MUI Targetkan 50 Hotel Bersertifikat Halal di 2019
MTN, Jakarta – Beberapa tahun terakhir industri wisata syariah di Indonesia kian bergeliat. Pihak MUI pun pasang target agar hotel bersetifikat halal meningkat.
MUI melalui Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI) akan meningkatkan jumlah hotel lokal bertifikasi halal.
Untuk menunjang kegiatan wisata syariah di Indonesia, semuanya masih hotel berbintang tiga, dan jumlahnya baru ada lima,” ungkap Ketua Bidang Industri Bisnis dan Ekonomi Syariah DSN MUI, Bukhori Muslim, di Jakarta (19/9/2019).
Lima hotel yang sudah mengantong sertifikat halal per September 2019 adalah: Hotel Syariah Solo, Sofyan Betawi Menteng Jakarta, Sofyan Tebet, dan dua hotel di Aceh.
Tahun ini, DSN ingin jumlah hotel yang sudah mengantongi sertifikasi halal menjadi sepuluh kali lipat dari jumlah yang sekarang. “Target 2019 ada 50 hotel lokal yang akan mendapat sertifikat halal,” ujarnya.
Wewenang sertifikasi hotel Syariah ini, ada di tangan DSN MUI. Menurut Bukhori, DSN MUI siap melakukan sertifikasi hotel sesuai prosedur dan standard yang berlaku. Proses sertifikasi pun hanya memakan waktu empat belas hari jika semua persyaratan terpenuhi.
“Syarat-syarat administrasinya bisa dilihat di website DSN MUI,” jelas Bukhori.
Beberapa syarat tersebut antara lain adalah: surat permohonan, kelengkapan profil usaha, komitmen, pengelolaan dana sesuai Syariah, bukti keterlibatan di asosiasi bidang usaha, dan lampiran sertifikasi halal restoran.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Jakarta Tourism Forum (JTF), Jeffrey Rantung, mengatakan sertifikasi halal ini penting untuk mempercepat pengembangan wisata halal di Indonesia, khususnya di Jakarta.
“Secara global, memang tujuan kami mengambil bagian dari 135 juta segmentasi halal dunia. Pada tahun ini Indonesia baru mendapatkan 3,5 juta,” ujar Jeffrey dalam acara Forum Group Discussion (FGD), Hotel Halal Kitchen & Restaurant, Rabu (4/9/2019).
Jeffrey menjelaskan, dorongan sertifikasi halal ini terutama dilakukan di bagian layanan dapur dan restoran hotel. Komponen ini dinilai paling penting karena menjadi salah satu hal yang sering ditanyakan dan dipertimbangkan oleh wisatawan Muslim, khususnya dari mancanegara.