Menparekraf Pertegas Potensi Besar Industri Wisata Halal bagi Indonesia

Menparekraf, Sandiaga Uno (foto: bisnis.com)

MTN, Jakarta – Menparekraf kembali pertegas potensi besar industri wisata halal bagi Indonesia. Seperti apa?

Dilansir dari Akurat, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyebut istilah wisata halal masih sering disalahartikan oleh sebagian orang. Menurutnya masih banyak yang mengartikan bahwa wisata halal adalah mensyar’iahkan sebuah tempat wisata.

“Jadi sebetulnya wisata halal itu adalah extendtion of service (layanan tambahan). Apa saja tambahannya? Amenitas, daya tarik wisata, dan aksesibilitas untuk memenuhi pengalaman, kebutuhan dan keinginan wisatawan Muslim,” ujarnya dalam Pengajian PP Muhammadiyah ‘Industri dan Wisata Halal’ yang disarankan melalui YouTube tvMu Channel, akhir pekan lalu (11/02).

“Misalnya, saya ke destinasi wisata, yang must have dan nice to have itu adalah tempat ibadah dan makanan dan minuman halal,” imbuh Sandiaga.

Sandi mengungkapkan, saat ini hampir semua destinasi wisata di Indonesia mempunyai fasilitas halal tersebut. Termasuk lima destinasi wisata super prioritas, seperti Danau Toba, Kupang, Labuan Bajo, Mandalika dan Borobudur.

“Mereka memiliki tempat untuk kita mendirikan salat, ibadah dan ada layanan makanan yang halal,” ucap Menparekraf tersebut.

Sandi kemudian menjelaskan good to have dalam wisata halal. Misalnya toilet yang dapat digunakan dengan baik oleh Muslim dan Muslimat.

“Tidak semua destinasi punya, tapi mayoritas ada. Ini toilet yang paling penting. Karena tentunya setiap ke destinasi wisata harus meninggalkan kenangan yang baik,” katanya.

Terakhir, kata Sandi, nice to have seperti fasilitas rekreasi yang family friendly.

“Misalnya kolam renangnya hari senin adalah untuk Muslim, hari Selasa buat Muslimah dan itu tidak perlu kolam renangnya dipisah,” tuturnya.

Meskipun begitu, Sandi menyebut Indonesia memiliki potensi wisata halal yang sangat besar. Sebab menurutnya, Indonesia menjadi negara belanja Muslim traveler terbesar ke lima di dunia setelah Saudi Arabia, UEA, Qatar dan Kuwait.

“Kita punya peluang dari wisata halal ini. Sayangnya ini ditangkap dengan baik oleh Turki, Egypt, Uzbekistan yang menawarkan paket-paket yang menarik. Sementara itu kita asyik gelut saja di dalam negeri tentang wisata halal ini, padahal kita punya peluang yang luar biasa,” jelasnya.

“Hampir setiap daerah punya peluang untuk wisata religi, halal dan sebagainya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *