Korea Makin Gencar Gaet Turis Muslim Indonesia
MTN, Jakarta – Korea Selatan makin gencar kampanyekan wisata ramah muslim untuk gaet para wisatawan Indonesia. Seperti apa?
Dilansir dari Kumparan, pihak Korea Tourism Organization (KTO) gencar promosikan kampanye wisata terbarunya, yakni Muslim Friendly Korea, sebagai salah satu cara untuk menggaet wisatawan Indonesia. Kampanye ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan Indonesia untuk berkunjung ke Korea saat nanti perbatasan internasional dibuka.
“Untuk kampanye ini, Indonesia masuk pangsa pasar terbesar di Asia setelah itu baru disusul negara Malaysia dan Brunei Darusalam,” ujar MICE Manager Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta Office, Akhmed Faezal Al-Hamdi.
Akhmed Faezal juga mengatakan kalau Korea saat ini terus memperbanyak fasilitas untuk wisatawan muslim yang telah dikurasi secara ketat oleh pihak Korean Muslim Federation.
“Korea terus meningkatkan fasilitas seperti tempat shalat di bandara, hotel, rumah sakit, restoran, dan lain-lain,” jelas Ichal.
Saat ini di Korea sudah ada 15 buah masjid, salah satunya adalah masjid hasil donasi komunitas muslim Indonesia di Provinsi Ansan, Gyeonggi. Masjid pertama dan terbesar tersebut berada di Kota Seoul.
Komitmen Korea untuk menjaring wisatawan muslim pun semakin dipertegas dengan menggelar annual event bertajuk “Halal Restaurant Week” selama sebulan penuh di negara tersebut.
Selain memberikan diskon harga besar-besaran, event Halal Restaurant Week meng-update fasilitas muslim friendly serta restoran apa saja yang telah bergabung dan bertambah dalam komunitas halal di negaranya.
Sangat mudah untuk menemukan tempat-tempat dengan fasilitas Muslim Friendly di Korea. Sebab, negara tersebut memberikan empat label atau sertifikat halal yang dikeluarkan oleh Korean Muslim Federation untuk beberapa fasilitas umum seperti restoran dan hotel.
Keempat label itu adalah pertama Halal Certified—untuk restoran dan fasilitas umum yang Muslim friendly. Kedua, Self Certified yakni pemilik restaurant adalah orang Muslim dan menjual makanan serta minuman halal.
Ketiga, Muslim Friendly—restoran yang menjual makanan tapi ada juga minuman dengan kandungan alkohol kecil seperti bir. Terakhir, Pork Free—restoran dan atau tempat belanja khusus daging yang tidak mengandung babi.
“Korean Muslim Federation benar-benar mengkurasi ketat restoran yang bersertifikat Halal ini. Perkakas dan tempat masak yang digunakan di restoran pun harus benar-benar terpisah antara yang halal dan tidak halal,” pungkas Akhmed Faezal.