Ini Rekomendasi Objek Wisata Halal di Padang

Padang (foto: Danabijak)

MTN, Jakarta – Beberapa daerah di Indonesia dalam lima tahun terakhir ini mulai menerapkan konsep wisata halal. Salah satunya adalah Padang. Seperti apa?

Konsep wisata ini sebenarnya bukan khusus ditujukan untuk umat muslim saja, tetapi setidaknya semua aspek wisata harus Muslim-friendly, seperti hotel syariah dan kuliner halal.

Pada tahun 2016 Sumatra Barat sempat menerima dua penghargaan dari The World Halal Tourism Award.

Dilansir dari TribunNews, berikut adalah beberapa objek wisata di Padang yang masuk kategori wisata halal. Di mana saja?

Jembatan Siti Nurbaya

Jembatan ini bisa dibilang merupakan ikon dari Kota Padang. Memiliki panjang 156 m, Jembatan Siti Nurbaya menawarkan pemandangan memikat.

Pemandangan permukiman dan perbukitan hijau sekitar juga menambah pesona jembatan yang diresmikan pada 1992 ini.

Sembari menikmati pemandangan, tak ada salahnya menikmati jagung atau roti bakar.

Lembah Anai

Salah satu wisata halal di Padang yang bisa anda kunjungi adalah Lembah Anai. Tempat wisata alam ini merupakan sebuah air terjun yang ada di Cagar Alam Lembah Anai.

Anda akan disuguhi air terjun setinggi 35 meter yang bergemuruh di antara pepohonan hijau. Belum lagi di dekatnya, terdapat kolam penampung air yang sejuk. Pun, Anda bisa menemukan rel kereta api tua yang sudah tidak digunakan.

Tak hanya membuat terpana setiap pengunjung yang khusus datang kemari, Air Terjun Lembah Anai juga menarik perhatian siapa pun yang melintas di sepanjang jalan penghubung Padang ke Bukittinggi.

Kota Tua Padang

Datang ke Kota Padang, sempatkan diri untuk mengunjungi Kota Tua. Kawasan ini menawarkan cagar budaya berisi bangunan tua dengan arsitektur Belanda.

Anda bisa melihat berbagai bangunan bergaya klasik. Semuanya membentuk kawasan memikat yang sangat cocok ditangkap kamera.

Kawasan ini tak hanya menawarkan cagar budaya dari sisi bangunan saja. Masyarakat yang hidup di sini juga terdiri dari berbagai suku.

Tak heran, berbagai aktivitas dari budaya berbeda membentuk keharmonisan dan menjadi daya tarik lain Kota Tua. Apalagi, Anda juga bisa mencicip aneka kuliner lezat di kawasan ini.

Lamun Ombak

Lamun Ombak merupakan sebuah rumah makan di Padang yang pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Pariwisata. Tempat wisata kuliner ini menyabet predikat Restoran Halal Terbaik Nasional dalam Kompetisi Pariwisata Halal Nasional.

Beragam makanan khas Minangkabau asli bisa Anda santap di sini. Mulai dari rendang sampai gulai kepala ikan yang sangat populer.

Seperti layaknya rumah makan Padang asli, restoran legendaris ini akan menyajikan makanannya secara khas.

Wisatawan RI Target Utama Kampanye Wisata Halal di Uzbekistan

MTN, Jakarta – Pihak pemerintah Uzbekistan mengaku kalau wisatawan RI adalah sasaran utama mereka dalam mempromosikan wisata halal di negara mereka. Seperti apa?

Uzbekistan melalui Sekretaris II Kedutaan Besar Uzbekistan, Muzzafar Abdulazimov, mengatakan kalau wisatawan Indonesia adalah sasaran utama mereka dalam mempromosikan kampanye wisata halal di Uzbekistan.

“Sejak 2016, Uzbekistan mulai memprioritaskan sektor wisata halal ini dan wisatawan Indonesia menjadi salah satu target utama,” ujar Muzzafar, seperti yang dilansir dari CNBC Indonesia.

Muzzafar menyebutkan alasannya karena Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dan Uzbekistan menjadi salah satu negara yang memiliki kontribusi pada peradaban dan budaya Islam.

Dilansir dari IndoZone, Uzbekistan dinobatkan sebagai destinasi favorit tahun 2020 oleh situs web travel Lonely Planet. Tidak heran, karena beberapa tahun belakangan ini, Uzbekistan menjadi salah satu negara yang banyak diincar para traveler dunia. Berikut ini adalah tiga faktor Uzbekistan jadi destinasi wisata halal favorit.

Bebas Visa
Baru-baru ini, Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev memiliki inisiatif untuk mengubah negara tersebut menjadi tujuan yang menarik bagi para pelancong, yaitu membebaskan Visa untuk pengunjung dari 65 negara.

Objek Wisata Bersejarah
Ada banyak tempat bersejarah di Uzbekistan yang bisa anda kunjungi. Beberapa tempat yang paling legendaris adalah Tashkent, Samarkand, Registan Square dan Kota Bukhara yang selalu menjadi tempat favorit.

Kuliner Halal
Makanan di Uzbekistan memiliki aroma yang khas karena rempah-rempahnya yang sangat kuat. Beberapa menu yang paling populer di Uzbekistan adalah Palov, Shurpa, dan Mutton. Karena penduduknya yang mayoritas Muslim, maka sangat mudah untuk menemukan kuliner halal di Uzbekistan.

Museum Nabi Muhammad SAW Akan Dibangun di Depok

Museum Nabi Muhammad SAW akan dibangun di kota Depok

MTN, Jakarta – Museum sejarah Nabi Muhammad akan dibangun di Depok, Jawa Barat. Seperti apa?

Museum sejarah Nabi Muhammad SAW akan segera dibangun di Depok, Jawa Barat.

Dilansir dari Suara, pimpinan Yayasan Museum Salam Bagimu Wahai Baginda Nabi (Assalamu ‘Alayka Ayyuha An-Nabi Endowment), Abdullah Nassir Al Qarni, mengatakan contoh bangunannya sudah ada di Dubai, Uni Emirat Arab.

Wakil Ketua Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia, Syafruddin , mengatakan kalau konsep museum ini didesain secara modern sehingga pengunjung dengan hanya menyentuh layar hologram dapat melihat sejarah Rasulullah SAW. “Jadi ya kecanggihan yang ada sekarang, yaitu sudah menggunakan G5, digital teknologi, dan ada juga artificial intelligence. Dan saya sudah melihat secara langsung di Madinah,” ungkapnya.

Syafruddin mengatakan nantinya di dalam museum tersebut akan ditampilkan semua yang pernah tertulis dalam sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW seperti tempat lahirnya Nabi, Gua Hira, mukjizatnya, dan lain-lain.

Dilansir dari Republika, Syafruddin juga menyatakan kalau Museum Rasulullah SAW diprediksi akan menyedot enam sampai delapan juta wisatawan per tahun.

Selain itu Nassir menambahkan di dalam museum sejarah Nabi Muhammad itu juga akan ditampilkan lengkap miniatur Mekkah dan Madinah secara detil.

“Ada Shafa, Marwah, dan sebagainya. Kalau luas lokasinya memungkinkan, miniatur ini bukan hanya dibangun di dalam ruangan tapi juga di luar ruangan. Sehingga seakan-akan pengunjung berkeliling sambil menikmati suasana di zaman Rasulullah SAW,” ujar Nassir.

Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Pemerintah Indonesia menyambut baik rencana pembangunan museum yang telah mendapat dukungan dari Raja Salman dan Putera Mahkota Arab itu.

Dilansir dari Okezone, JK juga menuturkan, dengan adanya Museum Rasulullah SAW, akan menjadi ikon wisata religi baru bagi masyarakat Indonesia dan Negara di kawasan Asia maupun Eropa, lantaran lokasi yang strategis dan mudah diakses.

“Selain berfungsi sebagai wisata religi, Museum Rasulullah juga akan sarat dengan wahana dan informasi edukatif yang menjadi objek penelitian bagi mereka yang berminat kepada studi-studi agama khususnya Islam,” tutur JK.

“Kita setuju karena itu penting sebagai umat Islam untuk melihat sejarah perjalanan hidup Rasulullah dan juga kita akan masukkan perjalanan Islam di Indonesia,” kata Wapres.

Sebagai bentuk tindak lanjutnya, Pemerintah Indonesia akan menyiapkan lahan untuk pembangunan museum tersebut. Rencananya, museum tersebut akan dibangun di komplek Universitas Islam Indonesia Internasional (UIII) yang sedang dibangun.

“Kita akan menyiapkan lahannya supaya juga menjadi bagian dari dakwah, ya sementara ini kita lagi mencari lahan yang cocok,” kata JK yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.

Pembangunan Museum Rasulullah SAW ini didasarkan pada nota kesepahaman (MoU) antara DMI, Liga Muslim Dunia, dan Yayasan Wakaf Assalam. Museum Rasulullah ini dibangun dengan biaya dari Liga Muslim Dunia. “Dananya akan di-founding oleh Liga Muslim Dunia, tapi kami juga punya tugas dan kewajiban-kewajiban,” jelas Syafruddin.

Mari Mengenal Azerbaijan Lebih Dekat

kota Baku, Azerbaijan (foto: Osservatorio Balcani)

MTN, Jakarta – Tentu masih banyak di antara kita yang masih awam dengan negara Azerbaijan. Muslim Travel News akan coba mengenalkannya kepada anda semua melalui wawancara dengan Duta Besarnya untuk Indonesia.

Jalal Sabir Mirzayev adalah Duta Besar Republik Azerbaijan terbaru untuk Indonesia, yang mulai bekerja per September 2019. Pada 11 Desember kemarin MTN mewawancarai Mirzayev seputar Azerbaijan.

“98% populasi warga di Azerbaijan adalah beragama Islam, dan kami memiliki banyak masjid, restoran halal, dan hotel halal,” terang Mirzayev di Jakarta (11/12).

“Islam Syiah adalah mayoritas di negara kami, meskipun begitu tidak ada masalah dengan Islam Sunni,” tambahnya.

Dubes Azerbaijan untuk Indonesia tersebut juga menjelaskan kalau ada sekira lima sampai enam juta wisatawan ke Azerbaijan tiap tahunnya.

Mirzayev mengatakan kalau Azerbaijan dikenal sebagai Paris-nya wilayah Kaukasus / Asia Tengah,” ungkap Mirzayev, karena banyak bangunan di ibu kota Baku memiliki gaya arsitektural ala kota Paris.

“Pada 28 April 2019 kemarin di Sirkuit Kota Baku di Baku, Azerbaijan, digelar event akbar lomba balap motor Formula Satu, Grand Prix Azerbaijan 2019,” ungkap Mirzayev.

“Kemudian pada 29 Mei 2019 kemarin di Olympic Stadium di Baku, Azerbaijan, juga digelar pertandingan sepak bola final Liga Eropa 2019, antara Chelsea melawan Arsenal,” tambah Dubes Azerbaijan untuk Indonesia tersebut.

Pemandangan alam Azerbaijan (foto: Wikimedia)

Untuk bahasa, Jalal Mirzayev menjelaskan kalau bahasa di negaranya adalah Azeri, lalu ada juga yang menggunakan bahasa Rusia dan Turki.

Tanah di ibu kota Azerbaijan mengandung banyak minyak, tapi selain minyak mereka juga mengimpor banyak jenis SDA. “Kami juga mengimpor kayu, bahan-bahan kimia dan besi sebagai suku cadang,” jelas Mirzayev.

Di bidang pendidikan, Jalal Mirzayev menjelaskan kalau 54 buah universitas di Azerbaijan yang semuanya menawarkan program beasiswa untuk mahasiswa asing.

Ketika MTN menanyakan kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Azerbaijan adalah pada bulan Mei, Juni hingga September, karena iklim sedang bagus-bagusnya.

“Untuk zona iklim, Azerbaijan memiliki sembilan iklim. Ini karena faktor geografis Azerbaijan yang berada di tengah-tengah berbagai zona iklim Bumi,” ungkap Mirzayev.

“Karena ada wilayah Azerbaijan yang iklimnya sub-tropis, maka negara kami juga menghasilkan buah-buahan sama seperti di negara wilayah tropis,” terang Dubes Azerbaijan untuk RI tersebut.

MTN ketika mengunjungi Kedubes Azerbaijan

Mengenal Jalal Mirzayev, Dubes Azerbaijan untuk RI

Jalal Sabir Mirzayev

MTN, Jakarta – Per bulan September 2019 kemarin pihak Republik Azerbaijan menunjuk Duta Besar terbaru mereka untuk Indonesia. Siapakah dia?

Jalal Sabir Mirzayev adalah Duta Besar Republik Azerbaijan terbaru untuk Indonesia, yang mulai bekerja per September 2019.

Mirzayev lahir di kota Masally, Azerbaijan, pada 17 Oktober 1977. Mirzayev muda mulai duduk di bangku perkuliahan per tahun 1993, dengan jurusan Bachelor of Arts in International Relations di Baku State University, yang kemudian dilanjutkan mengambil Master of Arts in International Relations, juga di Baku State University.

Pada tahun 1999 hingga 2001 Jalal Mirzayev bekerja sebagai Desk officer dan Atase di Department of International Organizations Ministry of Foreign Affairs, of the Republic of Azerbaijan.

Dilanjutkan pada tahun 2001 hingga 2003 Jalal Mirzayev menjabat sebagai Third and Second Secretary, Permanent Representation of the Republic of Azerbaijan untuk PBB, New York.

Kemudian pada tahun 2003 hingga 2005 Jalal Mirzayev menjabat sebagai Second Secretary, Perwakilan Republik Azerbaijan untuk NATO, Brussels, Belgia.

Lalu pada tahun 2005 hingga 2007 Mirzayev menjabat sebagai First Secretary, Department of Security Issues, and First Territorial (West) Department, Minsitry of Foreign Affairs of the Republic of Azerbaijan.

2007 hingga 2009, Jalal Mirzayev pindah menjabat sebagai First Secretary, Embassy of the Republic of Azerbaijan untuk Malaysia.

Pada tahun 2009 hingga 2011, Jalal Mirzayev menjabat sebagai Head, I European division (Great Britain and Nordic countries), First Territorial (West) Department, Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Azerbaijan.

Kurun waktu 2011-2015, Jalal Mirzayev menjabat sebagai Counsellor, Permanent representation of the Republic of Azerbaijan to the Council of Europe, Stasburg.

Lanjut pada tahun 2015 hingga 2017, Mirzayev menduduki posisi sebagai Deputy Head, Department of Americas, Minsitry of Foreign Affairs of the Republic of Azerbaijan.

Tahun 2017 hingga 2019 Jalal Mirzayev menjabat sebagai Charge d’affaires of the Republic of Azerbaijan to the Kingdom of the Netherlands.

Akhirnya sejak akhir 2019 Mirzayev menjabat sebagai Ambassador of the Republic of Azerbaijan to the Republic of Indonesia.

Penghargaan yang pernah diraih oleh Jalal Mirzayev antara lain adalah 90th Anniversary Medal of Minsitry, of Foreign Affairs of the Republic of Azerbaijan.

Selain itu, Jalal Mirzayev juga menguasai tiga buah bahasa, yakni Inggris, Perancis dan Rusia.

Presiden Turki Resmikan Masjid Ramah Lingkungan di Inggris

Cambridge Central Mosque (foto: wikipedia)

MTN, Jakarta – Presiden Turki resmikan masjid ramah lingkungan pertama di Eropa, yang berlokasi di Inggris. Seperti apa?

Dilansir dari Al Jazeera, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meresmikan masjid ramah lingkungan, Cambridge Central Mosque, di wilayah timur Inggris.

Salah satu pendonor masjid ramah lingkungan tersebut adalah pemerintah Turki dan penyanyi Yusuf Islam (Cat Stevens).

Diklaim sebagai masjid ramah lingkungan pertama di Eropa, fasilitas dari Cambridge Central Mosque dilengkapi dengan panel surya, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon.

Cambridge Central Mosque pertama kali dibuka untuk publik pada April 2019, namun baru diresmikan pada 5 Desember 2019 kemarin.

“Diharapkan masjid ini ke depannya jadi pusat persatuan, perbincangan dan perdamaian,” ujar Erdogan.

Beberapa donatur untuk masjid Cambridge Central Mosque adalah Qatar National Fund.

Menurut keterangan di situs resmi Cambridge Central Mosque, desain arsitektur masjid yang mampu menampung 1000 orang jamaah ini terinspirasi oleh tradisi Islam dan Inggris.

2020, 140 Juta Wisatawan Muslim akan Kunjungi Indonesia

ilustrasi (gambar: muslimkota.com)

MTN, Jakarta – Tahun depan (2020) diprediksi bakal ada sekira 140 juta wisatawan manca negara (wisman) yang akan kunjungi Indonesia. Seperti apa?

Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Riyanto Sofyan, mengatakan berdasarkan proyeksi Global Moeslim Travel Index (GMTI) bakal ada sekira 140 juta wisatawan muslim mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia untuk melakukan wisata alam pada 2020.

“Potensinya tahun depan itu paling sedikit 140 juta,” ujarnya di Jakarta (15/11), seperti yang dilansir dari Antara News.

Menurut Riyanto, selama ini Indonesia diibaratkan sebagai raksasa yang sedang tidur karena memiliki beragam potensi namun belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal sebagai sumber pemasukan seperti yang dilakukan negara lain.

“Kita liat misalnya Malaysia jumlah penduduknya sekitar 27 juta hingga 30 juta, sementara wisatawannya sudah mencapai 28 juta,” jelasnya.

Jika dibandingkan penduduk Indonesia yang mencapai 264 juta, maka jumlah wisatawan mancanegara yang datang masih tergolong rendah. “Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja keras lagi meningkatkan sektor pariwisata halal,” ungkap Riyanto.

Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, Riyanto menghimbau pemerintah untuk memperhatikan tiga aspek yaitu: amenitas, aksesbilitas dan atraksi. Sehingga para turis dari berbagai negara lebih tertarik berkunjung ke Indonesia.

“Setelah itu, pemerintah juga harus menentukan apa saja program utama yang harus difokuskan untuk dikembangkan,” ujarnya.

Riyanto menjelaskan jika saat ini Indonesia baru dikunjungi sekitar 3,2 juta wisatawan muslim mancanegara, maka pada 2024 seharusnya kita bisa menyentuh angka enam juta wisatawan.

Melihat Rencana Pembangunan Masjid Apung Ancol

Masjid Apung Ancol. (gambar: kastara.id)

MTN, Jakarta – Ancol bakal memiliki sebuah masjid yang bangunannya terapung di atas permukaan laut. Seperti apa rencana pembangunannya?

Pada awal November kemarin (9/11) telah dimulai peletakan batu pertama pembangunan Masjid Apung Ancol. Estimasi dana untuk pembangunan masjid ini adalah sebesar Rp50 miliar.

Nantinya masjid Masjid Apung Ancol tidak menggunakan pendingin ruangan (air conditioner), melainkan memanfaatkan tenaga angin saja.

“Kita nanti enggak ada AC, kita lewatkan angin ke atas sebagai efisiensi dari energi listrik. Dari air, dengan yang disampaikan oleh Pak JK, (air keluar, red.) dengan sensor, jadi air enggak keluar daur ulang total,” ujar Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Teuku Sahir Syahali, seperti yang dilansir dari AntaraNews.

“Anggaran dari (Jaya, red.) Ancol, kurang lebih Rp50 miliar,” tambah Sahir.

Dirut PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk tersebut juga mengatakan kalau selain desain modern tampa kubah sebagaimana umumnya masjid, Masjid Apung akan memiliki teknologi terkini.

Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dalam pembangunan Masjid Apung ia memastikan bahwa proses pembuangan limbah yang tidak terbuang langsung ke laut.

Hal itu, baik menyangkut limbah air hujan yang akan ditampung untuk penyiraman, sedangkan untuk limbah jenis lainnya, pihak Jaya Ancol akan menerapkan daur ulang.

Bahan bangunan dari Masjid Apung akan menggunakan material “stainless steel” dan kayu agar bangunan sejuk, serta terdapat beberapa sekat untuk jalur angin keluar-masuk.

Sahir mengatakan bahwa produksi air sebagian akan menggunakan SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) yang dapat memproses air laut menjadi air tawar untuk keperluan masjid.

Proses pembangunan Masjid Apung Ancol direncanakan memakan waktu satu tahun mulai dari pelaksanaan pemancangannya. Lokasinya yang menjorok dari daratan menjadikan masjid itu bangunan unik dan satu-satunya di Jakarta.

Nantinya, area masjid memiliki luas 2.000 meter persegi mampu menampung hingga 2.500 orang jamaah.

Sebelumnya, desain Masjid Apung Ancol ini berdasarkan hasil sayembara. Para juara telah terpilih usai melewati proses seleksi dan penjurian sekitar dua bulan lamanya. Dua tim arsitek asal Bandung terpilih sebagai juara pertama dan kedua saat pengumuman di North Art Space, Kamis, 21 November 2019.

Seperti yang dilansir dari situs resmi Ancol, “Mandala Kisah” karya Aris Adhi Nugraha, Karlina Wahyuningtyas, dan Tyas Nugraheni sebagai yang terbaik dan berhak atas hadiah sebesar 60 juta rupiah. Sedangkan juara kedua diraih Aris Munandar dan Sandi Supriadi membawa pulang hadiah sebesar 20 juta rupiah. Istimewanya, dua juara ini berasal dari kota yang sama, yakni Bandung.

Tokopedia Luncurkan Layanan Perjalanan Umroh

MTN, Jakarta – Tokopedia luncurkan layanan agen perjalanan Umroh. Seperti apa layanannya?

Tokopedia Umroh adalah layanan terbaru dari Tokopedia yang fokus sebagai agen perjalanan Umroh.

Layanan ini diluncurkan pada Rabu (27/11), dan merupakan bagian dari ekosistem Tokopedia Salam; layanan syariah di Tokopedia, yang di dalamnya ada 700 ribu penjual dan lebih dari 21 juta buah produk ramah Muslim.

Seperti yang dilansir dari KR Asia, pihak Tokopedia mengklaim kalau mereka adalah marketplace online pertama di Indonesia yang menyediakan layanan perjalanan Umroh.

Garri Juanda, Kepala Tokopedia Salam, mengatakan kalau perusahaannya meluncurkan layanan tersebut dikarenakan permintaan yang tinggi dari konsumen akan agen Umroh online terpercaya.

“Kami melihat memang melihat ada peluang untuk para agen travel Umroh lokal untuk beralih ke sistem digital, dan kami menyediakan platform tersebut ke mereka,” ujar Juanda.

Saat ini sudah ada 20 agen perjalanan tersertifikasi yang telah bergabung dengan Tokopedia Umroh. Juanda mengatakan kalau jumlah tersebut akan terus bertambah, mengingat ada lebih dari 900 agen travel Umroh yang terdaftar di Departemen Agama.

Klik ke sini untuk melihat detail dari layanan Tokopedia Umroh.

Potensi Besar Industri Maskapai Penerbangan Syariah di Indonesia

ilustrasi (foto: middle east eye .net)

MTN, Jakarta – Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk beragama Islam terbesar di dunia tentu memiliki potensi besar untuk industri maskapai penerbangan syariah. Tapi seperti apa cara penerapannya?

Dilansir dari Tangerang Online, praktisi industri penerbangan, M Suriawan Wakan, pernah mengatakan kalau Indonesia memiliki potensi besar dalam membangun dan mengoperasikan penerbangan berbasis syariah.

“Potensi itu didukung oleh fakta bahwa ekonomi syariah tumbuh dengan baik, pada sisi lain marketnya terbuka lebar. Bahkan ada semacam captive market,” ujar Wakan.

Menurut Wakan, pembiayaan untuk membangun penerbangan syariah tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan seluruh potensi partisipasi publik, lembaga-lembaga keuangan syariah dan institusi keagamaan seperti Muhammadiyah, NU, MUI, dan lain-lain.

“Modal awal sekitar Rp1 triliun untuk membeli lima pesawat dan menyewa lima pesawat lainnya, sebagai salah satu syarat mengurus Air Operator Certificate (AOC) ke Ditjen Perhubungan Udara. Dalam tempo singkat permodalan ini dapat dimobilisasi. Tinggal bentuk dulu lembaga sebagai operator, lalu mobilisasi dana publik dengan mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” terang Wakan.

Dengan saham dimiliki publik, lanjut Wakan, maka sangat terbuka peluang untuk pegawai maskapai, termasuk pilot dan kru kabin menjadi bagian pemilik perusahaan.

Lebih jauh Wakan menjelaskan, eksistensi maskapai penerbangan syariah ini dibutuhkan, mengingat masih sangat besar celah kebutuhan muslim yang belum dapat dipenuhi oleh maskapai penerbangan yang sudah ada di Indonesia.

“Contohnya, kru kabin berbusana muslimah, penumpang perempuan menutup aurat sesuai syariah, serta pelayanan bernuansa Islami, seperti berdoa bersama sebelum dan setelah terbang, dan sebagainya,” tutur Executive General Manager PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta ini.

Sebelumnya pada tahun 2015 sebuah maskapai penerbangan syariah diluncurkan di Malaysia, yang bernama Rayani Airlines.

Rayani Airlines adalah maskapai syariah pertama Malaysia, dan keempat di Asia setelah Saudi Arabian Airlines, Iran Airways dan Royal Brunei.

Maskapai penerbangan syariah Malaysia tersebut memakai hukum-hukum Islam dalam setiap aktivitasnya.

Dilansir dari Phinemo, Direktur Utama Rayani Airlines saat itu, Jaafar Zamhari, menjelaskan bahwa alkohol dilarang di setiap penerbangan Rayani dan juga mereka menerapkan aturan berpakaian yang tegas. Kru kabin perempuan Rayani yang Muslim diwajibkan memakai hijab, sementara yang non-muslim memakai seragam yang sopan.

Para penumpang akan mendapat hidangan yang semuanya dijamin halal. Rayani juga memiliki prosedur pembacaan doa sebelum keberangkatan di tiap penerbangan.

Sayang pada tahun 2016 Rayani Air ditutup karena persoalan profesionalitas dan manajerial.