Bisnis Busana Muslim di Korea Selatan Belajar ke Indonesia

ilustrasi (foto: ihram.co.id)

MTN, Jakarta – Pihak Bank Indonesia menyatakan kalau Korea Selatan kini sudah jadi destinasi wisata halal dan bisnis busana muslimnya berguru ke Indonesia.

Dilansir dari TribunNews, Bank Indonesia (BI) menyatakan, Korea Selatan hingga Jepang berlomba dalam menggarap pasar ekonomi syariah sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi.

Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Diana Yumanita, mengatakan pihaknya mengingatkan bahwa pengembangan ekonomi syariah di Indonesia tidak boleh berhenti, apapun yang terjadi ataupun tantangan di depan.

“Kenapa? Karena cukup banyak negara-negara yang justru mayoritas itu berpenduduk non muslim justru melihat bahwa ekonomi syariah merupakan satu pendorong ekonomi,” ujarnya pekan lalu (24/6/2021).

Diana menjelaskan, Korea Selatan kini sudah menjadikan sejumlah destinasi utama mereka untuk pariwisata halal, sampai berguru bisnis busana muslim ke Indonesia.

“Bahkan kalau saya dengar, mereka (Korsel) juga sudah belajar desain ke Indonesia, artinya sebentar lagi mereka juga akan masuk ke sisi fashion. Lalu, Jepang industri halal sebagai kontributor, kita lihat Thailand juga menjadikan negara mereka sebagai dapur halal dunia,” katanya

Jadi, menurut Diana, pasar ekonomi halal begitu besar, sehingga negara-negara lain melihat potensi yang luar biasa dari pasar tersebut.

Diana mengatakan, ada empat hal yang bisa mendorong ekonomi syariah secara global, yakni jumlah penduduk muslim

Mengacu pada laporan global Islamic economic indicator, terliht kalau akselerasi pertumbuhan penduduk muslim itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan non muslim, sehingga pasar produk-produk halal memiliki potensi yang sangat besar.

Korsel Gelar Pekan Restoran Halal Sepanjang September hingga November

MTN, Jakarta – Korea Selatan menggelar program Pekan Restoran Halal 2020 via YouTube sepanjang September hingga November 2020. Seperti apa?

Dilansir dari IslamPos, Organisasi Pariwisata Korea (KTO/Korea Tourism Organization), menyajikan sebuah pesta visual tentang video-video bertemakan halal untuk membangkitkan selera wisatawan sebagai bagian dari Pekan Restoran Halal Korea edisi 2020.

Pekan Restoran Halal Korea 2020 itu akan menampilkan berbagai video bertema halal dalam rangka menarik wisatawan Muslim untuk mengunjungi Korea Selatan, begitu perjalanan internasional tersedia nanti.

Seperti diketahui, saat ini perjalanan internasional belum dibuka oleh Korea Selatan sejak pandemi Covid-19 berlangsung. Kendati demikian, KTO tetap ingin terhubung dengan para wisatawan Muslim di masa pandemi ini. Maka, Pekan Restoran Halal Korea edisi 2020 pun digelar.

Memasuki tahun kelimanya, Pekan Restoran Halal Korea dirancang untuk menyoroti restoran halal di Korea Selatan. Selain itu, acara ini juga menyediakan penawaran khusus, termasuk kupon diskon, untuk menarik para pengunjung Muslim ke Korea Selatan.

Dengan melakukan promosi secara daring tahun ini, dewan pariwisata akan menyiarkan Halal TV. Siaran halal tersebut dalam rangka mempromosikan makanan halal Korea dan berbagai restoran yang ramah Muslim di Korea Selatan kepada calon wisatawan Muslim.

Banyak video yang akan diunggah antara 14 September hingga 16 November 2020 nanti. Video baru akan dirilis setiap hari Senin.

Korsel Promosikan Restoran Halal via Youtube

Bibimbap (foto: facebook.com/eid.halal.korean.food/)

MTN, Jakarta – Korea Selatan promosikan restoran-restoran halal di negaranya via seri video YouTube. Seperti apa?

Dilansir dari Republika, Korea Selatan terus berupaya meningkatkan daya tarik pengunjung Muslim agar mengunjungi negaranya.

Sebagai bagian dari Pekan Restoran Halal Korea 2020, Organisasi Pariwisata Korea (KTO) menyiarkan ‘Halal TV’ melalui saluran YouTube-nya dari tanggal 14 September sampai 16 November 2020. Siaran Halal TV digelar dalam rangka melanjutkan aktivitas promosinya.

Melalui seri video tersebut, KTO menampilkan banyak video, termasuk acara memasak hidangan halal dengan para koki selebriti, dan video-video yang memperkenalkan restoran halal di ibukota Seoul.

Sebelumnya, survei KTO tentang Perjalanan Wisatawan Muslim ke Korea mengungkapkan, banyak Muslim yang merasa tidak nyaman karena kurangnya restoran halal selama kunjungan mereka ke Korea.

Bulgogi (foto: facebook.com/eid.halal.korean.food/)

“Karenanya, organisasi pariwisata menyelenggarakan acara yang disebut ‘Pekan Restoran Halal Korea’ selama beberapa tahun terakhir untuk mengatasi masalah ini,” ungkap keterangan pihak KTO.

Tempat makan bersertifikat halal memang tidak bertebaran di mana-mana di Korea Selatan seperti halnya di negara minoritas Muslim seperti Singapura, yang memiliki sertifikasi tingkat nasional.

KTO telah memperkenalkan tiga kategori yang ramah Muslim lainnya untuk membantu pengunjung Muslim.

Kategori itu di antaranya, Sertifikasi Mandiri (di mana semua makanan disertifikasi halal oleh pemilik restoran Muslim sendiri), Ramah Muslim (di mana beberapa hidangan halal ditawarkan), dan Bebas Daging Babi.

Tonton videonya di bawah ini.