Komisi VIII DPR: Kemenag Tertutup Terkait Pengelolaan Dana Haji

ilustrasi (foto: Poros Jakarta)

MTN, Jakarta – Pihak Komisi VIII DPR sebut kalau Pansus Haji 2024 dibentuk karena pihak Kementrian Agama tertutup mengenai pengelolaan Dana Haji. Seperti apa?

Dilansir dari Beritasatu.com, Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Marwan Dasopang, mengungkap kalau salah satu alasan dibentuknya Pansus Angket Haji 2024 adalah karena Kementerian Agama (Kemenag) tidak memberikan data dan keterangan memadai terkait pelaksanaan haji.

“Dalam rapat antara Komisi VIII dan Kemenag terjadi kebuntuan. Komisi VIII tidak mendapatkan data dan keterangan yang memadai,” ujar Marwan kepada wartawan, Senin (29/7/2024).

Anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatera Utara tersebut menyebutkan, ketertutupan Kemenag membuat Komisi VIII bersepakat membongkar data yang terkesan ditutup-tutupi itu.

“Ketertutupan Kemenag membuat Komisi VIII bersepakat membongkar data yang tertutup itu melalui pansus angket, terutama penggunaan visa hak jemaah haji reguler yang tidak diberikan kepada jemaah yang sudah antre berpuluh tahun,” jelas Marwan.

Marwan menegaskan Pansus Angket Haji murni terkait umat muslim yang sudah antre terlalu lama untuk melaksanakan ibadah haji. Dia memastikan tidak ada kepentingan pribadi di balik pembentukan Pansus Haji 2024.

“Tidak ada urusannya dengan pribadi-pribadi. Sekali lagi saya tegaskan ini murni pekerjaan,” ujarnya.

Marwan menambahkan, Pansus Angket Haji fokus pada masalah-masalah yang dipertanyakan masyakarat, seperti apakah benar terjadi penyelewengan penggunaan visa haji.

“Enggak ada urusannya dengan PKB atau PBNU. Ini murni urusan Kementerian Agama. Bukan urusan PKB atau PBNU,” pungkas Marwan.

MUI Minta Pemerintah untuk Perbaiki Aturan Pengelolaan Dana Haji

ilustrasi (gambar: linggaupos)

MTN, Jakarta – MUI baru-baru ini fatwakan Dana Haji itu haram, dan minta pemerintah untuk perbaiki aturan yang berlaku. Seperti apa?

Dilansir dari Harian Disway, pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa (2/7/2024) merilis buku Konsensus Ulama Fatwa Indonesia yang memuat beberapa fatwa baru, yang salah satu fatwanya adalah terkait status dana haji yang dikelola pemerintah.

MUI memvonis Dana Haji yang dikelola pemerintah adalah haram karena ada kesalahan dalam pengelolaannya. Oleh karena itu, MUI lantas meminta pemerintah memperbaiki peraturan perundang-undangan sebagai salah satu solusinya.

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014, lembaga yang bertugas mengelola dana haji secara syar’i adalah Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang dibentuk pada tahun 2017 lalu.

Di dalam buku yang berisi berbagai fatwa terbaru MUI itu, mereka menyoroti terdapat kekeliruan tindakan BPKH dalam mengelola dana haji.

Hal tersebut terletak pada penggunaan hasil investasi setoran awal biaya perjalanan ibadah haji (BIPIH) milik calon jemaah haji yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan haji jamaah lain, seperti jemaah yang sedang berangkat di tahun haji yang berjalan.

Alasan status haram itu muncul karena ada peluang pengurangan hak calon jemaah haji yang sudah membayar. Dengan begitu, pengelolaan pemberian hak pada jemaah haji menjadi tidak teratur sebab ada jemaah haji yang menggunakan hak milik jemaah lainnya.

“Dalam jangka panjang, jika tidak dibenahi pasti akan menimbulkan masalah yang serius dalam hal likuiditas,” tulis MUI dalam pernyataan tersebut.

Oleh karena itu, MUI mengeluarkan tiga rekomendasi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pertama, mereka menyarankan agar BPKH memperbaiki tata kelola keuangan haji dengan menjadikan fatwa dari hasil ijtimak MUI sebagai panduan.

Kedua, MUI meminta presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memperbaiki ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjamin dan melindungi hak-hak calon jemaah haji yang telah membayar setoran dana haji.

Kemenparekraf Dukung Pengembangan Wisata Halal di Pasuruan

foto: disway.id

MTN, Jakarta – Kemenparekraf dukung pengembangan potensi wisata halal di kabupaten Pasuruan. Seperti apa?

Dilansir dari timesindonesia.co.id, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi salah satu wisata kebanggaan Kabupaten Pasuruan, yaitu Kurma Park yang berlokasi di Kecamatan Sukorejo, Sabtu (27/7/2024).

Kunjungan Sandiaga ini dalam rangka menghadiri rangkaian Talkshow bertema Potensi Pengembangan Wisata Halal di Kabupaten Pasuruan, yang diadakan oleh DIBATAS (Diskusi Bareng Komunitas) X Kurma Expo 2024.

Sandi tampak takjub menyaksikan sejumlah jenis kurma hasil budidaya di Kurma Park. Pasalnya, banyak yang beranggapan kurma hanya akan tumbuh subur di wilayah Timur Tengah saja. Namun, kurma jenis Majool, Ajwa, Barhi, Lulu, dan Sultana bisa tumbuh subur dan berbuah lebat di Kurma Park yang menjadi pelopor agrowisata kurma di Indonesia.

Talkshow ini dihadiri oleh Sekda Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, Owner Kurma Park, Hj Rusti Widayati, Dekan Fakultas Pertanian UPN Veteran Jatim, Wanti Mindari, dan Praktisi media, Robert Ardyan. Dalam talkshow ini dibahas tentang pengembangan agrowisata kurma sebagai salah satu contoh penerapan konsep wisata halal.

Wisata halal merupakan salah satu jenis konsep wisata yang relatif baru, yang menjadi prioritas Kemenparekraf sejak tahun 2015. Pasalnya, wisata halal memiliki potensi besar untuk dikembangkan hingga kancah global.

“Media sangat berperan untuk menginformasikan dan mengedukasi masyarakat tentang konsep wisata halal agar tidak terjadi miskonsepsi bahwa wisata halal ini akan bersifat eksklusif atau hanya untuk wisatawan muslim saja,” ujar Robert Ardyan dalam paparannya.

Hal ini diamini Menparekraf Sandiaga Uno bahwa konsep wisata halal ini bersifat inklusif dan berkaitan dengan tiga hal, ketersediaan makanan dan minuman halal serta tempat ibadah.

“Wisata halal hakekatnya juga berkaitan dengan layanan tambahan meliputi need to have, seperti makanan halal dan fasilitas untuk shalat, dan good to have, seperti toilet yang ramah bagi muslim,” papar Sandi.

Ia juga menjelaskan jika pasar halal tourism dan muslim-friendly di Indonesia telah memasuki fase pasar global. Bahkan, Indonesia meraih posisi pertama peringkat destinasi wisata ramah Muslim di dunia versi Global Muslim Travel Index 2023. Raihan ini tidak lepas dari kerja bersama berbagai pihak dalam memperkuat pengembangan wisata halal di Indonesia.

Oleh karena itu, Sandiaga berharap pengembangan layanan wisata halal dan muslim-friendly tourism dapat menjadi salah satu fokus dalam pengembangan wisata ramah muslim di Kabupaten Pasuruan.

“International Islamic Expo 2024 Tingkatkan Industri Wisata Halal Indonesia”

foto: rri.co.id

MTN, Jakarta – Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa ajang International Islamic Expo 2024 turut tingkatkan industri pariwisata halal di Indonesia. Seperti apa?

Dilansir dari rri.co.id, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengatakan bahwa International Islamic Expo 2024 bisa menjadi wadah bagi berkumpulnya para pelaku bisnis travel umrah dan haji, serta berpotensi untuk meningkatkan industri pariwisata halal di Indonesia.

Sandiaga Uno berharap, International Islamic Expo 2024 mampu meningkatkan performa industri halal yang berhubungan dengan produk dan layanan perjalanan wisata halal yang meliputi berbagai sektor industri.

“Kita berharap bisa menjadi destinasi wisata halal terbaik di dunia dan memiliki daya tarik destinasi, apalagi ada permintaan produk kreatif Indonesia dari Saudi Arabia yang ini akan mendorong sektor kerajinan, fesyen, dan kuliner bisa semakin berkembang di level internasional,” kata Menparekraf Sandiaga, seperti dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (27/7/2024).

Menparekraf Sandiaga juga berharap event pariwisata berbasis industri halal menjadi ruang dan peluang bagi pelaku industri kreatif memasarkan produknya. Menurutnya, acara seperti ini harus terus berjalan setiap tahunnya. Ia juga mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya International Islamic Expo 2024.

Sandiaga Salahuddin Uno menghadiri Gala Dinner dalam perhelatan International Islamic Expo 2024 di Jakarta pada Jumat (26/7). Dalam perhelatan tersebut, Menparekraf Sandiaga Salahuddin mengatakan berdasarkan laporan Global Muslim Travel Index 2023 diperkirakan ada peningkatan mencapai 2,3 juta wisatawan Muslim hingga tahun 2030.

Acara Islamic Expo 2024 diawali dengan pertunjukan tarian tradisional dan dihadiri perwakilan dari berbagai negara Muslim seperti Saudi Arabia, Oman, Tunisia, Maroko, dan Uni Emirat Arab.

Lazismu Raih Penghargaan Zakat Awards 2024

foto: suaramuhammadiyah.id

MTN, Jakarta – Lazismu (Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah) raih penghargaan Zakat Awards 2024. Seperti apa?

Dilansir dari pwmjateng.com, Lazismu berhasil meraih penghargaan bergengsi dari Forum Zakat melalui ajang Zakat Awards 2024.

Direktur Utama Lazismu, Ibnu Tsani, menjelaskan bahwa penghargaan yang diterima oleh Lazismu diserahkan pada saat Pembukaan Munas Forum Zakat (FOZ) di Kota Padang, Rabu 17 Juli 2024. “Lazismu mendapatkan penghargaan predikat Gold Awards untuk kategori program pendidikan organisasi pengelola zakat skala nasional,” kata Ibnu Tsani.

Dalam keterangannya, Ibnu Tsani berharap penghargaan ini dapat menjadi energi baru bagi Lazismu se-Indonesia untuk terus bergerak memanfaatkan dana zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya (ZISKA) guna peningkatan kualitas sumber daya amil dan sektor pendidikan.

“Lazismu harus bisa membaca dan menjawab berbagai persoalan yang dihadapi oleh umat. Dana ZISKA merupakan instrumen dalam mewujudkan sumber daya amil yang berkemajuan,” tambahnya.

Mewakili Lazismu, Ibnu Tsani juga mengucapkan terima kasih kepada sekolah, guru, siswa, dan Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah. “Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Enuma dan The Head Foundation Indonesia atas dukungannya yang selama ini telah dijalankan sebagai wujud sinergi kebajikan untuk inovasi sosial,” tutupnya.

Zakat Awards 2024 tidak hanya menjadi ajang penghargaan, tetapi juga inspirasi bagi OPZ lain untuk terus berinovasi dan memberikan dampak nyata. Dengan tema yang kuat dan relevan, acara ini memotivasi seluruh OPZ untuk terus berkontribusi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program zakat yang inovatif dan berkelanjutan.

Keberhasilan Lazismu meraih penghargaan Gold Awards untuk kategori program pendidikan menegaskan komitmen organisasi ini dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya amil. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Enuma dan The Head Foundation Indonesia, menunjukkan pentingnya sinergi dalam mencapai tujuan sosial yang lebih besar. Zakat Awards 2024 menjadi saksi kemajuan OPZ dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Zakat Awards 2024 menjadi momen yang paling dinanti oleh organisasi pengelola zakat (OPZ) nasional. Acara ini merupakan penghargaan tinggi bagi OPZ yang terus berinovasi dan memberikan dampak positif melalui program-program zakat mereka.

Musyawarah nasional Forum Zakat (FOZ) ke-X dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, di Istana Wapres Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Selasa (16/7/2024). Munas FOZ kemudian dilanjutkan di Kota Padang, Sumatera Barat, pada Rabu, 17 Juli 2024, dengan penganugerahan Zakat Awards 2024 sebagai salah satu agendanya.

Sebanyak lebih dari 150 lembaga amil zakat (LAZ) hadir dalam acara tersebut, salah satunya adalah Lazismu. Pada kesempatan ini, Lazismu berhasil meraih penghargaan bergengsi dari Forum Zakat melalui ajang Zakat Awards 2024.

Lazismu (Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah) adalah organisasi zakat nasional yang berdedikasi untuk memberdayakan masyarakat melalui pendayagunaan zakat, infaq, wakaf dan dana amal lainnya yang berasal dari individu, organisasi, dunia usaha dan instansi lainnya secara efektif.

Lazismu didirikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun 2002, kemudian dikukuhkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia sebagai organisasi Amil Zakat nasional melalui Surat Keputusan No. 1. 457/21 November 2002.

Percepatan Wisata Halal di Sumbar masih butuh Dukungan

Masjid Apung Samudra Ilahi di Pantai Carocok, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (foto: https://www.hariansinggalang.co.id)

MTN, Padang – Percepatan implementasi wisata halal Sumatera Barat butuh dukungan semua pihak. Seperti apa?

Dilansir dari Harian Singgalang, pemerintah Provinsi Sumatera Barat kembali menunjukan komitmennya dalam pengembangan pariwisata halal. Dengan wisata halal itu diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan. Namun hal tersebut masih butuh dukunga banyak pihak.

“Dengan penetapan Sumbar sebagai prioritas pengembangan pariwisata ramah muslim, maka Pemprov Sumbar secara resmi mengarahkan pengembangan pariwisata muslim dengan menerbitkan peraturan nomor tahun 2020 tentang pariwisata halal,” sebut Gubernur Sumbar, yang diwakili oleh Asisten II Setdaprov Sumbar, Arry Yuswandi, Rabu (26/6/2024).

Hal itu disampaikannya pada rapat koordinasi percepatan implementasi pengembangan pariwisata halal dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Auditorium Gubernuran Sumbar, Rabu (26/6). Hadir pada kesempatan itu dinas dan badan di lingkungan Pemprov Sumbar serta badan dan dinas kabupaten/kota.

Disampaikannya, Sumbar ditetapkan menjadi salah satu destinasi wisata ramah muslim atau halal di Indonesia. Penetapan itu diberikan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 2019 bersama sembilan destinasi lainnya.

Penetapan tersebut mempertimbangkan potensi sumber daya pariwisata di Sumbar, seperti alam, budaya dan buatan. Kondisi itu juga didukung oleh kondisi demografi dan budaya masyarakat Minangkabau sebagai masyarakat adat yang mempunyai unsur keislaman yang kokoh.

“Dengan filosofi Sumbar, adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah menjadi Sumbar itu sangat berpotensi menjadi destinasi wisata halal,” sebutnya.

Dijelaskannya, menjadi Sumbar wisata halal, bukan berarti mengasingkan wisatawan yang berkunjung ke Sumbar dengan muslim dan non muslim. Namun, memberikan kepastian dan kenyamanan bagi wisatawan muslim dalam dalam melakukan aktivitas dalam kaidah Islam.

Sementara, tren pariwisata belakangan mengalami banyak perubahan. Tingginya pertumbuhan jumlah wisatawan muslim. Meningkatnya presentase wisatawan milenial. Dengan semakin tinggi pula prioritas wisatawan terhadap kebersihan, kesehatan dan keselamatan.

Secara umum implementasi pariwisata ramah muslim di Sumbar telah berjalan cukup baik. Di mana, rantai nilai telah terbentuk dengan dukungan regulasi, atribut destinasi, adaptasi program dari pemerintah pusat dan daerah juga sudah selaras.

Hanya saja, perlu perbaikan yang signifikan. Diantaranya, dukungan partisipasi masyarakat, sinergi dan integrasi antar pemangku kepentingan. Kegiatan acara ramah muslim masih terpusat di kota-kota tertentu.

Ajang BSI International Expo 2024 Sukses Besar

MTN, Jakarta – Ajang BSI International Expo 2024 yang digelar oleh Bank Syariah Indonesia sukses besar. Seperti apa?

Dilansir dari Media Indonesia, ajang BSI International Expo 2024 sukses besar karena catatkan nilai transaksi di atas Rp2 triliun.

BSI International Expo 2024 yang diselenggarakan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) dari tanggal 20 hingga 23 Juni 2024 kemarin. Terlihat dari nilai transaksi dan jumlah pengunjung melampaui target, yakni di atas Rp2 triliun, dan menyedot animo lebih dari 52.000 orang pengunjung.

Adapun target awal nilai transaksi di acara tersebut adalah berkisar Rp1 triliun. Sedangkan jumlah pengunjung yang diestimasikan adalah sejumlah 20.000 hingga 25.000 orang, selama empat hari acara bergengsi itu digelar.

Dengan pencapaian tersebut, Direktur Utama, BSI Hery Gunardi, bangga kalau event BSI International Expo 2024 bisa berjalan lancar dan sukses.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi pada saat penutupan BSI International Expo 2024 menyampaikan bahwa selama ini belum pernah ada perbankan syariah menyelenggarakan event expo sebesar BSI International Expo 2024.

“Ke depan BSI International Expo akan menjadi salah satu signature event dari BSI. Kami ingin acara ini diselenggarakan lagi tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya. Sehingga Indonesia memiliki halal hub yang sifatnya global dan menjadi salah satu penopang ekonomi syariah Indonesia agar tumbuh berkelanjutan,” kata Heri, Senin (24/6/2024), di keterangan resminya.

BSI International Expo 2024 diisi dengan tiga kelompok acara besar. Pertama adalah ekshibisi yang melibatkan tenant peserta dari dalam juga luar negeri dan utamanya adalah pelaku UMKM. Jumlah eksibitor dalam BSI International Expo 2024 mencapai 265 tenan yang melibatkan 20 negara termasuk Indonesia.

Kedua, adalah event seminar dan entertainment. Berbagai seminar tentang ekonomi dan keuangan syariah dilaksanakan dengan mendatangkan pembicara internasional, para pemangku kepentingan, serta pakar dari industri. Sedangkan untuk hiburan, acara ini melibatkan pengisi acara seperti RAN, Kahitna, hingga penyanyi asal luar negeri Mostafa Atef.

“Ketiga adalah business matching, menghadirkan sekitar 20 negara dengan potential buyer yang akan mempertemukan para UMKM dengan pembeli mancanegara sehingga UMKM Indonesia masuk ke pasar global. Kami juga ingin melakukan sesuatu yang lebih real melalui business matching,” lanjut Hery.

Di kesempatan yang sama, Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna, mengatakan, acara berskala internasional ini merupakan komitmen nyata perseroan untuk terus mendorong perkembangan ekosistem keuangan syariah dan gaya hidup halal.

Menurutnya, kolaborasi BSI dengan stakeholder lokal maupun global melalui BSI International Expo 2024 membuat ekosistem Islam di Tanah Air semakin kuat dan berkembang. Sebab semakin membuka peluang Indonesia menjadi pelopor di sektor halal secara global dengan mengimplementasikan gaya hidup halal.

Kemudian berpeluang mendorong Indonesia mendirikan Global Halal Producer Center sebagai pusat produsen halal di seluruh dunia.

“Selain itu meningkatkan kapasitas ekspor produk halal berkualitas ke berbagai belahan dunia. Mendorong inklusi dan literasi ekonomi syariah secara menyeluruh,” kata Anton.

Tak lupa Anton pun merinci pencapaian kinerja BSI International Expo 2024. Business matching dalam acara ini menghasilkan total volume transaksi sebesar Rp290 miliar. Nominal tersebut diraih melalui jumlah kesepakatan atau NoA (Number of Agreements) sebanyak 63.

Adapun negara asal buyers yang melakukan deal melalui business matching seperti, Mesir, Saudi Arabia, Filipina, Uni Emirat Arab, dan Lithuania. Terdapat pula beberapa sektor khusus yang menunjukkan hasil transaksi yang memuaskan.

Pencapaian bisnis pada sektor pembiayaan industry halal terdapat kesepakatan senilai Rp1,8 triliun untuk korporasi dalam membangun value chain dari hulu ke hilir.

Dilanjutkan sektor properti dimana total volume transaksi mencapai Rp85 miliar dengan 33 jumlah transaksi. Sedangkan, automotive Island, mencatatkan total volume transaksi mencapai Rp21 miliar dengan 63 kesepakatan.

Tidak hanya itu, berbagai promosi menarik pun berhasil menarik pengunjung untuk bertransaksi di sektor halal travel, dengan total volume transaksi Rp14,5 miliar dan 262 kesepakatan. Sektor investasi juga menjadi salah satu yang diminati oleh pengunjung, di Gold Island, akumulasi volume transaksi mencapai Rp1,9 miliar dengan 215 kesepakatan.

“Business matching merupakan bukti nyata dari komitmen kami dalam menjembatani UMKM agar bisa memperluas bisnisnya ke pasar global. Juga transaksi-transaksi yang besar di berbagai sektor tersebut membuktikan ekosistem halal bisa kita perkuat bersama sehingga tumbuh berkelanjutan sebagai salah satu penopang ekonomi nasional,” pungkasnya.

Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Bahas Wisata Halal

Lut Tawar, Aceh Tengah, Aceh (foto: wartapalaindonesia.com)

MTN, Takengon, Aceh Tengah – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) di wilayah Aceh Tengah membahas tentang wisata halal. Seperti apa?

Dilansir dari RRI, pembahasan wisata halal tersebut dilakukan di acara Lokakarya Ulama Umara Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tengah, di Oproom Setdakab setempat, Kamis (27/6/2024).

Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setdakab Aceh Tengah, Drs. Mursyid, menyampaikan kalau wisata halal konsep wisata halal memiliki cakupan yang luas, mulai dari: penyediaan makanan, fasilitas ibadah yang memadai, sampai lingkungan yang mendukung nilai-nilai keislaman.

Kerjasama ulama dan Umara (artinya: pemimpin) kata Mursyid, berperan strategis dalam mewujudkan wisata halal di Aceh Tengah.

Drs. Mursyid juga mengajak pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang mewujudkan wisata halal.

“Ujung tombaknya mereka sebagai pelaku wisata” pungkas Drs. Mursyid.

Perwakilan NTB Promosikan Wisata Halal di Brunei Darussalam

ilustrasi (foto: radarlombok.co.id)

MTN, Mataram – Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) untuk provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj Lale Prayatni, mempromosikan potensi pariwisata halal dan MotoGP 2024 di Brunai Darussalam. Seperti apa?

“Alhamdulillah NTB beberapa kali mendapat penghargaan wisata halal terbaik di dunia,” ujar Lale di acara kegiatan Halal Expo di KBRI Brunei Darussalam, melalui keterangan resmi yang diterima di Kota Mataram, NTB, Jumat (28/6).

Diansir dari Antara News, Hj Lale Prayatni mengatakan kalau wisata halal di NTB dimulai tahun 2015, yang mana ‘halal tourism’ di NTB menjamin ketersediaan makanan halal, ketersediaan tempat ibadah, dan penginapan yang mengusung wisata ramah Muslim.

Alhasil, dari konsep itu, terang Hj Lale Prayatni, Provinsi NTB mendapatkan beberapa penghargaan atas dedikasi-nya menyelenggarakan wisata halal.

Penghargaan yang telah diraih oleh provinsi NTB di antaranya, penghargaan di ajang World Halal Tourism Awards (WHTA) 2016, di ajang tersebut Lombok khususnya NTB berhasil meraih gelar juara.

Desa Sembalun terpilih sebagai destinasi bulan madu halal terbaik (Worlds Best Halal Honeymoon Destination) 2016.

Selanjutnya, Hotel Novotel Lombok Resort & Villas sebagai resor halal tepi pantai terbaik (Worlds Best Halal Beach Resort) dan situs www.wonderfullomboksumbawa.com sebagai situs pariwisata halal terbaik dunia (Worlds Best Halal Travel Website).

Selain itu, NTB juga berhasil meraih peringkat pertama destinasi pariwisata ramah Muslim dalam ajang Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) Award 2023.

Selain wisata halal, ia juga mempromosikan berbagai kegiatan internasional yang ada di NTB, di antaranya MotoGP yang rencananya diselenggarakan pada 27-29 September 2024 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

Oleh karena itu, ia berharap ajang tersebut dapat menghadirkan wisatawan asal Brunai Darussalam untuk menonton di Sirkuit Mandalika. Di samping itu, dirinya mengatakan NTB juga memiliki Pulau Sumbawa dengan berbagai potensi yang dimilikinya.

“Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa memiliki pantai, bukit, hingga gunung yang menawan dengan keindahan pesona panorama,” pungkasnya.

Indonesia Juara Satu Global Muslim Travel Index 2024

ilustrasi (foto: unair.ac.id)

MTN, Jakarta – Indonesia kembali duduki peringkat pertama di Global Muslim Travel Index 2024. Seperti apa?

Diansir dari IDNTimes, Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2024 kembali menempatkan Indonesia di ranking pertama sebagai destinasi pilihan wisatawan muslim dari berbagai belahan dunia.

Tidak sendirian, rupanya Indonesia berbagi tempat dengan Malaysia di peringkat tersebut, karena sama-sama mengantongi skor 76. Pada 2023, keduanya juga berada di posisi puncak. Pencapaian ini dianggap sebagai hal membanggakan sekaligus lumrah, mengingat penduduk di kedua negara ini mayoritas beragama Islam, sehingga konsep halal travel bukan hal yang asing lagi.

Penghargaan Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2024 sendiri dirilis dalam acara Halal in Travel Global Summit 2024 pada Kamis (30/5/2024) di Holiday Inn Singapore Atrium, Singapura.

Dari hasil penelitian Mastercard dan CrescentRating selama setahun ke belakang, berikut 10 besar negara yang menjadi pilihan wisatawan muslim internasional, yakni:

Indonesia
Malaysia
Arab Saudi
Turki
Uni Emirat Arab
Qatar
Iran
Yordania
Brunei Darussalam
Oman

Sepuluh negara di atas merupakan anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) atau OIC (Organization Islamic Cooperation) yang terdiri dari 57 negara Islam dan negara berpenduduk mayoritas muslim.

Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa Indonesia dan Malaysia selalu fokus dan konsisten pada peningkatan wisata halal dan ramah muslim, meliputi makanan halal, fasilitas ibadah yang mudah dijangkau, dan berbagai akomodasi penunjang lainnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno, hadir dalam Halal in Travel Global Summit 2024 dan mewakili Indonesia meraih penghargaan tersebut.

“Saya berterima kasih dan mengapresiasi Mastercard, CrescentRating, dan Halal Trip atas peluncuran (GMTI 2024) ini. Indonesia terus berkomitmen untuk menjaga potensi pariwisatanya, terutama halal tourism. Kami juga sangat terbuka untuk bekerja sama dengan bebagai pihak dan negara (bilateral) dalam menyediakan pariwisata halal yang berkelanjutan,” ujar Sandiaga dalam sambutannya.