KNEKS Rilis Panduan untuk Pariwisata Ramah Muslim

Pihak KNEKS ketika meluncurkan buku Panduan Pariwisata Ramah Muslim di Lima Destinasi Favorit (foto: madinaworld.id)

MTN, Jakarta – Pihak Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) baru saja meluncurkan Buku Panduan Pariwisata Ramah Muslim di lima destinasi superprioritas pada September tahun lalu. Tujuannya agar dapat menggencarkan pengembangan wisata ramah Muslim.

“Kita sudah bikin pedoman untuk lima destinasi superprioritas,” ujar Direktur Industri Produk Halal KNEKS, Afdhal Aliasar, di Jakarta (13/1).

Dilansir dari Republika, Afdhal melanjutkan, saat ini pihak KNEKS tengah menyiapkan Masterplan Industri Halal Indonesia. Masterplan tersebut sudah di tahap penyelesaian dan tengah dikoordinasikan oleh manajemen eksekutif KNEKS.

Nantinya, masterplan itu memuat banyak strategi pengembangan industri halal, termasuk pengembangan pariwisata ramah Muslim. “Masterplan Industri Halal Indonesia di dalamnya juga ada strategi pengembangan pariwisata ramah muslim di Indonesia,” ungkap Afdhal.

Menjelang Asean Tourism Forum (ATF) 2023 bulan Februari nanti, Afdhal menyebutkan, pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan asosiasi pariwisata lainnya akan lebih banyak berperan.

Mengawali tahun 2023 ini, pemerintah sudah bergerak cepat. KNEKS telah memasukkan beberapa program pengembangan industri halal dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023, melalui Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2022.

Disebutkan, terdapat tujuh proyek prioritas terkait pengembangan industri halal Indonesia. Di antaranya adalah: Pengembangan Infrastruktur Industri Halal, Penguatan Regulasi dan Fasilitasi Usaha Industri Halal, Penguatan Pelaku Industri Halal, Kerja Sama Internasional Industri Halal, Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim, Penguatan Halal Value Chain, dan Penguatan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal.

“Kesemua ini akan juga ter-update dalam pemutakhiran RKP 2023 ini. Jadi semua kementerian dan lembaga terkait bisa membuat programnya masing-masing mengikuti arahan pemerintah ini,” tuturnya.

Hal itu, lanjut Afdhal, merupakan bukti nyata industri halal telah menjadi prioritas nasional. Ini sekaligus memiliki keselarasan dengan program pembangunan pemerintah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *