Mengenal Lebih Dekat Negara Uzbekistan
MTN, Jakarta – Pada 14 Februari 2020 kemarin Muslim Travel News mengunjungi Kedubes Uzbekistan untuk RI di Jakarta, untuk berbincang dan mengenal lebih jauh negara Uzbekistan. Seperti apa?
“Sejarah kebesaran Uzbekistan menyatu Islam. Islam adalah budaya dan kehidupan bangsa Uzbek. 80% lebih penduduk Uzbekistan adalah muslim,” terang Muzaffar S Abduazimov, Second Secretary Embassy of the Republic of Uzbekistan untuk Indonesia, di Jakarta (14/2).
Muzaffar menjelaskan kalau negaranya yang jumlah penduduknya sebanyak 30 juta orang ini sering disebut oleh orang Arab sebagai Negeri Mawarun Nahar (negeri di seberang sungai Oxus).
“Usbekistan telah melahirkan banyak tokoh besar Islam seperti Imam Bukhari (perowi hadist), Ibnu Sina (ahli kedokteran), Aljabar (ahli matematika), Tamerlan, dan lain-lain,” ungkap Muzaffar.
Sekertaris Urusan Media dan Kebudayaan Kedubes Uzbekistan untuk Indonesia tersebut menjelaskan kalau industri terbesar di negaranya adalah gas alam, otomotif, wisata, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi.
“Pada tahun 2019 ada sekira tujuh juta wisatawan yang berkunjung ke Uzbekistan, dan yang paling banyak untuk wilayah Asia Pasifik berasal dari Australia,” terangnya.
“Sekarang prioritas kami adalah untuk turis-turis Indonesia, karena kini sudah bebas Visa (untuk kunjungan selama sebulan), yang peraturannya diterapkan sejak tahun 2018,” ujar Muzaffar S Abduazimov.
“Lalu sejak Mei 2019 sudah ada penerbangan langsung dari Jakarta ke Uzbekistan, yang jadwalnya dua kali sepekan,” imbuhnya.
Ketika menyinggung mengenai perdagangan antara Uzbekistan dengan Indonesia, Muzaffar menjelaskan kalau negaranya banyak mengekspor pupuk dan bahan-bahan kimia, sementara Indonesia banyak mengekspor kopi, teh, dan lain-lain.
“Uzbekistan akan hentikan ekspor kapas. Dalam lima tahun ke depan akan bangun banyak pabrik tekstil untuk olah kapas, sehingga ke depannya akan ekspor kain dan pakaian jadi,” terang Muzaffar.
Second Secretary Embassy of the Republic of Uzbekistan untuk Indonesia tersebut juga mengatakan kalau pengembangan ziarah / wisata reliji juga jadi prioritas Uzbekistan saat ini.
Ketika ditanya mengenai bidang pendidikan, Muzaffar, mengatakan kalau tanggal 4 Maret 2020 nanti akan ada 200 orang mahasiswa universitas Gunadharma yang berangkat ke Uzbekistan untuk belajar arsitektur Islam.