Melihat Tradisi Unik Muslim di China dalam Merayakan Lebaran

foto: VOI

MTN, Jakarta – Tradisi di tiap-tiap negara ketika merayakan Lebaran tentu beda satu sama lain. Begitu pula di China. Seperti apa tradisi dalam merayakan Lebaran di China?

Saluran iSalahuddinUnar di YouTube melalui video salah satu video unggahan terbarunya memperlihatkan tradisi unik warga muslim di China dalam merayakan Lebaran Idul Fitri; melempar uang.

Di video yang diunggah pada 10 April 2024 dan telah ditonton sebanyak 27.618 kali tersebut, memperlihatkan sejumlah warga muslim di China yang melemparkan uang mereka ke udara, pasca sholat Ied, dalam rangka merayakan Lebaran Idul Fitri 2024 kemarin.

Penasaran seperti apa? Tonton videonya di bawah ini.

Sertifikasi Halal Diharap Meningkatkan Hubungan Perdagangan dan Wisata RI-RRC

foto: voi.id

MTN, Jakarta – Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, apresiasi LPPOM MUI buka kantor perwakilan di China. Seperti apa?

Dilansir dari Mui.or.id, Ma’ruf Amin mengatakan bahwa standar halal Indonesia telah terpercaya dan menjadi rujukan dunia. Bahkan, standar halal ini telah diterapkan menjadi sistem jaminan halal di dunia dan diakui oleh 50 Lembaga Sertifikasi Halal (LSH) di dunia.

Hal di atas diutarakan Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Ma’ruf Amin, di Kantor Perwakilan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM) MUI Shanghai Al Amin Co. Ltd., Shanghai, Tiongkok, pekan lalu (18/09).

“LPPOM MUI membuat kantor perwakilan di beberapa negara, termasuk Shanghai. Hal ini akan mempermudah para pengusaha di luar negeri untuk mendapatkan sertifikasi halal, ” terang Wapres.

Sebagai Kantor Perwakilan LPPOM MUI, Shanghai Al Amin telah memfasilitasi perusahaan-perusahaan China untuk mendapatkan sertifikat halal dari Indonesia. Kiai Ma’ruf juga mengajak LPPOM MUI untuk terus mengampanyekan kepada para pengusaha di Tiongkok agar berinvestasi di Indonesia.

“Kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok di sektor halal diharapkan akan terjalin semakin kuat dan berkelanjutan untuk mendukung perkembangan industri halal di masa depan. Dengan demikian, hal tersebut akan membawa kemaslahatan, tidak hanya bagi kedua negara, Indonesia dan Tiongkok, tetapi juga masyarakat dunia secara keseluruhan,” ungkap Ma’ruf Amin.

Menurutnya, konsumsi produk halal di Indonesia sendiri sudah cukup besar sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, yakni 230 juta jiwa. Untuk diekspor ke berbagai negara, jika dihasilkan dari Indonesia, sebuah produk akan lebih dipercaya lagi oleh masyarakat muslim dunia.

Tingkat konsumsi produk dan layanan halal di Indonesia diproyeksikan meningkat sekitar 15% pada 2025, atau kurang lebih 281 miliar USD. Kondisi ini menjadikan sertifikasi halal prasyarat gaya hidup halal, karena memberikan jaminan kenyamanan dan perlindungan konsumen atas produk halal.

Terlebih, gaya hidup halal kini telah menjangkau populasi dunia, terlepas dari agama atau kepercayaan. Semua produk halal identik dengan terjaminnya kebersihan, keamanan, dan kesehatan suatu produk. Hal ini tentu akan meningkatkan permintaan dunia akan produk halal ke depan.

“Dari sisi regulasi, yaitu UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, sertifikasi halal adalah sebuah amanat yang harus dilaksanakan. Ketentuan ini mengatur seluruh produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di Indonesia wajib bersertifikasi halal,” pungkasnya.

Masjid Shenzhen, Masjid Berteknologi Canggih di China

Masjid Shenzhen (foto: tripadvisor.com)

MTN, Jakarta – China memiliki sebuah masjid yang dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih. Seperti apa?

Dilansir dari Kompas, masjid canggih tersebut bernama Masjid Shenzhen, yang berlokasi di distrik Futian, kota Shenzen, provinsi Guangdong, China.

1998 adalah tahun berdirinya Masjid Shenzhen, dan saat ini sudah ada delapan masjid yang berdiri di kota Shenzhen.

Masjid ini memiliki teknologi panel surya untuk menghasilkan tenaga listrik dan menghangatkan air.

bagian dalam Masjid Shenzhen (foto: inspirock.com)

Ada empat lantai yang dimiliki oleh Masjid Shenzhen, yang mampu menampung 10.000 orang jamaah.

Masjid ini memasang kode matrix di atas kotak amalnya. Ada kotak amal yang bisa diisi seperti kotak pada umumnya, tetapi juga bisa diisi dengan memindai kode barcode di atasnya. Nantinya infaq dan shodaqoh akan langsung terpotong dari akun jamaah dan otomatis masuk ke rekening masjid.

Tonton video feature tentang Masjid Shenzhen oleh Kompas dari tahun 2019 tersebut di bawah ini.

Menengok Aktivitas Masjid Jiang’an di Wuhan, China

Masjid Wuhan Jiang’an (foto: Kanal Kalimantan)

MTN, Jakarta – Sejak Januari 2020 dunia memang dihebohkan oleh penyebaran virus Corona di Wuhan, Hubei, China. Tapi seperti apa keadaan salah satu aktivitas masjid di Wuhan, jauh sebelum wabah virus tersebut menyebar?

Akun YouTube milik Muhammad Hanif Hasballah di YouTube mengunggah video rekaman ketika ia mengunjungi masjid Jiang’An di Wuhan pada 14 Desember 2018.

Video yang diunggah oleh Muhammad Hanif Hasballah tersebut perlihatkan aktivitas di masjid Jiang’An sebelum sholat Jumat, saat sholat Jumat, dan sesudah shalat Jumat.

Masjid Jiang’An sendiri berlokasi di No. 83, Yongheli, Erqi Street, Jiang’an District, Wuhan, Hubei, China.

Nama lain dari Masjid Jiang’An adalah Wuhan Liujiamiao Mosque atau Wuhan Erqi Street Mosque.

Tonton videonya di bawah ini.