Masjid Jamik Minangkabau, Ikon Baru Wisata Halal di Sumbar

lokasi pembangunan Masjid Jami’ Minangkabau (foto: travellingindonesia.com)

MTN, Tanah Datar – Menparekraf mengatakan bahwa Masjid Jamik Minangkabau bisa jadi ikon baru di wisata halal lokal. Seperti apa?

Dilansir dari situs Kemenparekraf, Menparekraf dalam sambutannya, Jumat (8/12), mengatakan Masjid Jamik nantinya menjadi tempat ibadah sekaligus destinasi wisata dan pusat ekonomi keumatan yang bersifat syariah.

“Kita bersyukur hari ini kita melaksanakan peletakan batu pertama Masjid Jamik Minangkabau yang akan menjadi ikon baru pariwisata halal kita,” kata Menparekraf Sandiaga Uno, di acara prosesi peletakan batu pertama pembangunan Masjid Jamik Minangkabau di Bukit Sangok, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (8/12).

Masjid yang pembangunannya diinisiasi Yayasan Spirit of Ummah (GSoU) ini diharapkan menjadi destinasi wisata unggulan yang menggabungkan keindahan arsitektur tradisional dengan nilai-nilai ke-Islaman. Masjid ini akan menyediakan fasilitas tambahan seperti pusat informasi, area pameran seni Islam, ruang edukasi sejarah Islam, sejarah keminangkabauan, makanan dan minuman, serta suvenir kearifan lokal.

Sedangkan terkait konsep ekonomi keumatan yang bersifat syariah dimaksudkan pada tujuan pembangunan Masjid Jamik Minangkabau untuk mendukung ekonomi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Hal ini dapat mencakup pembangunan bisnis dan usaha yang mematuhi hukum Islam, seperti perbankan syariah, perdagangan halal, atau kegiatan ekonomi lainnya yang mempromosikan nilai-nilai keumatan Islami. Oleh karena itu, Masjid Jamik Minangkabau ini nantinya juga akan difungsikan sebagai Indonesian Islamic Tourism Center.

Menparekraf mengatakan bahwa potensi dan tingkat daya saing wisata halal Indonesia semakin kuat. Hal ini dapat dilihat dari laporan Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023 yang menempatkan Indonesia pada peringkat pertama sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia, mengalahkan 140 negara lainnya.

Prestasi ini meningkat dari tahun sebelumnya yang berada pada posisi ke-2. “Harapannya masjid ini akan membuka peluang wisata yang lebih besar lagi. Karena banyak masjid, tapi yang juga bisa menjadi tempat wisata, kita masih perlu sama-sama tingkatkan,” ujar Sandiaga.

Menparekraf kemudian berpesan agar dalam proses pembangunan nanti operasionalnya masjid ini dapat memastikan penerapan prinsip-prinsip lingkungan berkelanjutan.

“Jangan lupakan Eco Mosque, masjid yang konsepnya masjid hijau, pariwisata hijau, pengelolaan air, serta pengunaan energi baru dan terbarukan yang mengacu pada best practice,” kata Sandiaga. Bupati Tanah Datar, Eka Putra, di kesempatan yang sama mengajak partisipasi aktif masyarakat dalam ikut mendorong pembangunan Masjid Jamik Minangkabau Indonesian Islamic Tourism Center. “Untuk masyarakat mari sama-sama kita semangat membangun dan menyukseskan pembangunan ini bersama,” kata Eka Putra.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Dewan Pembina Yayasan Spirit of Ummah (GSoU), Ustaz Farel Muhammad Rizqi; Staf Ahli Menteri Reformasi dan Regulasi Kemenparekraf/Baparekraf, R. Kurleni Ukar; Wakil Ketua 3 DPD, serta Kadispar Provinsi Sumatra Barat, Luhur Budianda.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *