Kalsel Belajar Wisata Halal ke Aceh

ilustrasi (foto: wartabanjar.com)

MTN, Banda Aceh – Tenaga ahli dari pihak Gubernur Kalsel studi banding ke Aceh, untuk membahas tentang wisata halal dan percepatan pembangunan. Seperti apa?

Dilansir dari habaaceh.id, pemerintah Aceh melalui Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh memfasilitasi pertemuan bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang bertempat di Ruang Potensi Daerah Kantor Gubernur Aceh, Selasa (28/11).

Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Asisten-III (Administrasi Umum) Setda Aceh, Iskandar serta turut didampingi oleh Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh, T. Robby Irza.

Asisten-III Setda Aceh dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terima kasih dengan dipilihnya Provinsi Aceh sebagai lokus kegiatan dari pihak Provinsi Kalimantan Selatan.

“Aceh dan Banjar sendiri memiliki ikatan yang sama banyak melahirkan figur-figur yang sangat berpengaruh di Indonesia,” katanya.

Dengan dilaksanakannya pertemuan sharing knowledge tersebut, diharapkan mampu menambah wawasan dan meningkatkan kinerja terkait pelaksanaan pembangunan di daerah serta menjalin silaturahmi antara kedua provinsi tersebut.

Ketua rombongan sekaligus Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kalimantan Selatan, Gusti Rahmad, menyampaikan pihaknya bersama Tenaga Ahli Gubernur dan juga pimpinan Bank Kalsel, maksud dan tujuannya mengunjungi Aceh paling utama tentunya untuk menjalin silaturahmi dengan Pemerintah Aceh.

Selain itu, sebut Gusti, terkait dengan beberapa kegiatan pembangunan di Aceh bisa menjadi studi tiru seperti wisata halal.

“Karena di Provinsi Kalimantan Selatan sendiri banyak terdapat wisata-wisata religi yang perlu di kawal terkait pengelolaannya, ucapnya.

Sementara itu Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh, T. Robby Irza, mengatakan kegiatan pertemuan bersama Tenaga Ahli Gubernur Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang diprakarsai oleh Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh berjalan dengan sukses.

Dalam pertemuan tersebut membahas terkait program-program percepatan pembangunan di Aceh, kemudian terkait konsep wisata halal yang merupakan seperangkat layanan tambahan amenitas, atraksi, dan aksesibilitas yang ditujukan dan diberikan untuk memenuhi pengalaman, kebutuhan, dan keinginan wisatawan Muslim di Aceh.

“Pertemuan antara dua provinsi tersebut membuahkan suatu konsep hasil dari sharing pengalaman sesuai dengan tusi dan beberapa hal yang dapat diadopsi terkait dengan penerapan syariah, konsep wisata halal, proses percepatan pembangunan serta peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dalam penerapannya di Provinsi Aceh,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *