Azerbaijan Tata Kembali Masjid-masjid Rusak di Karabakh Setelah 28 Tahun di Genggaman Armenia

Armenia rusak 90% masjid di wilayah Karabakh (foto: /theislamicinformation.com)

MTN, Jakarta – Pada 8 November 2020, pihak Azerbaijan merebut kembali kota Shusha, Nagorno-Karabakh, setelah selama 28 tahun wilayah tersebut berada di cengkraman wilayah Armenia. Pihak Azerbaijan pun akan mulai memperbaiki masjid-masjid yang rusak selama perang.

Dilansir dari Jernih, sebanyak 67 masjid di Nagorno-Karabakh dan distrik yang berdekatan dengan Azerbaijan yang dihancurkan oleh pasukan Armenia dalam konflik Nagorno-Karabakh. Total ada 63 mesjid hancur seluruhnya dan empat masjid yang hancur sebagian,

Jumlah mesjid yang hancur tersebut dilaporkan oleh Azerbaijan National Academy of Sciences (ANAS) yang melakukan pendataan di bawah pengawasan UNESCO.

Pendataan dilakukan setelah pasukan Armenia menyerah pada 8 November 2020 dan menyerahkan semua kendali Nagorno-Karabakh kepada Azerbaijan. Pendataan tersebut dilakukan atas kerjasama Dana Internasional untuk Budaya dan Warisan Turki, ANAS dan Komisi Nasional Azerbaijan, UNESCO.

Ketua Persatuan Publik untuk Perlindungan Monumen Sejarah dan Budaya, melaporkan kalau ada sekitar 215 monumen sejarah dan budaya di kota Shusha yang telah rusak.

Faig Ismayilov, ketua Persatuan Publik untuk Perlindungan Monumen Sejarah dan Budaya di Wilayah Pendudukan Azerbaijan, mengatakan kalau pihak Institut Hukum dan Hak Asasi Manusia ANAS mencatat ada banyak monumen sejarah dan budaya yang rusak. Di antaranya: di kota Shusha 215 monumen, di kota Jabrayil dan kota Khojavend masing-masing 93, di kota Aghdam 140, kota Gubadly dan Fuzuli masing-masing 71, di kota Kalbajar 91, distrik Lachin 74, kota Zangilan 56, dan kota Khojaly ada 28 buah.

Kerusakan monumen akibat penjarahan benda-benda budaya yang bernilai sejarah warisan budaya Azerbaijan diperkirakan dijual oleh orang Armenia ke luar negeri. Nilainya diperkirakan mencapai miliaran dolar dan berpotensi digunakan untuk membiayai kegiatan perang.

Ismayilov menyebutkan Azerbaijan akan membangun dan memperbaiki kembali mesjid runtuh maupun yang rusak sebagian.

Perang Nagorno-Karabakh 2020 adalah konflik bersenjata yang sedang berlangsung antara pasukan bersenjata dari Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh, selama ketegangan terbaru dalam konflik Nagorno-Karabakh yang tak kunjung reda. Bentrokan dimulai pada pagi hari tanggal 27 September 2020 di sepanjang Garis Kontak Nagorno-Karabakh.

Perang Nagorno-Karabakh berlangsung semenjak tahun 1988. Pihak Armenia menyebutnya sebagai Perang Kemerdekaan Artsakh.

Nagorno-Karabakh (penduduk Armenia sering kali menyebut wilayah ini dengan nama Artsakh) adalah sebuah wilayah yang terletak di bagian selatan Kaukasus, tepatnya 270 km sebelah barat Baku, ibu kota Azerbaijan. Wilayah ini dihuni oleh mayoritas etnik Armenia, dan dikuasai oleh militer Armenia.

Penduduk etnik Armenia setempat memproklamasikan kemerdekaan Republik Nagorno-Karabakh dari Azerbaijan pada 10 Desember 1991, tetapi kedaulatan republik tersebut tidak diakui oleh dunia internasional dan wilayah tersebut secara de jure dianggap sebagai bagian dari Azerbaijan.

Tonton video momen perayaan warga Azerbaijan ketika Nagorno-Karabakh kembali direbut dari tangan Armenia pada 8 November 2020, via saluran YouTube milik tvOneNews.

Potensi Wisata Muslim di Wilayah Azerbaijan yang baru Dibebaskan dari Genggaman Armenia

Masjid Agdam yang terbengkalai saat dikuasai oleh Armenia

MTN, Jakarta – Kini Azerbaijan memiliki potensi wisata baru, yakni masjid Agdam, yang sempat terbengkalai semenjak wilayah Azerbaijan tersebut dicaplok oleh pihak Armenia semenjak tahun 1993.

Dilansir dari Berita KBB, konflik berkepanjangan antara Armenia dan Azerbaijan kembali meletus pada September 2020 yang lalu.

Dua negara pecahan Uni Soviet tersebut telah berperang sejak tahun 1988. imbas perang juga berdampak pada rusaknya berbagai bangunan. Termasuk salah satunya adalah masjid bersejarah Agdam, distrik Agdam, Azerbaijan, yang malah diubah menjadi kandang babi oleh Armenia.

Masjid Agdam yang terbengkalai saat dikuasai oleh Armenia

Masjid Agdam Jami merupakan salah satu bangunan monumental keagamaan Qarabagh di abad ke-19. Masjid ini dibangun oleh arsitek Karbalayi Safikhan Qarabakhhi sejak 1868 hingga 1870 ketika Agdam menjadi pusat perdagangan penting di wilayah tersebut. Arsitektur Masjid Agdam memiliki semua fitur khas wilayah Qarabagh.

Diketahui bahwa kawasan dimana masjid tersebut diubah menjadi kandang babi telah diduduki oleh Armenia sejak 29 Oktober 1993. Namun pada 20 Oktober 2020, pasukan Azerbaijan berhasil membebaskan kawasan tersebut.

Kejadian masjid yang diubah menjadi kandang babi tersebut sempat viral di berbagai media sosial.

Di video yang sempat viral tersebut terlihat ketika tentara Azerbaijan memasuki masjid tersebut, mereka menemukan beberapa ekor babi.

Masjid Agdam yang terbengkalai saat dikuasai oleh Armenia

Sejak bentrokan baru meletus pada 27 September 2020, Armenia yang didukung oleh pihak Rusia terus melakukan serangan terhadap warga sipil dan pasukan Azerbaijan.

Sejak 10 Oktober, Armenia telah melanggar dua gencatan senjata kemanusiaan di Upper Karabakh, atau Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.

Sekitar 20 persen wilayah Azerbaijan berada di bawah pendudukan ilegal Armenia selama hampir tiga dekade.