Melihat Tampilan Baru Pulau Penyengat, Distinasi Wisata Halal di Kepri

Masjid Raya Sultan Riau, Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (foto: rmnews.id)

MTN, Kepulauan Riau – Pulau Penyengat di Kepulauan Riau yang telah menjadi destinasi halal, di tahun 2024 ini mendapat tampilan baru.

Dilansir dari Batam Pos, pemerintah Provinsi Kepri dibawah kendali Gubernur Kepri, Ansar Ahmad telah memplot Pulau Penyengat sebagai destinasi wisata halal di Provinsi Kepri. Selama ini, Penyengat memang telah melekat sebagai destinasi andalan untuk wisata religi.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menyadari benar, Pulau Penyengat adalah aset yang harus tersu dirawat. Menyiasati ini, Pemprov Kepri telah memulai pembenahan Pulau Penyengat, Tanjungpinang sejak 2022 lalu. Gubernur Ansar mengatakan, setelah proses pembenahan jalan di tahun 2023 lalu, tahun 2024 ini ada beberapa pekerjaan yang harus dilanjutkan.

Sebagaimana diketahui Pemerintah Provinsi Kepri sebelumnya telah mengajukan kepada Pemerintah Pusat melakui Bappenas anggaran sebeaar Rp93 miliar untuk melanjutkan menata Pulau Penyengat di tahun 2024 ini. Yang mana dana tersebut sebesar Rp35 miliar untuk perbaikan sarana prasarana Balai Adat, Rp33 miliar untuk lanjutan penataan jalan lingkar dan sebesar Rp25 miliar untuk pembangunan Monumen Bahas Nasional.

“Kita perlu dukungan doa dari masyarakat agar usaha kita untuk menata Pulau Penyengat ini dimudahkan dan dilancarkan. Kita tau APBD kita terbatas, makanya kita mengadukannya kepada Pemerintah Pusat. Kita. Dan kita patut bersyukur karena permintaan masyarakat ini dikabulkan, sehingga nanti Penyengat akan lebih tertata, lebih rapi, lebih cantik dan lebih memikat para wisatawan,” ucap Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.

Pulau Penyengat di Tanjungpinang, Kepulauan Riau menawarkan pesona bangunan bersejarah, yakni Masjid Raya Sultan Riau yang megah.

Jelajahi jalan-jalan yang dipenuhi dengan nuansa budaya Melayu yang kental, sambil menikmati kelezatan kuliner lokal dan kehangatan keramahtamahan penduduk setempat. Kesempurnaan Pulau Penyengat tak hanya terletak pada pesona arsitektur dan kebudayaannya, tetapi juga pada pantai berpasir putihnya yang memikat, menawarkan peluang untuk bersantai di bawah sinar matahari yang gemilang sambil menikmati keindahan panorama laut yang memukau.

Pulau Penyengat yang dikenal sebagai emas kahwin Engku Putri ini juga merupakan pusat istana raja-raja Kesultanan Riau Lingga. Peninggalan yang ada adalah merupakan aset berharga bagi daerah ini. Potensi-potensi yang ada kemudian terus dirawat oleh Pemerintah Daerah.

Desa di Kepri Ini Didorong jadi Destinasi Wisata Halal

desa Pengudang yang berlokasi di Teluk Sebong, kabupaten Bintan, provinsi Kepulauan Riau (foto: Indonesia Travel)

MTN, Jakarta – Sebuah desa di Kepulauan Riau ini didorong untuk jadi destinasi wisata halal. Desa apakah itu?

Dilansir dari Kemenag, desa Pengudang yang berlokasi di Teluk Sebong, kabupaten Bintan, provinsi Kepulauan Riau, didorong untuk jadi destinasi wisata halal.

Hal tersebut diketahui saat Forum group discussion (FGD) di Ruang Balai Desa Pengudang, Jumat (8/9), awal bulan ini.

Sekda Kabupaten Bintan, Ronny Kartika, yang hadir bersama Ketua DWP Bintan, Elyza Riani, serta praktisi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Maritime Raja Ali Haji, Dr. Lily Viruly, S.STP, M.Si menjelaskan bahwa gagasan tersebut akan diimplementasikan serta dikaji secara lebih komprehensif.

“Pengembangan konsep wisata halal di Desa Pengudang tentu akan menawarkan konsep nuansa wisata baru. Nanti bisa di implementasikan melalui ketersediaan home stay rumah penduduk serta daya tarik kuliner tradisional lokal,” ujarnya saat membuka forum diskusi.

Dikatakannya juga bahwa konsep wisata halal merupakan konsep wisata yang moeslim friendly (ramah wisatawan muslim). Hal ini menurutnya sebuah branding yang pas untuk Desa Pengudang yang penduduknya mayoritas muslim.

“Desa Pengudang ini memiliki view pedesaan yang alami. Bahkan banyak wisatawan asing saat ini yang mau stay dari 2 hingga 8 hari namun menginginkan konsep wisata seperti menikmati kuliner tradisional setempat, atau sekedar bersepeda menikmati keindahan panorama desa,” tutupnya.

Pantai Piayu Laut di Batam Diusulkan jadi Pusat Wisata Kuliner Halal

Pantai Piayu Laut, Batam, Kepulauan Riau (foto: emerer.com)

MTN, Batam – Pantai Piayu Laut di Batam diusulkan jadipusat wisata kuliner halal. Seperti apa?

Dilansir dari sijoritoday.com, Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Raja Heri Mokhrizal, merespon usulan Pantai Piayu Laut, Kecamatan Sei Beduk, Kota Batam menjadi pusat wisata kuliner halal oleh Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin.

Menurutnya Heri, Pantai Piayu Laut memang memiliki nilai jual yang cukup tinggi dengan pemandangan nan eksotis dan air laut yang bersih.

Selain itu, pengunjung Pantai Piayu Laut juga dimanjakan dengan pemandangan Jembatan I dan II Barelang, serta kapal yang lalu lalang dari Pelabuhan Punggur menuju Kota Tanjungpinang.

“Kita mencoba melakukan destinasi kawasan wisata halal seafood untuk diusulkan ke Kemenparekraf,” katanya usai berkunjung ke Pantai Piayu Laut, Senin (23/1).

Heri menuturkan, penetapan Piayu Laut sebagai pusat wisata kuliner akan menarik minat pengunjung sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Selain penjaja kuliner seafood, sekitar 200 orang nelayan juga akan menerima manfaat langsung sebagai penyuplai bahan baku makanan seafood.

“Dengan adanya destinasi halal seafood itu kita berharap meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” tutur Heri.

Dengan menjadikan Pantai Piayu Laut sebagai destinasi wisata kuliner halal, infrastruktur pendukung seperti akses jalan, lampu penerangan, dan air bersih akan menjadi perhatian pemerintah.

Heri pun memuji Wahyu Wahyudin yang selama ini menyampaikan terobosan-terobosan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ia berharap, Wahyu menjadi sosok inspiratif bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dan Anggota DPRD lainnya untuk berlomba-lomba mengusulkan kegiatan peningkatan taraf hidup masyarakat.

“Pak Wahyu ini kan peduli dengan Dapilnya, teman-teman yang ada di dewan seharusnya melakukan hal yang sama,” tambahnya.

Pantai Piayu Laut berlokasi di Terusan Jl. S. Parman, Tj. Piayu, Kec. Sei Beduk, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Pulau Penyengat di Kepulauan Riau Didorong Jadi Ikon Wisata Halal

Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat (foto: https://www.dodonulis.com)

MTN, Jakarta – Menparekraf melihat kalau Pulau Penyengat di Kepulauan Riau miliki potensi besar untuk jadi ikon wisata halal. Seperti apa?

Dilansir dari Beritasatu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengaku terkesima saat pertama kali menginjakkan kaki ke Pulau Penyengat di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

Sandiaga tiba di Pulau Penyengat, akhir bulan lalu (22/1) dan disambut dengan pemasangan tanjak (topi khas Melayu) di kepala, sebagai penanda ucapan selamat datang dari pengurus lembaga adat melayu (LAM) setempat.

Setelahnya, Sandiaga Uno langsung berjalan masuk ke dalam Masjid Sultan Riau Penyengat, bahkan sempat menunaikan ibadah salat.

Selama ini, Sandiaga Uno memang sudah banyak mendengar tentang cerita atau hikayat Masjid Penyengat. “Saya baru kali ini salat di sini, suasananya sangat sejuk. Ini semacam penanda kalau wisatawan nusantara, harus berkunjung kemari,” katanya.

Sandiaga menyatakan, Pulau Penyengat sangat cocok untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata berbasis 3S, yakni Spirituality (spritual), Serenity (ketenangan), dan Sustainability (keberlanjutan).

Ia juga akan mendorong Pulau Penyengat menjadi salah satu ikon wisata halal ke depannya.

Selain itu, menurut Sandiaga Uno, produk ekonomi kreatif di pulau bersejarah itu pun punya potensi untuk dikembangkan. Ada nasi dagang, deram-deram, air dohot dan produk milenial lainnya.

“Wisatawan nusantara wajib datang ke sini, karena Pulau Penyengat adalah titik nol Kesultanan Islam Riau dan Johor,” ungkapnya.