Taiwan Buka Pusat Informasi Pariwisata dan Kuliner Halal

ilustrasi (foto: asiatoday.id)

MTN, Jakarta – Tarik wisatawan Indonesia, Taiwan buka pusat informasi pariwisata dan kuliner halal. Seperti apa?

Dilansir dari Krjogja, Taiwan membuka Taiwan Tourism Information Center di Jakarta. Kehadiran pusat informasi ini akan mempermudah masyarakat Indonesia mmemperoleh informasi seputar pariwisata Taiwan. Mulai dari destinasi wisata, transportasi, tempat belanja, hingga rekomendasi kuliner halal.

Menurut Wakil Ditjen Pariwisata Taiwan, Chou Ting-chang, di Jakarta (28/2/2024), sejak Januari hingga November 2023, jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Taiwan telah mencapai 181.504 orang.

Angka ini memperlihatkan pemulihan hampir 90% dibandingkan dengan jumlah wisatawan pada periode yang sama di masa sebelum pandemi (tahun 2019) sebesar 205.153 orang. “Ini menunjukan keantusiasan wisatawan Indonesia untuk berwisata ke Taiwan,” ujarnya.

Chou Ting-chang juga menyebut, Taiwan telah menggalakkan lingkungan ramah Muslim lebih dari 15 tahun lalu. Berdasarkan Indeks Pariwisata Muslim Global (GMTI) 2023 oleh MasterCard-Crescent, Taiwan mendapat kepercayaan menduduki peringkat ketiga destinasi pariwisata non-OKI (non-OIC destinations) dan meraih penghargaan ‘Destinasi Pariwisata non-OKI Yang Paling Toleransi’ untuk tahun 2022.

Dalam upaya pencapaian target 12 juta wisatawan mancanegara, Taiwan juga akan ikut berpartisipasi dalam Pameran Pariwisata Musim Semi Indonesia (Astindo Travel Fair 2024) yang akan berlangsung pada 29 Februari – 3 Maret 2024.

Direktorat Jenderal Pariwisata Kementerian Perhubungan Taiwan akan memboyong 30 perwakilan dari 11 instansi seperti agen perjalanan, hotel dan lainnya sebagai delegasi Taiwan untuk turut berpartisipasi dalam pameran tersebut.

Dalam pameran itu, Direktorat Jenderal Pariwisata Kementerian Perhubungan Taiwan akan menghadirkan Paviliun Taiwan dengan tema utama bubble tea atau teh susu boba sebagai salah satu daya tarik kuliner klasik Taiwan. Selain dapat meracik dan menikmati teh susu boba secara langsung, para pengunjung juga berkesempatan melukis lampion kecil bernuansa tahun baru Imlek yang diajarkan langsung oleh Master Tseng Yen-hui dengan pengalaman lebih dari 30 tahun.

Selain itu, pengunjung akan dimanjakan dengan pertunjukan dari grup seni akrobat kontemporer Taiwan Eye Catching Circus yang membawa tema utama Keindahan Pulau. Paviliun Taiwan juga mengundang influencer Instagram di bidang wisata dan kuliner yakni Cindy Gula untuk berbagi pengalaman terbaru dan menarik ketika mengunjungi Taiwan.

Menurut Chou, saat ini terdapat banyak penawaran menarik bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Taiwan, seperti undian Taiwan Lucky Land yang berhadiah senilai NT$5.000 bagi dua orang wisatawan yang menggunakan kereta cepat (High Speed Rail) bersamaan. Salah satu dari wisatawan tersebut akan mendapatkan pembebasan biaya atau gratis, kartu Taiwan Pass yang dipadukan dengan diskon HSR, MRT dan Taiwan Tourist Shuttle.

“Lalu untuk grup wisata berkesempatan mendapatkan subsidi maksimum NT$50.000, tergantung dari jumlah peserta dan lamanya periode wisata di Taiwan. Selain itu, selama pameran berlangsung, para pembeli produk wisata Taiwan dapat mengisi angket yang kemudian bisa ditukarkan dengan hadiah eksklusif,” jelasnya.

Tak berhenti di situ, setelah pameran berakhir, delegasi pariwisata Taiwan akan menggelar workshop B2B sebagai bentuk promosi pariwisata Taiwan di Pullman Jakarta Central Park Hotel pada 4 Maret 2024 dan JW Marriott Hotel Medan pada 6 Maret 2024, dengan mengundang lebih dari seratus pelaku industri pariwisata lokal Indonesia.

Pada kesempatan ini, Direktorat Jenderal Pariwisata Kementerian Perhubungan Taiwan juga mengundang pakar Muslim dari Chinese Muslim Association untuk memperkenalkan sumber daya pariwisata muslim Taiwan yang terbaru, dengan harapan dapat mendorong kerja sama yang lebih erat antara industri pariwisata Taiwan dan Indonesia.

Taiwan Lakukan Banyak Hal Demi Pikat Wisatawan Indonesia

ilustrasi (foto: Tribun News)

MTN, Jakarta – Rupanya besarnya angka kunjungan wisatawan Indonesia membuat Taiwan lakukan banyak upaya demi kemajuan dunia pariwisata di negara mereka. Seperti apa?

Dilansir dari Detik, Taiwan Tourism Bureau Indonesia melakukan berbagai langkah untuk memikat turis Indonesia datang ke Taiwan. Mereka pun menjalin kerja sama dengan para seniman terbaik Indonesia hingga menyediakan layanan wisata Halal di sana.

Setelah sukses menjalin kerja sama dengan 12 orang creator Indonesia di platform TikTok dan Instagram, Taiwan Tourism Bureau Indonesia juga sukses menjalankan program promosi pariwisata dengan menghadirkan kampanye medsos bertagar #KejarMobilTaiwan untuk meningkatkan minat untuk berwisata ke Taiwan.

Dengan mengerahkan lebih dari 300 mobil yang dihias dengan branding pariwisata Taiwan, masyarakat di sekitar Jabodetabek akan dapat melihat sekilas Taiwan melalui ilustrasi yang indah. Traveler pun juga diajak mengikuti kampanye giveaway berhadiah menarik yang diselenggarakan oleh akun media sosial Taiwan Tourism Administration ID. Dan kampanye giveaway ini berhasil mendapatkan reaksi positif dari masyarakat Indonesia.

Kampanye #KejarMobilTaiwan ini berkolaborasi dengan KROOSYL, studio desain eksperimental asal Indonesia, menghadirkan dua karya desain visual lima seniman lokal asal Tangerang. Karya visual yang menampilkan aspek alam, budaya, dan berbagai ikon modern Taiwan ini mengusung konsep “Taiwan for Everyone” dan “This is Taiwan”.

Untuk desain visual ‘Taiwan for Everyone’, masyarakat disuguhkan pemandangan indah dan aktivitas bersepeda yang dapat dinikmati dengan bebas oleh keluarga segala usia. Sedangkan konsep “This is Taiwan” menyuguhkan pesona musim Sakura sambil menikmati perjalanan kereta Taiwan, kereta cepat Taiwan, dan Kereta Alishan yang terkenal di kalangan wisatawan.

Abe Chou, Direktur Kantor Administrasi Pariwisata Taiwan KL, mengatakan kampanye promosi pariwisata ini ingin mengajak wisatawan Indonesia untuk mengenal lebih jauh keindahan dan sisi modern Taiwan sebagai tujuan wisata utama jelang libur panjang akhir tahun depan.

“Kami sangat senang dapat meningkatkan kesadaran akan Taiwan sebagai tujuan wisata, dan semoga melalui acara ini dapat semakin menarik minat masyarakat untuk berkunjung,” kata Abe.

“Ada banyak aspek yang dapat dinikmati dari Taiwan, mulai dari pemandangan alam, kekayaan budaya, masakan lezat, dan aktivitas menyenangkan lainnya yang dapat dinikmati oleh segala usia. Kita juga punya banyak tempat wisata ramah Muslim, jadi ini kesempatan yang sangat menarik untuk mengunjungi negara kita,” tambahnya.

Sediakan hotel dan restoran Halal

Taiwan dikenal dengan bentang pemandangan yang sangat indah. Selain itu, negara ini juga memiliki ragam kuliner yang ramah untuk keluarga. Ditambah lagi dengan kehadiran beragam sejarah budaya serta tampilan atraksi tradisional hingga modern.

Taiwan menawarkan berbagai tempat indah seperti Alishan, Danau Sun Moon, pasar malam Taiwan yang terkenal, kawasan perbelanjaan terlengkap serta berbagai museum seni. Taiwan juga ramah untuk wisatawan Muslim kok.

Taiwan menyediakan lebih dari 300 lokasi restoran hingga hotel yang sudah memperoleh bersertifikat Halal secara resmi sehingga traveler Indonesia dipastikan dapat bepergian dengan nyaman.

“Indonesia adalah pasar yang signifikan bagi kami, dan kami berharap hal ini akan mendorong lebih banyak orang Indonesia untuk mengunjungi negara kami. Ada sesuatu untuk semua orang di Taiwan, dan melalui kampanye ini, kami bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak minat dan berbagi lebih banyak, dan kami berharap dapat segera menyambut Anda untuk menikmati Taiwan,” pungkas Abe.

Taiwan Kenalkan Destinasi Wisata Halal “Slow Travel”

taman nasional Tri Mountain, Taiwan (foto: taiwan.net)

MTN, Bandung – Taiwan kenalkan destinasi wisata halal”slow travel”. Seperti apa?

Dilansir dari Viva, pihak Tri-Mountain National Scenic Area Headquarters memperkenalkan destinasi wisata di wilayah taman nasional Tri-Mountain Taiwan yang ramah Muslim kepada masyarakat Indonesia.

Dalam hal ini Taiwan menawarkan wisata dengan konsep ‘slow travel’ atau perjalanan yang santai dengan memadukan tiga aspel yakni antara lain pesona alam, kelezatan kuliner, serta kekayaan budaya yang ikonik.

Director of Tri-Mountain National Scenic Area Headquarters, Tourism Administration, Ministry of Transportation and Communications of Taiwan, Tsao Chung-Yu menyampaikan pesona Tri-Mountain.

“Kami melihat banyak wisatawan mancanegara ingin berkunjung ke destinasi wisata yang autentik berkonsep slow travel, dan Tri-Mountain adalah jawaban yang mereka cari,” ujar Tsao Chung-Yu saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (20/9) pekan lalu.

Chung-Yu menambahkan bahwa wisata ini juga ramah bagi wisatawan Muslim yang berasal dari Indonesia. Jadi, wisatawan Muslim tidak perlu merasa khawatir lantaran wisata ini memperhatikan aktivitas berwisata, kuliner hingga tempat ibadah.

“Kami fokus meningkatkan kualitas pariwisata yang ramah bagi wisatawan Indonesia. Mempertimbangkan wisatawan Muslim, kami juga menghadirkan halal tourism agar para wisatawan dapat menikmati liburan sambil beribadah dengan tenang,” sambungnya.

Salah satu upaya Biro Pariwisata Taiwan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Muslim adalah dengan melalui perencanaan strategis, termasuk mendorong pelaku usaha lokal Taiwan untuk menerapkan sertifikasi Halal.

“Mengenai makanan kuliner kita itu sudah melewati asosiasi halal, jadi untuk makanan-makanan yang halal atau kebiasaan-kebiasaan dari temen-temen Muslim itu kita sudah diberitahu. (Makanan) itu semua sudah punya sertifikat halal,” kata Chung-Yu.

“Begitu pun untuk sisi toiletnya, untuk Masjid tempat beribadah,” pungkasnya.

Meski tidak seluruh destinasi wisata ramah Muslim, namun sebagian besar memang banyak tempat-tempat yang ditawarkan agar wisatawan Indonesia, khususnya yang Muslim untuk berkunjung.

“Jadi lokasi ramah Muslim ini tidak di semua tempat wisata di Tri Mountain, tapi bisa dibilang mayoritas itu banyak sekali tempat-tempat yang sudah ramah Muslim,” pungkasnya.

Adapun, Area Pemandangan Nasional Tri-Mountain terdiri dari Gunung Kepala Singa (Lion’s Head Mountain), Lishan dan Baguashan, daerah administratif luas mencakup 5 kota dan kabupaten yaitu Hsinchu, Miaoli, Taichung, Changhua dan Nantou, luas keseluruhannya sekitar 77.521 hektar.

Taiwan Promosikan Sertifikasi Halal untuk Makanan dan Minuman

ilustrasi (foto: tribunnews.com)

MTN, Jakarta – Taiwan memiliki komitmen yang cukup besar untuk industri makanan halal, karena mereka mereka terus promosikan sertifikasi halal untuk makanan dan minuman.

Dilansir dari AntaraNews, Biro Pariwisata Kementerian Perhubungan dan Komunikasi Taiwan mencatat, saat ini sudah lebih dari 300 buah rumah makan dan hotel di Taiwan yang telah mendapatkan Sertifikat Halal.

Siaran pers Biro Pariwisata Kementerian Perhubungan dan Komunikasi Taiwan (26/2) menyebut kalau Taiwan terus mempromosikan sertifikasi makanan dan minuman halal dalam upaya menarik minat para wisatawan Muslim manca negara.

Keterangan pers itu dikemukakan saat berlangsungnya Astindo Travel Fair (23 – 26 Februari 2023) di Indonesia Convention Exhibition / ICE BSD, Jakarta, di mana Taiwan ikut berperan serta di event tersebut.

Paviliun Taiwan di pameran tersebut tampil dengan tema utama terkait pengalaman panca indera, menampilkan serangkaian pertunjukan dan kegiatan “Do it yourself (DIY) yang menarik dan mengundang masyarakat Indonesia untuk merasakan sendiri cita rasa otentik Taiwan.

Siaran pers Biro Pariwisata Taiwan lebih lanjut menjelaskan, berdasarkan peringkat dari Mastercard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI), Taiwan kembali meraih peringkat kedua sebagai negara tujuan wisata halal non-OIC (Organisasi Kerja Sama Islam) serta meraih penghargaan sebagai tujuan wisata inklusif tahun ini.

Di acara Astindo Travel Fair, Paviliun Taiwan juga menyediakan zona Muslim dan secara khusus mengundang pakar Muslim dari Asosiasi Muslim Tionghoa (The Chinese Muslim Association); salah satu lembaga yang memberikan sertifikasi halal di Taiwan untuk berbicara pada event tersebut.

Pakar Muslim dari asosiasi itu memperkenalkan sumber daya pariwisata terbaru Taiwan serta menunjukkan bagaimana berwisata dengan nyaman, menyenangkan serta bersantap makanan dengan rasa tenang dan aman kepada para turis, termasuk wisatawan Muslim dari Indonesia yang merupakan negara dengan populasi Muslim terbanyak dunia.

Disebutkan pula, khusus untuk menyambut kedatangan wisatawan Indonesia di Taiwan, Biro Pariwisata Taiwan memperbarui “Program Guan Hong” pada 11 November 2022 dengan mempermudah prosedur pengajuan visa wisata ke Taiwan.

Selain itu, Biro Pariwisata Taiwan juga menggandeng tourism factory, dua maskapai penerbangan terbesar Taiwan, travel agen utama Taiwan, dan pihak terkait lainnya untuk berpartisipasi dalam Astindo Travel Fair serta akan menyelenggarakan workshop pariwisata Taiwan di Jakarta dan Surabaya.

Taiwan juga telah kembali membuka perbatasan sejak 13 Oktober 2022, di mana jumlah wisatasan Indonesia yang berkunjung ke Taiwan pada 2022 mencapai 78.162 orang; lebih tinggi 135,57 persen dari angka yang ditargetkan Biro Pariwisata yang mana menunjukkan antusiasme dari wisatawan Indonesia untuk berwisata ke Taiwan.

Taiwan Kian Getol Promosikan Wisata Halal ke Masyarakat Indonesia

Taipei Cultural Mosque (foto: https://travelingyuk.com)

MTN, Jakarta – Menyadari besar potensi ekonominya, Taiwan kini makin gecar promosikan wisata halal ke masyarakat Indonesia.

Dilansir dari IndonesiaInside, Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) mempromosikan Taiwan sebagai tujuan wisata yang ramah bagi turis Muslim, kepada masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang merencanakan perjalanan setelah pandemi Corona berakhir.

Pihak TETO juga mendorong keunggulan Taiwan sebagai tujuan yang hanya membutuhkan waktu lima jam dengan penerbangan langsung dari Indonesia.

“Lingkungan wisata muslim yang ramah adalah nilai jual utama Taiwan,” tulis pihak TETO di keterangan resminya, yang juga mengajak para wisatawan Indonesia untuk mengunduh aplikasi ‘Taiwan Halal’ yang dikembangkan oleh pelajar Indonesia di Taiwan.

Melalui aplikasi tersebut, wisatawan dapat menggunakan telepon pintarnya untuk mendapatkan berbagai informasi, termasuk lokasi tempat wisata, tempat beribadah, restoran, toko, hotel, dan nomor telepon yang diperlukan. App tersebut juga dapat memberikan 10 titik lokasi masjid yang ada di Taiwan.

Selain itu, terdapat pula mushola yang didirikan di berbagai pusat perbelanjaan, fasilitas umum, dan kawasan wisata utama. Otoritas Taiwan pun telah membekali para pelaku industri pariwisata setempat melalui sejumlah program seminar dan sertifikasi yang menjadikan akomodasi di sana lebih nyaman bagi pengunjung Muslim.

Statistik dari Biro Pariwisata Taiwan, pada Maret 2021, menunjukkan ada 276 restoran halal dan hotel ramah Muslim di Taiwan, termasuk hotel bintang lima, taman peternakan rekreasi, dan penjaja makanan jalanan. “Bahkan jajanan Taiwan popcorn chicken yang terkenal, penjualnya juga menggunakan ayam segar bersertifikat halal, belum lagi banyaknya resto bakmi sapi halal dan berbagai restoran halal di Taiwan, sehingga sahabat Muslim bisa makan dari pagi hingga malam dengan nyaman,” terang pihak TETO.

Untuk keadaan darurat, banyak institusi medis yang telah memperoleh sertifikasi ‘Lingkungan Ramah Muslim’.

“Taiwan terus menciptakan lingkungan ramah yang cocok untuk wisata muslim, dan ini jelas merupakan pilihan pertama bagi teman-teman muslim untuk bepergian ke luar negeri,” pungkas pihak TETO.

Keramahan Taiwan yang Membuat Wisatawan Muslim Ingin Kembali Lagi

Halal Beef Noodle (foto: Taiwan Tourism)

MTN, Jakarta – Beberapa tahun terakhir para wisatawan muslim merasa betah ketika berkunjung ke Taiwan dan selalu ingin kembali. Mengapa bisa begitu?

Dilansir dari Kompas, ada satu hal yang tidak dapat dilupakan oleh wisatawan muslim yang pernah berkunjung ke Taiwan, yaitu keramahan penduduk, tempat, atraksi dan kuliner wisata yang ditawarkan.

Banyaknya wisatawan muslim yang berkunjung membuat Taiwan berbenah. Taiwan mempersiapkan kebutuhan umat muslim seperti tempat beribadah berupa masjid dan mushola di setiap destinasi wisata serta restoran bersertifikasi halal.

Berwisata di Taiwan, para wisatawan muslim kini dapat menemukan ratusan restoran bersertifikasi halal. Cita rasa yang ditawarkan oleh restoran-restoran tersebut sangat beragam, mulai dari chinese food, hidangan Indonesia, Thailand, Turki, hingga western food. Untuk menemukannya, wisatawan dapat memanfaatkan aplikasi Halal Taiwan.

Sebagai rekomendasi, wisatawan dapat mengunjungi Halal Chinese Beef Noodle di No. 1, Alley 7, Lane 137, Yanji Street yang direkomendasikan oleh Bib Gourmand atau Really Good Seafood di No. 222, Section 1, Fuxing South Road, yang direkomendasikan oleh Michelin Plate.

Sebagai alternatif, wisatawan muslim juga dapat bersantap di restoran vegetarian. Taiwan memiliki banyak restoran vegetarian yang tidak menghidangkan daging dan alkohol.

Upaya Gaet Turis Muslim, Taiwan Mulai Lakukan Sertifikasi Wisata Halal

ilustrasi (foto: albiladdailyeng.com)

MTN, Jakarta – Sadar akan besarnya potensi ekonomi dari wisata halal saat ini, Taiwan pun kini miliki beberapa badan sertifikasi wisata halal.

Dilansir dari Detik, Taiwan kini memiliki sembilan badan sertifikasi halal yang sudah menerbitkan sertifikat ke 1088 buah perusahaan. Total jumlah produksinya sudah mencapai ratusan ribu.

“Di Taiwan ini sudah banyak orang asing yang masuk, buruh migran, ada juga tenaga profesional, kemudian pelajar karena beberapa tahun belakangan Taiwan meningkatkan jumlah beasiswa. Hal itu memungkinkan pertambahan jumlah muslim di Taiwan,” kata Auditor Sertifikasi Halal Bellcert Internasional Inspection and Certification Group Taiwan, Nurul Fadhilah.

“Banyaknya lembaga sertifikasi untuk mewadahi permintaan masyarakat muslim, khususnya di Taiwan untuk memastikan makanan yang mereka konsumsi itu halal dipastikan dengan adanya sertifikat tersebut,” kata Nurul.

Salah satu langkah yang diterapkan untuk mendukung wisata halal di Taiwan merupakan kulinernya. Untuk itu, dibutuhkan orang yang ahli untuk bisa memberikan informasi terhadap pemilik usaha tentang makanan yang halal dan haram.

“Untuk sertifikasi halal itu sendiri ada tambahan fatwa suatu keputusan dari ahli syariah yang menentukan produk layak atau tidak untuk diberikan sertifikasi,” Nurul menambahkan.

“Di sini kita bisa lihat jumlah terbanyak sertifikasi adalah barang mentah dan barang jadi, kemudian diikuti restoran, hotel dan sisanya hospital, travel agency dan tourism,” kata Nurul.

Taiwan Genjot Program Wisata Ramah Muslim

Taipei Grand Mosque

MTN, Jakarta – Taiwan kini sedang menggenjot program wisata ramah muslim di negaranya. Seperti apa?

Dilansir dari TribunNews, Director General Taipei Economic and Trade Office in Surabaya, Lin Dean-Shiang, saat sambutan di acara Taiwan Tourism Workshop di Sheraton Surabaya Hotel, pada akhir Februari 2020 kemarin, mengatakan bahwa negaranya kini tengah menggencarkan promosi wisata halal di Taiwan.

“Pemerintah Taiwan melalui delegasi pariwisatanya kini sedang menggencarkan promosi mengenai wisata halal di Taiwan,” ungkap Lin Dean-Shiang.

Lin juga mengatakan kalau pada tahun 2020 ini, Taiwan mengangkat tema pariwisata pegunungan yang dipadankan dengan wisata kota kecil klasik.

“Dalam promosi pariwisata tersebut, Pemerintah Taiwan ingin memberikan pelayanan terbaik bagi para turis asing yang datang, terutama wisatawan muslim,” jelas Lin Dean-Shiang.

“Kami memang tengah menggencarkan program wisata halal yang ramah terhadap wisatawan muslim. Seperti membangun musala di stasiun kereta api atau tempat publik lainnya,” kata Lin.

Dibangunnya musala di beberapa fasilitas umum tersebut menurut Lin, Dean-Shiang bertujuan untuk memudahkan para wisatawan muslim untuk beribadah.

Menurutnya, selama ini wisatawan muslim masih kesulitan mencari lokasi ibadah di lokasi umum.

Selain memperbanyak tempat ibadah muslim, pihak Pemerintah Taiwan juga memberikan kemudahan mencari makanan halal.

“Di Taiwan saat ini sudah banyak sekali makanan-makanan halal yang bisa dinikmati wisatawan muslim tanpa perlu khawatir. Jadi mereka tidak akan kesulitan mencari makanan halal,” Lin, Dean-Shiang memaparkan.

Menurutnya, upaya tersebut dilakukan untuk semakin menarik kunjungan wisatawan dari negara yang berpenduduk mayoritas muslim seperti Indonesia.

Lin, Dean-Shiang mengatakan, pihaknya ingin menjamin kenyamanan para wisatawan muslim yang berkunjung ke Taiwan dengan program wisata halal tersebut.