Prediksi 2023: Turis Lebih Pilih Wisata Murah

ilustrasi (foto: mediaindonesia.com)

MTN, Jakarta – Tahun 2023 diprediksi akan dihantam resesi ekonomi. Untuk dunia wisata pun diprediksi kalau para turis mancanegara lebih pilih wisata yang murah. Seperti apa?

Dilansir dari Kompas, kondisi perekonomian global yang melambat pada tahun 2023 akan mendorong wisatawan mancanegara mencari destinasi wisata yang ”murah”.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno, dalam Jumpa Pers Akhir Tahun, Senin (26/12), di Jakarta, mengatakan, kondisi ekonomi yang menantang tentu berdampak pada perilaku wisatawan.

Padahal, pemerintah telah menargetkan pada tahun 2023, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) berkisar 3,5 – 7,4 juta orang. Perolehan
devisa pariwisata ditargetkan bisa mencapai 5,9 miliar dollar AS pada 2023, naik dari tahun ini sebesar 4,26 miliar dollar AS.

Pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) disasarkan naik dari 633-703 juta pergerakan pada tahun 2022 menjadi 1,2 – 1,4 miliar pergerakan.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya mengatakan, karena resesi ekonomi global diperkirakan terjadi tahun 2023, jarak tempuh menuju destinasi akan jadi tantangan utama wisatawan.

Pemerintah Indonesia akan menyasar wisman dari negara-negara yang perekonomiannya masih tumbuh relatif bagus, misalnya, India, Australia, Singapura, Malaysia, dan China.

Ketua Umum Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Riyanto Sofyan, saat dihubungi terpisah, mengatakan kalau pencapaian kunjungan wisman ataupun pergerakan wisnus sepanjang 2022 berdampak positif bagi kelangsungan usaha pelaku industri pariwisata yang dua tahun sebelumnya harus menghadapi sepi permintaan.

Meski demikian, pencapaian itu baru 80 persen dari pemulihan
yang diharapkan. “Ongkos (operasional usaha dan berwisata) telah naik. Memang, masih banyak warga ’balas dendam’ berwisata, tetapi daya beli mereka sesungguhnya turun. Ada porsi pengeluaran yang mungkin mereka kurangi, apalagi harga tiket pesawat relatif masih mahal,” ujar Riyanto.

Penasihat Tim Ekonomi Kerthi Bali Research Center Universitas Hindu Indonesia, Cipto Gunawan, menambahkan, perekonomian global yang menurun akan mendorong warga mencari destinasi yang ”murah”. Maksudnya, biaya akomodasi hingga kebutuhan sehari-hari relatif terjangkau. Kemudahan dan kecepatan akses menuju destinasi jadi hal utama dipertimbangkan.

“Indonesia sebenarnya masih termasuk destinasi ‘murah’, hanya saja Indonesia harus bersaing dengan negara ASEAN lainnya, seperti Vietnam dan Thailand yang juga dianggap sebagai destinasi ‘murah’,” pungkas Cipto.

Taman Surga Rinjani, Objek Wisata Syariah di Lombok Timur

Taman Surga Rinjani

MTN, Jakarta – Kini di antara tujuh puncak Gunung Rinjani dan perbukitan, ada Taman Surga Rinjani, yang menjadi destinasi wisata baru di daerah tersebut. Seperti apa?

Dilansir dari Tempo, Taman Surga Rinjani berlokasi di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Kawasan wisata ini berada lima kilometer dari Taman Wisata Pusuk Sembalun dan tiga kilometer dari rest area Sembalun, pusat kecamatan wilayah setempat.

Taman Surga Rinjani memiliki areal sekitar 46 hektar dan dikelilingi perbukitan serta perkebunan berhamparan sawah yang siap mewarnai keseruan sambil memacu adrenalin para pengunjung.

Wahana Taman Surga Rinjani ini menawarkan berbagai macam antraksi wisata di antaranya, sepeda gantung, tangan raksasa, karpet aladin, perosotan, air terjun, akuarium, perahu Nabi Nuh, enam jenis ayunan, taman bunga dan berbagai tempat yang “Instagrammable”.

“Sepeda gantung dan perosotan inilah yang menjadi objek utama di lokasi wisata taman surga ini, yang siap memberikan sensasi baru berwisata di Sembalun,” ujar Zamroni Husaini, pemilik Taman Surga Rinjani, di Sembalun, (30/12).

Wisatawan bisa juga menikmati keindahan panorama pegunungan Sembalun dan hamparan sawah sangat nan eksotik dengan sudut pandang yang beragam. Sambil menikmati lukisan alam, jangan lupa menyeruput secangkir kopi dan makanan khas Sembalun dengan suasana damai, nyaman dan aman.

Sebelum menjadi destinasi wisata, tempat ini awalnya dimanfaatkan oleh pemiliknya bercocok tanam sayur mayur. Sadar akan keistimewaan lokasi ini, ustad Zamroni, sapaan akrabnya, mengubah lokasi tersebut menjadi objek wisata yang indah nan elok.

Taman Surga Rinjani menawarkan konsep wisata syariah. Konsep ini lahir setelah Sembalun menyandang gelar destinasi bulan madu terbaik (World Best Halal Honeymoon Destination) dalam ajang World Halal Tourism Award (WHTA) di Abu Dhabi pada 2016. “Berdasarkan itu konsep wisata syariah ini kita terapkan di wahana ini dan edukasi wisata syariah, karena di sini juga bisa tempat mengadakan majelis taklim (pengajian) sambil berwisata,” jelas Zamroni.

Saat ini wahana Taman Surga Rinjani masih dalam penyelesaian akhir. Meski demikian, diakui Zamroni, objek wisata ini sudah dibuka untuk umum pada Sabtu, 24 Desember 2022 hingga Senin 2 Januari 2023.

Harga tiket masuk di kawasan wahana ini bervariasi yakni Rp50.000 untuk dewasa dan Rp25.000 untuk anak-anak. Pengunjung bisa menikmati semua wahana yang ada seperti mengambil gambar di Perahu Nabi Nuh, akuarium, ayunan, balon Taman Surga Riniani, air terjun, tangan raksasa, prosotan pelangi, sepeda gantung, karpet Aladin dan taman cinta/Love.

“Sedangkan utuk warga lokal Sembalun, tiket masuknya hanya Rp.20.000 gratis perosotan hingga 2 Januari 2023, dibuktikan dengan KTP Sembalun,” kata Zamroni. Pengunjung akan diberikan kartu tanda masuk di setiap wahana untuk setiap spot foto yang ada.

Pada hari biasa, jam buka Taman Surga Rinjani dibuka pada pukul 07.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita. Sedangkan di hari Sabtu dan Ahad, mulai pukul 07.00 Wita hingga 22.00 Wita.

Zamroni berharap kehadiran destinasi wisata baru ini, dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, terutama anak muda Sembalun. “Wahana ini membutuhkan karyawan belasan orang lebih,” katanya.

Tak perlu khawatir juga soal makanan. Di lokasi itu juga menyediakan makanan dan minuman di resto tersebut, sehingga pengunjung tidak perlu repot membawa bekal dari rumah.

Lokasi Taman Surga Rinjani tidak jauh dari Taman Wisata Pusuk Sembalun, hanya butuh 10 sampai 15 menit menggunakan sepeda motor dan roda empat baru tiba di lokasi. Lokasinya juga berdekatan dengan kebun stroberi yang dekat dari akses jalan utama Sembalun, yakni sekitar 15 meter dari tepi jalan raya jurusan Aikmal-Sembalun Lombok Timur.

“Jadi pengunjung tak usah ragu datang ke tempat kami, kerena fasilitas di tempat kami sudah lengkap, bukan hanya resto termasuk juga musala dan toilet tersedia,” pungkasnya.

Kalsel Raih Penghargaan Daerah Wisata Halal Terbaik Indonesia dari MUI

Banjarmasin (foto: iNews)

MTN, Jakarta – Kalimantan Selatan baru saja dapat penghargaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai daerah wisata halal terbaik di Indonesia. Seperti apa?

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mendapatkan penghargaan daerah wisata halal terbaik di Indonesia. Penghargaan ini diberikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin, menyambut baik atas penghargaan tersebut. Menurutnya, ini merupakan hal positif mengingat Kalimantan Selatan dikenal sebagai daerah yang masyarakatnya religius.

“Hal ini sangat baik guna meyakinkan wisatawan mancanegara untuk berwisata ke Kalsel,” ujar Syarifuddin, dilansir dari iNews (30/12).

Syarifuddin pun berkomitmen akan meningkatkan kerja sama dan sinergi dengan Dispar serta Pokdarwis kabupaten/kota, untuk menambah objek wisata halal di Banua. Selain menggaet wisata lokal, Dispar Kalsel juga akan berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanagera.

“Apalagi kita (telah) mendapatkan kepercayaan dari pemerintah pusat lewat penghargaan wisata halal terbaik di Indonesia, semoga hal tersebut menghilangkan keraguan wisatawan baik lokal dan mancanegara untuk berkunjung ke Kalsel,” pungkasnya.

Pemprov Sumbar Jadikan Masjid Raya Sumbar Pusat Wisata Religi

Masjid Raya Sumbar

MTN, Jakarta – Pemprov Sumatera Barat jadikan Masjid Raya Sumbar sebagai pusat pembelajaran Adat Basandi Syarak – Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dan wisata religi.

“Sedari awal kita telah berkomitmen untuk menjadikan kawasan Mesjid Raya sebagai pusat edukasi Adat Basandi Syarak -Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dan destinasi wisata religi di Sumbar yang dituangkan kedalam Progul, Alhamdulillah secara bertahap bisa kita wujudkan, itu artinya Progul yang telah disusun tidak hanya sebatas wacana tetapi merupakan program nyata,” ungkap Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansyarullah, saat meresmikan pemanfaatan Masjid Raya sumbar sebagai pusat edukasi dan destinasi wisata religi di Padang (28/12).

Dilansir dari Harian Haluan, Mahyeldi mengatakan, dengan terpilihnya Masjid Raya Sumbar sebagai salah satu mesjid dengan desain terbaik di dunia versi Abdullatif Al-Fozan Award pada tahun 2021, tentu akan memberikan dampak positif, karena akan semakin banyak tamu yang akan berkunjung ke Sumbar baik dari dalam maupun luar negeri, untuk merasakan suasana beribadah dalam mesjid terbesar di Sumbar ini.

“Masjid raya Sumbar telah dikenal luas bahkan telah berhasil memenangkan penghargaan di tingkat internasional karena keunikan desainnya, kita tinggal mengembangkan menjadi salah satu pusat edukasi dan destinasi wisata religi di Sumatera Barat melalui kerjasama dengan berbagai pihak,” jelasnya.

Mahyeldi mengatakan, Pemprov Sumbar terus melakukan berbagai upaya mulai dari kerjasama dengan BUMD, BUMN, Universitas dan berbagai lembaga lainnya.

Selanjutnya, Masjid ini nanti akan dijadikan pusat kegiatan dan bimbingan umat sebagai tempat mendapatkan pencerahan dalam banyak hal, sehingga betul-betul bermanfaat dan terkelola secara baik.

Komisi X DPR Puji Pencapaian Industri Pariwisata Indonesia 2022

gambar: kabare.id

MTN, Jakarta – Komisi X DPR RI puji pencapaian industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia saat ini. Seperti apa?

Dilansir dari Times Indonesia, pencapaian sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) Indonesia mendapatkan apresiasi dari Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Hetifah Sjaifudian.

Menurut Hetifah, berbagai capaian yang diraih Indonesia di level internasional membuat kita semua bangga dan optimistis ke depannya.

Raihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia sejauh ini di antaranya Bali sebagai The Greatest Place 2022 oleh TIME Magazine, dan The World’s Happiest Holiday Destinations 2022 oleh Club Med Prancis.

“Berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI), Lonely Planet memasukkan Raja Ampat kedalam daftar ‘Best Travel Destinations’ untuk tahun 2023,” ujar Hetifah (28/12).

Hetifah menambahkan, sektor pariwisata serta ekonomi kreatif Indonesia juga mengalami perbaikan. Terbukti, peringkat Indonesia dalam Global Tourism Index terus meningkat setelah Indonesia ditetapkan sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia tahun 2022.

Menurut data BPS yang terbit pada Oktober 2022, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sudah mencapai 3,92 juta dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 633 juta.

Selain sektor pariwisata, BPS juga mencatat sisi ekonomi kreatif, ekspornya sudah mencapai USD 24,79 miliar atau meningkat 3,8 persen, dengan nilai tambah sebesar Rp 1,236 triliun.

Selain memberikan apresiasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini tetap memberikan beberapa catatan sebagai bahan evaluasi yang perlu diperhatikan di sektor Parekraf Indonesia.

Catatan tersebut di antaranya, polemik tiket serta izin masuk pulau Komodo serta Candi Borobudur yang dinilai ada ketidak pastian harga. Kondisi ini ditakutkan akan mempengaruhi minat berkunjung para wisatawan mancanegara.

Bahkan, pertumbuhan sektor pariwisata beserta ekonomi kreatif menjadi terhambat karena banyak yang membatalkan perjalanannya ke wilayah Labuan Bajo dan Candi Borobudur.

“Kondisi itu merugikan pelaku usaha lokal meski pemerintah menilai kebijakan tersebut diperlukan untuk konservasi cagar budaya dan alam,” ucap anggota DPR RI Dapil Kaltim itu.

Terkait pariwisata dan ekonomi kreatif ini, Hetifah juga memberi atensi terhadap implementasi Program Desa Wisata yang dinilai belum optimal hingga kini.

Menurutnya, program tersebut sangat baik apabila direalisasikan secara optimal karena akan berdampak positif, memajukan wisata lokal.

Isra Festival, Ajang Pameran Industri Wisata Halal 2022

MTN, Jakarta – Di Jakarta kemarin-kemarin baru saja diselenggarakan ajang pameran khusus industri wisata halal yang bernama Isra Festival. Seperti apa?

Ajang Indonesia Destinasi & Travel Halal “Isra Festival” yang berlangsung pada 23 -25 Desember 2022 kemarin di Jakarta Convention Center (JCC), persembahan pihak Traya Eksbisi Internasional bersama dan Himpunan Penyelenggara Umroh dan Haji (Himpuh) adalah upaya untuk menggairahkan kembali bisnis travel halal dan wisata religi pasca pandemi, serta memperkuat ekosistem di industri terkait.

“Besarnya pasar umroh Indonesia harus mendapatkan perhatian serius, tidak saja memikirkan bagaimana menangkap peluang pasarnya, tetapi juga sekaligus bagaimana industri terkait mengelolanya secara profesional. Konsumen yang notabene tamu Allah, harus dilayani dengan terpuji. Isra Festival hadir untuk menjadi bagian dari solusi konsumen dalam memilih travel yang amanah dan profesional,” ungkap Ketua Umum Himpuh, Budi Darmawan, saat membuka Isra Festival hari ini (23/12) di Jakarta Convention Center.

Lebih lanjut Budi Darmawan mengatakan, pengunjung tidak perlu khawatir lagi tentang kualitas dari agensi perjalanan wisata halal dan religi yang dihadirkan di Isra Festival, semua peserta sudah dijamin legalitas dan terbukti profesional dalam melayani jamaah umroh.

Dalam kesempatan Isra Festival, Himpuh juga akan memperkenalkan platform digital yang berisi berbagai paket penawaran dari travel haji dan umroh seluruh anggota Himpuh.

Isra Festival merupakan waktu yang tepat bagi pengunjung yang ingin mencari informasi penawaran yang terbaik, survey harga langsung dan berdialog dengan pengelolanya secara lebih akrab,” ujar Budi Darmawan, dilansir dari Depok Pos.

Menempati area seluas 3000 m2 di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Isra Festival menghadirkan sebanyak 109 stand yang diikuti perusahaan travel haji dan umrah, hotel atau akomodasi halal, wisata muslim, transportasi, halal food, aksesoris travel, aplikasi travel halal, produk keuangan syariah, industri pendukung (FMCG, Kuliner, Herbal/obat-obatan, kosmetik, fashion dan sebagainya), komunitas, pemerintah daerah/kota, kedutaan negara sekitar tujuan negara muslim.

Isra Festival menjadi gelaran pameran wisata halal dan religi terbesar di akhir tahun 2022. Karena, selama tiga hari, pengunjung disuguhkan one stop service terkait layanan umroh dan haji serta wisata halal lainnya.

Putri Hijab NTB 2022 Berharap Bisa Bantu Sukseskan Wisata Halal NTB

Iin Karina, Putri Hijab NTB 2022

MTN, Jakarta – Putri Hijab NTB 2022 berharap bisa bantu sukseskan wisata halal di daerahnya, NTB.

Dilansir dari Kick News Today, Iin Karina sukses menempati 25 besar finalis Putri Hijabfluencer 2022 di Jakarta, pada 25 November lalu. Selain itu, The Winner Putri Hijab NTB 2022 juga terpilih sebagai juara provinsi terbaik 1 pada ajang tahunan itu.

“Alhamdulillah saya merasa bangga, walaupun tidak masuk tiga besar,” ujar wanita 25 tahun asal Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat.

Karin mencerita pengalaman mengikuti karantina selama sepekan di ajang Putri Hijab Indonesia 2022. Selain menjalin silaturahmi dengan para peserta, tentu banyak hal yang dipelajari.

“Peserta keseluruhan ada 59 orang. Saya terpilih di 25 besar,” kata Karin.

Tampil di Putri Hijab Indonesia 2022 bagi Karin bukan sekadar event. Pada visinya, Karin ingin menghijabkan Indonesia secara Islam dan budaya.

“Misi saya membuka peluang usaha hijab. Itu yang sedang saya sukseskan sepulang dari event Putri Hijab Nasional, agar bisa terus menginspirasi dengan hijab saya,” aku Karin.

Selama kegiatan, para finalis dikunjungi para pihak dari eksekutif hingga legislatif. Salah satunya kata Karin adalah Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda. Dalam kunjungannya, Syaiful mendorong Putri Hijab sebagai icon yang mempresentasikan masing-masing keunggulan di bidang fashion, kuliner hingga pariwisata.

Selain itu, Putri Hijab didorong untuk mendukung industri halal yang tengah serius didorong pemerintah saat ini. Salah satunya, mengembangkan wisata halal di Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Semoga Putri Hijabfluencer bisa membantu NTB dalam mewujudkan program wisata halal,” harap Karin. 

Karin mengaku tidak menyangka bisa tampil di Putri Hijab Nasional 2022. Meski demikian, ia tetap bersyukur bisa menjadi yang terbaik berkat dukungan dan doa keluarga.

Dia pun menceritakan sekelumit pengalaman hingga sukses menjuarai pemilihan Putri Hijab NTB 2022 dan tampil di Putri Hijab Nasional.

Postingan itu rupanya menarik perhatian salah Admin Putri Hijab Indonesia dan menyarankan untuk ikut pemilihan. Berkat arahan itu, Karin pun berinisiatif mendaftarkan namanya dan mengirim beberapa foto dan video via online.

“Kebetulan seleksinya via online. Jadi, saya tinggal kirim foto dan video,” jelas Karin.

Setelah diverifikasi, namanya lolos sebagai peserta. Saat itu jumlah pesertanya sebanyak 12 orang utusan dari berbagai daerah di NTB.

Proses seleksinya pun berlangsung ketat. Selain, kecakapan, usia dan tinggi badan, kriteria peserta juga dinilai dari public speaking dan attitude.

“Awalnya seleksi 5 besar. Kemudian 2 terbaik, dan Alhamdulillah saya terpilih sebagai yang terbaik,” aku Karin.

Karin merasa banyak perubahan setelah menjuarai event tersebut. Salah satunya, dituntut bisa beradaptasi dengan dunia entertain. Mulai dari tutur kata, sikap, cara berpakaian dan bijak bermedia sosial.

Tidak hanya itu, setelah menjuarai Putri Hijab NTB, Karin mengaku kebanjiran job. Selain diundang di sejumlah acara BUMN maupun pemerintah, juga sebagai endorser produk parfum, usaha kuliner hingga mutiara.

“Followers saya juga banyak bertambah,” sebut Karin.

Bahkan ia juga mendapat banyak dukungan dan sponsor, diantaranya, Oshien Skincare, Polda NTB, Air Asia dan lain-lain.

Indonesia & Arab Saudi Tandatangani MoU Pengembangan Pariwisata

World Travel & Tourism Council 2022

MTN, Riyadh – Indonesia melalui Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif telah resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Arab Saudi untuk berkolaborasi dalam pengembangan pariwisata. Seperti apa?

Dilansir dari Pikiran Rakyat, Momen penandatanganan MoU tersebut dilakukan di acara World Travel & Tourism Council (WTTC) di Riyadh, Arab Saudi, Selasa 29 November 2022.

Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengabadikan dan mempublikasikan video momen penandatanganan tersebut di akun Instagram pribadinya, @sandiuno.

“Kami di @kemenparekraf.ri tidak akan pernah berhenti berkolaborasi dari negara ke negara, demi membangkitkan pariwisata dan ekonomi Indonesia serta mewujudkan 4,4 juta lapangan kerja sampai tahun 2024,” tulis Sandiaga Uno di kolom caption akun Instagramnya.

Menurut Sandi, Arab Saudi juga mengharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu negara pendiri dari Sustainable Tourism Global Center (STGC) sebagai organisasi internasional. Fokusnya adalah menganalisis kebijakan dan pelaksanaan pariwisata berkelanjutan.

“Melalui penandatanganan kesepakatan kerjasama yang saya lakukan dengan Mr. Ahmed Aqeel AlKhateeb, Menteri Pariwisata Arab Saudi, kemarin di acara World Travel & Tourism Council (WTTC), ini adalah bukti kerja keras dan kerja cepat kami setelah dari G20 di Bali, bahwa kami sungguh-sungguh akan membawa pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia lebih mendunia serta berkelanjutan. GERCEP, GEBER, GASPOL‼,” tulis Sandi.

Sementara, di video lainnya, Sandi berbincang dengan Mr. Ahmed Aqeel dan menyebutkan bahwa penandatanganan pengembangan pariwisata ini semoga menjadi dampak baik bagi Indonesia dan menjadi upaya pemuliahn pandemi.

Sambutan baik dibalas langsung oleh Menteri Pariwisata Arab Saudi ini, yang menyebutkan bawa Indonesia dan Arab adalah mitra dalam pengembangan pariwisata dan mengucapkan terima kasih atas kolaburasi ini.

MUI BaBel Kembali Tegaskan: “Wisata Halal Itu Bukan Islamisasi”

Belitung (foto: inacraftnews)

MTN, Bangka – Majelis Ulama Indonesia Bangka Belitung kembali tegaskan kalau wisata halal itu bukan islamisasi.

Dilansir dari TribunNews, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kini tengah menggagas sektor kepariwisataan di daerah tersebut agar mampu menjadi destinasi wisata halal tingkat nasional.

Ketua MUI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Zayadi, menegaskan kalau wisata halal bukan merupakan kegiatan Islamisasi pariwisata atau bahkan mengubah objek wisata menjadi halal. Melainkan upaya memberikan kelengkapan layanan bagi wisatawan Muslim di objek wisata.

“Seperti tersedianya musala, tempat wudu, tersedianya makanan yang halal,” jelas Zayadi (1/12).

Menurutnya, objek wisata halal akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara karena tidak didapati di negara mereka.

Diharapkan masyarakat dapat mendukung pengembangan wisata halal guna kepentingan pembangunan.

Wisata halal berarti menjangkau dan menarik wisatawan muslim datang berkunjung ke suatu objek wisata.

Konteks wisata halal sendiri ada pada layanan, bukan mengubah objek atau alam wisata lainnya.

Banyaknya wisatawan muslim membutuhkan beberapa hal penting terkait ajaran agama yang harus dipatuhi.

Mulai dari arah kiblat, tempat salat, makanan dan minuman halal serta level kesehatan lingkungan dan higienitas makanan.

“Awal contoh pengembangan wisata halal akan dimulai dari desa atau kampung wisata halal yang sudah dibentuk di masing-masing daerah untuk mempermudah penerapan karena sebagian sudah didukung infrastruktur,” papar Zayadi.

Lebih jauh menurutnya, wisata halal juga bukan membatasi gerak-gerik wisatawan. Turis-turis terutama turis asing tetap bebas menjalankan kebiasaan saat berwisata.

Selain berkaitan dengan urusan makanan dan minuman dan pengelolaan destinasi, pari wisata halal juga berkaitan bagaimana di destinasi wisata halal terdapat perbankan syariah atau pengelolaan keuangan bersyariah.

Bahkan, bila perlu ada paket tour wisata syariah, pemandu yang bersertifikasi. Tidak kalah penting dari pari wisata halal bagaimana menciptakan lingkungan yang bersih, terutama dari sampah.

“Kearifan lokal merupakan khas utama, jadi setiap desa atau kampung yang kami identifikasi punya ciri khas sendiri,” pungkasnya.

Kota Sabang Dukung Sistem Jaminan Produk Halal

Sabang, Aceh (foto: phinemo.com)

MTN, Sabang – Kota Sabang di Aceh mendukung sistem jaminan produk halal. Seperti apa?

Dilansir dari modusaceh.co, pemerintah kota Sabang terus berkoordinasi dengan semua stakeholder; baik itu instansi pemerintah/swasta, BUMN, dan organisasi masyarakat setempat guna mendukung program percepatan implementasi Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH).

Dukungan penuh ini disampaikan Pj Wali Kota Sabang, melalui Asisten Administrasi Umum Sekdako Sabang, Rinaldi Syahputra, saat kegiatan Kerjasama Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), yang diselenggarakan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, bekerjasama dengan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM), yang bertempat di Aula Nagoya Inn, Selasa (29/11).

“Kota Sabang sendiri adalah tujuan wisata yang sering dikunjungi wisatawan. Selain menampilkan pariwisata yang eksotis, kita juga tidak menghilangkan sisi syariat islam yang berlaku di Aceh, termasuk dalam kehalalan produk,” ujar Rinaldi.

Menurut Rinaldi, kegiatan ini dapat menghasilkan kesamaan visi dan misi dalam melaksanakan berbagai program dan upaya dari sisi penegakan syariat Islam, untuk mempercepat implementasi sistem jaminan produk halal di Provinsi Aceh, khususnya di Kota Sabang.

“Salah satunya penerapan sistem jaminan produk halal yang bisa memberikan jaminan dan kenyamanan bagi masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Sabang untuk mengkonsumsi produk halal dan higienis, serta sudah bersertifikat halal,” tambahnya.

Sabang adalah salah satu kota di Aceh, Indonesia. Kota ini berupa kepulauan di seberang utara pulau Sumatra, dengan Pulau Weh sebagai pulau terbesar. Kota Sabang merupakan zona ekonomi bebas Indonesia, ia sering disebut sebagai titik paling utara dan barat Indonesia, tepatnya di Pulau Rondo. Pada tahun 2021 jumlah penduduk kota Sabang sebanyak 42.559 jiwa, dengan kepadatan 278 jiwa / km persegi.

Sabang merupakan “titik nol” untuk wilayah barat Indonesia.