MUI Akan Kembangkan Kampung Wisata Halal di Bangka

kampung halal di Bangka Belitung (foto: Zona Halal)

MTN, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana kembangkan kampung wisata halal di Bangka. Seperti apa?

Dilansir dari Antara News, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tengah mengembangkan kampung pangan halal di Kabupaten Bangka, untuk dipersiapkan menjadi kampung wisata halal.

Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Makanan (LPPOM) MUI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Nardi Pratomo, mengatakan kampung pangan halal yang diproyeksikan menjadi kampung wisata halal ini diharapkan akan menjadi daya tarik tersendiri.

Nardi menargetkan pada tahun 2023, pengembangan kampung pangan halal menuju wisata halal sudah dibentuk di Kabupaten Bangka, yang kemudian akan dilanjutkan dengan program pengembangan yang sama di daerah lain, di Bangka Belitung.

“Kami berharap nanti ada pemerintah desa di Kabupaten Bangka yang siap dan berminat untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata halal, karena diketahui potensi wisata di Kabupaten Bangka cukup banyak,” jelas Nardi.

Menurut Nardi Pratomo, saat ini kampung pangan halal terdapat di salah satu desa di Kabupaten Bangka Tengah, dan akan dikunjungi Sekolah Tinggi NHI selama satu bulan.

“Konsep kampung pangan halal (adalah) di mana semua makanan yang dijual untuk wisatawan memiliki sertifikat halal dan kalaupun ada yang tidak halal harus dipisahkan,” jelasnya.

Begitu pula kampung wisata halal, terang Nardi, bukan merupakan pengembangan Islamisasi, melainkan wisata yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana ibadah seperti mushola, tempat wudhu, dan fasilitas lain.

Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kabupaten Bangka, Muhammad Jumani, memberikan apresiasi untuk pengembangan kampung pangan halal dan kampung wisata halal di daerah tersebut oleh MUI.

“Program ini cukup baik dikembangkan karena wilayah Kabupaten Bangka memiliki banyak potensi wisata yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan atau desa,” ujar Jumani.

Muhammad Jumani mengatakan, program pengembangan wisata halal dapat membentuk kesadaran dan pola pikir masyarakat mengenai wisata halal dengan konsep pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku usaha sehingga mampu menarik wisatawan.

Kampung pangan halal dan kampung wisata halal diharapkan segera terwujud dengan melibatkan semua elemen masyarakat yang mayoritas Muslim.

MUI Dapat Dukungan Penuh Kembangkan Kampung Wisata Halal di Bangka

Bangka Belitung (foto: /islamic-center.or.id)

MTN, Jakarta – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendukung rencana pengembangan kampung wisata halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Babel. Seperti apa?

“Kami mendukung rencana pengembangan kampung wisata halal oleh MUI karena selaras dengan program pemerintah daerah dalam mengembangkan desa wisata dan pariwisata,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Rismy Wira Maddona di Sungailiat.

Dilansir dari Antara News, menurut Rismy pengembangan pariwisata halal tidak terlepas dari di bangunnya desa wisata halal yang bertujuan untuk membentuk masyarakat yang memahami dan sadar mengenai adanya potensi pariwisata halal serta menerapkan pola pikir masyarakat tentang wisata halal.

Rismy menilai dalam konsep pariwisata halal yang paling utama adalah memberdayakan masyarakat agar dapat berperan sebagai pelaku langsung dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kepedulian dalam menyikapi potensi pariwisata atau lokasi daya tarik wisata d iwilayah masing-masing desa yang mengacu pada Pariwisata Halal.

“Tujuan pariwisata halal yang mempertimbangkan nilai-nilai dasar umat Muslim di dalam penyajian mulai dari akomodasi, restoran, hingga aktifitas wisata yang memberikan rasa aman dan nyaman betul – betul dapat dirasakan oleh wisatawan itu sendiri,” ungkapnya.

Pengembangan pariwisata bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, namun juga harus mendapat dukungan dan sinergi berbagai pihak yakni pemerintah, pengusaha, pengelola objek wisata, masyarakat dan pelaku kepentingan yang lain.

Sinergi harus terus diperkuat mengingat keberhasilan dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata tidak pernah menjadi klaim sepihak yang tentunya mendorong pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan.

Kongres Halal Internasional 2022 di Bangka Belitung Dibuka Hari Ini

MTN, Jakarta – Kongres Halal Internasional (KHI) 2022 di Bangka Belitung resmi dibuka hari ini (14/6). Kongres ini ingin hasilkan resolusi halal, yang berisi panduan industri dan pariwisata halal.

Dilansir dari Bangka Pos, Kongres Halal Internasional Tahun 2022 di Bangka Belitung akan digelar pada tanggal 14 hingga 18 Juni 2022.

Wakil Presiden Republik Indonesia, Maruf Amin, yang membuka acara yang akan dihadiri 450 orang dari 15 negara secara online dan offline ini.

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Ekonomi Syariah dan Halal MUI Pusat, Rofiqul Umam Ahmad, mengatakan, dalam Kongres Halal, ada dua variabel yang dibahas, meliputi industri halal dan pariwisata halal.

“Wisatawan tentu ingin berlibur dengan aman dan nyaman, kita berharap dengan kongres ini komitmen halal ini makin bergema,” kata Rofiqul (13/6).

Rofiqul menyebut, pemerintah selalu fokus agar masyarakat mendapat pelayanan dan produk halal.

“Kita siapkan wisata halal ini dari sisi hotel dan restoran hingga makanan yang halal. Kalau sudah bersertifikat sudah pasti halal. Tapi kalau belum bersertifikat bukan berarti haram, tetapi belum bersertifikat halal. Tentu untuk sertifikat halal ada proses-prosesnya,” jelasnya.

https://twitter.com/MuslimTravNews/status/1536932911236419584?cxt=HHwWgMDUnd-VpNQqAAAA

Ada dua kegiatan besar dalam agenda ini, yakni diskusi mengenai isu halal untuk menghasilkan draft resolusi halal.

“Kita mengundang berbagai narasumber yang berkompeten di bidangnya. Kita harap para peserta bisa bertukar pikiran terkait forum pembahasan dalam kongres dan menyepakai draf resolusi dunia, yang akan menjadi panduan dalam hal nanti mengimplementasikan industri halal dan pariwisata halal di negara masing-masing,” tutur Rofiqul.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bangka Belitung, Dr Zayadi, mengatakan Bangka Belitung sangat berbangga diri sebagai tuan rumah Kongres Halal Internasional 2022.

Bangka Belitung sendiri cukup peduli mengenai isu halal. Hal ini bisa dilihat dari sudah ribuan UMKM yang disertifikasi halal.

Tak dipungkiri, MUI Babel memang ingin Bangka Belitung menjadi destinasi wisata halal kelas dunia.

Memaknai wisata halal ini sendiri dengan cara menyediakan fasilitas dan kuliner yang mengantongi sertifikat halal.

“Hampir 90 persen itu sertifikasi dibantu oleh pemerintah daerah, dan 10 persen yang mandiri. Sekarang sudah banyak rumah makan dan hotel yang disertifikasi. Jadi minat mereka sejak kita sosialisasi, Alhamdulilah minat mereka meningkat dan ada dampak baik bagi usaha mereka saat produk sudah disertifikasi,” kata Zayadi.

Tak hanya tentang industri halal, dalam Kongres Halal Internasional, para peserta juga akan diajak untuk tur wisata halal di pulau Bangka dan Belitung.

“Kita ingin Bangka Belitung menjadi destinasi halal internasional, kita memulai dari wisata halal. Nanti Perlang, Bangka Tengah akan menjadi desa wisata halal pertama di dunia. Karena desa itu sudah bagus dan kunjungan sudah banyak, serta kita harap Desa Perlang menjadi contoh bagi desa lainnya walaupun potensi tidak sama,” pungkasnya.