Kota Malang Mulai Kembangkan Wisata Halal

ilustrasi (foto: bisniswisata.co.id)

MTN, Jakarta – Kota Malang mulai kembangkan wisata halal di wilayah mereka. Seperti apa?

Dilansir dari ValidNews, beberapa tahun belakangan istilah wisata halal menjadi salah satu perbincangan. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan destinasi-destinasi wisata halal. Kota Malang, Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang terus melakukan pengembangan wisata halal.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, menjelaskan kalau Kota Malang sudah mengembangkan pariwisata halal sejak tahun 2017 lalu. Saat itu Kota Malang menjadi salah satu pilot project wisata halal dari pemerintah pusat.

Seiring berjalannya waktu, data menunjukkan tren wisatawan ke terhadap wisata halal mengalami peningkatan. Pada tahun 2019, tercatat sebanyak 1.124 wisatawan asal Timur Tengah datang ke Provinsi Jawa Timur untuk berwisata.

“Di Malang ada 16.286 wisatawan mancanegara dan sebagian juga ada wisatawan asal Timur Tengah,” ujar Ida di webinar bertajuk “Perkembangan Pariwisata Halal Kota Malang”, Selasa (22/2).

Melihat tingginya antusiasme tersebut, Pemkot Malang membuat program The Future of Malang yang salah satu turunannya adalah Malang Halal. Saat ini sudah dilaksanakan kegiatan dalam upaya mewujudkan konsep Malang Halal dalam satu pengembangan destinasi wisata halal, event wisata halal, dan kuliner halal.

Selain itu, juga dilakukan penguatan kapasitas SDM pariwisata halal, berkolaborasi dengan hotel dan restoran serta melakukan dan membuat paket promosi wisata halal. Dalam pengembangan ini, Ida menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan tim Halal Centre yang di dalamnya berisikan lima perguruan tinggi di Malang.

Adapun yang dimaksud dengan wisata halal ialah, bagaimana sebuah destinasi wisata memiliki keperluan bagi wisatawan muslim, seperti menyediakan sarana tempat ibadah dan kuliner halal. Dari 42 destinasi daya tarik wisata di Kota Malang, Ida menjelaskan, hampir seluruhnya sudah menyiapkan dua komponen tersebut dengan baik.

“Karena di kampung wisata (desa tematik) di Kota Malang tidak begitu luas sehingga kalau ada (wisatawan) mau mampir salat kan ada musala kampung. Dan jika tidak ada maka bisa diarahkan ke rumah-rumah (warga) karena biasanya ada tempat untuk ibadah. Kami akan arahkan ke situ,” ujarnya.

Untuk masalah kuliner, nantinya akan dilakukan sertifikasi oleh BPOM MUI untuk kuliner halal. “Sampai saat ini kita masih berproses yang pertama untuk hotel dan restoran besar kita sudah mengajukan 10 hotel dan restoran kita usulkan ke BPOM MUI provinsi untuk mengeluarkan sertifikasi halal,” tutup Ida Ayu Made Wahyuni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *