Dukung Wisata Halal, Sumbar Targetkan Seribu ‘Juleha’

(foto: visinews.net)

MTN, Padang – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan bisa menghadirkan seribu “Juleha” (Juru Sembelih Halal) guna mendukung pengembangan konsep wisata halal di daerah tersebut.

Dilansir dari Republika, Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang, Rabu (26/7), mengatakan bahwa ketersediaan juru sembelih halal penting untuk menjamin ketersediaan konsumsi halal di provinsi yang telah mencanangkan wisata halal tersebut.

“Yang disebut makanan halal itu tidak saja berkaitan dengan cara dan bahan yang digunakan untuk memasak, tetapi mulai dari proses awal. Jika untuk kuliner berbahan dasar daging, maka dimulai dari penyembelihan,” ujar Mahyeldi.

Ia menyebutkan, salah satu tugas pemerintah untuk mendukung wisata halal adalah memastikan setiap produk telah terjamin higienis dan kehalalannya, terutama untuk produk kuliner yang harus sesuai dengan syariat Islam baik secara kandungan mau pun proses pengolahannya.

“Kita tingkatkan pengetahuan petugas juru sembelih halal. Karena kesempurnaan yang sesuai syariat, tentu berpengaruh terhadap kualitas produk hewan yang akan kita konsumsi,” imbuhnya.

Menurut Mahyeldi, sistem penyembelihan halal itu juga disenangi oleh masyarakat nonmuslim dan tidak ada halangan bagi mereka karena penyembelihan secara halal tersebut memberikan kebaikan pada produk hewan yang dikonsumsi, terutama segi kebersihannya.

Dengan cara pemotongan halal, daging akan lebih higienis dan bersih sehingga membawa manfaat lebih baik ketika dikonsumsi.

Dalam penyembelihan itu, petugas harus memperhatikan beberapa faktor seperti penggunaan pisau yang tajam dan memperhatikan kesejahteraan hewan sehingga hewan tersebut tidak teraniaya saat proses penyembelihan.

Apalagi secara dunia internasional juga sangat memperhatikan perlakuan kita memotong hewan sehingga kesempurnaan pelaksanaannya menghasilkan kualitas daging yang baik.

Dalam konteks internasional, Juleha merupakan salah satu profesi yang bisa terpakai secara luas karena sekarang pemotongan hewan secara halal sudah menjadi gaya hidup.

“Kita ingin menjadi terdepan dalam penyediaan Juleha untuk unggas, sapi dan kerbau. Ketika masyarakat nanti mencari produk daging halal, maka produknya sudah tersedia, karena dipotong oleh Juleha,” jelasnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar Sukarli mengatakan, target menciptakan seribu Juleha tersebut akan dipenuhi hingga tahun 2026. Hingga akhir tahun 2023, direncanakan total Juleha yang sudah dilatih ada sebanyak 338 orang.

Ia menyebutkan, pelaksanaan pelatihan Juleha akan disebar pada sejumlah kabupaten/kota dan dilaksanakan oleh Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK) Halal Madani.

Ketua LPK Halal Madani Gustia Mahendra menyebutkan, hingga menjelang akhir Juli 2023, pihaknya sudah memberikan pelatihan untuk delapan angkatan dengan total 236 orang.

Pemprov Sumbar Jadikan Masjid Raya Sumbar Pusat Wisata Religi

Masjid Raya Sumbar

MTN, Jakarta – Pemprov Sumatera Barat jadikan Masjid Raya Sumbar sebagai pusat pembelajaran Adat Basandi Syarak – Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dan wisata religi.

“Sedari awal kita telah berkomitmen untuk menjadikan kawasan Mesjid Raya sebagai pusat edukasi Adat Basandi Syarak -Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dan destinasi wisata religi di Sumbar yang dituangkan kedalam Progul, Alhamdulillah secara bertahap bisa kita wujudkan, itu artinya Progul yang telah disusun tidak hanya sebatas wacana tetapi merupakan program nyata,” ungkap Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansyarullah, saat meresmikan pemanfaatan Masjid Raya sumbar sebagai pusat edukasi dan destinasi wisata religi di Padang (28/12).

Dilansir dari Harian Haluan, Mahyeldi mengatakan, dengan terpilihnya Masjid Raya Sumbar sebagai salah satu mesjid dengan desain terbaik di dunia versi Abdullatif Al-Fozan Award pada tahun 2021, tentu akan memberikan dampak positif, karena akan semakin banyak tamu yang akan berkunjung ke Sumbar baik dari dalam maupun luar negeri, untuk merasakan suasana beribadah dalam mesjid terbesar di Sumbar ini.

“Masjid raya Sumbar telah dikenal luas bahkan telah berhasil memenangkan penghargaan di tingkat internasional karena keunikan desainnya, kita tinggal mengembangkan menjadi salah satu pusat edukasi dan destinasi wisata religi di Sumatera Barat melalui kerjasama dengan berbagai pihak,” jelasnya.

Mahyeldi mengatakan, Pemprov Sumbar terus melakukan berbagai upaya mulai dari kerjasama dengan BUMD, BUMN, Universitas dan berbagai lembaga lainnya.

Selanjutnya, Masjid ini nanti akan dijadikan pusat kegiatan dan bimbingan umat sebagai tempat mendapatkan pencerahan dalam banyak hal, sehingga betul-betul bermanfaat dan terkelola secara baik.

Tol Padang-Pekanbaru Akan Pula Dongkrak Wisata Halal di Sumbar

Tol Padang – Pekanbaru (foto: kemenkeu.go.id)

MTN, Jakarta – Pihak Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat menilai keberadaan tol Padang-Pekanbaru akan meningkatkan kunjungan pariwisata ke daerah mereka.

“Jika tol Padang-Pekanbaru sudah selesai dibangun maka kunjungan pariwisata akan meningkat, apalagi wisata merupakan salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru di Sumbar,” kata Kepala BI perwakilan Sumbar, Wahyu Purnama, di Padang, Kamis (29/04/2021), seperti yang dilansir dari Akurat.Co.

Menurutnya pariwisata Sumbar akan jauh lebih berkembang ketika tol tersebut sudah beroperasi, oleh sebab itu pihaknya juga berharap agar pengerjaannya cepat dirampungkan.

Wahyu memaparkan semenjak 2013 atau delapan tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Sumbar terus melambat. Pada 2013 ekonomi Sumbar mampu tumbuh 6,08 dan berada di atas angka nasional yang hanya 5,56 persen.

Namun setelah itu kendati tetap berada di atas nasional, ekonomi Sumbar terus mengalami perlambatan yang tercatat pada 2014 sebesar 5,88 persen, 2015 sebesar 5,53 persen, 2016 5,27 persen, 2017 sebesar 5,30 persen, 2018 sebesar 5,16 persen dan 2019 sebesar 5,02 persen sedangkan 2020 anjlok menjadi minus 1,60 persen.

Melihat kondisi itu, Wahyu menilai perlu ada upaya mengembangkan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang selama ini bertumpu pada sektor pertanian. Ia melihat sektor pariwisata potensial dikembangkan sebagai sumber ekonomi baru karena Sumbar memiliki kekayaan alam, budaya dan semangat wirausaha yang besar sebagai modal pengembangan sektor wisata.

“Melihat angka pertumbuhan ekonomi Sumbar yang selama ini yang mengandalkan ekspor, sektor pertanian dan lainnya, butuh penggerak baru yakni sektor pariwisata,” kata Wahyu.

Menurutnya Sumatera Barat memiliki laut yang indah, danau, pergunungan, serta alam yang indah dan tinggal mengemas semuanya menjadi sebuah kekuatan baru agar menjadi objek wisata yang dikenal tidak hanya skala nasional namun juga internasional.

Apalagi pada 2016 Sumatera Barat juga meraih penghargaan dari The World Halal Tourism Award 2016 pada kategori World’s Best Halal Destination atau tujuan wisata halal terbaik dan World’s Best Halal Culinary Destination atau tujuan wisata kuliner halal terbaik. Tentu keberadaan tol baru tersebut juga bakal mendongkrak wisata halal di Sumbar.

Wahyu berpendapat jika sektor pariwisata sudah maju, maka akan pula mendorong pertumbuhan Usaha Kecil Menengah dan Mikro seperti kuliner, fesyen dan lainnya.

“Dan pengembangan sektor ini akan menjadi stimulan bagi sektor lain untuk tumbuh dan pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” pungkasnya.

Masjid Al Hakim, “Taj Mahal” Versi Kota Padang

Masjid Al Hakim (foto: akun YouTube Muhamad Rezaldi)

MTN, Jakarta – Kota Padang memiliki masjid dengan arsitektur mirip Taj Mahal di India. Seperti apa?

Dilansir dari Covesia, Mesjid Al Hakim berdiri megah di tepian Pantai Padang. Sekilas Mesjid tersebut serupa dengan Taj Mahal di India.

Pengurus masjid tersebut mengatakan bahwa Masjid Al Hakim memang terinspirasi dari bangunan di India tersebut.

“Arsitekturnya kita terinspirasi dari Taj Mahal. Setelah kita lakukan diskusi dengan yang mendanai pembangunan mesjid ini Taj Mahal ternyata yang paling cocok,”ungkap Pengurus Mesjid Al Hakim, Herius Nasir, kepada Covesia, Minggu (27/9/2020).

Ditanya perihal kenapa Mesjid Al Hakim mengikuti arsitektur Taj Mahal, Herius bercerita bahwa mereka mencari yang sesuai strukturnya.

“Kalau Taj Mahal sejarahnya seorang raja yang cinta dengan istrinya meninggal, lalu membuat kuburan di situ. Tempat yang indah dan megah. Akhirnya kami memutuskan untuk membangun mesjid dengan arsitektur menyerupai Taj Mahal,” jelasnya.

Herius mengatakan kalau Taj Mahal di belakang mesjidnya ada Sungai Jaipur, kalau Mesjid Al Hakim ada laut lepas. Dengan adanya mesjid ini, bertambah ikon wisata religius dan wisata halal untuk Sumbar di Padang,” katanya.

Selain mewah dan indah mesjid ini ramah untuk kaum difabel. Tak hanya disediakan tangga juga disediakan jalan khusus untuk difabel. “Ini smart mosque jadi bisa untuk orang tua, difable yang memakai kursi roda,” ungkap Herius Nasir.

Masjid Al-Hakim

Ini Rekomendasi Objek Wisata Halal di Padang

Padang (foto: Danabijak)

MTN, Jakarta – Beberapa daerah di Indonesia dalam lima tahun terakhir ini mulai menerapkan konsep wisata halal. Salah satunya adalah Padang. Seperti apa?

Konsep wisata ini sebenarnya bukan khusus ditujukan untuk umat muslim saja, tetapi setidaknya semua aspek wisata harus Muslim-friendly, seperti hotel syariah dan kuliner halal.

Pada tahun 2016 Sumatra Barat sempat menerima dua penghargaan dari The World Halal Tourism Award.

Dilansir dari TribunNews, berikut adalah beberapa objek wisata di Padang yang masuk kategori wisata halal. Di mana saja?

Jembatan Siti Nurbaya

Jembatan ini bisa dibilang merupakan ikon dari Kota Padang. Memiliki panjang 156 m, Jembatan Siti Nurbaya menawarkan pemandangan memikat.

Pemandangan permukiman dan perbukitan hijau sekitar juga menambah pesona jembatan yang diresmikan pada 1992 ini.

Sembari menikmati pemandangan, tak ada salahnya menikmati jagung atau roti bakar.

Lembah Anai

Salah satu wisata halal di Padang yang bisa anda kunjungi adalah Lembah Anai. Tempat wisata alam ini merupakan sebuah air terjun yang ada di Cagar Alam Lembah Anai.

Anda akan disuguhi air terjun setinggi 35 meter yang bergemuruh di antara pepohonan hijau. Belum lagi di dekatnya, terdapat kolam penampung air yang sejuk. Pun, Anda bisa menemukan rel kereta api tua yang sudah tidak digunakan.

Tak hanya membuat terpana setiap pengunjung yang khusus datang kemari, Air Terjun Lembah Anai juga menarik perhatian siapa pun yang melintas di sepanjang jalan penghubung Padang ke Bukittinggi.

Kota Tua Padang

Datang ke Kota Padang, sempatkan diri untuk mengunjungi Kota Tua. Kawasan ini menawarkan cagar budaya berisi bangunan tua dengan arsitektur Belanda.

Anda bisa melihat berbagai bangunan bergaya klasik. Semuanya membentuk kawasan memikat yang sangat cocok ditangkap kamera.

Kawasan ini tak hanya menawarkan cagar budaya dari sisi bangunan saja. Masyarakat yang hidup di sini juga terdiri dari berbagai suku.

Tak heran, berbagai aktivitas dari budaya berbeda membentuk keharmonisan dan menjadi daya tarik lain Kota Tua. Apalagi, Anda juga bisa mencicip aneka kuliner lezat di kawasan ini.

Lamun Ombak

Lamun Ombak merupakan sebuah rumah makan di Padang yang pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Pariwisata. Tempat wisata kuliner ini menyabet predikat Restoran Halal Terbaik Nasional dalam Kompetisi Pariwisata Halal Nasional.

Beragam makanan khas Minangkabau asli bisa Anda santap di sini. Mulai dari rendang sampai gulai kepala ikan yang sangat populer.

Seperti layaknya rumah makan Padang asli, restoran legendaris ini akan menyajikan makanannya secara khas.