Mari Mengenal Azerbaijan Lebih Dekat

kota Baku, Azerbaijan (foto: Osservatorio Balcani)

MTN, Jakarta – Tentu masih banyak di antara kita yang masih awam dengan negara Azerbaijan. Muslim Travel News akan coba mengenalkannya kepada anda semua melalui wawancara dengan Duta Besarnya untuk Indonesia.

Jalal Sabir Mirzayev adalah Duta Besar Republik Azerbaijan terbaru untuk Indonesia, yang mulai bekerja per September 2019. Pada 11 Desember kemarin MTN mewawancarai Mirzayev seputar Azerbaijan.

“98% populasi warga di Azerbaijan adalah beragama Islam, dan kami memiliki banyak masjid, restoran halal, dan hotel halal,” terang Mirzayev di Jakarta (11/12).

“Islam Syiah adalah mayoritas di negara kami, meskipun begitu tidak ada masalah dengan Islam Sunni,” tambahnya.

Dubes Azerbaijan untuk Indonesia tersebut juga menjelaskan kalau ada sekira lima sampai enam juta wisatawan ke Azerbaijan tiap tahunnya.

Mirzayev mengatakan kalau Azerbaijan dikenal sebagai Paris-nya wilayah Kaukasus / Asia Tengah,” ungkap Mirzayev, karena banyak bangunan di ibu kota Baku memiliki gaya arsitektural ala kota Paris.

“Pada 28 April 2019 kemarin di Sirkuit Kota Baku di Baku, Azerbaijan, digelar event akbar lomba balap motor Formula Satu, Grand Prix Azerbaijan 2019,” ungkap Mirzayev.

“Kemudian pada 29 Mei 2019 kemarin di Olympic Stadium di Baku, Azerbaijan, juga digelar pertandingan sepak bola final Liga Eropa 2019, antara Chelsea melawan Arsenal,” tambah Dubes Azerbaijan untuk Indonesia tersebut.

Pemandangan alam Azerbaijan (foto: Wikimedia)

Untuk bahasa, Jalal Mirzayev menjelaskan kalau bahasa di negaranya adalah Azeri, lalu ada juga yang menggunakan bahasa Rusia dan Turki.

Tanah di ibu kota Azerbaijan mengandung banyak minyak, tapi selain minyak mereka juga mengimpor banyak jenis SDA. “Kami juga mengimpor kayu, bahan-bahan kimia dan besi sebagai suku cadang,” jelas Mirzayev.

Di bidang pendidikan, Jalal Mirzayev menjelaskan kalau 54 buah universitas di Azerbaijan yang semuanya menawarkan program beasiswa untuk mahasiswa asing.

Ketika MTN menanyakan kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Azerbaijan adalah pada bulan Mei, Juni hingga September, karena iklim sedang bagus-bagusnya.

“Untuk zona iklim, Azerbaijan memiliki sembilan iklim. Ini karena faktor geografis Azerbaijan yang berada di tengah-tengah berbagai zona iklim Bumi,” ungkap Mirzayev.

“Karena ada wilayah Azerbaijan yang iklimnya sub-tropis, maka negara kami juga menghasilkan buah-buahan sama seperti di negara wilayah tropis,” terang Dubes Azerbaijan untuk RI tersebut.

MTN ketika mengunjungi Kedubes Azerbaijan

Mengenal Jalal Mirzayev, Dubes Azerbaijan untuk RI

Jalal Sabir Mirzayev

MTN, Jakarta – Per bulan September 2019 kemarin pihak Republik Azerbaijan menunjuk Duta Besar terbaru mereka untuk Indonesia. Siapakah dia?

Jalal Sabir Mirzayev adalah Duta Besar Republik Azerbaijan terbaru untuk Indonesia, yang mulai bekerja per September 2019.

Mirzayev lahir di kota Masally, Azerbaijan, pada 17 Oktober 1977. Mirzayev muda mulai duduk di bangku perkuliahan per tahun 1993, dengan jurusan Bachelor of Arts in International Relations di Baku State University, yang kemudian dilanjutkan mengambil Master of Arts in International Relations, juga di Baku State University.

Pada tahun 1999 hingga 2001 Jalal Mirzayev bekerja sebagai Desk officer dan Atase di Department of International Organizations Ministry of Foreign Affairs, of the Republic of Azerbaijan.

Dilanjutkan pada tahun 2001 hingga 2003 Jalal Mirzayev menjabat sebagai Third and Second Secretary, Permanent Representation of the Republic of Azerbaijan untuk PBB, New York.

Kemudian pada tahun 2003 hingga 2005 Jalal Mirzayev menjabat sebagai Second Secretary, Perwakilan Republik Azerbaijan untuk NATO, Brussels, Belgia.

Lalu pada tahun 2005 hingga 2007 Mirzayev menjabat sebagai First Secretary, Department of Security Issues, and First Territorial (West) Department, Minsitry of Foreign Affairs of the Republic of Azerbaijan.

2007 hingga 2009, Jalal Mirzayev pindah menjabat sebagai First Secretary, Embassy of the Republic of Azerbaijan untuk Malaysia.

Pada tahun 2009 hingga 2011, Jalal Mirzayev menjabat sebagai Head, I European division (Great Britain and Nordic countries), First Territorial (West) Department, Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Azerbaijan.

Kurun waktu 2011-2015, Jalal Mirzayev menjabat sebagai Counsellor, Permanent representation of the Republic of Azerbaijan to the Council of Europe, Stasburg.

Lanjut pada tahun 2015 hingga 2017, Mirzayev menduduki posisi sebagai Deputy Head, Department of Americas, Minsitry of Foreign Affairs of the Republic of Azerbaijan.

Tahun 2017 hingga 2019 Jalal Mirzayev menjabat sebagai Charge d’affaires of the Republic of Azerbaijan to the Kingdom of the Netherlands.

Akhirnya sejak akhir 2019 Mirzayev menjabat sebagai Ambassador of the Republic of Azerbaijan to the Republic of Indonesia.

Penghargaan yang pernah diraih oleh Jalal Mirzayev antara lain adalah 90th Anniversary Medal of Minsitry, of Foreign Affairs of the Republic of Azerbaijan.

Selain itu, Jalal Mirzayev juga menguasai tiga buah bahasa, yakni Inggris, Perancis dan Rusia.

Presiden Turki Resmikan Masjid Ramah Lingkungan di Inggris

Cambridge Central Mosque (foto: wikipedia)

MTN, Jakarta – Presiden Turki resmikan masjid ramah lingkungan pertama di Eropa, yang berlokasi di Inggris. Seperti apa?

Dilansir dari Al Jazeera, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, meresmikan masjid ramah lingkungan, Cambridge Central Mosque, di wilayah timur Inggris.

Salah satu pendonor masjid ramah lingkungan tersebut adalah pemerintah Turki dan penyanyi Yusuf Islam (Cat Stevens).

Diklaim sebagai masjid ramah lingkungan pertama di Eropa, fasilitas dari Cambridge Central Mosque dilengkapi dengan panel surya, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon.

Cambridge Central Mosque pertama kali dibuka untuk publik pada April 2019, namun baru diresmikan pada 5 Desember 2019 kemarin.

“Diharapkan masjid ini ke depannya jadi pusat persatuan, perbincangan dan perdamaian,” ujar Erdogan.

Beberapa donatur untuk masjid Cambridge Central Mosque adalah Qatar National Fund.

Menurut keterangan di situs resmi Cambridge Central Mosque, desain arsitektur masjid yang mampu menampung 1000 orang jamaah ini terinspirasi oleh tradisi Islam dan Inggris.

2020, 140 Juta Wisatawan Muslim akan Kunjungi Indonesia

ilustrasi (gambar: muslimkota.com)

MTN, Jakarta – Tahun depan (2020) diprediksi bakal ada sekira 140 juta wisatawan manca negara (wisman) yang akan kunjungi Indonesia. Seperti apa?

Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Riyanto Sofyan, mengatakan berdasarkan proyeksi Global Moeslim Travel Index (GMTI) bakal ada sekira 140 juta wisatawan muslim mancanegara yang akan berkunjung ke Indonesia untuk melakukan wisata alam pada 2020.

“Potensinya tahun depan itu paling sedikit 140 juta,” ujarnya di Jakarta (15/11), seperti yang dilansir dari Antara News.

Menurut Riyanto, selama ini Indonesia diibaratkan sebagai raksasa yang sedang tidur karena memiliki beragam potensi namun belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal sebagai sumber pemasukan seperti yang dilakukan negara lain.

“Kita liat misalnya Malaysia jumlah penduduknya sekitar 27 juta hingga 30 juta, sementara wisatawannya sudah mencapai 28 juta,” jelasnya.

Jika dibandingkan penduduk Indonesia yang mencapai 264 juta, maka jumlah wisatawan mancanegara yang datang masih tergolong rendah. “Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja keras lagi meningkatkan sektor pariwisata halal,” ungkap Riyanto.

Untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, Riyanto menghimbau pemerintah untuk memperhatikan tiga aspek yaitu: amenitas, aksesbilitas dan atraksi. Sehingga para turis dari berbagai negara lebih tertarik berkunjung ke Indonesia.

“Setelah itu, pemerintah juga harus menentukan apa saja program utama yang harus difokuskan untuk dikembangkan,” ujarnya.

Riyanto menjelaskan jika saat ini Indonesia baru dikunjungi sekitar 3,2 juta wisatawan muslim mancanegara, maka pada 2024 seharusnya kita bisa menyentuh angka enam juta wisatawan.

Melihat Rencana Pembangunan Masjid Apung Ancol

Masjid Apung Ancol. (gambar: kastara.id)

MTN, Jakarta – Ancol bakal memiliki sebuah masjid yang bangunannya terapung di atas permukaan laut. Seperti apa rencana pembangunannya?

Pada awal November kemarin (9/11) telah dimulai peletakan batu pertama pembangunan Masjid Apung Ancol. Estimasi dana untuk pembangunan masjid ini adalah sebesar Rp50 miliar.

Nantinya masjid Masjid Apung Ancol tidak menggunakan pendingin ruangan (air conditioner), melainkan memanfaatkan tenaga angin saja.

“Kita nanti enggak ada AC, kita lewatkan angin ke atas sebagai efisiensi dari energi listrik. Dari air, dengan yang disampaikan oleh Pak JK, (air keluar, red.) dengan sensor, jadi air enggak keluar daur ulang total,” ujar Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Teuku Sahir Syahali, seperti yang dilansir dari AntaraNews.

“Anggaran dari (Jaya, red.) Ancol, kurang lebih Rp50 miliar,” tambah Sahir.

Dirut PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk tersebut juga mengatakan kalau selain desain modern tampa kubah sebagaimana umumnya masjid, Masjid Apung akan memiliki teknologi terkini.

Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dalam pembangunan Masjid Apung ia memastikan bahwa proses pembuangan limbah yang tidak terbuang langsung ke laut.

Hal itu, baik menyangkut limbah air hujan yang akan ditampung untuk penyiraman, sedangkan untuk limbah jenis lainnya, pihak Jaya Ancol akan menerapkan daur ulang.

Bahan bangunan dari Masjid Apung akan menggunakan material “stainless steel” dan kayu agar bangunan sejuk, serta terdapat beberapa sekat untuk jalur angin keluar-masuk.

Sahir mengatakan bahwa produksi air sebagian akan menggunakan SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) yang dapat memproses air laut menjadi air tawar untuk keperluan masjid.

Proses pembangunan Masjid Apung Ancol direncanakan memakan waktu satu tahun mulai dari pelaksanaan pemancangannya. Lokasinya yang menjorok dari daratan menjadikan masjid itu bangunan unik dan satu-satunya di Jakarta.

Nantinya, area masjid memiliki luas 2.000 meter persegi mampu menampung hingga 2.500 orang jamaah.

Sebelumnya, desain Masjid Apung Ancol ini berdasarkan hasil sayembara. Para juara telah terpilih usai melewati proses seleksi dan penjurian sekitar dua bulan lamanya. Dua tim arsitek asal Bandung terpilih sebagai juara pertama dan kedua saat pengumuman di North Art Space, Kamis, 21 November 2019.

Seperti yang dilansir dari situs resmi Ancol, “Mandala Kisah” karya Aris Adhi Nugraha, Karlina Wahyuningtyas, dan Tyas Nugraheni sebagai yang terbaik dan berhak atas hadiah sebesar 60 juta rupiah. Sedangkan juara kedua diraih Aris Munandar dan Sandi Supriadi membawa pulang hadiah sebesar 20 juta rupiah. Istimewanya, dua juara ini berasal dari kota yang sama, yakni Bandung.

Tokopedia Luncurkan Layanan Perjalanan Umroh

MTN, Jakarta – Tokopedia luncurkan layanan agen perjalanan Umroh. Seperti apa layanannya?

Tokopedia Umroh adalah layanan terbaru dari Tokopedia yang fokus sebagai agen perjalanan Umroh.

Layanan ini diluncurkan pada Rabu (27/11), dan merupakan bagian dari ekosistem Tokopedia Salam; layanan syariah di Tokopedia, yang di dalamnya ada 700 ribu penjual dan lebih dari 21 juta buah produk ramah Muslim.

Seperti yang dilansir dari KR Asia, pihak Tokopedia mengklaim kalau mereka adalah marketplace online pertama di Indonesia yang menyediakan layanan perjalanan Umroh.

Garri Juanda, Kepala Tokopedia Salam, mengatakan kalau perusahaannya meluncurkan layanan tersebut dikarenakan permintaan yang tinggi dari konsumen akan agen Umroh online terpercaya.

“Kami melihat memang melihat ada peluang untuk para agen travel Umroh lokal untuk beralih ke sistem digital, dan kami menyediakan platform tersebut ke mereka,” ujar Juanda.

Saat ini sudah ada 20 agen perjalanan tersertifikasi yang telah bergabung dengan Tokopedia Umroh. Juanda mengatakan kalau jumlah tersebut akan terus bertambah, mengingat ada lebih dari 900 agen travel Umroh yang terdaftar di Departemen Agama.

Klik ke sini untuk melihat detail dari layanan Tokopedia Umroh.

Potensi Besar Industri Maskapai Penerbangan Syariah di Indonesia

ilustrasi (foto: middle east eye .net)

MTN, Jakarta – Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk beragama Islam terbesar di dunia tentu memiliki potensi besar untuk industri maskapai penerbangan syariah. Tapi seperti apa cara penerapannya?

Dilansir dari Tangerang Online, praktisi industri penerbangan, M Suriawan Wakan, pernah mengatakan kalau Indonesia memiliki potensi besar dalam membangun dan mengoperasikan penerbangan berbasis syariah.

“Potensi itu didukung oleh fakta bahwa ekonomi syariah tumbuh dengan baik, pada sisi lain marketnya terbuka lebar. Bahkan ada semacam captive market,” ujar Wakan.

Menurut Wakan, pembiayaan untuk membangun penerbangan syariah tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan seluruh potensi partisipasi publik, lembaga-lembaga keuangan syariah dan institusi keagamaan seperti Muhammadiyah, NU, MUI, dan lain-lain.

“Modal awal sekitar Rp1 triliun untuk membeli lima pesawat dan menyewa lima pesawat lainnya, sebagai salah satu syarat mengurus Air Operator Certificate (AOC) ke Ditjen Perhubungan Udara. Dalam tempo singkat permodalan ini dapat dimobilisasi. Tinggal bentuk dulu lembaga sebagai operator, lalu mobilisasi dana publik dengan mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” terang Wakan.

Dengan saham dimiliki publik, lanjut Wakan, maka sangat terbuka peluang untuk pegawai maskapai, termasuk pilot dan kru kabin menjadi bagian pemilik perusahaan.

Lebih jauh Wakan menjelaskan, eksistensi maskapai penerbangan syariah ini dibutuhkan, mengingat masih sangat besar celah kebutuhan muslim yang belum dapat dipenuhi oleh maskapai penerbangan yang sudah ada di Indonesia.

“Contohnya, kru kabin berbusana muslimah, penumpang perempuan menutup aurat sesuai syariah, serta pelayanan bernuansa Islami, seperti berdoa bersama sebelum dan setelah terbang, dan sebagainya,” tutur Executive General Manager PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta ini.

Sebelumnya pada tahun 2015 sebuah maskapai penerbangan syariah diluncurkan di Malaysia, yang bernama Rayani Airlines.

Rayani Airlines adalah maskapai syariah pertama Malaysia, dan keempat di Asia setelah Saudi Arabian Airlines, Iran Airways dan Royal Brunei.

Maskapai penerbangan syariah Malaysia tersebut memakai hukum-hukum Islam dalam setiap aktivitasnya.

Dilansir dari Phinemo, Direktur Utama Rayani Airlines saat itu, Jaafar Zamhari, menjelaskan bahwa alkohol dilarang di setiap penerbangan Rayani dan juga mereka menerapkan aturan berpakaian yang tegas. Kru kabin perempuan Rayani yang Muslim diwajibkan memakai hijab, sementara yang non-muslim memakai seragam yang sopan.

Para penumpang akan mendapat hidangan yang semuanya dijamin halal. Rayani juga memiliki prosedur pembacaan doa sebelum keberangkatan di tiap penerbangan.

Sayang pada tahun 2016 Rayani Air ditutup karena persoalan profesionalitas dan manajerial.

Jangan Terkecoh, Ini Daftar 31 Nama Sebutan Daging Babi pada Makanan

MTN, Jakarta – Seringkali kita ketika memesan menu di restoran bingung karena banyak istilah asing pada makanan-makanannya. Agar tidak terkecoh, berikut adalah daftar nama sebutan daging babi pada makanan.

Dilansir dari VOA Islam, pendiri dari Halal Corner, Aisha Maharani, lewat akun Twitter-nya, @AishaMaharanie, mencatat ada 31 buah sebutan lain untuk bahan baku daging babi dan turunannya.

Istilah-istilah ini termasuk asing dan jarang didengar masyarakat Indonesia.

Berikut adalah daftar berbagai istilah daging babi:

  1. Pig: Babi muda dengan berat kurang dari 50 kg.
  2. Pork: Daging babi.
  3. Swine: Daging babi untuk seluruh jenis babi.
  4. Hog: Babi dewasa dengan berat melebihi 50 kg.
  5. Boar: Babi liar, babi hutan, atau celeng.
  6. Lard: Lemak babi, biasa digunakan sebagai minyak untuk masakan, kue, atau bahan sabun.
  7. Bacon: Daging hewan yang diasapi, terutama babi.
  8. Ham: Daging babi bagian paha.
  9. Sow: Babi betina dewasa (namun istilah ini jarang digunakan).
  10. Sow milk: Susu yang dihasilkan dari babi.
  11. Bak: Daging babi dalam bahasa Tiongkok. Misal: Bak Kut Teh, bakkwa.
  12. Char siu, cha siu, char siew: Mengacu hidangan kanton berupa daging barbeku.
  13. Cu Nyuk: Daging babi dalam bahasa Khek/Hakka.

Istilah ini digunakan dalam makanan siomay dan bubur.

  1. Rou: Babi dalam bahasa Mandarin, misalnya, hingshao rou, rou jia mo, tuotuorou, yuxiangrousi.
  2. Dwaeji: Daging babi dalam bahasa Korea, biasanya digunakan sebagai varian dalam bulgogi dan galb.
  3. Tonkatsu: Hidangan Jepang berupa irisan daging babi yang digoreng dengan tepung panir.
  4. Tonkotsu: Hidangan Jepang berupa ramen berkuah putih keruh, terbuat dari tulang, lemak, dan kolagen babi.
  5. Nuraniku: Sebutan daging babi dalam bahasa Jepang.
  6. Yakibuta: Hidangan Jepang mirip char siu, biasanya digunakan untuk toping ramen.
  7. Nibuta: Hidangan Jepang berupa pundak babi yang dimasak dengan sedikit kuah.
  8. B2: Sebutan untuk makanan yang berbahan daging babi di daerah Batak dan Yogyakarta.
  9. Khinzir: Nama untuk babi dalam bahasa Arab dan Melayu.

Istilah lain dari “Daging Babi”

  1. Charsiu
  2. Mu
  3. Chasu
  4. Cu (hewan babi)
  5. Nyuk/Yuk (Daging), jadi kalo “Cu Nyuk” itu artinya “Daging Babi”
  6. Cu-Rou (Dabing Babi)
  7. Cha
  8. Siu
  9. Baikwat (porkribs)

MUI Targetkan 50 Hotel Bersertifikat Halal di 2019

Ilustrasi (foto: sofyanhotel.com)

MTN, Jakarta – Beberapa tahun terakhir industri wisata syariah di Indonesia kian bergeliat. Pihak MUI pun pasang target agar hotel bersetifikat halal meningkat.

MUI melalui Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI) akan meningkatkan jumlah hotel lokal bertifikasi halal.

Untuk menunjang kegiatan wisata syariah di Indonesia, semuanya masih hotel berbintang tiga, dan jumlahnya baru ada lima,” ungkap Ketua Bidang Industri Bisnis dan Ekonomi Syariah DSN MUI, Bukhori Muslim, di Jakarta (19/9/2019).

Lima hotel yang sudah mengantong sertifikat halal per September 2019 adalah: Hotel Syariah Solo, Sofyan Betawi Menteng Jakarta, Sofyan Tebet, dan dua hotel di Aceh.

Tahun ini, DSN ingin jumlah hotel yang sudah mengantongi sertifikasi halal menjadi sepuluh kali lipat dari jumlah yang sekarang. “Target 2019 ada 50 hotel lokal yang akan mendapat sertifikat halal,” ujarnya.

Wewenang sertifikasi hotel Syariah ini, ada di tangan DSN MUI. Menurut Bukhori, DSN MUI siap melakukan sertifikasi hotel sesuai prosedur dan standard yang berlaku. Proses sertifikasi pun hanya memakan waktu empat belas hari jika semua persyaratan terpenuhi.

“Syarat-syarat administrasinya bisa dilihat di website DSN MUI,” jelas Bukhori.

Beberapa syarat tersebut antara lain adalah: surat permohonan, kelengkapan profil usaha, komitmen, pengelolaan dana sesuai Syariah, bukti keterlibatan di asosiasi bidang usaha, dan lampiran sertifikasi halal restoran.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Jakarta Tourism Forum (JTF), Jeffrey Rantung, mengatakan sertifikasi halal ini penting untuk mempercepat pengembangan wisata halal di Indonesia, khususnya di Jakarta.

“Secara global, memang tujuan kami mengambil bagian dari 135 juta segmentasi halal dunia. Pada tahun ini Indonesia baru mendapatkan 3,5 juta,” ujar Jeffrey dalam acara Forum Group Discussion (FGD), Hotel Halal Kitchen & Restaurant, Rabu (4/9/2019).

Jeffrey menjelaskan, dorongan sertifikasi halal ini terutama dilakukan di bagian layanan dapur dan restoran hotel. Komponen ini dinilai paling penting karena menjadi salah satu hal yang sering ditanyakan dan dipertimbangkan oleh wisatawan Muslim, khususnya dari mancanegara.

NTB, Destinasi Wisata Halal Terbaik Nasional 2019

Islamic Center Hubbul Wathan NTB (foto: contractorkubahmasjid.com)

MTN, Jakarta – Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih sebagai destinasi wisata halal terbaik nasional untuk tahun 2019 versi Muslim Travel Index (IMTI) 2019. Seperti apa?

Nusa Tenggara Barat (disingkat NTB) ialah sebuah provinsi di Indonesia yang berada pada bagian barat Kepulauan Nusa Tenggara. Provinsi ini beribu kota di Mataram dan memiliki 10 Kabupaten dan Kota.

Pada awal kemerdekaan Indonesia, wilayah ini termasuk dalam wilayah Provinsi Sunda Kecil yang beribu kota di Singaraja. Kemudian, wilayah Provinsi Sunda Kecil dibagi menjadi tiga provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di barat dan Sumbawa yang terletak di timur.

Sebagian besar dari penduduk Lombok berasal dari suku Sasak, sementara masyarakat Bima (suku Mbojo) dan Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di Pulau Sumbawa. Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam, yaitu sekitar (94%).

Pulau Lombok dikenal dengan julukan Pulau 1000 Masjid. Julukan ini disematkan karena pulau kecil seluas 5.435 km2 ini memiliki 4.500 lebih masjid yang tersebar di 598 desa dan kelurahan di pulau Lombok.

Berikut adalah tujuh masjid termegah di pulau Lombok yang patut anda kunjungi:

  1. Islamic Center Hubbul Wathan NTB
  2. Masjid Nurul Bilad
  3. Masjid Al Akbar Masbagik, Lombok Timut
  4. Masjid Darussalam Kopang, Lombok Tengah
  5. Masjid Agung Praya, Lombok Tengah
  6. Masjid Jamiq Al Mujahidin Selong, Lombok Timur
  7. Masjid Jamiq Baitur Rahman Kediri

Objek-objek Wisata di Nusa Tenggara Barat secara keseluruhan:

  • Pantai Sengginggi dan Gili Trawangan (Lombok Barat)
  • Pulau Senggigi, Kepulauan Gili (Meno, Air, Nangu), Taman Narmada, Hutan Wisata Suranadi (Lombok Barat).
  • Mataram, Ibukota Lombok. Lokasi yang cocok untuk mempelajari budaya asli Lombok (Lombok Tengah).
  • Desa Suka Rara yang jadi pusat pengrajin tenun, Desa Sade, Kota Tua Ampenan, Museum Nusa Tenggara Barat, Makam Loang Baloq yang menjadi lokasi wisata ziarah, dan Pura Suci (Lombok Tengah).
  • Lokasi bulan madu terbaik dunia di Kecamatan Sembalun yang terdiri dari enam desa (Lombok Timur).
  • Gunung Rinjani, Pantai Pink, dan Pantai Tebing (Lombok Timur).