Menparekraf Ajak Anak Muda Aceh Sekolah Pariwisata untuk Belajar Wisata Halal

ilustrasi (foto: phinemo.com)

MTN, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak anak muda Aceh untuk sekolah wisata guna mengembangkan potensi wisata halal di Aceh.

Dilansir dari Tempo, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengajak anak muda Aceh untuk sekolah wisata di Politeknik Pariwisata atau Poltekpar guna mengembangkan potensi wisata halal di Aceh.

Sandiaga mengatakan, Aceh memiliki potensi wisata yang harus dikemas secara maksimal, termasuk untuk hal wisata halal.

Saat ini sudah terlaksana beberapa program khusus antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Kota Banda Aceh untuk menyelenggarakan berbagai agenda wisata dan pengembangan destinasi wisata.
“Kami akan menyandingkan pengembangan wisata dengan penyiapan sumber daya manusianya,” kata Sandiaga di Banda Aceh, pada awal bulan ini.

Anak muda Aceh yang tertarik menimba ilmu pariwisata dapat mendaftar ke Politeknik Pariwisata di Bali, Palembang, atau Bandung. “Lulusan politeknik pariwisata ini akan menjadi incaran pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata,” ujar Sandiaga Uno.

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman berharap dukungan pemerintah dalam memajukan pariwisata di Banda Aceh. Dia membeberkan sejumlah aktivitas dan destinasi wisata yang menarik untuk wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

“Ada wisata religi, wisata budaya, wisata sejarah, edukasi tsunami, sampai wisata kuliner,” kata Aminullah. Sebagian besar wisatawan mancanegara yang datang ke Banda Aceh berasal dari Malaysia dan Singapura.

Pada 2019, Kota Banda Aceh berhasil meningkatkan jumlah pelancong, jadi 500 ribu orang wisatawan. Angka ini menunjukkan kenaikan yang signifikan dalam beberapa tahun sebelum pandemi Covid-19 terjadi.

Aminullah melanjutkan, Pemerintah Kota Banda Aceh, kini tengah menata kawasan pantai Ulee Lheue untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata lengkap dengan fasilitas pendukung, seperti tempat ibadah dengan miniatur Masjid Raya Baiturrahman. Di sana juga nantinya akan tersedia aneka kuliner khas Aceh.

Destinasi Wisata Halal di Banda Aceh Masih Perlu Publikasi Luas

destinasi wisata halal di Aceh (foto: madaninews.id)

MTN, Jakarta – Banda Aceh memiliki banyak destinasi wisata halal, namun masih memerlukan publikasi secara luas, agar bisa lebih banyak lagi masyarakat yang mengenalnya.

Dilansir dari MediaAndalas, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin, saat membuka acara Focus Group Discusion (FGD) Pusat Studi Pemuda Aceh (Pusda) dengan tema “Peran Pemuda Membangun Kota Gemilang Melalui Pariwisata Berbasis Syariah” acara berlangsung di Bin Hamid Cafe kawasan Lampineng, Banda Aceh, Kamis, 31 Desember 2020, mengatakan kalau Banda Aceh memiliki banyak destinasi wisata halal yang masih memerlukan publikasi secara luas.

“Saat ini dapat kita lihat kota yang menerapkan hukum syariat Islam makin ramai dikunjungi. Salah satunya, yaitu Kota Banda Aceh,” ungkap Zainal Arifin yang sering disapa Chek Zainal.

“Bagi masyarakat luar, atau pengunjung luar negeri, semua yang mereka lihat dan rasakan di Kota Banda Aceh akan menjadi pengalaman unik yang tidak pernah mereka saksikan dan temukan di manapun”, kata Wakil Wali Kota Banda Aceh tersebut.

Banda Aceh juga sebagai kota yang peradaban Islamnya paling tua di Asia Tenggara, Kota Banda Aceh memiliki tradisi dan kebudayaan, dengan entitas peradaban nan megah dalam lembaran sejarahnya. “Sebab itu, Banda Aceh harus mampu menjadi daerah terdepan di Indonesia dalam menjadikan Kota Banda Aceh sebagai destinasi wisata halal, bahkan Banda Aceh harus menjadi pusat wisata halal di dunia,” jelas Zainal.

Chek Zainal berharap, para pemuda di Kota Banda Aceh dapat ikut terlibat dalam mendukung dan mewujudkan cita-cita ini. Ada banyak sekali bentuk keterlibatan pemuda Kota Banda Aceh dalam membuat berbagai destinasi wisata halal di kota ini menjadi terkenal.

“Cara yang paling sederhana adalah memviralkan setiap keunikan dan kekhasan yang terdapat di Kota Banda Aceh. Gunakan media sosial, baik melalui Instagram, Youtube, maupun Facebook, terutama sekali para pemuda yang memiliki banyak pengikut untuk tidak henti-hentinya memperkenalkan keindahan dan kekhasan Kota Banda Aceh ke dunia luar,” pungkas Chek Zainal.