Potensi Wisata Muslim di Solo

Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo (foto: mettanews.id)

MTN, Jakarta – Tahun 2022 ini sepertinya peluang kota Solo di industri wisata halal menjadi lebih besar, karena ada banyak upaya yang dilakukan.

Dilansir dari Antara, pihak ITMA (Indonesian Tour Leader Moslem Association) DPD Jawa Tengah akan menggarap potensi wisata sejarah Islam di kota Solo, seiring dengan tingginya permintaan wisata halal oleh masyarakat.

“Kalau di Soloraya ada paket (wisata) keraton, masjid. Di Solo konsennya wisata sejarah Islam, di keraton ada jejak sejarah Islam. Di Solo juga ada masjid tertua di Laweyan, itu kan sejarah bisa jadi paket wisata,” ujar Ketua ITMA DPD Jawa Tengah, Rochmad Sugiarto.

Rochmad Sugiarto mengatakan ITMA diharapkan bisa menjadi wadah bagi pelaku jasa wisata muslim untuk lebih optimal menggarap wisata halal.

“Bukan hanya dari sisi turnya tetapi juga memperhatikan tentang kehalalan tur, makanan, destinasi, termasuk (kemudahan wisatawan) ketika berhenti untuk salat,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Dewan Kode Etik ITMA Setyo Legowo mengatakan secara umum wisata halal di Jawa Tengah sangat menjanjikan.

“Didukung dengan beberapa destinasi wisata, berkaitan dengan ziarah yang sekarang diminati oleh kaum milenial,” katanya.

Terkait perjalanan wisata tersebut, saat ini sudah ada paket wisata halal di antaranya Semarang, Kudus, dan Demak. “Ini jadi market kami untuk jual paket wisata halal yang didukung dengan makanan halal,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum ITMA, Iman Kadarisman, mengatakan saat ini pemerintah sudah meluncurkan Pelaku Pariwisata Halal Indonesia (PPHI). “Ini terobosan yang luar biasa. Lucu kalau Indonesia sebagai negara muslim di dunia tetapi tidak bicara halal,” katanya.

Untuk mengoptimalkan pasar tersebut, saat ini pihaknya juga sudah menggandeng Ikatan Pesantren Indonesia yang jumlahnya mencapai 27.973 pesantren.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, ingin agar Indonesia melalui sektor kuliner halalnya dapat menjadi Dapur Halal Global atau The World Halal Kitchens.

Menurut Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, upaya menjadikan Indonesia sebagai Dapur Halal Global bisa dimulai dengan membangun ekosistem kuliner halal yang berada di Kampung Batik Kauman Solo, Jawa Tengah.

“Tetapi tentunya hal ini diharapkan bisa dikembangkan di wilayah-wilayah lainnya sehingga nantinya kawasan industri halal yang berada di Surakarta tersebut secara keseluruhan bisa menjadi salah satu model untuk kota wisata halal di dunia,” ujarnya.

Seperti diketahui bahwa ekonomi syariah merupakan sebuah peluang yang bernilai multi triliunan dolar AS, bukan hanya di Indonesia tetapi juga secara global dimana tingkat spending umat Muslim di dunia bisa mencapai hingga 1,9 triliun dolar AS dan kurang lebih sekitar 60 persennya merupakan sektor makanan dan minuman halal.

Di samping itu, sektor kawasan makanan dan minuman juga merupakan salah satu yang sangat besar di Indonesia dimana 36,4 persen dari PDB Indonesia itu dikontribusikan oleh sektor makanan dan minuman.

Dilansir dari Tempo, Wamen BUMN melihat hal ini merupakan potensi yang harus dikembangkan. Terutama dimulai dari kawasan kuliner halal di Kauman, Solo, Jawa Tengah yang diharapkan juga bisa dikembangkan ke wilayah-wilayah lainnya.

Pengembangan kawasan halal makanan dan minuman di Kauman Solo, diharapkan bisa menjadi salah satu model untuk bisa diimplementasikan di kawasan-kawasan lainnya.

Kemudian, di Solo akan segera diresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed. Masjid ini berlokasi di bekas Depo Pertamina, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo. Masjid ini didirikan sebagai simbol persahabatan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA).

Dilansir dari Kompas, Masjid Raya Sheikh Zayed ini merupakan hibah dari Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, untuk Presiden Joko Widodo.

“Masjid yang punya nilai sejarah kontemporer ini akan didedikasikan kepada seluruh umat Islam dan dikelola oleh Pemerintah RI. Masjid ini insya Allah akan membawa manfaat yang besar kepada masyarakat,” ujar Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, saat peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed, pada 6 Maret 2021.

Menurut Yaqut, Masjid Raya Sheikh Zayed diharapkan menjadi salah satu mercusuar syiar Islam di Nusantara, sekaligus simbol moderasi beragama dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia dan keadilan sosial.

Ke depannya, masjid yang dibangun dengan hibah penuh dari putra mahkota UEA itu diproyeksikan tak hanya menjadi tempat shalat berjemaah, tetapi juga berfungsi menjadi pusat kegiatan dakwah, sosial dan pembinaan umat, serta destinasi wisata religi.

Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Mohammed Al Mazroui, mengatakan, Pemerintah UEA berupaya agar bangunan masjid di Solo tersebut mendekati masjid aslinya di Abu Dhabi, UEA.

“Seperti kita ketahui bersama bahwa masjid itu merupakan simbol dari arsitektur yang begitu istimewa, bukan hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga menjadi destinasi wisata. Masjid yang dibangun di sini bukan hanya mencerminkan ketinggian dari arsitektur bangunan tetapi juga bisa menjadi sumber devisa,” ucapnya.

Di sekitar kompleks masjid akan dibangun Islamic Center. Tempat tersebut diharapkan bisa menjadi pusat pendidikan dan pengajaran Islam.

Dalam Islamic Center akan didirikan Taman Pendidikan Al Quran (TPA), tempat tafsir Al Quran, madrasah, dan tempat pengembangan ekonomi syariah yang menjual produk-produk halal market.

Memiliki luas bangunan utama sekitar 8.000 meter persegi, Masjid Raya Sheikh Zayed mampu menampung hingga 10.000 orang jemaah.

Adapun fasilitas Masjid Raya Sheikh Zayed antara lain ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, dan basemen yang diperuntukkan sebagai tempat wudu jemaah putra dan putri.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo rencananya akan diresmikan pada 17 November 2022.

Peresmian rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota UEA, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan.

Organisasi DMDI Thailand Tinjau Wisata Halal di Riau

Istana Siak, Riau (foto: venuemagz.com)

MTN, Jakarta – Perwakilan organisasi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) cabang Thailand meninjau wisata halal di Riau. Seperti apa?

Dilansir dari InfoPublik, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyambut baik kedatangan rombongan tamu Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) yang berasal dari Pattani, Thailand.

Kegiatan penyambutan ini dilaksanakan di Aula Gedung Dharma Wanita, Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, Kamis (20/10).

Gubernur Riau, Syamsuar, diwakilkan Asisten I Setdaprov Riau, Masrul Kasmy, mengapresiasi kunjungan yang dilakukan oleh pihak DMDI Pattani Thailand.

Menurut dia, kehadiran rombongan DMDI dapat memiliki dampak positif untuk membangun hubungan silaturahmi antarnegera tetangga, sekaligus bisa mengenalkan destinasi pariwisata Provinsi Riau.

“Pertemuan ini tentunya mempunyai makna yang besar dalam membangun silaturahmi dan marwah antarnegara bertetangga. Bagi kami kunjungan saudara-saudara tersebut juga dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan objek-objek wisata di 12 Kabupaten/Kota Provinsi Riau,” ujarnya.

Pertemuan ini, kata Masrul, sekaligus dapat menjalin hubungan budaya dan adat istiadat termasuk menjalin kerja sama sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Masrul jelaskan, bahwa saat ini Provinsi Riau sudah terkenal dengan wisata halal. Hal itu, lantaran pada tahun ini Riau telah berhasil memborong Anugerah Adinata Syariah. Daerah yang dijuluki Bumi Lancang Kuning itu, mendapatkan tiga kategori penghargaan yakni, kategori Ekonomi Hijau dan Berkelanjutan, Keuangan Syariah, dan kategori Industri Halal.

Sehingga, lanjut Masrul, bagi tamu-tamu muslim yang datang ke Bumi Lancang Kuning tidak perlu khawatir untuk mencari tempat ibadah dan makanan halal.

“Oleh karena itulah, di Riau selalu mengutamakan destinasi wisata halal. Kalau saudara-saudara berkeliling ke Riau ini banyak sekali tempat ibadahnya dan ragam makanan-makanan yang ditemukan, itu tentu saja dijamin halal,” jelasnya.

“Makanya, kami sangat membuka kehadiran siapapun yang datang ke Provinsi Riau. Apalagi yang berkaitan dengan kegiatan dakwah,” lanjut Masrul.

Dengan begitu, dirinya pun berharap bahwa ini dapat menjadi langkah dalam membangun kerja sama pada sektor wisata, budaya, adat istiadat dan perekonomian.

“Mudah-mudahan, adanya pertemuan malam ini dapat membangun kerja sama kita dalam membangkitkan wisata, budaya, ekonomi, dan adat istiadat,” pungkasnya.

Sebagai Informasi, tamu dari Pattani Thailand ini sebanyak 37 orang, mereka merupakan guru-guru Tadika negeri pattani yang diketuai oleh Datuk Hasan Yamabidu.

Kehadirannya ke Provinsi Riau untuk melakukan studi banding ke sekolah-sekolah di Pekanbaru selama 15 hari.

Pemkot Malang Gelar Halal Tourism Bazar Muslim Friendly

Halal Tourism Bazar Muslim Friendly di Malang (foto: nusadaily.com)

MTN, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2022, Pemkot Malang menggelar Halal Tourism Bazar Muslim Friendly di sepanjang Jalan Gajahmada Kota Malang. Seperti apa?

Dilansir dari MaduTV, Wali Kota Malang Sutiaji bersama sejumlah tokoh membuka bazar tersebut dengan pemotongan pita secara simbolis, Senin (24/10/2022).

Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan bahwa selain memperingati Hari Santri Nasional, bazar halal ini juga menjadi salah satu program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) hingga 2024.

Indonesia saat ini telah menjadi destinasi wisata halal dunia. Sehingga, terdapat banyak potensi yang dapat ditangkap untuk kemajuan berbagai sektor.

Pelan tapi pasti, saat ini pemerintah sangat giat untuk menangkap potensi itu. Salah satunya dengan menggelar Halal Tourism Bazar Muslim Friendly.

Halal Center (HC) yang ada di sejumlah perguruan tinggi dan pondok pesantren juga dapat meningkatkan pengawasan.

Selain itu, HC yang ada diharapkan dengan mekanisme yang ada, dapat memfasilitasi pelaku-pelaku pada sektor UMKM untuk mendongkrak kualitas produk mereka lebih mendunia.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, KH Isroqunnajah mengharapkan penyelenggaraan Halal Tourism Bazar Muslim Friendly ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini tentunya agar dapat membawa kebermanfaatan bagi umat.

Dalam Halal Tourism Bazar Muslim Friendly, banyak melibatkan pelaku UMKM dari pondok pesantren maupun pelaku pariwisata di Kota Malang, seperti hotel, resto dan yang lainnya.

Halal Tourism Bazar Muslim Friendly, diikuti 21 pelaku wisata halal di Kota Malang maupun 15 stand pelaku UMKM.

Halal Tourism Bazar Muslim Friendly, dilaksanakan selam dua hari, mulai tanggal 24 Oktober 2022 hingga 25 Oktober 2022.

MUI Dapat Dukungan Penuh Kembangkan Kampung Wisata Halal di Bangka

Bangka Belitung (foto: /islamic-center.or.id)

MTN, Jakarta – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendukung rencana pengembangan kampung wisata halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Babel. Seperti apa?

“Kami mendukung rencana pengembangan kampung wisata halal oleh MUI karena selaras dengan program pemerintah daerah dalam mengembangkan desa wisata dan pariwisata,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Rismy Wira Maddona di Sungailiat.

Dilansir dari Antara News, menurut Rismy pengembangan pariwisata halal tidak terlepas dari di bangunnya desa wisata halal yang bertujuan untuk membentuk masyarakat yang memahami dan sadar mengenai adanya potensi pariwisata halal serta menerapkan pola pikir masyarakat tentang wisata halal.

Rismy menilai dalam konsep pariwisata halal yang paling utama adalah memberdayakan masyarakat agar dapat berperan sebagai pelaku langsung dalam upaya meningkatkan kesiapan dan kepedulian dalam menyikapi potensi pariwisata atau lokasi daya tarik wisata d iwilayah masing-masing desa yang mengacu pada Pariwisata Halal.

“Tujuan pariwisata halal yang mempertimbangkan nilai-nilai dasar umat Muslim di dalam penyajian mulai dari akomodasi, restoran, hingga aktifitas wisata yang memberikan rasa aman dan nyaman betul – betul dapat dirasakan oleh wisatawan itu sendiri,” ungkapnya.

Pengembangan pariwisata bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, namun juga harus mendapat dukungan dan sinergi berbagai pihak yakni pemerintah, pengusaha, pengelola objek wisata, masyarakat dan pelaku kepentingan yang lain.

Sinergi harus terus diperkuat mengingat keberhasilan dalam pembangunan dan pengembangan pariwisata tidak pernah menjadi klaim sepihak yang tentunya mendorong pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan.

Bukittinggi Jadi yang Terbaik untuk Daya Tarik Wisata Halal

kota Bukittinggi (foto: remisya.org)

MTN, Jakarta – Kota Bukittinggi meraih penghargaan di lima kategori penilaian Anugerah Pariwisata Sumatera Barat 2022. Seperti apa?

Dilansir dari Antara News, kota berhawa sejuk itu menjadi yang terbaik di penilaian daya tarik wisata halal dan wisata unggulan.

Lima kategori yang dimenangkan oleh Kota Bukittinggi adalah Terbaik Daya Tarik Wisata Unggulan Sumatera Barat 2022 serta Kategori Terbaik Peringkat Daya Tarik Wisata Halal 2022 oleh Kawasan Ngarai Sianok dan Jam Gadang, Kota Bukittinggi.

Selanjutnya Pemenang Apresiasi Homestay Sumbar 2022 oleh Homestay Renata dan Rumah One serta penghargaan terbaik ketiga kategori The Best Achievement.

“Alhamdulillah, Bukittinggi hebat, kegiatan tersebut selain sebagai peringatan Hari Pariwisata Dunia, juga sebagai bentuk apresiasi kepada Kabupaten Kota, Pelaku, dan Pegiat Wisata atas kontribusi dan kepeduliannya dalam mengembangkan pariwisata,” kata Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, Rabu (28/9).

Penghargaan diberikan langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang, Selasa (27/10) malam yang dihadiri pimpinan daerah Kota dan Kabupaten se-Sumatera Barat.

Ada beberapa penghargaan yang diberikan malam itu, antara lain Peduli Wisata Awards (PWA) 2022, Daya Tarik Wisata Unggulan, Apresiasi Desa Wisata, (Sideta), dan Peringkat Daya Tarik Wisata Unggulan (DTWU).

“Penghargaan ini luar biasa dengan dinilai oleh para juri yang berkompeten dibidangnya seperti M.Zuhrizul Ketua IATTA, Sari Lenggogeni Ketua BPPD Sumbar, Yulviadi (Ketua Sumbar Creative Forum), Syafriawati (Ketua Gemapelita), dan Ritno Kurniawan (Pegiat Ekowisata),” kata Wako.

Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga dan aktivis pariwisata daerah setempat yang telah berjuang mengharumkan nama Kota Bukittinggi sebagai daerah terbaik dalam wisata Sumbar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda mengatakan Anugerah Pariwisata ini sebagai bentuk apresiasi pada pelaku dan pegiat wisata di Kabupaten Kota.

“Event ini bertujuan untuk mendukung program unggulan dari Pemprov Sumbar, serta memberikan apresiasi bagi Kabupaten dan Kota yang telah mampu mengembangjan pariwisata daerah serta kepada pelaku dan penggiat Wisata,” kata Budianda.

Penghargaan berupa uang tunai hingga puluhan jutaan rupiah diberikan pada pemenang kategori, Peduli Wisata Award, Apresiasi Desa Wisata, Apresiasi Homestay, Peringkat Daya Tarik Wisata Unggulan (DTWU) tahun 2022, dan Peringkat Daya Tarik Wisata Halal (DTWH) tahun 2021 -2022.

Penerima Anugerah Pariwisata Sumatera Barat 2022 selengkapnya berurutan sesuai peringkat terbaik yaitu dari nominasi Terbaik Daya Tarik Wisata Unggulan Sumatera Barat 2022 yang diraih Kawasan Ngarai Sianok dan Jam Gadang, Kota Bukittinggi dan Kawasan Geopark Harau, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kawasan Wisata Lubuk Nyarai, Kabupaten Padang Pariaman.

Setelahnya, Kawasan Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau, Kota Padang Panjang, Kawasan Angso Duo, Kota Pariaman serta Kawasan Wisata Equator Bonjol, Kabupaten Pasaman Barat.

Kategori Terbaik Peringkat Daya Tarik Wisata Halal 2022 diraih oleh Kawasan Ngarai Sianok, Kota Bukittinggi, Kawasan Pantai Padang, Kota Padang dan Kawasan Pantai Carocok, Kabupaten Pesisir Selatan.

Pemenang Apresiasi Desa Wisata Sumbar (Sideta) tahun 2022 yaitu Desa Wisata Sigando, Kota Padang Panjang, Desa Wisata Batu Bulek, Kabupaten Tanah Datar serta Desa Wisata Kamang, Kabupaten Sijunjung.

Pemenang Apresiasi Homestay Sumbar 2022 diraih oleh Homestay Renata, Kota Bukittinggi, Homestay Cendana, Kota Sawahlunto serta Homestay Rumah Gadang 003 DT. Rajo Molie, Kabupaten Solok Selatan.

Nominasi Peduli Wisata Award 2022 The Best Improved diraih Kabupaten Agam, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh.

Sementara untuk penghargaan The Best Achievement diraih Kota Padang, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Bukittinggi.

Terakhir di kategori The Best Performance dijuarai oleh Kabupaten Padang Pariaman, Kota Sawahlunto dan Kota Solok.

Indonesia akan Bantu Susun Standar Destinasi Wisata Halal di Jepang

ilustrasi (foto: bimakuru.com)

MTN, Jakarta – Indonesia akan membantu dalam penyusunan standar destinasi wisata ramah muslim di Jepang. Seperti apa?

Dilansir dari Setkab.Go.Id, Wakil Presiden RI, Ma’aruf Amin, mengatakan dirinya akan terus mendorong kerja sama potensial dalam bidang ekonomi syariah dan industri halal, antara Indonesia dengan Jepang.

“Utamanya di sektor-sektor unggulan seperti makanan, kosmetika, fesyen, dan pariwisata halal,” ujar Wapres.

Khusus untuk pariwisata halal, imbuh Wapres, Indonesia siap untuk bermitra, bahkan menjadi mitra utama Jepang. Wapres mengatakan, Indonesia akan membantu dalam penyusunan standar destinasi wisata ramah muslim di Jepang beserta sertifikasi halalnya.

“Itu beberapa hal dan [masih] banyak hal lain termasuk [masalah] energi yang akan ditindaklanjuti,” tambahnya.

Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’aruf Amin menghadiri prosesi pemakaman kenegaraan Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, di Nippon Budokan, Choyoda, Tokyo, Selasa (27/09).

“Mantan PM Abe ini orang yang sangat berperan penting dalam rangka meningkatkan hubungan Indonesia – Jepang, sehingga hubungan itu menjadi mitra strategis dan mempererat hubungan persahabatan yang lebih akrab antara masyarakat Indonesia dan Jepang,” tutur Wapres, di Hotel Imperial Tokyo sesaat sebelum menuju Nippon Budokan.

Selain untuk memberikan penghormatan pada prosesi pemakaman kenegaraan Mantan PM Shinzo Abe, kunjungan Wapres ke Jepang kali ini juga untuk meningkatkan hubungan yang lebih erat serta menindaklanjuti berbagai bentuk kerja sama yang telah disepakati kedua negara.

“Terutama hal-hal yang memang sudah ada kesepakatan-kesepakatan ketika Presiden Joko Widodo hadir di Tokyo pada Juli lalu,” kata Wapres.

Wapres pun menegaskan bahwa sejauh ini Jepang memang merupakan mitra penting Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi.

“Karena itu kita ingin meningkatkan hubungan yang lebih erat lagi dalam berbagai bentuk kerja sama yang lebih konkret,” ujarnya.

Seperti misalnya, kata Wapres, penguatan kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang, khususnya terkait penandatanganan Protokol Perubahan Indonesian-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada November mendatang.

“Kemudian juga masalah investasi, perluasan investasi, realisasi perluasan investasi dan investasi baru senilai 5,2 miliar Dolar Amerika Serikat, kita harapkan segera diselesaikan,” ujarnya.

Selain itu, tutur Wapres, melalui kehadirannya di Tokyo ini juga mendorong segera direalisasikannya berbagai kesepakatan proyek-proyek strategis khususnya proyek infrastruktur.

“Termasuk juga penyelesaian hambatan komoditi ekspor pertanian dan perikanan Indonesia, ada beberapa hal yang sudah disepakati dan kemarin juga direspon [oleh PM Fumio Kishida],” pungkasnya.

Objek Wisata Halal Tanahdatar Siap Dikunjungi oleh Turis Mancanegara

Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat

MTN, Jakarta – Objek wisata halal Tanahdatar di Sumatera Barat kembali dibuka untuk para turis mancanegara. Seperti apa?

Dilansir dari Jawa Pos, dibukanya penerbangan internasional dari Kualalumpur Malaysia ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Sumbar akan dijadikan momentum bagi sektor pariwisata Sumbar, khususnya Kabupaten Tanahdatar.

Bupati Tanahdatar, Eka Putra, meminta seluruh pihak di Tanahdatar untuk menangkap peluang ini demi meningkatkan pendapatan masyarakat dari pariwisata.

“Siapkan destinasi kita agar siap dikunjungi oleh pelancong dari negara tetangga. Siapkan suvenir dan produk UMKM kita agar bisa dibeli dan dibawa pulang oleh pengunjung,” pesan Eka Putra.

Menurut Eka, Tanahdatar adalah salah satu destinasi wajib yang biasanya dikunjungi oleh wisatawan dari Malaysia. Apalagi, ada ikatan emosional antara pengunjung asal Malaysia dengan Tanahdatar sebagai Luhak nan Tuo.

“Sebagian besar selalu ingin berkunjung ke Pagaruyung, ingin berkunjung ke Puncak Pato, ingin berkunjung ke Pariangan, dan destinasi lainnya. Karena mereka ingin tahu tentang budaya Minangkabau, dan kita siap untuk menyambut tamu yang datang,” papar alumni Lemhanas PPRA ini.

Kemudian, menurut Eka dengan ditetapkannya Istana Basa Pagaruyung sebagai destinasi ranking satu dalam kategori daya tarik wisata halal (DTWH) se-Sumatera Barat akan menjadi nilai tambah dan meyakinkan pengunjung untuk datang ke Pagaruyung.

Sementara kawasan Puncak Bukit Marapalam, yang berada di Nagari Batu Bulek, Kecamatan Lintau Buo Utara adalah peraih ranking 2 pemenang apresiasi desa wisata tingkat Sumbar.

Lalu, Pariangan adalah 50 besar nasional untuk Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata.

“Tanahdatar juga memiliki program satu nagari satu event. Semua hal di atas semakin memperkuat alasan orang harus berkunjung ke Tanahdatar,” jelas Eka.

Meski begitu, Eka meminta Dinas Parpora Tanahdatar mengecek destinasi agar siap menanti wisatawan mancanegara. “Siapkan juga desa wisata yang memang sudah siap menanti tamu. Cek kebersihan kawasan wisata, cek toilet, cek suvenir dan paket wisata yang tersedia. Berikan layanan terbaik agar mereka bisa cerita ke teman dan kembali berkunjung,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Bandara Internasional Minangkabau di Sumatera Barat kembali melayani penerbangan internasional rute Padang-Kuala Lumpur mulai 1 Oktober 2022 setelah dua tahun terakhir ditutup akibat pandemi Covid-19.

“Penerbangan akan dilayani oleh maskapai Airasia dengan frekuensi dua kali seminggu setiap Selasa dan Sabtu,” kata Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Siswanto di Padangpariaman, Sumatera Barat, Ahad (25/9/2022).

Menurut dia, pihak Airasia telah menyampaikan jadwal resmi penerbangan BIM-Kuala Lumpur mulai 1 Oktober 2022.

Untuk penerbangan dari Kuala Lumpur, Airasia terbang pukul 07.40-08.50 LT, sedangkan dari BIM ke Kuala Lumpur pukul 08.30-09.40 LT.

Tanah Datar atau Luhak Nan Tuo merupakan salah satu kabupaten di provinsi Sumatra Barat, Indonesia, yang beribu kota Batusangkar. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 133.600 Ha (1.336 km2) dengan jumlah penduduk 374.431 jiwa pada tahun 2021. Tanah Datar memiliki 14 kecamatan, 75 nagari, dan 395 jorong.[2] Kabupaten ini merupakan daerah agraris, lebih 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan.

Ini Dia Tiga Objek Wisata Halal di Bandung untuk Liburan Keluarga

ilustrasi (foto: Madani News)

MTN, Jakarta – Sedang ingin liburan ke Bandung bersama keluarga, dan mencari objek wisata halal? Tiga objek wisata halal di bawah ini mungkin bisa dijadikan destinasi anda.

Dilansir dari inews.id, berikut adalah tiga destinasi wisata halal di Bandung yang cocok untuk liburan keluarga:

masjid Al-Irsyad, Padalarang, Bandung (foto: khazanahmasjid.com)

Masjid Al-Irsyad
Lokasi tersebut berada di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung, Jawa Barat. Masjid tersebut terlihat sederhana dan memiliki desain arsitektur yang elegan namun kaya akan makna. Hal ini karena bentuk gaya bangunan arsitektur yang tidak memiliki kubah seperti masjid pada umumnya yang ada di Indonesia.

Dari informasi yang diterima, masjid Al-Irsyad ini dibangun pada tahun 2009. Selain bentuk bangunan masjidnya yang unik, di lokasi ini kita bisa juga mendapatkan sisi keunikan lainnya, baik desain eksterior maupun interior masjid.

Saat kita berada di dalam area masjid, kita dapat menyaksikan bangunan tersebut tidak memiliki tiang di tengah, sehingga membuat pemandangan area dalam masjid terlihat begitu luas. Masjid tersebut hanya terdapat empat sisi dinding yang menjadi pembatas sekaligus penopang bangunan.

Sedangkan untuk warna dominan di masjid, hanya dihiasi dengan warna putih, hitam, dan abu-abu. Kombinasi ketiga warna masjid ini terlihat cantik dan modern. Selain itu, suasana sejuk dan tenang dengan bentuk bangunan arsitektur bangunan masjid unik dengan pamandangan alam yang terbuka menuju arah kiblat.

Hal ini menjadikan masjid tersebut sebagai tempat wisata muslim destinasi wisata halal di Bandung dengan daya tarik yang mampu memberi kesan bagus, bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang dan singgah di tempat ini.

Panghegar Waterboom, Bandung (foto: hargatiket.net)

Panghegar Water Boom Bandung
Saat kita wara wiri di tempat wisata muslim di Bandung di kawasan Padalarang, Jawa Barat, disarankan untuk melihat destinasi permainan air dan berseluncur di dalam kolam renang.

Kita semua pasti sepakat jika berenang menjadi hobi dan olahraga favorit dari banyak kalangan tanpa kecuali kaum hawa. Bagi para muslimah, terkadang berenang bisa menjadi sebuah kendala, karena aurat yang tidak boleh terlihat oleh lawan jenis yang bukan muhrimnya.

Melihat kondisi tersebut, beberapa pengelola kolam renang kini menerapkan hari khusus wanita yang salah satunya bisa kita temukan di Panghegar Water Boom Bandung.

Di sana, memiliki hari khusus wanita yang dibuka setiap hari Jum’at dari jam 08.00 hingga 15.00 WIB, yang berlokasi di Jalan Mengger Tengah No.37, Mengger, Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.

Di dalam area ini juga terdapat sebuah mushola yang nyaman lengkap dengan mukena serta sejadahnya yang telah disiapkan oleh para pengelola, sehingga pengunjung yang datang dapat beribadah dengan tenang dan juga khusyuk.

Pada hari yang di khususkan untuk wanita, di sana pun tidak diperkenankan kaum pria untuk dapat masuk ke dalam area. Bahkan pintu penjagaannya pun tertutup rapat. Selain itu, para tamu yang berkunjung ke sini pun tidak perlu khawatir, karena lifeguard yang bertugas pun adalah dari kaum perempuan.

Kampoeng Bakery (foto: Detik.com)

Kampoeng Bakery Istana Pasteur Regency
Saat kita liburan di Bandung rasanya belum lengkap bila tidak mencicipi kulinernya. Salah satu tempat wisata kuliner halal yang telah memiliki sertifikat halal dari MUI dapat kita kunjungi di kawasan daerah Pasteur.

Umat Muslim tentunya kita lebih tenang menikmati makanan-makanan yang lebih halal bukan? Sehingga kita bisa mencobanya di salah satu tempat wisata kuliner halal di Bandung di Kampoeng Bakery Istana Pasteur Regency yang terletak di Jalan Gunung Batu Bandung.

Proses pembuatan makanan di toko roti tersebut selain menjamin proses pemilihan bahan-bahan untuk makanannya, peralatan yang digunakannya pun menjadi perhatian di toko roti ini.

Contohnya kuas yang dipergunakan untuk proses pembuatan roti pengelola memastikan untuk tidak mempergunakan kuas berbahan dasar bulu binatang, melainkan menggunakan kuas berbahan dasar nilon.

Sedangkan untuk kawasan tempat wisata belanja Bandung, kita dapat mengunjungi tempat belanja barang branded di Bandung yang memiliki kualitas barang yang baik dengan harga yang relatif murah.

Kabupaten Pasuruan Berpeluang Kembangkan Wisata Halal

Pemandian Alam Banyubiru, Winongan, Pasuruan (foto: pasuruankab.go.id)

MTN, Jakarta – Pengembangan wisata halal masih menimbulkan beragam persepsi di masyarakat Kabupaten Pasuruan. Program itu bahkan menimbulkan reaksi negatif yang prematur, meski baru dalam tataran rencana.

Dilansir dari Radar Bromo, pada Kamis (8/9), Pemkab Pasuruan mengadakan forum group discussion (FGD). Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf hadir bersama narasumber praktisi parwisata halal, Trisno Sudigdo, dari Kementerian Pariwisata. Diskusi berlangsung di Gedung Serbaguna Kantor Bupati Pasuruan, Jalan Hayamwuruk.

Gus Irsyad menjelaskan, gagasan besar wisata halal itu sudah lama dirintis oleh Pemkab Pasuruan. Namun, implementasinya perlu dikaji lebih komprehensif. Tidak cukup di ranah kebijakan. Persepsi, pemahaman, maupun kapasitas masyarakat juga perlu ditingkatkan.

”Sehingga konsep wisata halal bisa diimplementasikan,” katanya saat membuka forum diskusi.

Gus Irsyad mencontohkan rencana pengembangan wisata halal di Pemandian Alam Banyubiru, Winongan. Program itu harus disosialisasikan dengan matang. Masyarakat perlu memahami secara utuh. Jadi, tidak muncul persepsi liar yang macam-macam.

Bupati bergelar doktor itu menjelaskan, konsep wisata halal tidak berarti hanya satu wahana wisata halal. Wisata halal saat ini telah menjadi tren di dunia internasional. Turki, Malaysia, Uni Emirat Arab, Qatar, dan negara-negara lain telah mengembangkan konsep tersebut. Termasuk, Indonesia.

Virtual Tourism Diperlukan untuk Dukung Wisata Halal di Indonesia

ilustrasi (foto: Republika)

MTN, Jakarta – ‘Virtual Tourism’ ternyata diperlukan untuk mendukung industri wisata halal di Indonesia. Seperti apa?

Dilansir dari Kompas, Ketua Umum di Perhimpunan Saudagar Muslimah (PERSAMI), Siti Nur Azizah, memaparkan betapa pentingnya kontribusi virtual tourism (wisata virtual) yang selama pandemi ini melesat keberadaannya sebagai sarana promosi, sekaligus informasi suatu destinasi wisata.

“Wisatawan dalam konteks wisata halal membutuhkan kontribusi dari virtual tourism, guna memastikan kenyamanan saat mereka menikmati pariwisata di Indonesia,” ujar Siti Nur di acara Road to World Tourism Day: Rethinking Tourism, secara online, Jumat (23/9)

Siti melanjutkan, wisatawan (dalam hal ini) wisata halal perlu memastikan, baik dari sisi atraksi, sarana dan juga dukungan fasilitas lainnya.

Sebab, wisata virtual berpotensi membuka akses kepada masyarakat untuk melihat kondisi suatu tempat wisata, tanpa harus berada langsung di sana.

Siti menuturkan, banyaknya mispersepsi bila membahas seputar wisata halal yang menganggap wisata halal berarti menghalalkan suatu tempat wisata atau memaksa tempat wisata menjadi religius.

Namun sebenarnya konsep wisata halal ini ada pada layanannya, seperti penyediaan makanan halal, hotel-hotel yang memiliki standar kehalalan, serta terkait kesehatan dan juga kebersihan.

“Ini terkait dengan kebutuhan yang bisa menunjang wisatawan saat melakukan wisata, seperti tempat ibadah, arah kilat, hingga penyediaan makanan dan minuman yang halal,” ujarnya.

Informasi tersebutlah yang bisa diangkat dalam wisata virtual guna memberi gambaran kepada wisatawan sebelum melakukan kunjungan ke destinasi wisata.

Wisata halal saat ini dianggap sebagai pasar menjanjikan, apalagi pasca naiknya peringkat Indonesia ke posisi dua destinasi wisata halal atau ramah muslim terbaik dari 138 negara di dunia.

“Berdasarkan catatan Global Islamic Economy Report tahun 2019, pengeluaran wisatawan muslim untuk makanan dan minuman halal, belanja kosmetik halal serta wisata ramah muslim dan gaya hidup halal, mencapai 2,02 triliun dollar AS, ini adalah peluang pasar,” terangnya.

Lewat tur virtual ini, wisatawan yang menjadi target bisa mendapat gambaran dan informasi, di mana restoran yang menyajikan makanan halal, hingga informasi hotel yang menyediakan fasilitas bagi muslim.