Poltekpar Lombok Berharap Gaung Wisata Halal Digaungkan Kembali

Pantai Senggigi, Lombok (foto: Diskominfo Lombok Timur)

MTN, Mataram – Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Lombok, Nusa Tenggara Barat, Ali Muhtasom, berharap momentum hari pariwisata dunia ke-43 tahun ini bisa menghidupkan kembali gaung pariwisata halal yang sudah ditetapkan Pemerintah Provinsi NTB.

“Kita akan kembangkan konsep pariwisata halal,” ujarnya pada acara forum Hari Pariwisata Dunia ke-43 tahun 2023 di Poltekpar Lombok dalam keterangan tertulis di Mataram, pekan lalu.

Ia mengatakan untuk menggaungkan pariwisata halal tersebut, tentu tugas Poltekpar Lombok kaitannya pada pembelajaran, mencetak SDM unggul bidang pariwisata.

“Kemudian penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang menginternalisasi-kan pariwisata halal,” tegas Ali Muhtasom.

Dilansir dari Antara, Ali menjelaskan untuk benar-benar mengembalikan pariwisata halal tersebut, pihaknya melalui bagian Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) sudah melakukan bimbingan teknis di Desa Pujut, Desa penyangga Destinasi Super Prioritas (DSP) KEK Mandalika, untuk memberikan pelatihan barista, homestay. Termasuk, bagaimana nanti memberikan pelayanan di perhelatan MotoGP.

“Kami akan terus berupaya menyukseskan perhelatan internasional yang ada di NTB,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Malady mengatakan berkaitan dengan pariwisata halal, sampai saat ini terus berjalan bersamaan dengan pariwisata olahraga atau sport tourism.

“Saya berharap semua hotel dan pelaku perjalanan di NTB, harus memiliki bekerja bersama. Tunjukkan bahwa NTB halal tourism, jelaskan ke wisatawan bahwa di hotel ada tanda dan arah kiblat, di siapkan sajadah dan mukena,” katanya

Selain itu pihaknya berjanji terus bekerja bersama dengan semua pihak untuk menyukseskan perhelatan MotoGP yang berlangsung bulan Oktober mendatang. Sebab menurutnya dengan memberikan pelayanan yang baik, maka wisatawan tentu akan senang berdatangan ke NTB.

Diketahui pada tahun 2019, Indonesia terpilih sebagai Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia di ajang Global Muslim Travel Index (GMTI) mengungguli 130 destinasi di dunia.

Sejumlah destinasi mendapat halal travel award di antaranya Lombok, NTB yang ditetapkan sebagai The World Best Halal Tourism Destination dan The World Best Halal Honeymoon Destination.

Lombok Tengah Belajar Terapkan Wisata Halal saat Ramadan

Lombok (foto: Cheria Travel)

MTN, Jakarta – Wilayah Lombok Tengah mulai terapkan wisata halal saat bulan Ramadan ini. Seperti apa?

Dilansir dari GenPi, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar), Lendek Jayadi, mengimbau kepada para pemilik atau pengelola tempat hiburan malam di daerah pariwisata untuk ikut menjaga kekondusifan selama Ramadan 2023.

Lendek mengungkapkan Ramadan 2023 harus dijadikan sebagai pembelajaran menerapkan wisata halal.

Menurutnya, menjaga keamanan dan kenyamanan sejalan dengan pengembangan pariwisata halal yang saat ini digalakkan pemerintah.

“Ramadan ini bisa dijadikan pembelajaran dalam menerapkan wisata halal,” ujar Lendek, Kamis (30/3).

Pihaknya berpesan agar atraksi yang sifatnya negatif ditinggalkan dan fokus beribadah.

“Semua kegiatan yang tidak baik harus ditinggalkan,” tambah Lendek yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) wilayah Lombok Tengah itu.

Lendek mengungkapkan jajaran bahwa kepolisian dan satpol PP aktif melaksanakan patroli menyasar hiburan malam demi menciptakan keamanan dan kenyamanan.

Pihaknya menyebut pemerintah setempat juga telah mengeluarkan surat edaran untuk mengatur jadwal operasi berjualan makanan dan minuman serta tempat hiburan selama Ramadan.

Taman Surga Rinjani, Objek Wisata Syariah di Lombok Timur

Taman Surga Rinjani

MTN, Jakarta – Kini di antara tujuh puncak Gunung Rinjani dan perbukitan, ada Taman Surga Rinjani, yang menjadi destinasi wisata baru di daerah tersebut. Seperti apa?

Dilansir dari Tempo, Taman Surga Rinjani berlokasi di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Kawasan wisata ini berada lima kilometer dari Taman Wisata Pusuk Sembalun dan tiga kilometer dari rest area Sembalun, pusat kecamatan wilayah setempat.

Taman Surga Rinjani memiliki areal sekitar 46 hektar dan dikelilingi perbukitan serta perkebunan berhamparan sawah yang siap mewarnai keseruan sambil memacu adrenalin para pengunjung.

Wahana Taman Surga Rinjani ini menawarkan berbagai macam antraksi wisata di antaranya, sepeda gantung, tangan raksasa, karpet aladin, perosotan, air terjun, akuarium, perahu Nabi Nuh, enam jenis ayunan, taman bunga dan berbagai tempat yang “Instagrammable”.

“Sepeda gantung dan perosotan inilah yang menjadi objek utama di lokasi wisata taman surga ini, yang siap memberikan sensasi baru berwisata di Sembalun,” ujar Zamroni Husaini, pemilik Taman Surga Rinjani, di Sembalun, (30/12).

Wisatawan bisa juga menikmati keindahan panorama pegunungan Sembalun dan hamparan sawah sangat nan eksotik dengan sudut pandang yang beragam. Sambil menikmati lukisan alam, jangan lupa menyeruput secangkir kopi dan makanan khas Sembalun dengan suasana damai, nyaman dan aman.

Sebelum menjadi destinasi wisata, tempat ini awalnya dimanfaatkan oleh pemiliknya bercocok tanam sayur mayur. Sadar akan keistimewaan lokasi ini, ustad Zamroni, sapaan akrabnya, mengubah lokasi tersebut menjadi objek wisata yang indah nan elok.

Taman Surga Rinjani menawarkan konsep wisata syariah. Konsep ini lahir setelah Sembalun menyandang gelar destinasi bulan madu terbaik (World Best Halal Honeymoon Destination) dalam ajang World Halal Tourism Award (WHTA) di Abu Dhabi pada 2016. “Berdasarkan itu konsep wisata syariah ini kita terapkan di wahana ini dan edukasi wisata syariah, karena di sini juga bisa tempat mengadakan majelis taklim (pengajian) sambil berwisata,” jelas Zamroni.

Saat ini wahana Taman Surga Rinjani masih dalam penyelesaian akhir. Meski demikian, diakui Zamroni, objek wisata ini sudah dibuka untuk umum pada Sabtu, 24 Desember 2022 hingga Senin 2 Januari 2023.

Harga tiket masuk di kawasan wahana ini bervariasi yakni Rp50.000 untuk dewasa dan Rp25.000 untuk anak-anak. Pengunjung bisa menikmati semua wahana yang ada seperti mengambil gambar di Perahu Nabi Nuh, akuarium, ayunan, balon Taman Surga Riniani, air terjun, tangan raksasa, prosotan pelangi, sepeda gantung, karpet Aladin dan taman cinta/Love.

“Sedangkan utuk warga lokal Sembalun, tiket masuknya hanya Rp.20.000 gratis perosotan hingga 2 Januari 2023, dibuktikan dengan KTP Sembalun,” kata Zamroni. Pengunjung akan diberikan kartu tanda masuk di setiap wahana untuk setiap spot foto yang ada.

Pada hari biasa, jam buka Taman Surga Rinjani dibuka pada pukul 07.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita. Sedangkan di hari Sabtu dan Ahad, mulai pukul 07.00 Wita hingga 22.00 Wita.

Zamroni berharap kehadiran destinasi wisata baru ini, dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat, terutama anak muda Sembalun. “Wahana ini membutuhkan karyawan belasan orang lebih,” katanya.

Tak perlu khawatir juga soal makanan. Di lokasi itu juga menyediakan makanan dan minuman di resto tersebut, sehingga pengunjung tidak perlu repot membawa bekal dari rumah.

Lokasi Taman Surga Rinjani tidak jauh dari Taman Wisata Pusuk Sembalun, hanya butuh 10 sampai 15 menit menggunakan sepeda motor dan roda empat baru tiba di lokasi. Lokasinya juga berdekatan dengan kebun stroberi yang dekat dari akses jalan utama Sembalun, yakni sekitar 15 meter dari tepi jalan raya jurusan Aikmal-Sembalun Lombok Timur.

“Jadi pengunjung tak usah ragu datang ke tempat kami, kerena fasilitas di tempat kami sudah lengkap, bukan hanya resto termasuk juga musala dan toilet tersedia,” pungkasnya.

Program Tour Spiritual Destinasi Wisata Halal Akan Dimulai dari Lombok

ilustrasi (foto: Cheria Holiday)

MTN, Jakarta – Pemerintah akan memulai program tour spiritual destinasi wisata halal dari Lombok. Seperti apa?

Dilansir dari iNews.id, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menyebutkan kalau pemerintah akan memulai program tour spiritual destinasi wisata halal dari Lombok NTB.

Hal tersebut Menparekraf sampaikan saat berbicara di Muktamar perdana Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) yang berlangsung di Pancor, Lombok Timur, Minggu (30/1).

Menurut Sandiaga, NTB yang pernah meraih penghargaan World Best Halal Tourism Destination dan World Best Halal Honeymoon Destination menjadi contoh pengembangan wisata halal di Indonesia.

Terkait dengan itu, pihaknya akan mendorong konsep moslem-friendly tentu ditopang dengan regulasi, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), hingga pengembangan infrastruktur.

“Tour spritual destinasi wisata halal dimulai dari Lombok sehingga nantinya penting kita mengembangkan destinasi wisata, pengembangan produk kuliner, dan memperbanyak event,” ujar Sandiaga Uno, lewat aplikasi Zoom.

Sandiago Uno mengatakan perluasan pasar wisata juga harus dilakukan untuk mendukung sektor pariwisata. Dia mencontohkan banyak produk kuliner NTB baik dari Lombok, Sumbawa, maupun Mbojo yang perlu dikembangkan.

“Jika saat ini sudah ada Ayam Taliwang, Pelcing Kangkung, dan sebagainya, maka nanti perlu ada lagi kuliner lain untuk memperkaya produk wisata kita. Ada juga Nasi Puyung yang tidak kalah nikmat bisa dikembangkan,” ujarnya.

Terkait itu, dia mengajak jemaah NWDI untuk bersma-sama mendukung program pemerintah baik dari sektor pariwisata maupun sektor pengembangan ekonomi. NWDI juga didorong menyukseskan wisata halal tentu dengan memunculkan produk khas NWDI.

Bahas Wisata Halal di Lombok, Mantan Gubernur Lombok Contohkan Pariwisata Bali

Lombok (foto: cheria-travel.com)

MTN, Jakarta – Bahas wisata halal saat Dies Natalis Poltekpar Lombok, mantan Gubernur contohkan kemajuan pariwisata Bali.

Mantan Gubernur periode 2003 sampai 2018, Dr. TGB HM Zainul Majdi, di acara Dies Natalis Politeknik Pariwisata Lombok, mencontohkan pariwisata di Bali, kenapa bisa berkembang? karena mampu menyerap nilai-nilai agama setempat, kemudian adat dan budaya disana. Artinya, di Nusa Tenggara Barat, tidak perlu mempertentangkan nilai Islami dan konvensional, akan tetapi, mengajak semua pihak saling menghargai perbedaan satu sama lainnya.

“Berikan kesempatan pelayanan sesuai tuntunan syariat Islam bagi wisatawan muslim, pariwisata halal ini hadir untuk melengkapi. Begitu halnya dengan pariwisata konvensional,” ungkapnya.

TGB mengajak semua pihak untuk mendukung kemajuan pariwisata dan terus mendorong peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) handal, memiliki adaptasi, kreativitas dan inovasi.

“Orientasi pembangunan itu, harus melekat dengan perspektif lingkungan atau budaya. Ini adalah tumpuan masa akan datang,” kata TGB.

Dilansir dari LomboKita, TGB mempertegas soal pariwisata halal, untuk meluruskan persepsi kurang tepat tentang pariwisata halal yakni salah satu syarat pembangunan yang baik, ketika mampu menyerap tatanan lokal yang berkembang di tempat itu.

Politeknik Pariwisata Lombok merayakan hari jadi ke-5 yang berlangsung khidmat di Gedung Amphi Theater, Rektorat Poltekpar Lombok, pada pekan lalu (7/5/2021).