelajahi destinasi dan menyatu dengan alam secara tenang melalui Paddle Wanaka. Terdapat pilihan untuk melakukan kayak atau paddleboard, sambil menikmati pemandangan menakjubkan dari Pegunungan Selatan yang tercermin di kejernihan air Lake Wanaka dan Lake Hawea.

Anda juga bisa mendapatkan wawasan baru tentang ekosistem lokal dan pelestarian lingkungan alam yang luar biasa saat anda mengikuti tur dengan pemandu. Pengalaman ini cocok untuk semua tingkatan keterampilan.

Restoran terdekat: The Spice Room, Wanaka

Untuk para pecinta kuliner India, anda dapat mencicipi restoran dan lounge India, The Spice Room, yang menawarkan hidangan segar dan sehat dengan cita rasa autentik India.

Rasakan kehangatan dengan camilan India yang beragam, salad, hingga hidangan kari.

Status halal: Meskipun restoran ini tidak bersertifikat halal, restoran ini menawarkan menu hidangan laut dan vegetarian.

Waka on Avon, Christchurch

Jika kamu tertarik untuk berpetualang di Sungai, coba deh destinasi dan aktivitas berikut ini. Dengan starting point di 794 Colombo Street, tepat di depan Victoria Square, petualangan dayung waka selama 45 menit ini menghadirkan eksplorasi budaya yang menakjubkan dari Sungai ?t?karo Avon.

Anda juga akan merasakan kerja sama tim dan keterampilan yang diperlukan untuk mendayung waka sepanjang Sungai ?t?karo Avon, sambil mendapatkan wawasan tentang pentingnya waka dalam budaya M?ori terdahulu.

Restoran terdekat: Dux Dine, Christchurch

Bagi anda yang menyukai hidangan boga bahari dan vegetarian, silakan mencoba bersantap di restoran Dux Dine. Di sini, anda akan menemukan berbagai pilihan hidangan boga bahari segar yang langsung ditangkap dari pantai Pulau Selatan, serta sayuran yang berasal dari kebun organik mereka.

Selain itu, menu mereka dapat berubah sesuai dengan musim, menawarkan pengalaman kuliner yang selalu segar dan berbeda di setiap kunjungan.

Status halal: Meskipun restoran ini tidak bersertifikat halal, restoran ini menyajikan menu boga bahari dan vegetarian.

Blue Penguins Pukekura, Dunedin

Blue Penguins Pukekura kini menawarkan tur selama 5 jam untuk mengenal lebih dalam Blue Penguins Pukekura serta memberikan kesempatan bagi kamu untuk menyelami sejarah, budaya, dan cerita M?ori di wilayah tersebut.

Tempat ini sempurna bagi para pencintaalam yang ingin belajar tentang ekosistem unik di daerah ini.

Restoran terdekat: The Good Earth Cafe, Dunedin

Setelah selesai berwisata di Blue Penguins Pukekura, kamu dapat mencoba restoran yang memiliki bangunan indah dan bersejarah yang telah berdiri sejak tahun 1885, yaitu The Good Earth Cafe.

Dapat ditempuh dengan perjalanan selama 40 menit, The Good Earth Cafe menawarkan makanan organik berkualitas tinggi dan kopi Fair Trade yang disangrai langsung oleh barista berpengalaman.

Tempat ini juga sempurna untuk pecinta makanan penutup dengan menu populer mereka seperti pai lemon, roti panggang Prancis, dan kue bagel.

Status halal: Bersertifikat Halal

Owen River Lodge – Fly Fishing Guides, Murchison

Destinasi berikutnya yang cocok untuk berlibur bersama keluarga adalah Owen River Lodge, yang menawarkan pengalaman memancing dengan pemandu yang berpengalaman di Selandia Baru.

Di sini, kamu dan keluarga dapat bersantai dalam lingkungan yang menyenangkan,menikmati layanan luar biasa, dan memanfaatkan keahlian luar biasa dari pemandu memancing mereka. Dengan bantuan pemandu, berwisata seharian di sungai akan penuh dengan aksi, kegembiraan, dan banyak tawa!
Restoran terdekat: Zen’s Kitchen, Murchison

Jika anda mencari pengalaman kuliner yang berbeda, coba ke restoran Zen’s
Kitchen. Restoran ini beroperasi sebagai food caravan, jadi kamu dapat menikmati berbagai makanan plant-based organik dan bergizi yang bersumber langsung dari Selandia Baru.

Status halal: Bersertifikat Halal

Rekomendasi Empat Makanan Khas Bali yang Halal

Nasi Campur Bali (foto: urbanasia.com)

MTN, Jakarta – Anda sedang berwisata di Bali? Ingin mencoba makanan-makanan khas Bali yang halal? Kami ada beberapa rekomendasi untuk anda.

Dilansir dari Kumparan, berikut adalah rekomendasi empat makanan khas Bali yang halal:

Nasi Campur Bali (foto: trevallog.com)

Nasi Campur Bali
Nasi campur Bali adalah salah satu makanan khas Bali yang paling populer dan mudah ditemukan. Nasi campur Bali terdiri dari nasi putih yang disajikan dengan berbagai lauk-pauk seperti ayam betutu, sate lilit, lawar, sambal matah, dan kerupuk.

Wisatawan juga bisa memilih lauk-pauk yang halal dan sesuai dengan selera. Nasi campur Bali memiliki rasa yang gurih.

Ayam Betutu (foto: Liputan6)

Ayam Betutu
Ayam betutu adalah makanan khas Bali yang terkenal dengan rasa dan aroma yang khas. Ayam betutu dibumbui dengan base genep, yaitu bumbu khas Bali yang terdiri dari berbagai macam rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, cabai, dan lain-lain.

Ayam betutu dimasak dengan cara dipanggang atau dikukus dalam daun pisang. Ayam betutu biasanya disajikan dengan sambal matah, yaitu sambal khas Bali yang terbuat dari irisan bawang merah, cabai rawit, serai, dan jeruk limau.

Nasi Jinggo (foto: Bobobox)

Nasi Jinggo
Nasi jinggo adalah makanan khas Bali yang bisa ditemukan di pinggir jalan atau warung-warung kecil. Nasi jinggo adalah nasi putih yang disajikan dalam porsi kecil dengan lauk-pauk seperti ayam suwir, serundeng, telur dadar, tempe goreng, dan sambal.

Sate Lilit (foto: viva.id)

Sate Lilit
Sate lilit adalah makanan khas Bali yang berbeda dengan sate pada umumnya. Sate lilit terbuat dari daging cincang yang dibumbui dengan base genep dan santan, lalu dililitkan pada tusuk bambu atau serai.

Daging yang digunakan bisa berupa ayam, sapi, ikan, atau udang. Sate lilit dimasak dengan cara dipanggang di atas bara api. Sate lilit memiliki rasa yang gurih dan harum.

Singapura Diprediksi Jadi Destinasi Wisata Halal Favorit Asia 2026

foto: kba.one

MTN, Jakarta – Singapura dirediksi jadi destinasi wisata halal favorit Asia untuk tahun 2026. Seperti apa?

Dilansir dari Fimela, Wakil Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Panca Sarungu, memprediksi kalau Singapura bisa jadi destinasi wisata halal favorit Asia untuktahun 2026.

Menurut Wakil Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Panca Sarungu, saat ini Malaysia dan Indonesia bersaing cukup ketat di segmen pariwisata halal. Di satu sisi, Thailand tidak ingin ketinggalan karena melihat potensi ekonominya yang besar sehingga menjadi salah satu pemain wisata halal di Asia.

“Namun Singapura juga memiliki prospek yang cerah untuk wisata halal, dan bahkan pertumbuhannya bisa dua digit. Menurut saya, bukan hal yang sulit karena 5 persen penduduk negara ini adalah muslim atau melayu. Mereka sudah terbiasa menangani wisata halal,” kata Panca Sarungu.

Panca mencontohkan bahwa bandara Changi, Singapura pun sudah memisahkan makanan halal dan non halal di salah satu food court yang ada di sana. Fakta tersebut menunjukkan bahwa Singapura sudah mulai serius menggarap segmen ini. Langkah selanjutnya yang perlu disiapkan adalah pembentukan dewan pariwisata halal yang terdiri dari para ahli di bidang tersebut.

“Selain itu, harus ada tour operator atau pedoman maupun publikasi yang rutin mempromosikan wisata halal di Singapura,” tambah Ketua Umum DPP Masyarakat Sadar Wisata tersebut.

Senada dengan itu, pengamat dan pelaku industri pariwisata di Singapura, Tania Gromenko mengungkapkan bahwa wisata halal sedang tumbuh menggeliat dinegara ini.

“Beberapa indikatornya terlihat dari mulai menjamurnya beberapa ikon halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ugama Singapura. Selain itu, pemerintah pun telah serius meminta hotel untuk menyediakan petunjuk arah kiblat, fasilitas sholat, restoran bersertifikasi halal, hingga mushola,” pungkas pendiri Singapore Guidebook (SGB) itu.

Pasar Slumpring Tegal Kini Sudah Resmi Berlabel Halal

Pasar Slumpring, Tegal (foto: Tribun Jateng)

MTN, Tegal – Masakan-masakan tradisional di Pasar Slumpring Tega kini resmi berlabel halal. Seperti apa?

Dilansir dari Pantura Post, 30 pedagang masakan tradisional di Pasar Slumpring Tegal kini sudah mendapat sertifikasi halal.

“Ada sebanyak 30 pedagang yang ada di wisata Pasar Slumpring. Alhamdulillah sudah berlabel atau mendapat sertifikat halal. Dengan begitu Pasar Slumpring semakin semangat ke depan,” tutur Abdul Hayyi, koordinator pengelola Pasar Slumpring, Senin (25/12/2023).

Kata Abdul, proses sertifikasi halal dilakukan oleh petugas dari Kemenag. Petugas melakukannya secara cermat kepada produk yang diolah para pedagang Pasar Slumpring.

Hal ini dilakukan untuk menjamin kuliner yang dijual di Pasar Slumpring halal dan melindungi konsumen dari hal-hal yang meragukan.

“Kami sebagai pengelola wisata menyampaikan terima kasih atas kerjasama antara kemenag yang diwakili Ibu Leni. Pengurusan sertifikat halal ini pengelola tidak dipungut biaya,” ujar Abdul.

Pasar Slumpring di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal menyajikan puluhan makanan tradisional. Wisata itu biasanya buka pada Minggu pagi hingga siang.

Wisata desa ini terus berkembang setiap tahunnya. Bahkan saat musim liburan tiba, wisata ini selalu diburu oleh wisatawan luar kota. Tempatnya sejuk, di bawah pohon bambu yang rindang, bersih dan nyaman.

Makanan tradisional yang disajikan sudah tidak diragukan lagi rasanya. Tentunya enak dan mengenyangkan. Harganya juga terjangkau.