Peran Besar Generasi Milenial bagi Industri Wisata Halal

ilustrasi (foto: spiritriau.com)

MTN, Jakarta – Peran generasi milenial bagi masa depan industri wisata halal sangat besar, karena mereka tidak hanya melancong. Seperti apa?

Dilansir dari Ihram, peran generasi milenial sangat besar bagi perkembangan industri wisata halal ke depannya, karena mereka ingin pengalaman berwisata yang berbeda, dan wisata halal adalah salah satu opsinya.

“Wisatawan Muslim milenial semakin ingin dapat mengakses pengalaman yang lebih berbeda dan keluar dari jalur yang sudah biasa. Mereka ingin melakukan ini (wisata) sambil berhubungan dengan komunitas lokal dan belajar lebih banyak tentang adat istiadat dan budaya mereka,” ujar Direktur pelaksana dan pendiri Panduan Perjalanan Halal di Arab Saudi, Soumaya Hamdi.

“Karena populasi Muslim global sangat muda, sebagian besar populasinya berusia di bawah 30 tahun. Ini pasti akan menjadi salah satu pasar pariwisata pertama yang mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan,” tambahnya.

“Banyak generasi milenial kini memasuki tahun-tahun produktif paling produktif dalam hal pendapatan. Kami memiliki banyak generasi muda, Muslim milenial sukses yang menuntut lebih banyak dari perjalanan mereka,” kata Soumaya.

“Mereka mengharapkan lebih banyak, dan mereka menginginkan pengalaman berkualitas lebih baik dari yang sebelumnya tidak dapat mereka akses,” imbuhnya.

Peran Milenial untuk Wisata Halal di Indonesia

ilustrasi (foto: oase.id)

MTN, Jakarta – Indonesia saat ini memiliki populasi muslim milenial yang cukup besar. Seberapa besar peran milenial untuk industri wisata halal di Indonesia?

Dilansir dari Kumparan, masifnya transformasi digital yang rata-rata digunakan dan dimanfaatkan oleh kaum milenial menjadi potensi bagus untuk memajukan pariwisata halal.

Pelaku industri yang banyak di antaranya adalah milenial, perlu bersinergi dengan pemerintah untuk mengakomodir kebutuhan akan informasi wisata halal. Hal tersebut dapat memudahkan wisatawan, terutama muslim milenial, untuk menemukan objek-objek wisata yang akan dikunjungi.

Intensitas yang tinggi dalam penggunaan internet juga memiliki nilai positif tersendiri sebagai penggerak roda pariwisata halal. Sebab selain sebagai wisatawan, para milenial secara tidak langsung dapat menjadi promotor, yaitu dengan mengunggah foto aktivitas di tempat wisata ke dalam sosial media. Selain itu, mereka juga dapat membuat konten vlog yang dapat menarik minat penontonnya.

Peluang ini dapat meningkatkan daya saing pariwisata halal Indonesia di dunia apabila semua pihak bekerja sama dengan efektif, efisien, dan kolaboratif.