Bentuk Dukungan untuk Lawan Corona, Ratusan Masjid di Eropa Kumandangkan Azan

ilustrasi (gambar: bahrulmaghfiroh.com)

MTN, Jakarta – Dalam rangka bentuk dukungan solidaritas untuk lawan virus Corona, ratusan masjid di Jerman dan Belanda kumandangkan azan. Seperti apa?

Dilansir dari Republika, hampir 100 masjid di Jerman dan Belanda melantunkan azan pada hari Jumat pekan pertama April 2020, sebagai bentuk dukungan kepada umat Islam di negara mereka yang tengah dilanda pandemi virus corona.

Azan tersebut dilantunkan dari dua masjid yang berada di bawah naungan Islamic National View dan Asosiasi Muslim Turki (DITIB).

Seorang perwakilan dari DITIB, Fahrettin Alptekin, mengatakan kepada Anadolu Agency, bahwa azan dapat didengar di lebih dari 50 masjid lokal.

Menurut Alptekin, umumnya suara azan yang dikumandangkan melalui pengeras suara masjid dilarang di Jerman, kecuali jika ada acara khusus.

Jerman sendiri diketahui merupakan salah satu negara di Eropa yang terdampak Covid-19 cukup parah.

Sementara itu, di Belanda suara azan juga berkumandang secara luas melalui pengeras suara sebagai bentuk solidaritas untuk melawan pandemi virus corona.

Jerman Mulai Promosikan Wisata Muslim

ilustrasi (foto: Halal Trip)

MTN, Jakarta – Merasa kalau potensi industri wisata muslim kian besar, Jerman pun mulai promosikan wisata muslim di negara mereka. Seperti apa?

Managing Director IndoGerman Travel, Dana Schuster, di sela acara Silaturahim dan Tukar Wawasan Tour Halal Jerman & Swiss yang digelar Komunitas Pasar Wisata Halal di Jakarta, mengatakan kalau Jerman sudah mulai promosikan wisata muslim di negara mereka.

Dilansir dari ElShinta, menurut Dana, melihat potensi halal tourism yang bagus, terlebih dengan banyaknya wisatawan dari negara-negara muslim, seperti Arab Saudi, Turki, Lebanon dan negara muslim Asia, pemerintah Jerman pun sudah mulai mempersiapkan hal-hal yang menjadi pendukung wisata halal.

“Selain makanan halal yang tidak mengandung babi, pemerintah Jerman juga membangun lokasi untuk beribadah bagi wisatawan muslim, seperti musala-musala di bandara atau masjid di beberapa tempat,” ungkap Dana.

Untuk makanan halal, Dana mengatakan kalau beberapa restoran di destinasi wisata di Jerman bahkan sudah ada yang bisa melayani langsung permintaan wisatawan atau bisa dipesan terlebih dahulu, khususnya bagi wisatawan yang datang secara berkelompok atau rombongan.

Sedangkan untuk sarana peribadatan, diakui oleh Dana kalau pemerintah Jerman juga telah membangun beberapa masjid atau yang mereka sebut dengan Moschee untuk wisatawan menjalankan ibadah salat. “Hanya saja, masjid di Jerman memang bukan seperti di negara lain atau negara muslim di mana masjid-masjidnya berukuran besar atau masjid raya. Di Swiss dan Jerman masjid tidak megah, namun bersih,” jelas Dana.

Dana juga mengakui bahwa terjadi peningkatan jumlah wisatawan muslim, khususnya dari Indonesia yang berkunjung ke Eropa, seperti Jerman dan Swiss setiap tahunnya. Itu terbukti dari perjalanan wisata yang digarap IndoGerman Travel di mana meningkat tiap tahunnya.

“Satu bulan bisa dua kali pemberangkatan ke Jerman dan Eropa pada umumnya, dan jumlahnya dalam setahun diperkirakan bisa mencapai 240 orang wisatawan muslim,” ucapnya.